Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PENJAMINAN MUTU Volume 8 Nomor 2 2022

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU ISSN : 2407-912X (Cetak)


UNIVERSITAS HINDU NEGERI ISSN : 2548-3110 (Online)
I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR http://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/JPM

URGENSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL


DAN EKSTERNAL DALAM MENINGKATKAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
Oleh
Yoga Budi Bhakti1,2, Achmad Ridwan3, Riyadi4
1)3)4)Universitas Negeri Jakarta
2)Universitas Indraprasta PGRI

bhaktiyoga.budi@gmail.com1,2

diterima 05 Juli 2022, direvisi 14 Juli 2022, diterbitkan 31 Agustus 2022

Abstrak
Penjaminan mutu perguruan tinggi ditujukan untuk pendidikan mutu. Perguruan tinggi
harus secara sistematis melaksanakan proses penjaminan mutu melalui Sistem
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Sistem penjaminan mutu pada perguruan tingggi ada dua, yaitu; penjaminan mutu
internal dan penjaminan mutu eksternal. Sistem penjaminan mutu internal adalah
kegiatan yang sistematis yang dilakukan secara internal, mandiri dan otonom untuk
meningkatkna mutu pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan. Sedangkan Sistem
Penjaminan mutu eksternal merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan unit luar
untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mendeskripsikan secara jelas tentang system penjaminan mutu di tingkat perguruan
tinggi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini secara kualitatif dengan
literature review yang bersumber dari artikel di dalam jurnal. Hasil penelitian ini yaitu
terkait kebijakan dan prosedur langkah penjaminan mutu secara internal dan eksternal di
tingkat perguruan tinggi. Dengan jelasnya alur sistem penjaminan mutu diharapakan
Perguruan Tinggi dapat mengimplementasikannya dengan baik.

Kata Kunci: Penjaminan Mutu, Penjaminan Mutu Internal, Penjaminan Mutu Eksternal

Abstract
Higher education quality assurance is aimed at quality education. Universities must
systematically carry out the quality assurance process through the Higher Education
Quality Assurance System and refer to the National Higher Education Standards. There
are two quality assurance systems in higher education, namely; internal quality
assurance and external quality assurance. The internal quality assurance system is a
systematic activity carried out internally, independently and autonomously to improve
the quality of education consistently and sustainably. Meanwhile, the external quality

251 JURNAL PENJAMINAN MUTU


assurance system is an assessment activity carried out by outside units to determine the
feasibility of universities. This study aims to clearly describe the quality assurance
system at the university level. The approach used in this study is qualitative with
literature review sourced from articles in journals. The results of this study are related
to policies and procedures for quality assurance measures internally and externally at
the university level. With the clarity of the flow of the quality assurance system, it is
hoped that universities can implement it well.

Keywords: Quality Assurance, Internal Quality Assurance, External Quality


Assurance

I. PENDAHULUAN Siregar, 2021). Hal ini terjadi karena


Pemerintah menetapkan Sistem perguruan tinggi memiliki kewajiban
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang di sebut dengan tri darma. Tri
berdasarkan Undang-Undang No. 12 Darma meliputu kegiatan pendidikan
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi atau pengajaran, penelitian dan kegiatan
sebagai penjaminan mutu perguruan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga
tinggi. Sistem Penjaminan Mutu darma tersebut memiliki keterkaitan
Perguruan Tinggi terdiri dari dua satu sama lainnya, dan juga dapat
kategori yaitu penjaminan mutu yang dijadikan indikator mutu suatu
dilakukan secara internal disebut Sistem perguruan tinggi.
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Bagi Negara berkembang,
penjaminan mutu yang dilakukan secara pendidikan tinggi memiliki peranan
eksternal yang disebut dengan Sistem yang penting. Oleh karena itu Negara
Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) membutuhkan Pendidikan tinggi yang
atau yang lebih dikenal dengan istilah berkualitas (Fadhli, 2020). Peranan
Akreditasi. Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi bagi kemajuan sebuah
internal dan eksternal di Pendidikan Negara diantaranya meliputi 1)
Tinggi sebaiknya dapat pendidikan tinggi harus berkontribusi
diimplementasikan dengan baik sesuai pada pembangunan sumber daya
alur yang sudah ditetapkan. Penjaminan manusia dan ekonomi pada sebuah
mutu sebagai alat quality control dalam Negara; 2) berkontribusi kepada
sebuah lembaga, termasuk lembaga demokrasi sebuah Negara dalam
pendidikan (Fadhli, 2020; Prasetyo & pembangunanan masyarakat dan politik;
Husaini, 2021). Perguruan Tinggi yang 3) Berkontribusi dalam menentukan
bermutu dapat dikatakan bahwa sostem identitas suatu bangsa, 4) Memperkuat
penjaminan mutu secara internal dan posisi Negara dalam kancah dunia
eksternal telah dilaksanakan oleh internasional (Matei & Iwinska, 2016).
lembaga tersebut. Pelaksanaan penjaminan mutu
Perguruan tinggi merupakan secara efektif oleh membawa dampak
laboratorium seluruh ilmu pengetahuan yang positif secara langsung maupun
yang hasilnya diimplementasikan tidak langsung pada lembaga
kepada masyarakat, oleh karena itu pendidikan tinggi tersebut (Alam, 2016;
perguruan tinggi menjadi ujung tombak Kodrat, 2019). Dampak langsung dari
dalam peningkatan perkembangan pelaksanaan penjaminan mutu yang
masyarakat (Lian, 2019; Binangkit & efektif diantaranya transparansi dalam

