Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI PERTEMUAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN WISATA ALAM BENANG

STOKEL DAN BENANG KELAMBU

Surat Und. : 005/11/Skrt-Dislhk/2018 tanggal 03 Januari 2018


Waktu : Rabu/ 10 Januari 2018/09.00 – 10.00 Wita
Tempat : Bale Pertemuan KTH Koica Resort Aik Berik BKPH Rinjani Barat
Agenda : Rapat Koordinasi Pengelolaan Wisata Alam di Aik Berik
Peserta : 1. Kabid Bapenda Pemprov NTB (Bpk.Muksin)
2. Kabid Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah
3. Sekretaris Dinas LHK Provinsi NTB
4. Kabid RPM
5. Kepala BKPH Rinjani Barat
6. Kepala Desa Aik Berik, Gapoktan Alam Lestari, Kelompok Pemuda

Lampiran : Berita acara kesepakatan pengelola wisata Aik Berik (Benang Stokel dan
Benang Kelambu)

Pengantar : 1. Forum diskusi ini terbuka untuk semua dalam rangka menjaring masukan dan
(Kepala informasi dari parapihk;
BKPH 2. Tindaklanjut pertemuan sebelumnya untuk menyepakati parapihak yang
Rinjani Barat) mengelola wisata alam Benang Kelambu dan Benang Stokel;
Sekretaris 1. Ingin menggali informasi menyeluruh terkait dengan pengembangan kawasan
Dinas LHK wisata alam sesuai dengan regulasi, kesepakatan yang sudah dipedomani dan
NTB proses-proses yang sudah dibangun sebelumnya;
2. Bagaimana pemerintah dan masyarakat memiliki kesamaan persepsi/persamaan
bersama dalam pengelolaan wisata alam sesuai dengan regulasi yang telah diatur
oleh pemerintah dimana keberadaan masyarakat dalam pengelolaan kawasan
hutan Aik Berik oleh pemegang ijin HKm diharapkan tidak ada konflik di
lapangan;
3. Menunjuk/memastikan pengelola wisata alam Benang Stokel dan Benang
Kelambu;
Bappenda : 1. Pertemuan ini sebagai langkah lanjutan mencari kesepakatan/kesepahaman
NTB bersama parapihak yang hadir ;
2. Bagaimana menggali sumber-sumber pendapatan daerah baik melalui pajak
daerah dan retribusi daerah namun lebih dikonsentrasikan kepada pendapatan
dari retribusi daerah salah satunya pendapatan dari pemanfaatan sumber daya
alam hutan ;
3. Membangun kesepakatan perlu didahului dengan pemahaman parapihak terlebih
dahulu;
4. Pemungutan retribusi yang digunakana adalah : 1). Perda No. 6 Tahun 2016
tentang Retribusi Jasa Usaha, Permenhut 2). Permenhut LHK No.
83/MenLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 tentang Perhutanan Sosial, 3).
Permenhut LHK No. P.49/MENLHK/SETJEN/KUM.19/2017 tentang
Kerjasama Pemanfaatan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan, 3). Perda
Retribusi Jasa Usaha Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 6 Tahun 2016 seperti
Permenhut tentang Pemberdayaan Masyarakat, target pendapatan tahun 2018
untuk Dinas LHK NTB sebesar Rp. 600.000.000,-
5. Lokasi ini merupakan lokasi Geosite Geopark Rinjani;

