Anda di halaman 1dari 18

TAREKAT P.

12

A. Pengertian Tarekat
B. Sejarah Perkembangan Tarekat
A. Pengertian Tarekat
Tarekat berasal dari bahasa Arab, thariqah, jamaknya tara’iq.
Secara etimologi artinya :
1. Jalan, cara (al-kaifiyyah)
2. Metode, sistem (al-uslub)
3. Madzhab, aliran (al-madzhab)
4. Keadaan (al-halah)
5. Pohon kurma yang tinggi (an-nahlah at-tawilah)
6. Tiang tempat berteduh, tongkat payung (‘amud al mizallah)
7. Terkemuka dari kaum (syarif al-qaum)
8. Garis pada sesuatu ( al-khatt fi asy-syay’)

Contoso 2
S u i t e s
Secara Terminologi
Menurut Harun Nasution menyatakan bahwa tarekat berasal dari
kata thariqah, yaitu jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi dalam
tujuannya berada sedekat mungkin dengan Allah SWT. Thariqah kemudian
mengandung arti organisasi (tarekat). Tiap tarekat mempunyai syekh,
upacara ritul, dan bentuk dzikir sendiri.

Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al Kurdiy adalah pengamalan


syariat , melaksanakan beban ibadah (dengan tekun) dan menjauhkan (diri)
dari (sikap) mempermudah (ibadah), yang sebenarnya memang tidak boleh
dipermudah.

Contoso 3
S u i t e s
Selain tarekat sering juga digunakan kata “suluk”
yang artinya juga perjalanan spiritual, dan orangnya
disebut “salik”. Tetapi, kata tarekat juga dipakai
untuk merujuk sebuah kelompok persaudaraan atau
ordo spiritual yang biasanya didirikan oleh seorang
sufi besar seperti Abd al-Qodir Jilani, Sadzili, Jalal
al-Din Rumi, dan lain-lainnya. Nama tarekat tersebut
biasanya dinisbahkan kepada nama-nama
pendirinya, atau julukan yang diberikan oleh para
pengikutnya. Karena itu, kita mengenal tarekat
Qadiriyah, Sadziliyah, atau Maulawiyah yang
dinisbahkan kepada julukan “Maulana” (guru kami)
yang diberikan murid-murid Rumi kepadanya.

Contoso 4
S u i t e s
Hubungan Tarekat Dengan Tasawuf

Di dalam ilmu tasawuf, istilah tarekat itu tidak saja


ditunjukkan pada aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan
oleh seseorang syaikh tarikat dan bukan pula terhadap kelompok
yang menjadi pengikut salah seorang syaikh tarekat, tetapi
meliputi segala aspek ajaran yang ada di dalam agama Islama
seperti salat zakat dan lain-lain yang semuanya itu merupakan
jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam tarekat yang sudah melembga itu sudah tercakup
semua aspek ajaran islam seperti salat zakat dan lain-lain,
ditambah lagi pengamalan serta seorang syaikh. Akan tetapi,
semua itu merupakan tuntunan dan bimbingan seorang syaikh
melalui baiat.

Contoso 5
S u i t e s
Sebagaimana telah diketahui bahwa tasawuf itu secara umum
adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat
mungkin, melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah
usaha dan mendekatkan diri ini biasanya dilakukan dibawah
bimbingan seorang guru atau syaikh. Ajaran-ajaran tasawuf yang
harus di tempuh untuk mendekatkan diri itu kepada Allah
merupakan hakikat tarekat yang sebenarnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tasawuf
adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tarekat
itu adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam
usahanya mendekatkan diri kepada Allah. Gambaran ini
menunjukkan bahwa tarekat adalah tasawuf yang telah
berkembang dengan beberapa variasi tertentu. Sesuai dengan
spesifikasi yang diberikan seorang guru pada muridnya.

Contoso 6
S u i t e s
B. Sejarah Timbulnya Tarekat

Peralihan tasawuf yang bersifat personal pada tarekat


yang besifat lembaga tidak terlepas dari perkembangan dan
perluasan tasawuf itu sendiri. Semakin luas pengaruh tasawuf,
semakin banyak pula orang yang berhasrat ingin
mempelajarinya. Maka menemui orang yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam mengalaman
tasawuf yang dapat menuntun mereka. Belajar dari seorang guru
dengan metode mengajar yang disusun berdasarkan
pengalaman dalam suatu ilmu yang bersifat praktik adalah suatu
keharusan bagi mereka.

Contoso 7
S u i t e s
Large Picture Ditinjau dari segi historisnya, kapan dan tarekat nama yang mula-
mula timbul sebagai suatu lembaga, sulit diketahui dengan pasti. Namun
Harun Nasution menyatakan bahwa setalah Al Ghozali menghalalkan
tasawuf yang sebelumnya dikataka sesat, tasawuf berkembang dari dunia
islam, tetapi perkembangannya melalui tarekat. Tarekat adalah organisasi
dari pengikut sufi-sufi besar yang bertujuan untuk melestarikan ajaran-
ajaran tasawuf gurunya. Tarekat ini memakai suatu tempat pusat kegiatan
yang disebut ribat – organisasi serupa mulai timbul pada abad XII M, tetapi
belum baru Nampak perkembangannya pada abad-abad berikutnya.

Tarekat diartikan sebagai jalan yang khusus di peruntukkan bagi


mereka yang mencari Allah disini dan kini. Merupakan perpaduan antara
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. iman dan islam dalam bentuk ihsan.

Contoso 8
S u i t e s
Large Picture
Secara amaliyah (praksis) tarekat timbul dan
berkembang semenjak abad-abad pertama hijriah dalam
bentuk pelaku zuhud dengan berdasarkan pada Al Qur’an
dan Al Sunnah. Zuhud bertujuan agar manusia dapat
mengendalikan kecenderungan-kecenderungan terhadap
kenikmatan duniawiyah secara berlebihan.
Sejak abad VI dan VII hijriyah (XII dan XIII M)
tarekat-tarekat telah memulai jaringannya di seluruh dunia
islam, taraf organisasinya beranekaragam. Perbedaannya
yang pertama dari semua itu terletak pada upacara dan
dzikir, keanggotaannya sangat heterogen. Kemudian
sejak abad VIII H (XIV M) menyebar dari sinegal ke cina.
Semenjak hulak
Lorem ipsum tarekat-tarekat
dolor telah beraneka ragam
sit amet, consectetur
adipiscing
dengan elit. khusus dan berbeda satu dengan yang
ciri-ciri
lainnya.
Contoso 9
S u i t e s
Nama-Nama Tarekat
Dalam Tasawuf
Dari sekian banyak tarekat hanya
beberapa saja yang dinilai besar dan memiliki
ciri-ciri khusus. Ajaran Arbery, yang
menganggap tarekat baru berdiri di abad V
Hijriyan (XI M) menunjuk tarekat-tarekat di
maksud adalah : Al-Qodiriyah, Al-
Suhrowardiyah, Al-Syadzaliyah dan
Mawlawyah (Al-Rumiyah). Sementara orientalis
gibbs menganggap tarekat Al Qodiriyah, Al
Rifaiyah, Al Badawiyah, Mawlawiyah, Al
Syadzaliyah, Al-naqsabandiyah dan Al
Khalwatiyah sebagai tarekat yang memiliki ciri-
ciri khas.
1. Tarekat Qodariyah Diantara ajaran pokoknya ialah : bercita-cita
tinggi , menghindari segala yang haram,
Tarekat ini didirikan oleh Muhyi al-Din memelihara hikmah, merealisasikan maksud
abu Muhamad ‘Adb al Qodir bin Musa bin dan mengagungkan nikmat Allah, beberapa
‘Abdullah bin Musa (470-561 H 1077/1166 M)
pengikutnya menyebar ke berbagai pelosok sebab keberhasilan tarekat ini dalam
dunia islam sampai ke asia barat dan mesir. rekkrutmen murid dan calon murid adalah
Pada abad XIX M bercabang sampai ke ketaatan yang teguh dalam syariat dan
maroko dan Indonesia. Tarekat ini dinilai realisasi ajaran salaf, kencamannya yang
sebagai tarekat paling progresif tapi tidak jauh gencar terhadap paham yang menyandarkan
dari faham salf. Tarekat ini lebih keimanan semata sebagai alat untuk
berkonsentrasi kepada pemurnian mencapai keselamatan dan kebahagiaan
tawhidullah. Ia memiliki keunggulan dalam dalam kecamannya terhadap paham
ihwal kedermawanan, kesalehan dan reinkarnasi /tanasukh al ruh. Ajaran-ajarannya
kerendahan hati serta ketidak setujuan
terhadap fanatisme agama dan politik. dilandaskn secara kuat kepada al Qur’an dan
al Sunnah.
2. Tarekat Rifa’iyah
Tarekat Rifa’iyah didirikan oleh ahmad al Rifa’i (570 H / 1173 M) didorong
oleh kondisi mengendornya hubungan antara cabang-cabang qodiriyah dan lahirnya
rantingranting baru yang independen. Tarekat ini dinilai lebih fanatik, memiliki tradisi
yang sangat ketat dalam mematikan hawa nafsu dan pelantikan-pelantikan yang luar
biasa. Pengikutnya yang melakukan dzikir secara baik akan dapat terbawa ke alam
fana dalam keadaan fana’ itu bisa melakukan hal-hal yang menakjubkan.

