Anda di halaman 1dari 9

UPTD SMPN 5 KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

RANGKUMAN MATERI
PESANTREN RAMADHAN
1444H / 2023M
PUASA RAMADHAN
Puasa berasal dari bahasa arab shoum atau siam yang berarti menahan diri dari sesuatu,
sedangkan menurut istilah, adalah menahan diri dari makan dan minum dan segala apa-apa yang
dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan disertai niat,
dan rukun-rukun serta syarat-syarat tertentu.
A. Perintah Dan Keutamaan Puasa
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 183-184.

Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” Al-Baqarah: 183

Sabda Nabi Muhammad SAW:


Yang Artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan keimanan dan
mengharap kerihloan Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu” (HR. Bukhori-
Muslim)

Firman Allah dalam Hadist Qudsi

Artinya: “ Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya, orang yang berpuasa
mendapatkan dua kesenangan,yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika
berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa itu lebih harum dari pada
aroma minyak kasturi”. (Muttafaq ‘Alaih).

 Cara mengetahui permulaan bulan Ramadhan, antara lain:


a. Dengan melihat hilal atau bulan,
b. Jika hilal tidak tampak, maka hendaknya bulan Sya’ban disempurnakan menjadi 30 hari,
c. Menggunakan ilmu hisab (perhitungan).

B. Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Puasa

Sabda Nabi Muhammad SAW,


Artinya: “Barang siapa berbuka puasa pada satu hari dari bulan Ramadhan tanpa keringanan
yang diberikan Allah kepadanya, tiadalah akan dibayar oleh puasa sepanjang masa, walau
dilakukannya”. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Dalam Hadist yang lain, Rasulullah Bersabda


Artinya: “ Ikatan Islam dari sendi agama itu ada tiga, diatasnya didirikan Islam dan siapa yang
meninggalkan salah satu diantaranya, berarti ia kafir terhadapnya dan halal darahnya, mereka
adalah: mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah, mendirikan Shalat fardhu dan berpuasa
Ramadhan”. (HR. Abu Ya’la dan Ad-Dailaini)

C. Syarat Wajib dan Rukun Puasa


1. Syarat-syarat wajib puasa
a. Islam
b. Baligh,
c. Sehat jasmani dan rohani,
d. Berakal sehat,
e. Menetap (bukan musafir; dengan ketentuan tertentu),
f. Tidak berhalangan (bagi wanita) seperti, haidh, nifas atau wiladah.
2. Rukun Puasa
a. Niat (dilakukan pada malam hari, paling akhir pada waktu menjelang fajar shodiq)
b. Menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan ibadah puasa mulai terbit fajar
sampai terbenamnya matahari.

D. Syarat Sah Puasa


1. Islam,
2. Tamyiz (dapat membedakan antara yang haq dan bathil),
3. Tidak pada hari-hari yang dilarang berpuasa,
4. Suci (khusus wanita) misalnya dari haidh, nifas ataupun wiladah.

E. Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa


1. Makan dan minum atau memasukkan benda lain melalui kerongkongan dengan sengaja
2. Muntah dengan sengaja
3. Bersetubuh pada waktu berpuasa
4. Keluar nutfah (air mani) dengan sengaja
5. Haidh, nifas atau wiladah bagi wanita
6. Gila (hilang akal)
7. Murtad (keluar dari agama Islam)

F. Yang Diperbolehkan Untuk Tidak Berpuasa Dan Cara Menggantinya


1. Wajib Mengganti Puasa (Qadla’) Saja
a. Orang yang sakit,
b. Musafir (sedikitnya sejauh 81 km),
c. Wanita hamil atau menyusui,
d. Wanita yang haidh, nifas atau wiladah.
e. Tidak Wajib Qadla’ Namun Wajib Membayar Fidiyah

Fidiyah adalah memberi makan orang miskin setiap hari yang ia tidak puasa, berupa bahan
makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram).
Orang yang diperbolehkan untuk membayar fidiyah antara lain:
Orang lanjut usia yang sudah tidak mampu berpuasa.
Orang yang sakit berkepanjangan dan tidak ada harapan sembuh,
Wanita hamil atau menyusui yang menghawatirkan janin atau bayinya.
Wajib Qadla’ dan Wajib Kifarat
Bagi orang-orang yang membatalkan puasa ramadhannya dengan bersetubuh (pada siang hari),
kifarat antara lain:
Memerdekakan hamba sahaya yang mukmin, atau
Berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau
Memberi makan 60 orang miskin, berupa bahan pokok masing-masing 1 mud (576 gram)

G. Hari-Hari Yang Dilarang Untuk Berpuasa


1. Hari raya ‘Idaini (‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha)
2. Hari Tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

H. Hikmah Puasa
1. Untuk pendidikan atau latihan rohani
2. Untuk kesehatan
3. Untuk perbaikan pergaulan atau mu’asyarah
4. Sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat Allah swt.
I. Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan
1. Memperbanyak tilawatul Qur’an
Sebagai ummat muslim yang telah mengetahui akan keistimewaan dari bulan suci
Ramadhan, maka sudah seyogyanyalah ia untuk berupaya dengan sepayah-payahnya untuk
dapat mengisi deposit akhirat dengan sebanyak-banyaknya mengingat pada bulan inilah
seluruh amalan baik akan dilipatgandakan. Tidak terkecuali dengan memperbanyak amalan
membaca kalamullah Al-Qur’anul karim, dan berusaha memahami dan berusaha untuk
melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari serta berusaha untuk mengajarkannya kepada
orang lain.

