Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TAREKAT DI NUSANTARA

Awaludin*

Abstrak

Keberadaan tarekat merupakan rangkaian sejarah timbulnya sufisme/tasawuf dalam Islam yang pada
awalnya merupakan jalan yang ditempuh umat Islam dalam usaha mencari keridhaan Allah Swt dan
Rasul-Nya, kemudian pada akhirnya bergeser pada organisasi keagamaan yang sangat besar
pengaruhnya didalam perkembangan masyarakat Islam, baik internasional umumnya, maupun
Indonesia khususnya.

Salah satu Tarekat yang berkembang pesat di Indonesia adalah Tarekat Naqsabandiyah yang
berkembang dan bercabang-cabang di beberapa daerah dari benua Asia seperti Cina, Turki, India dan
Jawa.Pada Tulisan ini akan diangkat sejarah perkembangan tarekat di nusantara dari berbagai aspek

Kata Kunci : Sejarah, Perkembangan, Tarekat, Nusantara

Pendahuluan Dalam tasawwuf seringkali


Berbicara tentang perkembangan dikenal istilah Thariqah, yang berarti
tarekat di Indonesia tentu tidak akan bisa jalan, yakni jalan untuk mencapai Ridla
lepas dari agama Islam berasal. Islam Allah. Dengan pengertian ini bisa
berasal dari jazirah Arab dibawa oleh digambarkan, adanya kemungkinan
Rasulullah, kemudian diteruskan masa banyak jalan, sehingga sebagian sufi
Khulafa ar-Rasyidin ini mengalami menyatakan, At thuruk bi adadi anfasil
perkembangan yang pesat. Penyebar mahluk, yang artinya jalan menuju Allah
luasan Islam ini bergerak ke seluruh itu sebanyak nafasnya mahluk, aneka
penjuru dunia. Islam datang membawa ragam dan macamnya. Orang yang
rahmat bagi seluruh umat manusia. hendak menempuh jalan itu haruslah
berhati hati, karena : Ada yang sah dan
Tarekat berasal dari bahasa Arab : ada yang tidak sah, ada yang diterima dan
tarekaq, jamaknya tara‟iq. Secara ada yang tidak diterima. (Mu‟tabarah. Wa
etimologi berarti : (1) jalan, cara (al- ghairu Mu‟tabarah)
kaifiyyah); (2) metode, sistem (al-uslub);
(3) mazhab, aliran, haluan (al- A. Sejarah MunculnyaTarekat
mazhab);Menurut istilah …tarekat berarti Pada hakekatnya tarekat bukanlah
perjalanan seorang saleh (pengikut sesuatu yang terpisah dari syari‟at, sebab
tarekat) menuju Tuhan dengan cara tarekat adalah pengejawantahan dari
menyucikan diri atau perjalanan yang syariat itu sendiri. Sebagaimana lazim
harus ditempuh oleh seseorang untuk dikatakan orang, ”syariat tanpa tarekat
dapat mendekatkan diri sedekat mungkin adalah kosong, sedangkan tarekat tanpa
kepada Tuhan syariat adalah bohong.” Terkait hal ini

