DI PESANTREN SURYALAYA
Triyani Pujiastuti*
Abstrak
Tasawuf dengan tarekatnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perkembangan Islam. Di
Indonesia ada dua tarekat yang sangat berpengaruh yaitu Tarekat Qadiriyyah dan Tarekat
Naqshabandiyyah. Bahkan dari kedua tarekat tersebut muncullah tarekat gabungan yaitu Tarekat
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah yang dikembangkan oleh Syeikh Ahmad Khatib Sambas. Kajian ini
mencoba untuk mengelaborasi perkembangan Tarekat Qadiriyyah-Naqshabandiyyah di Pesantren
Suryalaya oleh Abah Sepuh dan Abah Anom sebagai salah satu pusat perkembangan Tarekat
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah di Indonesia.
72
Triyani Pujiastutii
Perkembangan Tarekat Qadiriyyah- Naqshabandiyyah di Pesantren Suryalaya
ini secara terpisah, tetapi dalam satu dikenal dengan sebutan halqah: lingkaran.
kemasan (penggabungan kedua Para anggota halqah saling berhubungan
Thariqat).6 erat sebagai sesame musafir di jalan
menuju Allah. Pada akhirnya lingkaran-
A. Pengertian Tarekat
lingkaran itu bergabung membentuk
Tarekat terambil dari bahasa Arab
tarekat: jalan, persaudaraan. Orang yang
al-Thariqah yang berarti “jalan”. Jalan yang
hidup dalam kelompoknsufi dituntut
dimaksud di sini adalah jalan yang
untuk sepenuhnya memperhatikan bukan
ditempuh oleh para sufi untuk dapat
hanya kebutuhan sendiri namun juga
dekat kepada Allah.7 Tarekat adalah
kebutuhan sesama.12
“jalan” yang ditempuh sufi, dan
digambarkan sebagai jalan yang Menurut Harun Nasution bahwa
berpangkal dari syariat, sebab jalan utama tarekat yang berasal dari kata thariqah
disebut syar‟ sedangkan jalan anak adalah jalan yang harus ditempuh oleh
disebut tariq.8 seorang calon sufi agar ia berada sedekat
mungkin dengan Allah. Thariqah juga
Secara definisi, tarekat itu
mengandung arti organisasi (tarekat).
merupakan metode psikologi untuk
Yang mempunyai Syeikh, upacara ritual
mendekati Tuhan dengan menggunakan
dan bentuk dzikir tertentu.13
perantara seorang Imam atau biasa
disebut mursyid al-thariqah.9 Adapun al- Dengan demikian ada dua
thariqat, yang biasa diartikan ke dalam pengertian tarekat. (1) tarekat sebagai
bahasa Inggris “sufi order” dan bahasa pendidikan kerohanian yang dilakukan
Indonesia tarekat, mengandung makna oleh orang-orang yang menjalani
aturan atau organisasi. Tarekat disamping kehidupan tasawuf untuk mencapai suatu
menunjukkan aspek organisasi dan aturan tingkat kerohanian tertentu. (2) Tarekat
main dalam organisasi itu, juga sebagai sebuah perkumpulan atau
mengandung pengertian metoda yang organisasi yang didirikan menurut aturan
diajarkan sufi-sufi besar kepada murid yang telah ditetapkan oleh seorang syeikh
atau pengikutnya yang menjadikannya yang menganut suatu aliran tarekat
sebuah jalinan dan jaringan persaudaraan tertentu. Maka dalam organisasi itulah
yang kuat dan lengket.10 seorang syeikh mengajarkan amalan-
amalan (tasawuf) menurut aliran tarekat
Menurut Cak Nur, kata tarekat
yang dianutnya, kemudian diamalkan
(Thariqah) sendiri secara harfiah berarti
oleh para muridnya secara bersama-sama
jalan, sama dengan kata-kata syari’ah, sabil,
di suatu tempat yang disebut ribath,
shirath dan manhaj. Dalam hal ini yang
zawiyah atau taqiyah. Gurunya disebut
dimaksud tarekat adalah jalan menuju
mursyid atau syeikh dan wakilnya disebut
kepada Allah guna mendapat ridha-Nya
khalifah.
