MAKALAH
Akhlak Tasawuf
Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2016-2017
A. Pendahuluan
Tarekat berasal dari bahasa Arab adalah “ طريقـة/thariqah ”, jamaknya ئيق طرا/tharaiq,
yang berarti: Jalan. Sedangkan menurut istilah Secara Terminologi (istilah)Tarikat adalah
Jalan yang mengacu kepada suatu sistem latihan meditasi maupun amalan-amalan
Menurut Ensiklopedi Islam tarekat berarti ; “perjalanan seorang saleh (pengikut tarekat)
menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh
lapangan, dalam hal ini praktek ’ubudiyah dan muamalah dalam tarekat. Walaupun kegiatan
tarekat sebagai sebuah institusi lahir belasan abad sesudah contoh konkrit pendekatan
terhadap Allah SWT yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dan kemudian
dilanjutkan oleh sebagian sahabat terdekat beliau, tabi’in, lalu tabi’in al tabi’in kemudian
lahir para auliya’ Allah. Nama tarekat yang berbeda tidak menjadi halangan, begitu juga
dengan penyebarannya yang meluas ke seluruh dunia Islam, jaringan sufi dan gerakannya
baik melalui perdagangan maupun variasi aspirasi politik mereka tidak menjadikan mereka
lupa terhadap misi utama tasawuf dan tarekat pada khususnya, yakni mendekatkan diri
B. Pembahasan
Telah dijelaskan di atas bahwa tarekat berarti jalan yang mengacu kepada sebuah
metode, latihan, atau amalan guna mencapai ridho Allah S.W.T. Dengan demikian
berarti bahwa ada kemungkinan banyak jalan untuk bisa sampai kepada tujuan utama
tersebut. Bahkan para filsuf mengakui akan banyaknya jalan tersebut melalui ungkapan
Dengan banyaknya jalan yang tersedia, kita sebagai manusia harus berhati-hati dalam
memilih jalan mana yang akan ditempuh. Jangan sampai menjadi seseorang yang
ambisius yang menghalalkan segala cara agar maksudnya tercapai. Penekanannya adalah
dalam tasawuf ada tarekat atau jalan yang sah dan ada yang tidak sah. Istilah tarekatnya
Menurut KH. Dzikro Abdullah dalam penjelasannya mengenai sejarah tarekat, tarekat
itu awalnya dari Nabi yang menerima wahyu dari Allah, melalui malaikat Jibril. Jadi
semua Tarekat Mu’tabarah itu, sanad (silsilah)nya, muttasil (bersambung) sampai kepada
Nabi. Jadi apabila suatu tarekat silsilahnya tidak sampai kepada Nabi maka tarekat
tersebut adalah Gairu Mu’tabarah. Ukuran lain yang dapat digunakan untuk
Pada prinsipnya tarekat itu banyak dikarenakan intuisi manusia yang berbeda dalam
menginterpretasikan jalannya menuju Allah S.W.T. Akan tetapi tidaklah berarti setiap
tertentu dan kriteria standar yang harus ada dalam tiap-tiap tarekat yang Mu’tabarah.
Seorang ahli tarekat terbesar menerangkan bahwa sebenarnya terekat itu tidak terbatas
banyaknya, karena tarekat atau jalan kepada Allah itu sebanyak jiwa manusia. Maka dari
itu, tiap tarekat diakui sah ulama harus mempunyai lima dasar, yaitu:
Jadi pada dasarnya, kekeluargaan tarekat terdiri dari syaikh, syaikh mursyid, mursyid,
murid, ribath (tempat latihan), kitab-kitab, baiat, metode/ajaran, dan silsilah. Dari unsur-
unsur di atas, salah satu yang menjadi kartu nama dan legitimasi sebuah tarekat adalah
silsilah. Silsilah ini menjadi tolok ukur sebuah tarekat itu mu’tabarah.[6] Silsilah tarekat
adalah nisbah hubungan guru terdahulu sambung menyambung antara satu sama lain
sampai kepada Nabi. Hal ini harus ada, sebab bimbingan keruhanian yang diambil dari
guru-guru itu harus benar-benar berasal dari Nabi. Kalau tidak demikian, berarti tarekat
perbedaan antar masing-masing tarekat, tapi ada medium yang menjadi inti ajaran
Perbedaan antara Tarekat Mu’tabarah dan Gairu Mu’tabarah adalah silsilah (sanad)
syekh dan mursidnya. Pada awalnya tarekat itu adalah ajaran yang diturunkan oleh Allah
S.W.T. melalui malaikat-Nya kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang kemudian diajarkan
lagi kepada sahabat hingga para syekh. Jika silsilah dari seorang syekh kepada
Silsilah syekh mursyid tarekat terdapat syekh yang tidak menerima ijazah
yalqin dari syekh sebelumnya atau syekh mursyid yang mengajarkan tarekat
dari tarekat Gairu Mu’tabarah adalah sering tidak mengindahkan syariat dan mengedepankan
kebatinan seperti melihat alam gaib, ilmu kekebalan, dsb, yang tidak sering dengan makna
tarekat seperti yang ditegaskan oleh Syekh Muhammad Amin Al-Kurdi di dalam kitab
Tanwirul Qulub bahwa terekat itu menjalankan syariat (tauhid, fikih, dan tasawuf) dibawah
Tarekat masuk di Indonesia awalnya pada abad ke-16 yang dibawa oleh Syekh Abd.