*Penulis adalah Dosen LB IAIN Bengkulu


El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

Abu Bakar Atjeh dalam bukunya, B. Masuknya Tarekat di Nusantara


Pengantar Tarekat, dengan tegas Sejarah tarekat di Indonesia
menyatakan bahwa tarekat merupakan diyakini sama dengan sejarah masuknya
bagian terpenting dari pada pelaksanaan Islam ke Nusantara itu sendiri. Para
tasawuf. Mempelajari tasawuf dengan sejarawan Barat menyakini, Islam
tidak mengetahui dan melakukan tarekat bercorak Sufidtik itulah yang membuat
merupakan suatu usaha yang hampa. penduduk nusantara yang semula
Dalam ajaran tasawuf diterangkan, bahwa beragama Hindu dan Budha menjadi
syariat itu hanya peraturan belaka, tarekat sangat tertarik. Tradisi dua agama asal
lah yang merupakan perbuatan untuk India yang kaya dengan dimensi metafisik
melaksanakan syariat itu, apabila syariat dan spiritualitas itu dianggap lebih dekat
dan tarekat ini sudah dapat dikuasai, dan lebih mudah beradaptasi dengan
maka lahirlah hakekat yang tidak lain tradisi tarikat yang dibawa para wali.
daripada perbaikan keadaan atau ahwal, Sehingga perubahan besar itu pun
sedangkan tujuan yang terakhir ialah berlangsung nyaris tanpa meneteskan
makrifat yaitu mengenal dan mencintai darah sedikitpun. Ini berbeda dengan
Tuhan dengan sebaik-baiknya.1 proses Islamisasi di india yang dilakukan
secara besar-besaran melalui penaklukan
Habib MuhammadLutfi bin Yahya, dan tekanan, bahkan konon sedikit
Pemimpin Jamiyyah Ahlit Tarekat Al- pemaksaan dengan senjata. Oleh para raja
Mu‟tabarah An-Nahdliyyah, membagi Muslim seperti Sultan Mahmud Ghadzna,
Tarekat dua: Tarekat Syariah dan Tarekat
Auranzeb, Haidar Aly, Tipu Sultan, dan
Wushul. Tarekat Syariah adalah sebagainya. Namun hingga saat ini India
seperangkat aturan-aturan fiqih yang terlebih setelah terbagi tiga dengan
disebutkan dalam berbagai kitab-kitab Pakistan dengan Banglades dan muslim,
para fukaha yang mu‟tabar, para Islam tetap tidak berhasil secara massip
muhadistin, mutakalimin dan mufassirin menggeser Hindu sebagai Agama
yang mu‟tabar. Sedangkan tarekat wushul mayoritas masyarakat. 3
adalah upaya memetik natijah (hasil) dari
pelaksanaan tarekat Syariah dengan Besarnya pengaruh tarekat dalam
mengikuti bimbingan seorang Syekh islamisasi juga didukung dengan dari
dengan penuh khidmah(pengapdian), temuan sejarah bahwa sebenarnya Islam
muaffaqoh (mengangap benar) dan sudah masuk di Nusantara sejak abad ke-
menghindar buruk sangka, serta berupaya 7, dan di Jawa sejak abad 11 M, namun
membersihkan hatinya dari berbagai sifat sejauh itu tidak cukup signifikan
tercela, menghiasinya dengan sifat mulia, mengubah agama masyarakat nusantara.
dan memperbanyak zikir, menyebut nama Islam saat ini hanya menjadi agama para
Allah. Karena pembersihan hati dari pendatang yang berkumpul dalam
berbagai hal negatif tersebut hukumnya komuniatas-komunitas kecil di beberapa
wajib, maka wajib pula hukum memasuki kota di pesisir Jawa, seperti di Leran
tarikat.2 (Gresik), Idramanyu dan Semarang.
Sementara penduduk asli diceritakan
masih hidup dengan agamanya, bahkan

126
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara

digambarkan dengan pola hidup yang yang naik haji. Hingga saat ini tak kurang
“kotor”.4 dari 44 tarekat yang telah ada dan tersebar
di seluruh Indonesia.5
Proses islamisasi nusantara secara
besar-besaran baru terjadi pada a. Era Wali Songo.
penghujung abad 14 atau awal abad 15, Para sejarawan Barat
bersamaan dengan masa keemasan menyakini, Islam bercorak sufistik
perkembangan tasawuf akhalaki yang itulah yang membuat penduduk
ditandai dengan munculnya aliran-aliran nusantara yang semula beragama
tarekat di Timur Tengah. Fase itu sendiri Hindu dan Budha menjadi sangat
telah dimulai sejak Imam Abu Hamid tertarik. Tradisi dua agama asal India
Muhammad Al-Ghazali (wafat 1111 M) yang kaya dengan dimensi metafisik
merumuskan konsep tasawuf moderat dan spritualitas itu dianggap
yang memadukan keseimbangan unsur lebihdekat dan lebih mudah
Ahklak, syariat, dan filsafat. Konsep itu beradaptasi dengan tradisi tarikat
diterima sacara terbuka oleh kaum fukaha yang dibawa oleh para wali. Sayang
yang sebelumnya menentang habis- nya dokumen sejarah Islam sebelum
habisan ajaran tasawuf falsafi yang abad 17 cukup sulit dilacak.6 Meski
kontroversial. Dilanjutkan dengan begitu, beberapa cacatan tradisional di
bermunculannya pusat-pusat pengajaran keraton-keraton sedikit banyak
tasawuf yang dipimpin oleh para sufi bercerita tentang aktivitas tarekat di
terkemuka seperti Syekh Abdul Qadir Al- kalangan keluarga istana raja-raja
Jailani (wafat 1166 M), yang ajaran Muslim.
tasawufnya menjadi dasar Thariqoh
Salah satu referensi keterkaitan
Qodiriyyah. Ada juga Syekh Najmudin
para wali dengan dunia tarekat adalah
Kubro (wafat 1221 M), sufi Asia Tengah
Serat Banten Rante-rante, sejarah
pendiri Thariqoh Kubrawiyyah; Syekh
Banten kuno, dalam karya sastra yang
Abul Hasan Ali Asy-Syadzili (wafat 1258),
ditulis diawal berdirinya kesultaanan
pendiri Thariqoh Syadziliyyah asal
Banten itu disebutkan, pada fase
Maghribi, Afrika Utara; Ahmad
belajarnya Sunan Gunung Jati pernah
Arfa‟iyyah. Belakangan, pada awal abad
melakukan perjalanan ke tanah Suci
keempat belas juga lahir Tarekat
dan berjumpa dengan Syehk
Naqsabandiyah yang didirikan oleh Syekh
Najmuddin Kubra dan Syekh Abu
Muhammad Bahauddin An-Naqsabandy
Hasan Asyadzili. Dari kedua tokoh
(wafat 1389) di Khurasan dan Tarekat
berlainan masa itu sang sunan konon
Syathariyyah yang di dirikan Syekh
memperoleh Izazah kemursyidan
Abdullah Asy-Syatthari (wafat 1428 M).
Tarekat Kubrawiyyah dan
Tarekat-tarekat ini kemudian Syadziliyyah. Meski jika mengacu
7

menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke pada data kronologi sejarah tentu saja
Nusantara, melalui para penyebar agama pertemuan fisik antara Sunan Gunung
Islam. Mencapai puncaknya pada abad 17- Jati dengan yang hidup diabad 16,
18, bersamaan dengan orang-orang Jawa dengan Syekh Abul Hasan asy-

127
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

Syadzili yang wafat di abad 13, apalagi b. Pada Abad 17-18


dengan Syekh Abu Najmuddin Kubra Tarekat lain yang tercatat
yang wafat pada tahun 1221 M, tidak masuk ke Nusantara pada periode
lah munkin.8 awal adalah Tarekat Qodiriyyah,
Syaththariyyah dan Rifa‟iyyah. Ketiga
Terlepas dari kebenaran cerita tarekat tersebut masuk ke Sumatra
pertemuan Sunan Gunung Jati dengan sepanjang abad 16 dan 17 secara susul
dua pendiri tarekat dalam Serat menyusul.
Banten Rante-rante, pendiri Tarekat Qadiriyyah yang di
Kesultaanan Cirebon itu diyakini bawa oleh Hamzah Fansuri, ulama
sebagai orang pertama yang dan sastrawan sufi kontroversial dari
membawa tarekat Kubrawiyyah dan Aceh. Meski banyak meninggalkan
Syadziliyyah ke tanah Jawa. karya tulis, namun sang sufi yang
Selain Sunan Gunung Jati, sempat berkelana kenegeri-negeri di
anggota wali songgo lain yang lekat Asia selatan dan tenggara itu diyakini
dengan tarekat adalah Sunan Ampel tidak menyebarkan tarekat nya
dan Sunan Bonang alias Raden kepada khalayak umat Islam. Jejaknya
Makhdum Ibrahim. Dalam babat hanya diikuti oleh murid utamanya,
Tanah Jawi, Sunan Ampel disebut- Syamsudin al-Sumatrani, yang
sebut mengajarkan Suluk Tarekat belakangan justru menyebarkan
Naqsabandiyah. Sementara Sunan Tarekat Syadthariyyah izazah
Bonang, diceritakan oleh Caita Lasem kemursidan Syathariyyahnya di
dan Hikayat Hasanudin, setelah gagal peroleh dari sufi asal Hujarat, Syeh
berdakwah dikediri, karena Muhammad Bin Fadhlullah
menggunakan pendekatan fiqih yang Burhanpuri. 10

cenderung kaku, lalu pindah ke Meskipun berbeda tarekat,


Demak dan menjadi Imam Masjid guru dan murid itu mempunyai
Agung Demak. Tak lama kemudian ia kesamaan kecenderungan, yakni
hijrah ke Lasem, Rembang mengajarkan faham Wahdatul wujud,
membangun zawiyyah dan menjalani yang kemudian memicu konflik tajam
suluk tarekat. Usai menjalani suluk itu dengan Sufi lain yang menjadi mufti
lah Raden Makhdum Ibrahim yang kerajaan Aceh, yakni Syekh Nuruddin
kemudian bergelar Sunan Bonang itu Al-Raniri. Usaha kelompok Al-Raniri
melanjutkan dakwahnya. Adapun dalam memeranggi ajaran pantaisme
pendekatan-pendekatan baru ini ala-Syamsuddin itu tidak main-main.
terbukti dengan beberapa peninggalan Selain pembakaran kitab pegangan
Sunan Bonang yang lebih bercorak dan zauwiyyah-zauwiyyahnya, al-
sufistik dan budaya baik bentuk Raniri juga berhasil meyakinkan
tembang, dolanan bocah, primbon dan pemerintah untuk menghukum bakar
serat-serat.9 Syamsuddin serta para pengikutnya.
Sepeninggal al-Raniri, jejaknya
diteruskan oleh Syekh Abdul Rau‟f al-