3. Tarekat Suhrowardiyah 4. Tarekat Ahmadiyah / Badawiyah


Didirikan oleh Syihab al Din al Suhbowardi
Tarekat ini disebut juga tarekat badawiyah karena
inspirasi seorang ahli dari Maghrib, Nur al din
Ahmad bin ‘Abdullah al Syadzali. Pengikutnya pendirinya bernama Ahmad bi ‘Aly al Husainy al Badawy.
tersebar di Tunis- karena pemerintah Tarekat ini sangat konsisten dengan Al Qur’an dan As
mencemaskannya sang imam cenderung Sunnah, ia sangat diminati karena antara lain : mendorong
menyingkir ke alexanria di Mesir para pengikut / muridnya untuk pandai, kaya dan
keberhasilannya sangat cepat juga di afrika
dermawan, saling mengasihi dan juga karena doktrin-
doktrin sufistiknya yang menarik.
5. Tarekat Mawlawiyah / al Rumiyah
Mawlana Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasain al Khattabi al Bakri (Jalaludin
Rumi) atau sering juga disebut Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di balk
(sekarang Afganistan). Kesufian Rumidi mulai ketika ia sudah berumur cukup tua 48 tahun.
Rumi memang bukan sekedar penyair, tapi ia juga tokoh sufi ayng berpenaruh pada
zamannya. Rumi adalah guru nomor satu pada tarekat maulawiyah. Sebuah tarekat yang
berpusat di turki dan berkembang disekitarnya. Sebagai tokoh sufi, Rumi sangat menentang
pendewaan-pendewaan akal dan indera dalam menentukan kebenaran.
Dalam sistem pengajarannya, Rumi mempergunakan penjelasan dan latihan
mental, pemikiran dan meditasi, kerja dan bermain. Tindakan dan diam. Gerakan-gerakan
tubuh pikiran dari para darwis berputar dibarengi dengan musik toup untuk mengiringi
gerakan-gerakan tersebut merupakan hasil dri metode khusus yang dirancang untuk
membawa seseorang salik mencapai afinitas dengan arus mistis untuk ditransformasikan
melalui cara ini.
Tarekat ini tidak memprediksikan hal hal yang belum
6. Tarekat Syadzaliyah ataupun bakal terjadi dalam arti mengartikan segala
kemungkinan dan akibat yang mungkin terjadi pada masa
Abu Hasan al Syadzali
mendirikan tarekat ini setalah ia yang akan datang. Doktrin ini diperdalam oleh ibn
mendaptkana khirqoh / ijazah dari atho’illah dan menjadi doktrin utamanya. Syadzaliyah
gurunya abu ‘Abdullah bin Ali bin terutama mereka di kalangan kelas menengah,
Hazam dari Abdullah ‘abd. Al Salam pengusaha, pejabat dan pegawai pemerintah. Oleh
bin Majisy. Kelebihan dari tarekat ini karenanya, ciri khas yang kemudian menonjol dari
terletak pada lima (5) ajaran anggota tarekat ini adalah kerapihan mereka dalam
pokoknya yaitu : (1) Takwa kepada berpakaian, ketenangan yang terpancar dari tulisan-
Allah dalam segala keadaan. (2) tulisan para tokohnya.Tarekat syadzaliyah ini tidak
Konsisten dalam mengikuti al
mentukan syarat-syarat yang erat kepada syaikh tariqoh,
sunnah, (3) Ridho dalam ketentuan
dan pemberian Allah SWT, (4) kecuali mereka harus meninggalkan segala perbuatan
Menghormati sesama manusia, dan maksiat, memelihara segala ibadah-ibadah sunnah
(5) Kembali kepada Allah (taubat) semampunya, zikir kepada Allah sebanyak mungkin,
dalam susah/senang. sekurang-kurangnya seribu kali sehari semalam dan
beberapa zikir yang lain.
7. Tarekat Tijaniyah 8. Tarekat Syattariyah
Didirikan oleh Abul Tarekat Syattariyah adalah tarekat
Abbas Ahmad bin yang pertama kali muncul di india abad XV M