dengan menaati ajaran-ajaran-Nya.11
Untuk dapat melihat hubungan
Jalan tasawuf biasanya diikuti
antara dua pengertian di atas dan juga
dalam konteks kelompok. Kelompok sufi
hubungannya dengan tasawuf menarik
yang berkumpul mengitari guru biasa
73
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
74
Triyani Pujiastutii
Perkembangan Tarekat Qadiriyyah- Naqshabandiyyah di Pesantren Suryalaya
tetapi dalam satu kesatuan yang harus selain telah banyak menunjukkan
diamalkan secara utuh. Sekalipun masing- kelebihannya dalam dunia spiritual
masing tarekat tersebut telah memiliki sebagai orang yang telah berhasil dalam
metode tersendiri, baik dalam aaturan- dunia tarekat-sufi, juga dipandang
aturan kegiatan, prinsip-prinsip maupun memiliki berbagai ilmu yang sangat
cara-cara pembinaannya. Sehingga bentuk dibanggakan oleh pengikut tarekat.20
tarekat ini adalah tarekat baru yang
Zamakhsari Dhofir menyatakan
memiliki perbedaan dengan kedua tarekat
bahwa peranan penting Syeikh Sambas
dasarnya itu.18
adalah melahirkan Syaikh-syaikh Jawa
Pada tarekat Qadiriyyah- terutama dan menyebarkan ajaran Islam
Naqshabandiyah, nama Qadiriyyah di Indonesia dan Malaysia pada
didahulukan dari Naqshabandiyah. Hal pertengahan abad ke-19. Kunci
ini nampaknya didasarkan atas silsilah keberhasilan Syaikh Sambas ini adalah
yang selalu digunakan Khatib Sambasi bahwa beliau bekerja sebagai Fath al-
ketika mengajarkan tarekat kepada murid- arifin, dengan mempraktikkan ajaran sufi
muridnya. Karena Syaikh Syamsuddin, di Malaysia yaitu dengan bay‟a, zikir,
guru spiritual Syaikh Sambasi, berasal muraqabah, silsilah, yang dikemas dalam
dari kelompok Tarekat Qadiriyah, yang tharekat Qadiriyyah wa
tentu akan disebutkan lebih dulu. Naqshabandiyyah. 21
75
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
Tolhah dan yang lainnya mewakili garis yang memisahkan wilayah tasikmalaya
aliran Syeikh Abd al-Karim Banten dan dan Ciamis. Sebagai daerah dengan
penggantinya.22 ketinggian sekitar 700 meter dari
permukaan laut, menjadikannya berudara
dingin dan memiliki tanah yang sangat
C. Tarekat Qadiriyyah- subur.23
Naqshabandiyyah di Pesantren
Suryalaya terdiri dari dua kata:
Suryalaya
Surya yang berarti Matahari dan laya yang
Ajaran Tarekat Qadiriyyah-
berarti “tempat”jadi Suryalaya berarti
Naqshabandiyyah di Suryalaya
tempat terbit matahari. Didirikan oleh
dikembangkan oleh dua tokoh utama
Syeikh Abdul Mubarak Ibn Nur
yaitu Abah Sepuh, dan penerus beliau
Muhammad pada 7 Rajab 1323 H atau 5
yakni putranya sendiri, K.H.A.
September 1905. Syeikh Abdullah
Shohibulwafa Tajul „Arifin (Abah Anom).