128
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara

Singkili asal Singkel, Aceh. Ulama Syekh Yusuf pulang ke Nusantara


muda yang pernah belajar di Tanah dengan mengantongi izazah
Suci selama 19 tahun itu membawa kemursyidan tarikat Naqsabandiyah,
TarikatSyadthariyyah yang lebih Qadariyyah, Syathariyyah,
bercorak ahklaki. Ijazah kemursyidan Ba‟alawiyyah dan Khalwatiyyah.12
Syehk Abdul Rau‟f Singkel diperoleh Di Makasar, Syekh Yusuf lalu
dari dua sufi besar Madinah, Syehk mengajarkan Tarekat Khalwatiyyah
Ahmad al-Qusasy (wafat 1660 M) dan yang dipadu dengan beberapa ritual
Syekh Ibrahim al-Kurani (wafat 1691). tarekat lain yang dikuasainya, dan
Setelah mendengar konflik antara dikenal kemudian dengan nama
pengikut Syadthariyyah la Syamsudin Khalwatiyyah Yusufiyyah. Pengikut
yang kontrofersial dan Syekh tarekat ini juga dikenal sangat militan.
Nuruddin al-Raniri, Abdul Rau‟f di Beberapa kali merekat terlibat
utus gurunya untuk kembali ke Aceh bentrokan dengan penjajah dan
guna menyebarkan Tarekat ditangkapi. Syekh Yusuf sendiri
Syadthariyyah yang benar. kemudian hijrah ke kesultanan
Kedatangannya diterima dengan Banten, ikut membantu perjuangan
tangan terbuka oleh kerajaan. Bahkan rakyat Banten sambil terus
ia lalu diangkat menjadi salah satu mengajarkan tarekat
mufti kerajaaan. Khalwatiyyahnya.
Syekh Abdul Rauf Singkel Sepeningal Sultan Ageng yang
memiliki beberapa murid yang gugur di penjara komponi Belanda,
mengikuti jejaknya menyebarkan Syekh Yusuf membangun basis
agama Islam dan Tarekat pertahanan di sekitar Tangerang.
Syaddthariyyah. Yang paling terkenal Namun raja Banten berikutnya
di antara mereka adalah Syekh cenderung membela penjajah,
Burhanuddin Ulakan, yang perjuangan Syekh Yusuf pun semakin
berdakwah, berjuang melawan VOC melemah hingga akhirnya tertangkap
dan wafat priaman sumatra barat. pada tahun 1683. Setelah dipindah-
Melalui ulama sufi dan juga pernah pindahkan dari penjara Cirebon ke
berguru kepada Syekh Ahmad al- Batavia, akhirnya pada tanggal 12
Kusasi di Mekah, Tarekat September 1684 ia dibuang ke Ceylon,
Syadthariyyah kemudian menyebar Afrika Selatan. Di negeri itu ia
di Sumatra Barat.11 menghabiskan sisa usia dengan
Tokoh lain yang hidup semasa berdakwah, mengajarkan dan menulis
Syekh Abdul Rauf Singkel dan pernah kitab. Hingga kini masyarakat Ceylon
juga berguru kepada Syekh Ibrahim masih mengangap sang Syekh sebagai
al-Kurnia serta ulam sufi lainnya di wali dan pahlawan kebanggaan
Timur Tenggah adalah Syekh Yusuf mereka.
al-Makassari, ulama pejuang asal c. Era modren
Sulawesi Selatan. Setelah Dalam tasawuf, seringkali
mengembara hingga ke Damaskus, dikenal istilah tarekat, yang berarti