Muhammad bin al Mukhtar at tarekat ini dinisbahkan pada tokoh yang
Tijani (1733-1815 M) salah berjasa dan mempopolerkannya, Abdullah
seorang tokoh dari gerakan asy Syattar.
neosufisme. Ciri dari garakan Sebagaimana hal tarekat-tarekat lain,
ini ialah penolakannya syattariyah menonjolkan aspek dzikir di dalam
terhadap sisi eksatik dan meta ajarannya. Didalam tarekat inii, dikenal 7
fisis sufisme dan lebih macam dzikir muqodimah sebagai
menyukai pengalaman secara
ketat ketentuan-ketentuan peralatan/tangga untuk masuk kedalam
syariat dan berupaya sekuat tarekat syattariyah, yang disesuaikan dengan
tenaga untuk menyatu dengan 7 nafsu pada manusia. Satu hal yang harus
ruh nabi Muhammad sebagai diingat bahwa dzikir hanya dapat dikuasai
ganti untuk menyatu dengan melalui bimbingan seorang pembimbing
Allah. spiritual, guru/syaikh.
9. Tarekat Naqsabandiyah
Pendirinya adalah Muhammad Baha’ al
Din al Naqsabandi al Bukhori (717-791 H /
1317-1388 M). naqsabandiyah merupakan
salah satu tarekat sufi yang paling luas
penyebarannya. Danterdapat banyak di
wilayah asia muslim.
Diri yang menonjol dari tarekat ini ialah
diikutinya syareat secara ketat, keseriusan
dalam beribadah, melakukan penolakan
terhadap music dan tari, serta lebih
ngutamakan berdzikir dalam hati, dan
kecenderungannya semakin kuat kearah
keterlibatan dalam politik.
10. Tarekat Kholwatiyah
Tarekat khalwatiyah, tidak sebagaimana
lazimnya tarekat pada umumnya yang diambil dari Dzikir pertama : ‫ال إله إالهللا‬
nama pendirinya. Penamaan ini justru didasarkan Dzikir kedua : ‫هللا‬
kepada kebiasaan sang guru pendiri tarekat ini syekh
Muhammad al Khalwati (w 717 H), yang seringkali Dzikir ketiga : ‫( هو‬dia)
melakukan kholwat di tempat-tempat sepi. Tarekat Dzikir keempat : ‫( حّق‬maha benar)
khawaltiyah merupakan cabang dari tarekat As Dzikir kelima : ‫( حّي‬maha hidup)
Sahidiyah, cabang dari al Abhariyah dan cabang dari
al shrowardiyah yang didirikan oleh syekh syihab al
Dzikir keenam : ‫( قيوم‬maha jaga)
din abu Hafsh ‘umar al Suhrowardi al Baghdadi. Dzikir ketujuh : ‫( هار‬maha perkasa)
Ajaran dan dzikir tarekat khalwatiyah
Tarekat khalwatiyah menetapkan adanya Ketujuh tingkatan dzikir ini intinya
sebuah amalan yang disebut al asma’ al sab’ah (tujuh didasarkan pada ayat AL Qur’an
nama) yakni tujuh macam dzikir /tujuh tingkatan jiwa
yang harus dikembangkan oleh setiap salik
11. Tarekat Sammaniyah
Tarekat ini didirikan oleh sekh Muhammad bin Abd al Karim al Samman al
Madani al Qodiri al Qubaisi dan lebih dikenal dengan panggilan Samman. Semula ia
belajar toriqoh kholwatiyah dari damaskus, lama kelamaan ia mulai membuka
pengajian yang berisi teknik berdzikir, wirid dan ajaran teosofi lainnya. Ia menyusun
cara pendekatan diri dengan Allah yang akhirnya disebut sebagai toriqoh
sammaniyah, sehingga ada yang mengatakan bahwa toriqoh Sammaniyah adalah
cabang dari khalwatiyah.
Diindonesia tarekat ini berkembang di sumatera Kalimantan dan Jawa.
Sammaniyah masuk ke Indonesia pada penghujung abad 18 yang banyak
mendapat pengikut karena popularitas Imam Samman.
Ajarannya yang khas ialah memperbanyak dzikrullah dan shalat, lemah lembut
kepada fakir miskin, tidak mencintai dunia. Pengaruh Sammaniyah di Indonesia
diabadikan di dalam tariah ruda.

Anda mungkin juga menyukai