Awaludin*
Abstrak
Keberadaan tarekat merupakan rangkaian sejarah timbulnya sufisme/tasawuf dalam Islam yang pada
awalnya merupakan jalan yang ditempuh umat Islam dalam usaha mencari keridhaan Allah Swt dan
Rasul-Nya, kemudian pada akhirnya bergeser pada organisasi keagamaan yang sangat besar
pengaruhnya didalam perkembangan masyarakat Islam, baik internasional umumnya, maupun
Indonesia khususnya.
Salah satu Tarekat yang berkembang pesat di Indonesia adalah Tarekat Naqsabandiyah yang
berkembang dan bercabang-cabang di beberapa daerah dari benua Asia seperti Cina, Turki, India dan
Jawa.Pada Tulisan ini akan diangkat sejarah perkembangan tarekat di nusantara dari berbagai aspek
126
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara
digambarkan dengan pola hidup yang yang naik haji. Hingga saat ini tak kurang
“kotor”.4 dari 44 tarekat yang telah ada dan tersebar
di seluruh Indonesia.5
Proses islamisasi nusantara secara
besar-besaran baru terjadi pada a. Era Wali Songo.
penghujung abad 14 atau awal abad 15, Para sejarawan Barat
bersamaan dengan masa keemasan menyakini, Islam bercorak sufistik
perkembangan tasawuf akhalaki yang itulah yang membuat penduduk
ditandai dengan munculnya aliran-aliran nusantara yang semula beragama
tarekat di Timur Tengah. Fase itu sendiri Hindu dan Budha menjadi sangat
telah dimulai sejak Imam Abu Hamid tertarik. Tradisi dua agama asal India
Muhammad Al-Ghazali (wafat 1111 M) yang kaya dengan dimensi metafisik
merumuskan konsep tasawuf moderat dan spritualitas itu dianggap
yang memadukan keseimbangan unsur lebihdekat dan lebih mudah
Ahklak, syariat, dan filsafat. Konsep itu beradaptasi dengan tradisi tarikat
diterima sacara terbuka oleh kaum fukaha yang dibawa oleh para wali. Sayang
yang sebelumnya menentang habis- nya dokumen sejarah Islam sebelum
habisan ajaran tasawuf falsafi yang abad 17 cukup sulit dilacak.6 Meski
kontroversial. Dilanjutkan dengan begitu, beberapa cacatan tradisional di
bermunculannya pusat-pusat pengajaran keraton-keraton sedikit banyak
tasawuf yang dipimpin oleh para sufi bercerita tentang aktivitas tarekat di
terkemuka seperti Syekh Abdul Qadir Al- kalangan keluarga istana raja-raja
Jailani (wafat 1166 M), yang ajaran Muslim.
tasawufnya menjadi dasar Thariqoh
Salah satu referensi keterkaitan
Qodiriyyah. Ada juga Syekh Najmudin
para wali dengan dunia tarekat adalah
Kubro (wafat 1221 M), sufi Asia Tengah
Serat Banten Rante-rante, sejarah
pendiri Thariqoh Kubrawiyyah; Syekh
Banten kuno, dalam karya sastra yang
Abul Hasan Ali Asy-Syadzili (wafat 1258),
ditulis diawal berdirinya kesultaanan
pendiri Thariqoh Syadziliyyah asal
Banten itu disebutkan, pada fase
Maghribi, Afrika Utara; Ahmad
belajarnya Sunan Gunung Jati pernah
Arfa‟iyyah. Belakangan, pada awal abad
melakukan perjalanan ke tanah Suci
keempat belas juga lahir Tarekat
dan berjumpa dengan Syehk
Naqsabandiyah yang didirikan oleh Syekh
Najmuddin Kubra dan Syekh Abu
Muhammad Bahauddin An-Naqsabandy
Hasan Asyadzili. Dari kedua tokoh
(wafat 1389) di Khurasan dan Tarekat
berlainan masa itu sang sunan konon
Syathariyyah yang di dirikan Syekh
memperoleh Izazah kemursyidan
Abdullah Asy-Syatthari (wafat 1428 M).
Tarekat Kubrawiyyah dan
Tarekat-tarekat ini kemudian Syadziliyyah. Meski jika mengacu
7
menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke pada data kronologi sejarah tentu saja
Nusantara, melalui para penyebar agama pertemuan fisik antara Sunan Gunung
Islam. Mencapai puncaknya pada abad 17- Jati dengan yang hidup diabad 16,
18, bersamaan dengan orang-orang Jawa dengan Syekh Abul Hasan asy-
127
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
128
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara
129
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
130
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara
131
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
132
Awaludini
Sejarah dan Perkembangan Tarekat Nusantara
133
El-Afkar Vol. 5 Nomor II, Juli- Desember 2016
Thariqah,. h. 23
134