129
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

jalan, yakni jalan untuk menuju Jadi pada dasarnya,


mencapai ridha Allah. Dengan kekeluargaan tarekat terdiri dari syekh,
pengertian ini bisa digambarkan mursyid, murid, ribath (tempat latihan),
adanya kemungkinan banyak jalan, kitab-kitab, bai‟at, metode ajaran, dan
sehingga sebagian Sufi mengatakan, silsilah.
al-aturuk anfasil makluq, yang artinya
jalan menuju Allah itu sebanyak Dari unsur-unsur di atas, salah
satu yang menjadi kartu nama dan
nafasnya makhluk, aneka ragam dan
bermacam-macam. Kendati demikian legitim sebuah tarekat adalah silsilah.
Silsilah ini menjadi tolok ukur sebuah
orang yang hendak menempuh jalan
Tarekatat itu mu‟tabarah.15Silsilah
itu haruslah berhati-hati. Karena
tarekat adalah nisbah hubungan guru
dinyatakan pula faminha mardudah
waminha maqbulah, yang artinya dari terdahulu sambung menyambung
antara satu sama yang lain sampai
sekian banyak jalan itu ada yang sah
kepada Nabi. Ini harus ada, sebab
dan ada yang tidak sah yang dalam
bimbingan kerohaniaan yang diambil
istilah ahli tarekat lazim dikenal
dengan ungkapan mu‟tabarah wa ghair dari guru-guru itu harus benar-benar
mu‟tabarah.13Di mana tarekat berasal dari Nabi.
mu‟tabarah adalah sebuah Tarekat-tarekat itu banyak
sekali, ada tarekat-tarekat yang
perkumpulan anggota-anggota
tarekat yang diakui berdasarkan merupakan induk, diciptakan oleh
tokoh-tokoh tasawuf aqidah, dan ada
silsilah Nabi Muhammad SAW.
Seorang ahli tarekat terbesar tarekat-tarekat yang merupakan
perpecahan dari pada tarekat induk
menerangkan, bahwa sebenarnya
tarekat itu tidak terbatas banyaknya, tersebut, yang sudah dipengaruhi oleh
syekh-syekh tarekat yang
karena tarekat atau jalan kepada
Allah itu sebanyak jiwa manusia. mengamalkannya. Dan diantara
perpecahan tarekat-tarekat itu disusun
Maka dari itu, tiap tarekat diakui sah
ulama harus mempunyai lima dasar, dalam atau diberi istilah-istilah yang
sesuai dengan tempat
yaitu:14
1. Menuntut ilmu untuk perkembangannya. Dan dalam
perkembangannya di Indonesia
dilaksanakan sebagai perintah
Tuhan sekarang, sudah tercatat ada 45 tarekat
mu‟tabarah,16yaitu: Rumiyah, Rifa‟yah,
2. Mendampingi guru dan teman se
tarekat untuk meneladani Sa‟diyah, Bakriyah, Justiyah, Umariyah,
3. Meninggalkan rukhsandan ta‟wil Alawiyah, Abasiyah, Zainiyah,
untuk kesungguhan Dasuqiyah, Akbariyah, Bayumiyah,
Malamiyah, Ghoibiyah, Kubrowiyah,
4. Mengisi semua waktu dengan do‟a
dan wirid Maulawiyah, Jalwatiyah, Baerumiyah,
Ghozaliyah, Hamzawiyah, Hadadiyah,
5. Mengekangi hawa nafsu dari pada
berniat salah dan untuk Mabuliyah, Sumbuliyah, Idrusiyah,
Usmaniyah, Syadziliyah, Sya‟baniyah,
kesalamatan
Khalsyaniyah, Qodiriyah, Syatoriyah,