mubarak, yang dikenal sebagai Abah
Abah Sepuh menjelaskan ajaran Tarekat
Sepuh, lahir pada tahun 1836 di kampung
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah melalui
Cicalung, sebuah kampung di Desa
ceramah-ceramah beliau di masjid-masjid
Tanjungkerta. Pesantren Suryalaya
dan pertemuan-pertemuan non formal di
berbeda dari kebanyakan pesantren besar
rumah murid-muridnya. Jadi jelaslah
yang ada di Jawa dengan memperhatikan
bahwa ajaran Tarekat Qadiriyyah-
prinsip keturunan dalam mendirikan
Naqshabandiyyah belum tertulis dengan
pesantren. Dhofier menunjukkan bahwa
rinci pada masa tersebut. Sementara itu,
semua pesantren besar didirikan oleh
pada zaman Abah Anom ajaran Tarekat
turunan kyai. Tidak seperti Kyai Hasyim
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah mulai
Ash‟ari, Syaikh Abdullah Mubarak tidak
ditulis dan dikembangkan, kemudian
berasal dari keluarga kyai, tetapi berasal
dicetak dalam kitab yang berjudul Miftah
dari kealuarga priyayi atau keluarga
al-Shudur. Menurut Abah Anom tujuan
ningrat. Ayahnya adalah Raden Nur
dari kitab ini adalah untuk mencapai
Muhammad, yang dikenal sebagai
ketenangan dalam kehidupan di dunia
Nurapraja atau Eyang Upas, dan ibunya
dan kebahagiaan nanti di akhirat.
adalah Nyonya Emah. Raden Nur
1. Abah Sepuh Muhammad menikmati status tinggi di
Pesantren Suryalaya berlokasi di masyarakat karena ia bekerja sebagai
kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, penjaga keamanan pada kampungnya dan
Kecamatan Pageregeung, Tasikmalaya karena ia adalah seorang yang kaya yang
Jawa Barat. Berada sekitar 90 kilometer memiliki tanah yang luas.24
dari pusat ekonomi Bandung dan 35
Beliau (Abah Sepuh) mulai belajar
kilometer ke Tasikmalaya Utara. Sekitar
agama Islam dari kedua orang tuanya,
9,5 kilometer dari jalan utama Bandung
termasuk membaca al-Qur‟an dan praktek
Tasikmalaya, Ia terletak di lembah yang
sholat sehari-hari. Ia juga mempelajari
indah, diantara dua gunung yaitu gunung
Ushuluddin dan Fikih di bawah
Cakrabuana dan gunung Sawal.
bimbingan kedua orang tuanya. Abah
Disamping mengalir sungai Citanduy
76
Triyani Pujiastutii
Perkembangan Tarekat Qadiriyyah- Naqshabandiyyah di Pesantren Suryalaya
(Abah Endi) di daerah Cisayong, lahir pada tanggal 1 Januari 1915, sepuluh
Tasikmalaya, K.H. Mukhtar bin Abdul tahun setelah didirikannya Pesantren
Gani (mama Mukhtar) di daerah Cijulang, Suryalaya. Jadi usia Abah Anom ketika
Ciamis, Gulam Nabi, Tasikmalaya, K.H. mulai menggantikan ayahnya memimpin
Abdullah Pakih (Abah pakih) di daerah pesantren adalah 35 tahun. Usia ini relatif
Cinabo, Majalengka, K.H. Najmudin di muda untuk memimpin sebuah pesantren
daerah Salopa, tasikmalaya, K. Moh. dan tarekat sufi.30
Abidin di daerah Ciawi, Tasikmalaya, dan
K. Ahmad Ali Hidayat bin Soemadimadjo Gelar Abah Anom adalah dari
bahasa Sunda yang berarti bapak/kiai
(Abah Dayat) di daerah Ciawi,
Tasikmalaya. muda, dianugerahkan kepada beliau
ketika masih usia muda. Beliau yang lahir
Gelar Abah Sepuh kelihatannya 1 januari 1915 di Suryalaya, jawa Barat,
sudah dianugerahkan kepadanya pada putra kelima dari Abah Sepuh, ibunya
tahun 1952, ketika beliau berusia 116 bernama H. Juhriyah. Menurut saudara
tahun. Pada saat ini beliau telah perempuan beliau, Didah, Abah Anom
menyiapkan putranya yang kelima, abah punya nama lain yaitu Mumum
Anom, untuk menggantikannya sebagai Zakarmudji (H. Shohib), sebagaimana
pemimpin tarekat. Sejak waktu itu ke beliau tuliskan dalam tulisannya tentang
depan murid-murid mereka menyebut boigrafi ayahandanya, Abah Sepuh. Abah
keduanya Abah Sepuh dan Abah Anom. Anom masuk sekolah Dasar Belanda di
Abah Sepuh memiliki sejumlah gelar dan Ciamis antara tahun 1923-1929, kemudian
nama, misalnya Ajengan Godebag, Kiai meneruskan ke sekolah menengah di
Godebag, dan Syaikh Mubarak. Karena Ciawi, Tasikmalaya (1929-1931). Pada usia
alasan kesehatan dan keamanan, Abah 18 tahun beliau sudah menjadi wakil
Sepuh kemudian pindah ke Tasikmalaya, talqin, mewakili ayahnya untuk membaiat
di mana ia menghabiskan hari-hari mereka yang masuk Tarekat Qairiyyah-
terakhir di rumah murid, H.O. Sobari. Naqshabandiyyah. Kemudian Abah
Beliau wafat pada tanggal 25 januari 1959 Anom belajar bermacam-macam ilmu
pada usia 120 tahun.29 agama Islam di beberapa pesantren di
Jawa Barat, seperti di Cicariang, kemudian
2. Abah Anom
di Pesantren Gentur dan Jambudipa
Setelah ayahnya meninggal,
(Kabupaten Sukabumi), tempat beliau
kepemimpinan dari pesantren Suryalaya
mempelajari ilmu hikmah dan tarekat, dan
diterima oleh anaknya, Ahmad Sahib al-
seni bela diri silat. Abah Anom juga
Waafa‟ Taj al-„Arifin (Ahmad melakukan latihan spiritual (riyaadah) di
Shohibulwafa Tajul Arifin) dikenal
bawah bimbingan ayahnya sendiri, Abah
sebagai Abah Anom sebagai pembeda
Sepuh.31
dengan ayahnya yang dikenal sebagai
Abah Sepuh. Abah Anom, pemimpin Ketika Abah Anom berusia 23
tarekat Pesantren Suryalaya, mulai tahun, pengembaraannya dari satu
memimpin pada tahun 1950, enam tahun pesantren ke pesantren yang lain untuk
sebelum ayahnya meninggal. Abah Anom menuntut ilmu berakhir dengan
78
Triyani Pujiastutii
Perkembangan Tarekat Qadiriyyah- Naqshabandiyyah di Pesantren Suryalaya
79
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
para wakil talqin, Abah Anom dikenal Setelah shalat wajib, seseorang
sebagai seorang figur yang sangat dekat memulainya dengan membaca al-
denagn kitab kuning, yang dengan Fatikhah untuk nabi, keluarga dan
rajinnya beliau baca dan para sahabat. Langkah berikutnya
mengamalkannya. Hal ini dapat dilihat membaca istigfar tiga kali, dan doa
dari referensi ynag digunakannya dalam ilahi anta maqsudi wa ridhaka mathlubi
karyanya Miftah al-Sudur dan juga kitab- a’thini mahabbataka wa ma’rifatak. Ini
kitab tersebut menjadi bagian utama dari diikuti dengan bacaan la ilaha illa
kurikulum pesantren yang diasuhnya. Allah tiga kali. Bacaan ini diulangi
165 kali dan diselesaikan dengan
Ajaran Abah Anom tentang mengatakan sayyidina Muhammad
Tarekat Qadiriyyah-Naqsabandiyyah Rosul Allah SAW. Kemudian
dituangkan dalam empat buku beliau membaca shalawat munjiyat, dan surat
yaitu Miftah al-Sudur, ‘Uqud al-Juman, al-Fath ayat kesepuluh. Kemudian
Akhlaqul Karimah, dan Ibadah Sebagai Metode
orang boleh menambahkan doanya
Pembinaan Korban Penyalahgunaan narkotika
sendiri, yang diikuti oleh al-Fatikhah.
dan Kenakalan Remaja.