Karim dari Banten yang mengajarkan tarekat Qadiriyah. Meskipun demikian tarekat itu
banyak sekali, ada tarekat-tarekat yang merupakan induk, diciptakan oleh tokoh-tokoh
tasawuf aqidah, dan ada tarekat-tarekat yang merupakan perpecahan daripada tarekat
mengamalkannya. Dan diantara perpecahan tarekat-tarekat itu disusun dalam atau diberi
1. Tarekat Qadiriyah.
Tarikat Qadirish ini diambil dari nama pendirinya yaitu ‘Abd al- Qadir al Jilani.
Tarekat ini merupakan pelopor aliran-aliran di Dunia islam. Tarekat ini mulai tersebar
di Iraq dan Syuriah pada Abad ke-13 pada abad ke 15 berkembang di benu india dan
2. Tarekat SyÂdziliyah
Nama Tarekat ini juga tidak lepas dari nama pendirinya yaitu Abû al- Hasan
al-Syâdzilî, Tarekat ini mulai berkembang di Negara Tunisia, Mesir, Aljazair, Sudan,
3. Tarekat Naqsyabandiyah
Pendiri Tarekat ini adalah Muhammad bin Muhammad Baha’ al-Din al-
Uwaisi al Bukhari Naqsyabandi. Tarekat ini pertama kali berdiri di Asia Tengah
4. Tarekat Khalwatiyah
Nama Khalwatiyah diambil dari nama seorang sufi ulama dan pejuang di
terhadap Muhammad (nur) Al- Khalwati al- Khawa Rizmi (w. 751/1350)). Dan
perkambanganya di Indonesia.
5. Tarekat Syattâriyah
penyebaran pertama kali yaitu di India sekitar abad ke-12-16an, kemudian di Melayu-
6. Tarekat Sammâniyah
Tarekat ini didirikan oleh Muhammad bin ‘Abd al-Kârim al-Madani al-Syâfî’î
al- Sammân. Menurut sejarahnya Tarekat ini memiliki pengikut massal di Nusantara
pada akhir abad ke-16 di Aceh, namun untuk sekarang tarekat ini sudah mulai
menghilang dinusantara.
7. Tarekat Tijâniyah
Tarekat ini didirikan oleh Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Tijani, Tarekat ini
Indonesia sendiri tarekat ini berkembang sejak kehadiran Syaikh ‘Ali bin ‘Abd Allah
al- Tayyib.
Tarkat ini adalah sebuah gabungan dari terekat Qadiriyyah yang didirikan oleh
Syekh Abd Qadir Al jilani dan tarekat Naqsabandiyah yang didirikan oleh Syaikh
Ahmad Khatib Sambas. Sambas ini diambil dari nama sebuah kota di Pontianak.
tenggara.
C. Kesimpulan
Tarekat itu awalnya dari Nabi yang menerima wahyu dari Allah, melalui malaikat Jibril.
Jadi semua Tarekat Mu’tabarah itu, sanad (silsilah)nya, muttasil (bersambung) sampai kepada
Nabi. Jadi apabila suatu tarekat silsilahnya tidak sampai kepada Nabi maka tarekat tersebut
adalah Gairu Mu’tabarah. Ukuran lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu
tarekat adalah pelaksanaan syari’at. Dalam semua Tarekat Mu’tabarah syari’at dilaksanakan
dengan benar.
Tarekat masuk di Indonesia awalnya pada abad ke-16 yang dibawa oleh Syekh Abd.
Karim dari Banten yang mengajarkan tarekat Qadiriyah. Di Indonesia sekarang, sudah
tercatat ada 45 tarekat mu’tabarah, yaitu: Rumiyah, Rifa’iyah, Sa’diyah, Bakriyah, Justiyah,
D. Daftar Pustaka
1] Taufik Abdullah et.al, “Tarekat”, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, vol. 3, 2002, hlm.
317.
[2] H.M. Amin Syukur, Tasawuf Kontekstual “Solusi Problem Manusia Modern”, Pustaka,
[4] Jam'iyyah Ahli Thariqah Mu’tabarah, Konggres ke V, Madiun, 2-5 Agustus, 1975, hlm.
[6] Moh. Saifulloh al-Aziz Senali, Risalah Memahami Ilmu Tashawwuf, Terbit Terang,