130
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara

Khalwatiyah, Bakdasiyah, Syuhriyah, Dibuktikan dengan pemberian


Ahmadiyah, „Isawiyah, Thuruqil sebidang tanah serta bantuan
Akabiril Auliya, Qdariyah wa keuangan, untuk keperluan pendidikan
Naqsabandiyah, Khalidiyah wa yang memunkinkan Kyai Musta‟in
Naqsabandiyah, Ahli Mulazamatil membangun Universitas Swasta di
Qur‟an wa Sunnah wa Dalailil Khoiroti Jombang yaitu Universitas Darul Ulum.
Wata‟limi Fathil Qoribi, au Kifayatil Hanya saja, sebagaimana lazimnya
Awam.17 bantuan pemerintah itu juga menjadi
Untuk menghindari semacam pembelian dukungan politik
penyimpangan sufisme dari garis lurus yang diperlukan untuk memperkokoh
yang diletakkan para sufisme dari garis stabilitas kekuasaan.
lurus yang diletakkan oleh para sufi `Kebaikan pemerintah ini
terdahulu, maka NU meletakkan dasar- akhirnya menjerat Kyai Musta‟in untuk
dasar tasawuf sesuai dengan khittah ikut serta dalam kampanye Golkar
ahlussunnah wal jamaah. Dalam pada tahun1997. Langkah ini jelas
kerangka inilah JATMAN (Jam‟iyyah dianggap sebagai penghianatan
Ahl Tarekat Al Mu‟tabarah ah Nahdiyah) terhadap NU yang saat itu masih
dibentuk, yaitu untuk memberikan berfusi dalam PPP. Dengan peristiwa
rambu-rambu kepada masyarakat itu kyai Musta‟in terpental dari
tentang tarekat yang mu‟tabarahdan kepemimpinan jam‟iyyah ahl at tarekat al
ghairu mu‟tabrah.18 mu‟tabarah dan mendirikan JATMI
Sebelum terbentuk JATMAN, yang berkedudukan di Rejoso.
ulama-ulama Indonesia yang berpaham Konflik ini tidak saja melemahkan Kyai
Ahlussunnah wal jama‟ah dan aktif di Musta‟in, tetapi juga melemahkan
dunia tarekat telah membentuk tarekat sebagai jaringan dan wadah
organisasi tarekat dengan nama umat. Hal ini yang mendorong
Jam‟iyyah ahlaTarekat al Mu‟thabarah beberapa ulama untuk
Indonesia (JATMI).19 Kata “nahdiyyah” mengkonsolidasi ulang tarekat-tarekat
ini dimaksudkan untuk menegaskan NU.
bahwa feredasi tarekat ini harus tetap Pada tahun 1979, diadakanlah
berafiliasi kepada NU.20 musyawarah para pemimpin NU di
Pergantian nama ini disebabkan oleh Suburan Mranggen Demak. Dalam
pergulatan internal dalam tubuh musyawarah itu tercetus keputusan
jam‟iyyah ketika bergulat dengan dibentuknya Jam‟iyyah Ahl Tarekat Al
lingkungan sosial politik yang Mu‟tabarah Al Nahdiyah (JATMAN).
berkembang pada tahun 70 an. Pada Keputusan ini dilakukan dengan Surat
mu‟tamar kelima Jam‟iyyah ahl at Keputusan PB. Syuriyah Nomor: 137/
Tarekat al Mu‟tabarah di Madiun tahun Syur PB/V/1980 dengan tujuan
1975, kyai Musta‟in Romli terpilih mempertahankan kepentingan
sebagai ketua umum. Kyai ini bersama, yaitu tarekat yang terhimpun
merupakan sosok yang cukup ini mengindahkan Syari‟ah dan
diperhatikan oleh pemerintah. termasuk ahlussunhah wal jama‟ah, serta

131
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

harus mempunyai silsilah yang sah, Untuk membentengi umat Islam


yaitu berkesenambungan sampai Nabi. khususnya warga Nahdliyyin itu lah
Di Indonesia sendiri saat ini tak kurang para mursyid yang diakui
dari tujuh puluh juta orang tercatat kemu‟tabaran tarekat dan sanad
sebagai pengamal tarekat. kemursyidannya berhimpun dan
Empat puluh juta di antaranya mengorganisir diri.
tergabung dalam Jam‟iyyah Ahlith Menurut anggaran dasarnya,
Tarekat Al-Mu‟tabarah Al-Nahdliyyah, misi organisasi ini antara lain
organisasi para pengamal tarekat yang mengusahakan berlakunya syari‟at
didirikan oleh para ulama da guru Islam, baik yang bersifat lahiriyah
mursyid tarekat yang berasal dari maupun yang bersifat bhatiniah
kalangan Nahdliyyin. dengan tetap berpegang kepada aqidah
Dalam pormat awalnya Jam‟iyyah Ahlith ahlussunnah wal jamaah dan salah satu
Tarekat Al-Mu‟tabarah didirikan di mazhab empat. Jatman juga akan
Pesantren Tegalrejo, Manggelang, Jawa berupaya menggiatkan bai‟at yang
Tenggah, pada tanggal 20 Rajab 1377 shahih dan membantu penyelengaraan
H/ 10 Oktober 1957. Tokoh pendirinya pengajian khusus tarekat atau
waktu itu adalah K.H. Abdul Wahab ketawajjuhan di berbagai kantong-
Hasbullah (Rais „Am PBNU), K.H. Bisri kantong NU.
Syamsuri, Dr. K.H. Idham Cholid, K.H. Karena tarekat saat itu
Masykur dan K.H. Muslih.21 Namun jumlahnya sangat banyak, organisasi
dalam perjalanannya, organisasi ini kaum tarekat NU itu menambahkan
sempat dibawa kepolitik praktis oleh kata mu‟tabarah di belakangnya. Kata
salah seorang pemimpinnya, hingga mu‟tabarah dalam nama tersebut ialah
menimbulkan gejolak. Terutama pada muttasil sanadnya sampai kepada
mengjelang dan pasca pemilu 1977. Rasulullah saw yang menerima ijazah
Pada tahun 1979, dalam dan bai‟atnya dari malaikat Jibril as
muktamar kelimanya, beberapa ulama dari Allah Swt. Dan di kemudian hari,
senior lalu memilih untuk memisahkan nama itu ditambah lagi dengan An-
diri dan mendirikan organisasi baru Nahdliyyah untuk membedakan
dengan menambahkan kata “An- dengan kemungkinan munculnya
Nahdliyyah” di belakangnya, sehingga jam‟iyyah yang sejenis yang bukan
menjadi Jam‟iyyah Hlith Tarekat Al- tidak berafiliasi kepada Nahdlatul
Mu‟tabarah An-Nahdliyyah.22 Ulama. Demikian keputusan Mu‟tamar
Kelahiran organisasi ini NU ke-26 di Semarang 1979 M.23
dilatarbelakangi kehwatiran sebagian Untuk mempermudah
besar ulama tarekat atas maraknya pengaturan roda organisasi, struktur
aktivitas tarekat ditengah msyarakat kepengurusan jam‟iyyah Ahlith Tarekat
yang keabsahannya meragukan. Baik al-Mu‟tabarah an-Nhdliyyah dibagi lima
keabsahan dalam silsilah sanadnya, jenjang. Di tingkat Nasional
validitas kemursyidan gurunya, kepengurusannya disebut IdarahA‟liyah,
maupun amaliyah kethareqahannya. sementara di tingkat provinsi

132
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara

dinamakan Idarah Wustha. Di juga merumuskan persyaratan dasar


bawahnya, tingkat kabupaten dan kota untuk menjadi guru mursyid, badal
dinamakan Idarah Syu‟biyyah. Di bawah dan murid. Di antara syarat menjadi
lagi atau tingkat kecamatan, mursyid, misalnya adalah bertaqwa
kepengurusannya di sebut Iradah kepada Allah Swt, menguasai dan
Ghusniyyah. Dan yang paling bawah, mengamalkan ilmu-ilmu syari‟ah, telah
tingkat kelurahan atau desa disebut selesai mengikuti tarbiyyah tarekat dan
Idarah Saafiyyah. sebagainya.
Setiap jenjang kepengurusan Kemudian untuk pegangan
berkewajiban ikut menyiarkan serta para pengamal tarekat, jam‟iyyah juga
menggiatkan pelaksanaan ajaran Islam menentukan kitab-kitab ketarekatan
ala Ahlussunnah wal jamaah dengan yang mu‟tabarah. Di antara yang
cara-cara yang bijaksana. Pengurus termasuk dalam kategori tersebut
juga wajib mendukung kegiatan para adalah ihya‟ „Ulumuddin, Tanwirul
guru mursyid dalam mendidik Qulub, Jami‟ul Ushul, Majmu‟atul
(tarbiyah) para murid agar mencapai Khalidiyyah wa Naqsabandiyah,
akhlak yang mulia dan ma‟rifat kepada AlFuturhatur Rabbaniyyah, „Umdatus
Allah. Salik Fi Khairil Masalik, Al-Minahus
Secara rutin pengurus JATMAN Sanniyah, Bahjatul Asrar, Ar-Rasyajat,
di setap jenjang juga wajib An-Nafahat dan lain sebagainya.
mengadakan bai‟atan (bila kondisi Dalam setiap mu‟tamarnya
memunkinkan), majlis sewelasan, dan ulama tarekat dan guru mursyid yang
pengajian-pengajian rutin lain di tergabung dalam jam‟iyyah juga
daerahya. Bagi kepengurusan ditingkat mengelar kajian masalah-masalah
provinsi di haruskan mengelar haul keagamaan konterporer, khususnya
akbar dan manaqib kubra tiga kali yang berkaitan dengan aktivitas
dalam setahun yang tempatnya ketarekatan. Mengikuti jejak pendiri-
berpindah-pindah. pendirinya, jam‟iyyah juga sangat
Setelah secara resmi berdiri, peduli dengan berbagai isu
program pertama yang dilakukan oleh kebangsaan. Hal itu terlihat dari tema-
pengurus jam‟iyyah adalah meneliti tema yang di usung disetiap mu‟tamar
kemu‟tabarahan tarekat-tarekat dan musyawarah kubranya. Dalam
shufiyyah, baik yang tersebar di muktamar ini, misalnya tema yang
Indonesia maupun tidak. Dan setelah diusung adalah menggalang
bekerja keras selama berbulan-bulan, kebersamaan jamaah untuk
pengurus yang dibantu beberapa meneguhkan khidmah kaum tarekat
mursyid senior yang tidak masuk kepada bangsa dan Negara.
dalam kepengurusan pun memutuskan
Kesimpulan
45 tarekat shufiyyah yang di akui
kemu‟tabarahannya.
1. Diantara Faktor yang
Selain menentukan tarekat-
menyebabkan cepatnya tarekat ini
tarekat yang mu‟tabarah, jam‟iyyah
berkembang di Nusantara adalah