2. Qiyaamul lail
Sabda Nabi SAW yang artinya: “Dari Abu Hurairah, dia berkata adalah Rosulullah saw.
Menganjurkan supaya shalat di bulan Ramadhan tetapi tudak memerintahkannya dengan
keras (azimah), maka beliau bersabda “Barang siapa yang berdiri shalat di malam ramadhan
dengan iman dan perhitungan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.
(dirawikan oleh Jama’ah)

3. Memperbanyak Shodaqhah
Sabda Nabi SAW yang artinya: “Orang yang memberi makanan untuk berbuka puasa bagi
orang yang berpuasa, maka akan mendapatkan pahala layaknya pahala oaring yang
berpuasa tanpa terkurangi sedikitpun” (HR. Ahmad).

4. I’tikaf
Yakni ibadah dengan berdiam di dalam masjid, yang sunnah dikerjakan setiap waktu dan
lebih diutamakan pada bulan Ramadhan, teristimewa pada 10 malam terakhir. Hadist Nabi
yang artinya, Dari ‘Aisyah. Ia berkata “adalah Rosulullah saw, apabila telah masuk (tanggal)
sepuluh, yakni sepuluh yang terakhir dari Ramadhan, maka ia bersedia sungguh-sungguh
dan ia dihidupkan malamnya dan ia bangunkan ahli-rumahnya”. (Muttafaq ‘Alaih)

J. Manfaat puasa bagi kesehatan


1. Membersihkankan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan

Dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:


“bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah
puasa” (HR Ibnu Majah)
2. Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.
3. Menambahdaya tahan pada tubuh
4. Puasa akan mempersempit jalan peredaran darah dalam tubuh karena lapar dan
dahaga. Maka akan dapat mempersempit jalan pula jalan setan di dalam tubuh, karena
setan berjalan di dalam tubuh menurut peredaran darah.
5. Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan dara
THAHARAH

A. Pengertian Thaharah dan hukumnya


Thaharah menurut bahasa artinya “bersih”
Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah adalah membersihkan diri, pakaian, dan tempat dari
hadas dan najis.
Hukum melaksanakan Thaharah ialah wajib bagi setiap muslim.

B. Jenis jenis hadas dan najis


Najis adalah kotoran yang tampak / dapat dilihat seperti air kencing, darah, dan lain sebagainya
yang menyebabkan batalnya sholat.
Sedangkan hadas adalah suatu keadaan diri yang tidak dapat dilihat oleh panca indra yang
menyebabkan batalnya wudhu’ seperti selesai buang air besar, selesai haid dan lainnya.

C. Macam Macam Hadas dan Najis dan cara mensucikannya


 Macam macam Najis
a. Najis Mukhoffaffah atau Ringan
Contoh:
o Air kencing bayi laki-laki yang belum makan kecuali Air Susu Ibu (ASI).
Cara membersihkannya dengan memercikkan air pada tempat yang terkena najis.
b. Najis mutawasithah atau sedang (biasa)
Contoh:
o Nanah
o Darah
o Kotoran manusia dan binatang
o Bangkai.
Najis mutawasithah terbagi menjadi dua jenis dengan contoh dan cara
membersihkan yang berbeda. Berikut penjelasannya:
Cara membersihkannya mencuci sampai bersih benda yang terkena najis sampai bersih sampai
hilang, bau, warna dan rasanya.
c. Najis mugholladhoh atau berat
Contoh:
oAir liur anjing atau babi
Cara membersihkannya mencuci 7x salah satunya dicampur dengan debu atau tanah.
 Macam macam Hadas
Hadas terbagi dua yaitu :
a. Hadas Kecil
Yang termasuk hadas kecil, diantaranya:
o Buang angin, buang air kecil (BAK)
o Buang air besar (BAB).
o Keluar sesuatu dari dua lubang yaitu dubur dan qubul.
o Menyentuh kemaluan sendiri atau orang lain dengan telapak tangan.
o Hilang kesadaran karena pingsan, mabuk, dan tidur nyenyak
o Bersentuhan antar kulit pria dan wanita yang bukan mahram
Cara mensucikannya dengan berwudhu’
b. Hadas Besar
Yang termasuk hadas besar:
o Haid, Nifas
o Junub
o Mimpi Basah
o Meninggal dunia.
Cara mensucikannya dengan cara mandi wajib

D. Cara bersuci dari Hadas kecil dan Hadas Besar


 Wudhu’
Wudhu adalah membasuh, mengalirkan dengan niat membersihkan diri dengan
menggunakan air pada setiap bagian dari anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan
kotoran yang menempel pada kulit.

Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Tuntunan :


 Berniat dan baca Bismillah
 Membasuh telapak tangan 3 kali hingga ke sela-sela jari
 Berkumur 3 kali
 Membersihkan lubang hidung 3 kali, dengan cara menghirup air ke dalam hidung
untuk
kemudian mengeluarkannya lagi
 Membasuh muka dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu
 Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
 Mengusap kepala 3 kali sekaligus mengusap kedua telinga secara bersamaan
sebanyak 3 kali
 Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti dengan jari-jari
kaki disela-selai dengan jari tangan
 Membaca doa setelah wudhu sebagai penyempurna, berikut bacaannya:

Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa
rasûluhu. Allahumma ij'alni minat tawwâbîna waj'alni minal mutathahhirîn’

 Mandi Wajib
Mandi wajib adalah mengalirkan air keseluruh tubuh dengan niat mensucikan dari hadas
besar
Berikut ini tata cara mandi wajib sesuai urutannya:
1. Berniat mandi wajib
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur
dan alat kemaluan.
3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah
atau sabun.
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh
tangan sampai membasuh kaki.
6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai
menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal
rambut juga terkena air.
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan
dengan sisi tubuh kiri.
8. Mandi seperti biasa
9. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi
ikut dibersihkan.
SHOLAT
A. Pengertian Sholat
Sholat adalah suatu rangkaian ibadah yang melibatkan hati, perkataan dan perbuatan,
yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Hukum melaksanakan sholat adalah fardu’ain bagi setiap muslim yg mukallaf, baik laki
laki maupun perempuan, dengan syarat dan rukun tertentu.

B. Rukun Sholat
 Niat
 Berdiri jika mampu
 Takbiratul Ikhram
 Membaca surat al-fatihah
 Ruku` dan tuma`ninah
 I`tidal dan tuma`ninah
 Sujud dan tuma`ninah
 Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah
 Duduk tasyahud akhir
 Membaca tasyahud akhir
 Membaca shalawat kepada Nabi
 Membaca salam pertama
 Tertib

Rukun sholat tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Rukun qauli, yaitu rukun yang berupa ucapan (contoh : Takbiratul ikhram, membaca
surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca salam)
2. Rukun fi`li, yaitu rukun yang berupa gerakan (contoh : sujud, ruku`, I`tidal dll).

C. Syarat Syah Sholat


1. Suci badan dari hadats besar dan kecil
2. Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu yang berhadats sehingga dia
berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
4. Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat
perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah.
5. Telah masuk waktu sholat
6. Menghadap kiblat
Seperti dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 144.
Artinya : “maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. al-Baqarah : 144)
Syarat Wajib Sholat
 Islam
 Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah :
1. Bagi laki-laki telah keluar sperma atau mimpi basah
2. Bagi perempuan telah keluar darah haid
 Berakal, tidak gila atau mabuk.
 Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
 Telah sampai dakwah kepadanya
 Terjaga, tidak sedang tidur.

D. Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Sholat


 Berhadats (segala kotoran yang keluar dari tubuh, misalnya: kencing, buang air besar, dan
angin)
 Terkena Jelas Najis.
 Sengaja Berkata atau Berbicara atau Berbicara Selain Membaca Doa.
 Sengaja Meninggalkan Suatu syarat, Rukun Doa.
 Sengaja melakukan pergerakan 3 kali berturut-turut, yang terlepas dari gerakan sholat.
Misalnya: Menggaruk, Tertawa terbahak-bahak.
 Mendahului gerakan Imam bila anda adalah seorang Makmum (shalat berjamaah).
 Murtad.

E. Makna dan Manfaat Sholat


Apa saja makna dan manfaat yang bisa kita dapat dari sholat?
 Kebersihan
Karena Orang Yang Ingin Melakukan Sholat:
1. Harus Bersihkan Hatinya Dari Berbagai Macam Kotoran (Marah, Sombong, Iri, Dendam, dan
Lainnya)
2. Harus membersihkan perutnya dari berbagai macam kotoran (minuman dan makanan yang
harum, makanan riba dan makan harta anak yatim)
 Kesopanan
Karena orang yang ingin melaksanakan shalat:
1. Harus menutupi aurat dengan kain bersih dan tebal.
2. Harus mematuhi syarat dan ketentuan.
 Kesehatan
Karena Orang Yang Ingin Melakukan Sholat:
1. Harus berwudhu
2. Harus Bersiap dan Pergi Ke Tempat Doa
3. Harus Melakukan Rukunnya (Berdiri, Ruku, Sujud Dan Duduk)
 Kesabaran
Karena Orang Yang Ingin / Sedang Melaksanakan Doa:
1. Tidak boleh terburu-buru dalam menjalankan rukun (baik wajib maupun sunnah)
2. Harus tertib dan tumakninah / tenang untuk khusyu.
 Percaya Diri
Karena orang yang ingin melaksanakan ibadah sholat pasti akan merasakan berhadan dengan Allah
SWT dan harus merasa diperhatikan oleh Allah SWT. Jadi ketika manusia dekat dengan Yang Maha
Segalanya, mereka pasti akan merasa aman dan percaya diri.

Anda mungkin juga menyukai