252 JURNAL PENJAMINAN MUTU


tata kelola, pembelajaran berlangsung lulusan, kebijakan mutu akademik yang
secara efektif, adanya kenaikan telah ditetapkan melalui penyelnggaraan
peringkat atau status. Sementara dampat kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi
tidak langsung meliputi motivasi serta (Fithrah, 2018). Lembaga penjaminan
harmonisasi yang baik antar lembaga. mutu perguruan tinggi harus
Meningkatkan kualitas lembaga memastikan bahwa kegiatan audit mutu
pendidikan tinggi merupakan salah satu internal memiliki tujuan untuk
pelaksanaan penjaminan mutu yang menjamin mutu pendidikan dengan
efektif. Penjaminan mutu internal melihat kegiatan Tri darma perguruan
memiliki beberapa fungsi diantaranya tinggi (Fitriani & Kemenuh, 2021).
menunjang target dalam bidang Sebagian besar perguruan tinggi
akademik (Akareem & Hossain, 2016; lebih memprioritaskan kegiatan
Ali, Zhou, Hussain, Nair, & Ragavan, akreditasi atau audit mutu secara
2016). Sementara itu, penjaminan mutu eksternal dibandingkan kegiatan audit
eksternal dilakukan memberikan mutu secara internal (Bancin, 2017;
peringkat atau akreditasi terhadap Suban, 2021). Padahal antara audit
lembaga yang dievaluasi. Tujuan dari mutu secara internal maupun eksternal
penjaminan mutu eksternal untuk memiliki hubungan yang tidak dapat
menggambarkan mutu suatu lembaga dipisahkan. Proses audit mutu internal
dan menginformasikan kepada public sebenarnya mempersiapkan lembaga
maupun stakeholder (Bendermacher, dalam menghadapai audit mutu secara
Wolfhagen & Dolamns, 2017; Toquero, eksternal. Dengan meningkatkan mutu
2020). internal melalui SPMI yang
Pelaksanaan penjaminanm mutu dilaksanakan oleh lembaga penjamin
secara internal yang dilakukan oleh mutu lembaga terlebih dahulu, dapat
perguruan tinggi disebut dengan audit dipastikan proses akreditasi atau audit
mutu internl atau sistem penjaminan mutu eskternal juga akan baik (Reknati,
mutu internal. Kegiatan audit mutu 2019; Paputungan, Ansar & Mas, 2021).
internal yang dilakukan oleh perguruan Tulisan ini akan difokuskan
tinggi meiliki tujuan untuk menjamin pembahasannya untuk membahas
mutu lembaga dilihat dari pelaksanaan implementasi kegiatan penjaminan
kegiatan perguruan tinggi dalam bidang mutu perguruan tinggi secara internal
Tri Dharma. Selain itu penjaminan mutu maupun eksternal sebagai upaya dalam
internal juga berfungsi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi.
meningkatkan mutu perguruan tinggi Metode yang digunakan dalam
tersebut (Arifudin, 2019). Penjaminan penelitian ini adalah literarute review
mutu internal di perguruan tinggi dengan mengumpulkan artikel dari
dijalankan melalui empat tahapan yakni jurnal nasional maupun internasional
tahap proses pelaksanaan penjaminan tentang pelaksanaan penjaminan mutu
mutu internal, tahap evaluasi diri,tahap internal dan eksternal di perguruan
audit internal, serta tahap tindakan tinggi.
koreksi (Sulaiman & Wibowo, 2016).
Mutu pada sebuah perguruan II. PEMBAHASAN
tinggi merupakan refleksi dari Pembahasan tentang mutu
ketercapaian visi, misi, tujuan yang merupakan topik yang menarik karena
memiliki kesesuaian dengan kompetensi tidak sederhana dan mudah dan yang
Urgensi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal dalam Meningkatkan Mutu 253
Perguruan Tinggi │ Yoga Budi Bhakti, Achmad Ridwan, Riyadi
membuat lebih menarik lagi adalah dibantu oleh beberapa lembaga internal
mutu bersifat abstrak. Jika kita didalam perguruan tinggi tersebut.
berbicara mutu, maka kita akan Seperti Lembaga Penjaminan Mutu
menjelaskan ukuran kebaikan dari (LPM), Gugus Penjamin Mutu (GPM)
sebuah produk dengan melihat kualitas. serta Unit Penjamin Mutu (UPM) yang
Jika membicarakan mutu pada lembaga masing-masing secara berurutan berada
Perguruan Tinggi maka akan terakit di tingkat Universitas, Fakultas dan
dengan Sistem Penjaminan Mutu Program Studi. Lembaga penjaminan
Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan mutu inilah yang bertugas untuk
Mutu Eksternal (SPME) atau yang lebih memastikan bahwa proses pembelajaran
dikenal dengan akreditasi. Peningkatan diperguruan tinggi sudah sesuai dengan
mutu dari lembaga pendidikan tinggi visi, misi, tujuan, dan telah sesuai
terkait erat dengan komitmen, prioritas dengan standar yang telah disepakati
dan yang utama adalah kebijakan dan diberlakukan. Dengan memiliki
(Oktaviani & Santoso, 2018; Fitrah, lembaga yang konsenterasi pada mutu
2018; Dani, Hikmawati & Fathan, di Perguruan Tinggi, maka evaluasi
2019). pengembangan atau pelaksanaan
Dalam konteks lembaga penjaminan mutu dapat berjalan dengan
pendidikan tinggi, perguruan tinggi baik. Konsep penjaminan mutu PT
yang bermutu jika memenuhi kebutuhan mengacu kepada empat pandangan
di dalam masyarkat, memberikan berikut, yaitu (1) perguruan tinggi
kontribusi yang positif dalam bertanggung jawab terhadap mutu
perkembangan masyarakat, membuka pendidikan; 2) memiliki dua kegiatan
lapangan pekerjaan serta mencetak inti dalam menjamin mutu perguruan
generasi yang bermanfaat bagi tinggi; 3) mutu pendidikan perguruan
masyarakat bnagsa dan negara. Untuk tinggi harus senantiasa ditingkatkan
meningkatkan mutu Perguruan Tinggi secara konsisten dan berkelanjutan
dibutuhkan dua hal yaitu rencana untuk menjamin dan menjaga mutu
kegiatan yang sistematis dan memiliki perguruan tinggi tetap baik; 4)
komitmen dalam mengelola perguruan stakeholder berharap mutu lulusan dapat
tinggi mengacu kepada visi, misi dan diterima oleh masyarakat.
tujuan yang sudah ditetapkan (Fitrah,
2018). Selain itu juga terdapat dua hal Penjaminan Mutu Internal
yang dijadikan sebagai alat dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal
menganalisis perguruan tinggi yaitu, (1) (SPMI) merupakan isi dari Pasal 53 UU
quality in fact yaitu mutu yang Dikti, Sistem Penjaminan Mutu
berdasarkan kepada capaian yang sesuai Pendidikan Tinggi terdiri atas SPMI dan
dengan visi, misi, dan tujuan yang telah SPME atau akreditasi. SPMI merupakan
ditetapkan, dan (2) quality in perception kegiatan penjaminan mutu pendidikan
yaitu mutu lulusan yang dikukur oleh yang dilaksanakan oleh perguruan
pengguna lulusan, masyarakat maupun tinggi secara mandiri dan otonom bebas
stakeholder lainnya (Lubis, Dewi, dari campur tangan pihak lain untuk
Sihotang & Siburian, 2020; Nofrita, meningkatkan mutu pendidikan tinggi
Rosyidi & Kamati, 2019). secara terencana dan berkelanjutan.
Untuk mecapai hal tersebut, setiap Oleh karena itu, setiap lembaga
lembaga pendidikan tinggi sebaiknya pendidikan tinggi dapat
254 JURNAL PENJAMINAN MUTU
mengembangkan sistem audit mutu melakukan penetapan dan pemenuhan
internalnya berdasarkan sejarah dan standar mutu pendidikan perguruan
filosofis pendirian perguruan tinggi. tinggi yang dilakukan secara mandiri
Kebijakan dan implementasi Audit tanpa campur tangan pihak manapun
Mutu Internal yang merupakan audit dan dilaksanan secara konsisten dan
mutu yang dilaksanakan secara mandiri berkelanjutan untuk meningkatkan mutu
oleh perguruan tinggi tanpa campur perguruan tinggi.
tangan pihak manapunn (Arifudin,
2019; Sulaiman & Wibowo, 2016; Penjaminan Mutu Eksternal
Fadhli, 2020). Lembaga audit mutu Lembaga pendidikan yang
internal di perguruan tinggi memiliki berkualitas harus mendapatkan
tanggung jawab dalam pengawasan, pengakuan secara legal dari lembaga
pengendalian dan evaluasi kegiatan penjamin mutu yang tersertifikasi.
pendidikan di perguruan tinggi. Dalam Penjaminan mutu secara eksternal
melaksanakan tugasnya lembaga aufit sangat pentng dilakukan oleh lembaga
mutu internal memiliki pedoman dalam perguruan tinggi untuk melihata raihan
pelaksanaan tugasnya sehingga kegiatan atau capaian lembaga perguruan tinggi
audit mutu internal dapat berjalan sesuai dalam memenuhi standar mutu yang
dengan aturan yang berlaku. telah di sepakati dan ditetapkan.
Inti dari Sistem penjaminan mutu Kegiatan penjaminan mutu secara
internal yaitu tersedianya berbagai eksternal juga dilakukan sebagai
Standar yang dapat tersusun dalam pertanggungjawaban pengelola lembaga
sebuah Dokumen Standar yang meliputi perguruan tinggi kepada stakeholder
yaitu Formulir SPMI, Manual SPMI, yang terkait. Penjaminan mutu eskternal
dan Kebijakan SPMI. Implementasi merupakan kegiatan penentuan
Standar dalam SPMI terdiri atas sebuah tingkatan atau akreditas terhadap
siklus yang disebut PPEPP yaitu lembaga perguruan tinggi berdasarkan
Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi acuan atau pedoman yang telah
pelaksanaan, Pengendalian pelaksanaan, ditetapkan (Riset & Pendidikan Tinggi,
dan Peningkatan Standar. 2016).
Sistem Penjaminan Mutu Internal Tasopoulou & Tsiotras (2017)
(SPMI) menjadi terobosan dalam mendefenisikan penjaminan mutu
rangka pengelolaan perguruan tinggi, eksternal sebagai the process of ranking
dengan sistem ini membuat perguruan by comparing on standard criteria.
tinggi baik negeri maupun swasta yang Tujuan penjaminan mutu eksternal
masih berkembang memiliki adalah untuk membantu perguruan
kesempatan untuk mejadi lebih baik lagi tinggi serta memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil temuan-temuan audit dan saran untuk perbaikan menjadi
mutu internal. Perbaikan yang lebih baik lagi.
dilakukan oleh perguruan tinggi negeri Lembaga pendidikan tinggi
maupun swasta diharapkan dapat menetapkan delapan standar dalam
meningkakan mutu perguruan tinggi pelaksanaan penjaminan atau audit
pada umumnya. mutu eksternal. Delapan standar yang
Berdasarkan uraian diatas dapat ditetapakan terintegrasi dengan standar
disimpulkan bahwa sistem penjaminan lainnya. Untuk mendapatkan legalitas
mutu internal merupakan proses untuk atau pengakuan dalam penjaminan mutu
Urgensi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal dalam Meningkatkan Mutu 255
Perguruan Tinggi │ Yoga Budi Bhakti, Achmad Ridwan, Riyadi
eksternal, maka delapan standar ini Standar Isi Penjelasan
harus dipenuhi. Berikut penjelasan lebih prosesnya.
Kelima Membuat Pelaporan
lanjut dalam tabel 1.
pelaporan yang hasil
Tabel 1. Delapan standar penjaminan mutu sederhana dan penjaminan
eksternal mudah dipahami mutu dibuat
Standar Isi Penjelasan sederhana dan
Pertama Menggunakan Pelaksanaan mudah
prosedur audit penjaminan dipahami oleh
mutu internal mutu pihak
eksternal stakeholder
dapat maupun
mengadopsi public. Hasil
langkah pelaporan
penjaminan dapat berupa
mutu secara sara maupun
internal rekomendasi.
sehingga Keenam Menetapkan Hasil
terjadi prosedur tindak rekomendasi
sikronisasi. lanjut proses dari proses
Kedua Mengembangka Dalam penjaminan audit harus
n langakh atau penjaminan mutu ditindaklanjut
proses mutu i oleh
penjaminan eksternal stakeholder.
mutu ekstenal harus Ketujuh Melaksanakan Monev
dikembangka monitoring dan dilakukan
n langkah evaluasi secara secara rutin
yang jelas rutin atau untuk
dari mulai berkala menjamin
proses sampai peningkatan
tahap mutu lembaga
publikasi ke pendidikan
stakeholder tinggi tersebut
atau public. Kedelapa Melakukan Hasil audit
Oleh karena n analisis berupa saran
itu menyeluruh maupun
dibutuhkan rekomendasi
instrument serta proses
dalam harus
prosesnya. dilakukan
Ketiga Menetapkan Kriteria ini analisis
kriteria harus menyelurh
pengambilan diberitahukan untuk proses
putusan kepada audit
lembaga yang berikutnya
akan Sumber (ENQA, 2009)
dievaluasi
Untuk menjaga kelancaran proses
Keempat Pelaksanaan Penjaminan
proses mutu yang penjaminan mutu eksternal serta
penjaminan baik, efektif menjamin asas keterbukaan maka perlu
mutu harus an efisien dilaksanakan oleh asesor yang memiliki
sesuai dengan tidak boleh kapabilitas yang ahli dalam bidangnya
tujuan yang keluar dari
atau memiliki kompetensi yang
ditetapkan tujuan awal
dalam memadai. Kompetensi yang harus

256 JURNAL PENJAMINAN MUTU


dimiliki ialah kompetensi professional, Terdapat empat prinsip dalam
memiliki kemampuan memeriksa secara pelaksnaan penjaminan mutu di
detai dan sistematis, memiliki perguruan tinggi yaitu (1) terdapat
kemampuan menganalisis situasi, Lembaga Penjaminan Mutu di
memiliki kemampuan manajerial serta perguruan tinggi baik di tingkat
memiliki komptensi interpersonal universitas, fakultas maupun program
(Cheung, 2015) studi; (2) adanya laporan evaluasi yang
diserahkan oleh unit atau lembaga yang
akan di evaluasi; (3) pelaksanaan
Dampak Penjaminan Mutu Terhadap
asesmen lapangan dilakukan ileh
Peningkatan Mutu Lembaga
lembaga yang melakukan audit; dan (4)
Pendidikan Tinggi
adanya laporan hasil evaluasi yang
Lembaga pendidikan yang baik
disampaikan ke public (Bernhard,
akan terus berupaya dalam memperbaiki
2012). Untuk mencapai mutu
hal-hal yang masih kurang dengan
pendidikan tinggi yang baik, maka perlu
melakukan inovasi agar mutu pada
dilaksanakan proses penyelenggaraan di
lembaganya dapat meningkat. Inovasi
pendidikan tinggi sesuai pedoman dan
perbaikan secara berkelanjutan
mekanisme yang sudah ditetapkan.
dibutuhkan agar dapat meningkatkan
Xiao & Zhang, (2017)
mutu lembaga pendidikan tinggi
menjelaskan terkait mekanisme sistem
khususnya.
penjaminan mutu yang dilakukan yaitu
Mutu dapat dilihat dari dua sisi
Pertama, perguruan tinggi harus
yaitu kualitas berhubungan dengan
memberikan kesempatan kepada calon
kepusaan pengguna serta mencakup
mahasiswa yang memiliki prestasi atau
pada proses dan hasil (Goetsch &
bakat istimewa yang dimilkinya; Kedua,
Davis, 2014). quality meets customer
mendapat bantuan finansial dari
quality not only products and services
pemerintah pusat maupun daerah;
(Oakland, 2014). Mendefinisikan istilah
Ketiga, memberikan kebebasan dalam
mutu dalam pendidikan memerlukan
mengembangkan kurikulum maupun
pemikiran yang mendalam. Untuk lebih
program lainnya yang mendukung
jelasnya diuraikan sebagai berikut;
kepada kompetensi lulusan.
Tabel 2. Definisi Mutu
Penjaminan mutu yang baik harus
1 Mutu merupakan ukuran yang lebih dari dilakukan secara sistematis.
standar. Lembaga pendidikan bermutu pelaksanannya harus sesuai dengan
baik harus mencerminkan kualiats yang aturan atau kaidah yang telah
baik
disepakati. Tahapan dalam penjaminan
2 Mutu merupakan peningkatan kualitas
yang dilakukan secara konsisten. mutu memiliki empat fase, dimana
3 Mutu harus meiliki tujuan. Oleh karena empat fase ini disesuikan dengan
iotu lembaga pendidikan tinggi yang masalah yang sering dialami oleh
bermutu dalam pelaksananya haru
sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang perguruan tinggi (Bernhard, 2012).
suda ditetapkan. Berikut empat fase yang dikembangkan
4 Mutu lembaga pendidikan tinggi tidak oleh jeliazkova dan Westerheijden
dinilai dalam bentuk materi uang tetapi
dilihat pada capaian prestasi yang telah
yaitu, Fase 1 adalah Masalah; Fase 2
diraih adalah Peran jaminan kualitas; Fase 3
5 Pendidikan tinggi yang bermutu harus adalah Basis Informasi; dan Fase 4
bertrasnformasi dan beradaptasi adalah Sidat evaluasi eksternal. Setiap
terhadap segala perubahan
fase memiliki fungsi dan tujuan yang
berbeda dalam pelaksnaan penjaminan

Urgensi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal dalam Meningkatkan Mutu 257
Perguruan Tinggi │ Yoga Budi Bhakti, Achmad Ridwan, Riyadi
mutu. Tujuan pelaksanaan penjaminan mutu internal dan eksternal sesuai
mutu di lembaga pendidikan tinggi pada dengan ketentuan yang sudah
dasarnya memiliki tujuan, yaitu ditetapkan. Selain itu juga harus
communication, innovation, dilakukan monitoring dan evaluasi serta
improvement, control and motivation tahapan Penetapan, Pelaksanaan,
(Rosa, 2014). Tujuan dari Penjaminan Evaluasi, Pengendalian, dan
Peningkatan (PPEPP) dalam
mutu secara internal maupun eksternal
pelaksanaan penjaminan mutu, agar
akan tercapai dengan baik jika
tidak melenceng dari tujuan yang sudah
stakeholder atau pemangku kepentingan ditetapkan.
di pendidikan tinggi tersebut
memberikan dukungan serta terjalinnya DAFTAR PUSTAKA
kerja sama antar unit dibawahnya. Akareem, H. S., & Hossain, S. S.
Apabila kedua hal ini terjadi maka (2016). Determinants of education
penjaminan mutu yang efektif dan quality: what makes students’
efisien dapat diwujudkan (Seyfried & perception different?. Open review
Pohlenz, 2018). Untuk menjaga kualitas of educational research, 3(1), 52-
penjaminan mutu yang baik dipelukan 67.
budaya mutu yang baik dalam Alam, S. (2016). Pengaruh Komunikasi,
perguruan tinggi tersebut. Hasil dari Motivasi, dan Disiplin Kerja
beberapa penelitian menunjukkan Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga
Penjaminan Mutu
bahwa mutu lembaga akan terus
Pendidikan. Katalogis, 2(1).
meningkat jika di lembaga pendidikan Ali, F., Zhou, Y., Hussain, K., Nair, P.
tinggi tersebut memiliki budaya mutu K., & Ragavan, N. A. (2016). Does
yang baik. Budaya mutu yang baik higher education service quality
diperoleh dari penjaminan mutu yang effect student satisfaction, image
baik secra intenal maupun eksternal and loyalty? A study of international
(Hildesheim & Sonntag, 2020; students in Malaysian public
Yingqiang & Yongjian, 2016). Budaya universities. Quality assurance in
mutu menitikberatkan kepada education.
peningkatan kualitas yang konsisten dan Arifudin, O. (2019). Manajemen Sistem
berkelanjutan serta dukungan dari Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
stakeholder dalam pelaksanaan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu
Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah
penjaminan mutu (Dzimińska et al.,
MEA (Manajemen, Ekonomi, &
2018).
Akuntansi), 3(1), 161-169.
Bancin, A. (2017). Sistem Penjaminan
III. SIMPULAN Mutu Perguruan Tinggi. Jurnal
Perkembangan suatu bangsa Manajemen Pendidikan
ditentukan pada kualitas yang baik pada Indonesia, 9(1), 1-12.
pendidikan tinggi pada Negara tersebut. Bendermacher, G. W. G., Wolfhagen, I.
Lembaga pendidikan tinggi harus H. A. P., & Dolmans, D. H. J. M.
senantiasa meningkatkan kualitas mutu (2017). Unravelling quality culture
pendidikan secara berkelanjutan, in higher education: a realist
melakukan perubahan dan adapatasi review. Higher education, 73(1),
yang cepat pada perubahan yang terjadi. 39-60.
Selain itu harus mendapatkan dukungan Bernhard, A. (2012). Quality Assurance
dari stakeholder agar lembaga in an International Higher
pendidikan tinggi ini memiliki budaya Education Area. Wiesbaden: VS
mutu yang baik. Untuk memperoleh Verlag für.
mutu yang baik, maka Perguruan Tinggi
harus menjalankan sistem penjaminan
258 JURNAL PENJAMINAN MUTU
Binangkit, I. D., & Siregar, D. I. (2020). Pendidikan. PINTU: Jurnal
Internasionalisasi dan reformasi Penjaminan Mutu, 2(2).
perguruan tinggi: Studi kasus pada Hildesheim, C., & Sonntag, K. (2020).
lembaga pendidikan tinggi The Quality Culture Inventory: a
Muhammadiyah. JDMP (Jurnal comprehensive approach towards
Dinamika Manajemen measuring quality culture in higher
Pendidikan), 4(2), 131-138. education. Studies in Higher
Cheung, J. C. M. (2015). Education, 45(4), 892-908.
Professionalism, Profession and Kodrat, D. (2019). Urgensi perubahan
Quality Assurance Practitioners in pola pikir dalam membangun
External Quality Assurance pendidikan bermutu. Jurnal Kajian
Agencies in Higher Education. Peradaban Islam, 2(1), 1-6.
Quality in Higher Education, 21(2), Lian, B. (2019, July). Tanggung jawab
151–170. Tridharma perguruan tinggi
Dani, A. A., Hikmawati, A., & Fathan, menjawab kebutuhan masyarakat.
F. (2019). Implementasi digital In Prosiding Seminar Nasional
assurance dalam peningkatan mutu Program Pascasarjana Universitas
pendidikan di sastra Inggris IAIN PGRI Palembang.
Surakarta. Jurnal Penjaminan Lubis, R., Dewi, R., Sihotang, D. O., &
Mutu, 5(1), 1-9. Siburian, P. (2020, November).
David L. Goetsch dan Stanley Davis. Urgency of Internal Quality
(2014). Quality Management: Guarantee Sistem to Improve
Introduction to Total Quality Higher Education Quality. In The
Management for Production 5th Annual International Seminar
(Pearson Ne). Edinburgh: Pearson. on Transformative Education and
Dzimińska, M., Fijałkowska, J., & Educational Leadership (AISTEEL
Sułkowski, Ł. (2018). Trust-based 2020) (pp. 256-260). Atlantis Press.
quality culture conceptual model for Mas, S. R. (2017). Pengelolaan
higher education Penjaminan Mutu
institutions. Sustainability, 10(8), Pendidikan. Yogyakarta: Zahir
2599. Publishing.
ENQA (ed.). (2009). tandards and Matei, L., & Iwinska, J. (2016). Quality
Guidelines for Quality Assurance in assurance in higher education: A
the European Higher Education practical handbook. Budapest:
Area (3rd Ed). Helsinki: European Central European University.
Association for Quality Assurance Nofrita, D., Rosyidi, U., & Karnati, N.
in Higher Education. (2019). Urgency of Internal
Fadhli, M. (2020). Sistem Penjaminan Academic Quality Audit Policy at
Mutu Internal Dan Ekstenal Pada Higher Education. International
Lembaga Pendidikan Tinggi. Al- Journal for Educational and
Tanzim: Jurnal Manajemen Vocational Studies, 1(4), 290-293.
Pendidikan Islam, 4(2), 171-183. Oakland, J. S. (2014). Total Quality
Fitrah, M. (2018). Urgensi sistem Management and Operational
penjaminan mutu internal terhadap Excellence:Text with cases (4th ed.).
peningkatan mutu perguruan New York: Routledge.
tinggi. Jurnal Penjaminan Oktaviani, M. H., Santoso, A., Kp, S.,
Mutu, 4(1), 76-86. & Kep, M. (2018). Literature
Fitriani, L. P. W., & Kemenuh, I. A. A. Review: Peningkatan Mutu Institusi
(2021). Peningkatan Sistem Pendidikan Tinggi Melalui
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Pengembangan Sumber Daya
Melalui Implementasi Manajemen Manusia (Literature Review:
Mutu Terpadu Dalam Improving The Quality Of Higher

Urgensi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal dalam Meningkatkan Mutu 259
Perguruan Tinggi │ Yoga Budi Bhakti, Achmad Ridwan, Riyadi
Education Institutions Through Tinggi. al-fikrah: Jurnal
Human. Jurnal Keperawatan dan Manajemen Pendidikan, 8(2), 79-
Kesehatan MEDISINA AKPER 94.
YPIB Majalengka# Volume IV Sulaiman, A., & Wibowo, U. B. (2016).
Nomor, 1. Implementasi sistem penjaminan
Paputungan, I., Ansar, A., & Mas, S. R. mutu internal Sebagai upaya
(2021). Keefektifan Pelaksanaan meningkatkan mutu pendidikan di
Sistem Penjaminan Mutu Universitas Gadjah Mada. Jurnal
Internal. PEDAGOGIKA, 77-92. Akuntabilitas Manajemen
Prasetyo, M. A. M., & Husaini, H. Pendidikan, 4(1), 17-32.
(2021). Efektivitas Pengelolaan Tasopoulou, K., & Tsiotras, G. (2017).
Mutu Dosen Perguruan Tinggi Benchmarking towards excellence
Agama Islam in higher education. Benchmarking:
Negeri. IMPROVEMENT Jurnal An International Journal.
Ilmiah untuk peningkatan mutu Toquero, C. M. (2020). Challenges and
manajemen pendidikan, 8(1), 29-39. opportunities for higher education
Reknati, P. (2019). Implementasi amid the COVID-19 pandemic: The
Sistem Penjamin Mutu Internal Philippine context. Pedagogical
dalam Meningkatkan Mutu di Research, 5(4).
Sekolah Tinggi Ilmu Xiao, H., & Zhang, X. (2017).
Pelayaran. Meteor STIP Assuring Quality in Transnational
Marunda, 12(1), 73-81. Higher Education: A Case Study of
Rosa, M. J. (2014). The Academic Sino-Foreign Cooperation
Constituency. In M. J. Rosa & A. University in China. In D. E.
Amaral (Eds.), Quality Assurance in Neubauer & C. Gomes (Eds.),
Higher Education: Contemporary Quality Assurance in Asia- Pacifi c
Debates (pp. 181–206). Universities: Implementing Massifi
Basingstoke: Palgrave Macmillan. cation in Higher Education (pp. 55–
Scharager Goldenberg, J. (2018). 70). Cham: Palgrave Macmillan..
Quality in Higher Education: The Yingqiang, Z., & Yongjian, S. (2016).
View of Quality Assurance Quality assurance in higher
Managers in Chile. Quality in education: Reflection, criticism, and
Higher Education, 24(2), 102–116. change. Chinese Education &
Suban, A. (2021). Sistem Penjaminan Society, 49(1-2), 7-19.
Mutu Dan Pengawasan Pendidikan

260 JURNAL PENJAMINAN MUTU

Anda mungkin juga menyukai