Berikutnya bacaan surat al-Fatikhah
Abah Anom juga berhasil untuk Syeikh Abd Qadir al-Jailani,
menyebarkan tarekat Qadiriyyah- Syaikh Junaid al-Baghdadi, Syeikh
Naqshabandiyyah di Singapura, Malaysia, Ahmad Khatib Sambas, Syeikh Abd
Brunei Darussalam dan Thailand. Sejak Karim al-Banten, Syeikh Tolhah
tahun 1980 belau telah membangun dua Cirebon, Syeikh Abdullah Mubarak
puluh dua pondok Inabah untuk dan untuk guru yang sekarang.
penanggulangan korban penyalahgunaan Kemudain surat al-Fatikhah harus
obat dan narkotika, dan selama lebih dari dibaca untuk arwah dari semua
dua puluh tahun pondok ini telah orang tua dan semua pemngikut
menyembuhkan 9000 anak muda yang muslim, laki-laki dan perempuan
kecanduan obat terlarang tersebut, yang hidup atau mati, diikuti oleh
Pondok Inabah juga didirikan di istighfar (yang diulangi tiga kali),
Singapura dan Malaysia. kemudian shalawat kepada nabi
Muhammad SAW. Dan Nabi Ibrahim
a. Teknik dan Ritual Tarekat as. Dan doa ilahi anta maqhsudi wa
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah di ridhaka mathlubi a’thini mahabbataka wa
Pesantren Suryalaya ma’rifatak. Selama ini, orang
1. Wiridan berkonsentrasi hanya kepada Tuhan
Wiridan adalah zikir yang (tawajjuh) dengan bibir dan mata
dilakukan setelah sholat wajib lima yang tertutup, dengan tidak
waktu oleh anggota Tarekat bergeraknya lidah, menahan nafas,
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah. kepala menunduk, sedangkan hati
Sebuah kata yang diperoleh dari melanjutkan untuk melaksanakan
istilah bahasa Arab wird (litany), dzikir khafi sebanyak mungkin.35
wiridan dapat dilakuakn secara
individu atau secara berjamaah. 2. Khataman
80
Triyani Pujiastutii
Perkembangan Tarekat Qadiriyyah- Naqshabandiyyah di Pesantren Suryalaya
81
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
Referensi
Kolonialisme Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah di
Pulau Jawa, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002),
1Mulyadi Kartanegara, Reaktualisasi h. 48.
Tradisi Ilmiah Islam, (Jakarta: Baitul Ihsan, 17 Harapandi Dahri, Meluruskan
(Jakarta: Pustaka Irfani, 2007), h. 245. Tarekat: Telaah Historis Gerakan Politik Anti
3 Harapandi Dahri, Meluruskan Kolonialisme Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah di
Pemikiran Tasawuf: Upaya Mengembalikan Pulau Jawa, h. 49.
19 Ajib Thohir, Gerakan Politik Kaum
Tasawuf Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah,
h. 246. Tarekat, h. 53.
20 Ajib Thohir, Gerakan Politik Kaum
4 Harapandi Dahri, Meluruskan
Pemikiran Tasawuf: Upaya Mengembalikan Tarekat, h. 60.
Tasawuf Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah, 21 Harapandi Dahri, Meluruskan
TanpaTarekat: Jalan Baru Menjadi Sufi, (Jakarta: Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia, h. 274.
29 Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami
Serambi, 2002), h. 98.
10 A. Hidayat, Tasawuf dan Tarekat Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia, h. 270.
dalam Pandangan Ulama, Sunnah dan Al-Qur’an, 30 Zulkifli, Sufism in Java, h. 65-66.
dalam Ahmad Tafsir, Tasawuf: Jalan Menuju 31 Sri Mulyati, Tasawuf Nusantara:
Tuhan, (Tasik Malaya: Latifah Press, 1995), h. Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka, (Jakarta:
33. Kencana, 2006), h. 216.
11 Sudirman Tebba, Orientasi Sufistik 32 Zulkifli, Sufism in Java, h. 66.
Cak Nur: Komitmen Moral Guru Bangsa, (Jakarta: 33 Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami
82