133
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016

karena jalur perdagangan melalui


7Tim Penyusun JATMAN, Mengenal
laut yang sudah lancer yang bisa
Thariqah,. h. 224
menghubungkan satu daerah 8Meski begitu, dalam tradisi thariqah,
dengan daerah lain di Nusantara selain pertemuan dan hubungan belajar secara
bahkan di Dunia, Faktor lainnya fisik dengan guru yang masih hidup,
adalah adanya kesadaran Ulama- terkadang juga terjadi perjumpaan dan proses
belajar dengan guru thariqah yang sudah
ulama Indonesia untuk mendalami wafat. Proses izazah thariqah semacam ini
ilmu agama khususnya di luar disebut izazah barzakhi. Lihat al-fuyudhat ar-
Nusantara seperti di Makkah. Rabbaniyyah: hasil kesepakatan muktamar dan
musyawarah besar jami‟iyyah Ahlith Thariqah al-
2. Tarekat tidak bisa dibatasi dari
mu‟tabarah an-Nahdiyyah tahun (1957-2005),
aspek pemaknaan saja bersadarkan (Surabaya: Khatulistiwa, 2006), h. 162-163
pemahaman yang telah 9Agus Sunyoto, Atlas Wali Songg,. h

berkembang sebelumnya yakni 162-103


10Martin Van Brunainessen, Kitab
bahwa Tarekat Kuning, h. 94 dan 192-195
merupakan jalan atau metode yang 11Id Wikipedia, org/wiki Burhanudin-

ditempuh untuk mendekatkan diri Ulakan dan pariamannew, Wordress. com


12Martin Van Bruinessen, Kitab Kunig,
sedekat mungkin dengan Allah
h. 79
SWT. Kenyataannya bahwa 13http://orgawan, Wordpress,
Tarekat itu memiliki makna lain com/200805 tareqah-mutabarah-di-indonesia
14Abubakar Aceh, Pengantar Ilmu
yang bisa lebih spesifik misalnya
Tarekat di maknai sebagai faham Tarekat (Kajian Historis Tentang Mistik), (Solo:
Ramadani, 1996), h. 72.
Mistik yang dapat mendatangkan 15Sri Mukyani, Tarekat-tarekat

kekuatan gaib dan semacamnya. Mu‟tabarah di Indonesia, (Jakarta:


PrenadaMedia, 2005), h. 9.
16Muhsin jamil, Tarekat dan Dinamika

Sosial Politik (Tafsirsosial Sufi Nusantara),


Referensi
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 110
17Muhsin jamil, Tarekat dan Dinamika
1AbuBakar Atjeh, Pengantar Ilmu Sosial Politik.., h. 110
Tarekat, (Uraian Tentang Mistik), 18http://indosufinews.blogsapot.com/
(Solo:Ramadhani, tt 2001), h. 41. 2009/11/pasang-surut-thariqah-al-
2Tim Penyusun JATMAN, Mengenal
mu‟tabarah.html
Thariqah,. h. 12. 19Sri Mulyani, Mengenal dan Memahami
3Agus Sunyoto, Atlas Wali Songgo:
Tarekat-tarekat Mu‟tabarah di Indonesia,
Buku Pertama Yang Mengunkap Wali Songgo (Jakarta:Prenada Media, 2005), h. 83
Sebagai Fakta Sejarah, (Pustaka Ilman, Depok, 20Sri Mulyani, Mengenal dan Memahami
2012), h.42-43 Tarekat-tarekat Mu‟tabarah di
4Agus Sunyoto, Atlas Wali Songgo, h.
Indonesia.,,h.89
48-50 21http://lajnah-talifwannasyr-
5Jumlah 44 thariqah ini adalah jumlah
tarekat.blogspot.com/
yanng diangap Mu‟tabar oleh Jami‟iyyah 22http://epress.anu.edu.au./islamicu
Ahlith Thariqah Al-Mu‟tabarah An- mma/mobile-devices/ch03s03.html
nahdiyyah (JATMAN), lihat: Tim Penyusun 23Tim Penulis Lajnah Ta‟lif Wan Nasr,
JATMAN, Mengenal Thariqah , (Lajnah Ta‟alif Mengenal Thariqah, (LTN-JATMAN, 2005), h. 55
wa Nasr JATMAN, Pekalongan, 2005), h. 15
6Tim Penyusun JATMAN, Mengenal

Thariqah,. h. 23

134

Anda mungkin juga menyukai