Dinas : 1.
Pemda memiliki konsep pengembangan daerah yang sudah terbagi
Pariwisata dalam pengembangan wilayah sesuai dengan potensi dan kondisi
Kabupaten misalnya kawasan pengembangan pariwisata berada di wilayah tengah
Loteng pariwisata berbasis air karena Loteng memiliki genangan air yang cukup
luas (kota berbasis pengelolaan air);
2. Aik Berik masuk dalam pengembangan wilayah utara masuk dalam
kawasan hutan Rinjani, saat ini yang masih berproses adalah
membangun kesepahaman dengan masyarakat sekitar yang ikut
menikmati kawasan hutan, selain itu sarana prasarana yang sudah
dibangun oleh Kabupaten cukup besar, harapannya membangun
komunikasi bersama dalam pengelolaan wisata alam perlu Kabupaten
Lombok Tengah diikutkan;
Kades Aik : Aik Berik dibagi menjadi 2 zone ; 1). Zona utara yaitu wisata alam,
Berik agrotourism/agrowisata (durian, jeruk) dan trekking ke Gunung Kondo dan
Rinjani, Rafting (2,5 jam) dan zona selatan ada potensi wisata budaya dan
pendidikan
Tanggapan : Anto Suwanto dan Budi Karyawan
- Perlu diperluas peserta dan lokasi dikarenakan wilayah kawasan tidak
hanya Benang Stokel dan Aik Berik ada Gunung Jenggot;
Ibu Yanti :
- Ijin HKm Aik Berik sudah memasuki Tahun ke-7, HKm belum memenuhi
kewajiban menyetor PNBP belum dilaksanakan, pengelolaan HKm Aik
Berik tidak saja HHBK tapi juga wisata alam yang masuk dalam wilayah
pemegang ijin IUPHKm seluas 800 Ha;
- Hasil evaluasi IUPHKm belum ada;
Pak Kadir :
- Sangat senang karena pertemuan ini dihadiri semua stakeholder yang
sangat tertarik dengan Aik Berik ;
- Air yang mengalir dari kawasan hutan di Aik Berik 2.000 liter/detik ;
- Menjelaskan sejarah pengelolaan wisata alam saat itu (jaman kanwil)
masyarakat membuat jalan pintas dari kawasan hutan dan diikuti dengan
kanwil kehutanan membuat jalan yang juga diinisiasi oleh Pak Kadir
namun beberapa inisiasi Pak Kadir dianggap pelanggaran, kemudian
keluarlah MOU antara kanwil Kehutanan dan Kementerian Pariwisata
- Harapannya melaksanakan pengelolaan wisata alam sesuai dengan
konsep-konsep pemberdayaan masyarakat sekitar hutan yang saat ini
keberadaan Aik Berik sudah meberikan kontribusi pendapatan yang
cukup besar bagi masyarakat diantaranya sudah memanfaatkan potensi
wisata alam seperti ojek (Rp. 35.000,- sudah termasuk ongkos ojek,
pengamanan penumpang dan guide/penunjukjalan);
- Dengan adanya regulasi yang ada asset daerah ini mari kita buatkan
payung bersama;
Pak Marwi :
- Sudah clear persoalan ini sudah dibicarakan terutama pengelolaan dan
pengawasan wisata alam;
- Sinkronisasi penarikan pungutan wisata alam maupun PNBP
- Perlu kejelasan kedudukan dan peran parapihak dalam pengelolaan
pariwisata alam di kawasan hutan Aik Berik dan Benang Stokel
- Mohon untuk rafting di SPKS diperluas ;
- Raport merah dari Bapenda Insya Alloh akan dihijaukan
H.Humaidi :
- Ketua Gapoktan Rimba Lestari dengan luas 840 H dan anggota 1.261
orang
- Belum kesepahaman terutama dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok
Tengah dalam memahami asset sarana prasarana yang sudah dibangun
- Ojek saat ini berjumlah 160 orang, Guide: 40 laki-laki dan 30 ojek
perempuan/syariah merupakan mantan anggota TKI yang tergantung dari
wisata alam
Kelompok Pemuda Karang Taruna AikBerik (Jamal) :
- Benang Stokel merupakan sumber mata pencaharian namun yang menjadi
kehawatiran mengenai pungutan Guide/Ojek yang sudah dipungut apakah
ini masuk dalam pungutan liar;
- Memastikan siapa yang menjadi pengelola wisata alam
- Perlu diskusi lanjutan untuk membicarakan kesepakatan dalam naskah
perjanjian kerjasama sebagai payung hukum bersama;
Kesepakatan : 1. Pengelolaan kawasan oleh pemegang ijin HKm Gapoktan Alam Lesatari
dimana Gapoktan membentuk unit pengelola pungutan wisata alam di
dalam koordinasi dengan BKPH Rinjani Barat Tastura Pelangan;
2. Akan dilaksanakan pertemuan tindak lanjut membahas kesepakatan
kerjasama (SPKS) antara BKPH Rinjani Barat, Gapoktan Alam Lestari
paling lambat akhir bulan Februari 2018;

Demikian hasil pertemuan ini disampaikan sebagai laporan dan untuk


dilaksanakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai