Anda di halaman 1dari 17

KEGIATAN BULAN ROMADHON

( Pesantren Kilat )

SD N 2 Karangnangka
Kec. Pagentan Kab. Banjarnegara
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah- Nya,
saya bisa menyelesaikan penyusunan sebuah buku panduan yang diambil dari berbagai
sumber buku panduan ini berjudul "Kumpulan Materi Pesantren Ramadhan."
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Adnan Rofiqi, S.Pd.SD
selaku kepala sekolah SD N 2 Karangnangka yang telah memberikan amanah dan arahan
kepada penyusun untuk membuat materi dalam rangka Giat Ramadhan (Pesantren Kilat )di
Sakolah. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam penyusunan buku Kumpulan Materi Ramadhan ini.
Buku Kumpulan Materi Ramadhan ini memberikan panduan praktis dalam
menyampaikan materi / Tausyiah. Bagi para guru / Ustadz di Sekolah dalam rangka Giat
Ramadhan di Sakolah.
Penyusun menyadari ada kekurangan pada penyusunan buku ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penyusun
juga berharap semoga buku ini mampu memberikan pengetahuan tentang seputar ilmu
agama Islam.

Banjarnegara, 31 Maret 2023

Penyusun
PUASA DI BULAN RAMADAN

Di dalam Q.S. Al-Baqarah/2: 183, Allah SWT. telah menjanjikan bagi orang yang berpuasa
dengan baik akan mendapatkan predikat “takwa”. Apa yang di maksud dengan takwa?
Takwa ialah melakukan semua perintah Allah Swt. dan menghindari semua larangan-Nya.
Orang yang sungguh-sungguh bertakwa hidupnya tenteram dan bahagia, kemudian di
akhirat kelak akan memperoleh taman surga yang sangat indah dan bahagia selama-
lamanya.

A. Pengertian Puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut shaum atau shiyam, artinya menahan diri dari segala
sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, dan menahan berbicara yang tidak
bermanfaat.
Sedangkan puasa menurut ajaran agama Islam artinya menahan diri dari hal-hal yang
membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan niat dan
beberapa syarat. Apabila ketentuan-ketentuan tersebut dapat dipenuhi, puasa
seseorang dapat memberi manfaat dan pasti memperoleh predikat takwa.

B. Syarat wajib puasa artinya apabila syarat-syarat ini terdapat pada diri seseorang, maka
orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:
1. Berakal sehat. Orang gila/hilang akal tidak wajib berpuasa.
2. Baligh atau dewasa. Anak-anak yang belum balig tidak wajib berpuasa.
3. Kuat berpuasa. Orang yang lemah fisik tidak wajib berpuasa. Misalnya lemah
karena tua boleh tidak puasa tetapi menggantinya dengan fidyah. Demikian juga
orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengganti puasa dihari lain
setelah sembuh. Apakah fidyah itu? Fidyah adalah denda sebagai ganti bagi orang
yang tidak mampu melakukan puasa. Caranya adalah memberi makan setiap hari
(sejumlah hari di mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang
yang fakir atau miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud adalah ukuran berat 626
gram. Fidyah bisa berupa beras atau makanan pokok yang mengenyangkan.

C. Syarat sah puasa artinya apabila syarat ini terdapat pada seseorang maka puasanya
sah, yaitu sebagai berikut.
1. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.
2. Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk
tidak sah berpuasa.
3. Mumayyiz/Tamyiz, yaitu cerdas dan dapat membedakan antara yang baik dan
buruk.
4. Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun
nifas adalah kondisi setelah seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah
berpuasa.
5. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa. Kita dilarang berpuasa pada dua hari
raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan
Haji.

D. Rukun puasa ada dua.


1. Berniat, yaitu menyengaja puasa Ramadan. Waktunya setelah matahari
terbenam sampai sebelum terbit fajar shaddiq.
2. Menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar
shaddiq hingga terbenam matahari.

E. Hal yang Membatalkan Puasa


1. Makan atau minum dengan sengaja.
2. Muntah dengan sengaja
3. Datang bulan/haid atau melahirkan
4. Hilang akal/gila walaupun sebentar
5. Murtad (keluar dari agama Islam).

F. Hal-hal yang Merusak Pahala Puasa


Apabila seseorang sedang berpuasa, lalu melakukan perbuatan tercela maka rusak atau
berkurang pahala ibadah puasanya. Contoh perbuatan tercela: adalah berdusta,
menghina, menghasut, memfitnah, berkata kotor, berkelahi atau bertengkar, dan
sebagainya. Apabila seseorang sedang berpuasa tetapi melakukan perkelahian, maka
puasanya tetap sah namun tidak mendapatkan pahala.

G. Manfaat Puasa Ramadhan


Mari meraih manfaat ibadah puasa Ramadān. Manfaat orang yang berpuasa terutama
puasa Ramadān sangat banyak, di antaranya hal-hal berikut :
1. Ungkapan Rasa Syukur kepada Allah Swt.
2. Melatih Kejujuran
3. Menanamkan Rasa Kasih Sayang
4. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Melatih Kesabaran (Pengendalian Diri)

H. Hal yang Membatalkan Puasa


1. Makan atau minum dengan sengaja.
2. Muntah dengan sengaja
3. Datang bulan/haid atau melahirkan
4. Hilang akal/gila walaupun sebentar
5. Murtad (keluar dari agama Islam).

I. Hal-hal yang Merusak Pahala Puasa


Apabila seseorang sedang berpuasa, lalu melakukan perbuatan tercela maka rusak atau
berkurang pahala ibadah puasanya. Contoh perbuatan tercela: adalah berdusta,
menghina, menghasut, memfitnah, berkata kotor, berkelahi atau bertengkar, dan
sebagainya. Apabila seseorang sedang berpuasa tetapi melakukan perkelahian, maka
puasanya tetap sah namun tidak mendapatkan pahala.

J. Manfaat Puasa Ramadhan


Mari meraih manfaat ibadah puasa Ramadān. Manfaat orang yang berpuasa terutama
puasa Ramadān sangat banyak, di antaranya hal-hal berikut.
1. Ungkapan Rasa Syukur kepada Allah Swt.
2. Melatih Kejujuran
3. Menanamkan Rasa Kasih Sayang
4. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Melatih Kesabaran (Pengendalian Diri)
THAHARAH (BERSUCI)

A. Pengertian
Thaharah menurut arti bahasa adalah suci dan lepas dari kotoran. Sedangkan menurut
syara’ menghilangkan penghalang yang berupa hadas dan najis. Menurut istilah para
fuqaha’ berarti membersihkan.
Thahara atau bersuci dalam pandangan islam tidak hanya menyangkut bersih atau
kotor, namun lebih kepada tujuan sahnya suatu ibadah. Tanpa adanya ritual bersuci
yang sesuai, mustahil akan terjadi ibadah yang sah. Karena suatu syarat sahnya semua
ibadah adalah kondisi suci yang apabila tidak terpenuhi maka akan berakhir dengan
kesia-siaan diri dari hadas dan najis, seperti mandi, berwudlu dan bertayammum.

B. MACAM-MACAM THAHARAH
1. Wudhu
Secara bahasa wudhu berasal dari kata wadhaah yang berarti bagus, bersih, terang
dari gelapnya dosa. Menurut definisi syariat wudhu adalah mempergunakan air
untuk dibasuhkan pada anggota tubuh bersamaan dengan niat.
a. Hal-hal yang mewajibkan wudhu
 Keluarnya segala sesuatu selain sperma dari salah satu lubang qubul atau
dubur.
 Hilang akal disebabkan tidur.
 Bersentuhan kulit antara perempuan dan laki-laki yang bukan mahromnya.
 Menyentuh kemaluan atau dubur
b. Rukun Wudhu
 Niat.
 Membasuh wajah.
 Membasuh kedua tangan hingga siku.
 Mengusap sebagian kepala.
 Membasuh kaki hingga mata kaki.
 Tertib.

c. Sunnah Wudhu
 Membaca basmallah
 Membasuh tangan sampai pergelangan terlebih dahulu
 Berkumur-kumur
 Membersihkan hidung
 Menyela-nyela janggut yang tebal
 Mendahulukan anggota yang kanan
 Mengusap seluruh kepala
 Menyela-nyela jari tangan dan jari kaki
 Megusap kedua telinga
 Membasuh sampai tiga kali
 Berturut-turut
 Berdo’a sesudah wudlu

d. Manfaat wudhu dari aspek kesehatan


 Mengurangi resiko kanker kulit
 Melancarkan peredaran darah
e. Gerakan wudhu
 Membasuh kedua telapak tangan
 Berkumur
 Menghirup air kehidung lalu mengeluarkannya
 Niat
 Membasuh wajah
 Membasuh kedua tangan
 Menyelah-nyelahi jari tangan
 Mengusap kepala
 Mengusap kedua telinga
 Membasuh kedua kaki
 Menyelah-nyelahi jari-jari kaki
2. Tayyamum
Secara bahasa tayyamum memiliki arti “menyengaja”. Sedangkan dalam terminologi
fiqih tayyamum memiliki pengertian mengusap debu pada wajah dan kedua tangan
dengan ketentuan khusus.
Banyak orang menganggap janggal dipilihnya debu sebagai pengganti air sebagai
sarana bersuci. Karena mengusapkan debu kewajah dan kedua tangan dapat
mengotorinya. Namun debu dipilih sebagai pengganti air karena diantara keduanya
memiliki dan hubungan yang sangat erat. Allah menjadikan segala sesuatu yang
hidup dari air, sedang tanah merupakan materi asal penciptaan manusia ( Nabi
Adam). Jadi, penciptaan manusia melibatkan dau unsur, yaitu tanah dan air.
a. Syarat tayammum
 Islam
 Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu
 Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila
menggunakan air akan kambuh sakitnya
 Telah masuk waktu shalat
 Dengan debu yang suci
 Bersih dari Haid dan Nifas

b. Rukun tayammum
 Niat
 Mengusap muka dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan atau
diletakkan ke debu
 Mengusap kedua tangan sampai siku, dengan debu dari tangan yang
baru dipukulkan atau diletakkan ke debu, jadi dua kali memukul.
 Tertib

c. Sunnah tayammum
 Membaca basmallah
 Mendahulukan anggota kanan
 Menipiskan debu di telapak tangan
 Berturut-turut

d. Hal-hal yang membatalkan tayammum


 Semua yang membatalkan wudlu
 Melihat air, bagi yang sebabnya ketiadaan air
 Karena murtad.
3. Mandi
Secara bahasa, mandi (ghusl) diartikan sebagai mengalirkan air kesebuah benda.
Sementara itu, menurut definisi syariat, mandi adalah mengalirkan keseluruh tubuh
dengan niat tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa mandi
menurut syariat yang dianggap dapat menghilangkan hadas besar dan
mendapatkan kesunnahan harus memenuhi dau kriteria. Pertama, meratakan air
keseluruh tubuh tanpa terkecuali, dan yang kedua berniat diawal basuhan.
a. Tata cara mandi
Tata cara mandi yang baik adalah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah
saw. Dalam salah satu hadisnya, “ Dari Aisyah r.a berkata, ‘Ketika Nabi mandi
karena jinabat, beliau mengawali dengan membasuh kedua tangan. Beliau
mendahulukan tangan kanan daripada tangan kiri. Kemudian membasuh
kemaluan, berwudhu sebagaimana wudhu sebelum shalat. Kemudian beliau
mengalirkan air, menyelah-nyelahi pangkal rambut hingga beliau merasa telah
sempurna, beliau mengguyurkan air kekepala sebanyak tigakali dengan kedua
tangannya, kemudian mengalirkan air keseluruh tubuhnya. Kemudian,
membasuh dua kaki beliau,” (H.R. Muslim No. 248).

b. Sebab-sebab mandi
 Keluar mani.
 Bersenggama.
 Haid dan nifas.
 Melahirkan.
 Meninggal dunia.

c. Larangan bagi orang yang Hadas


 Menyentuh dan membaca Al-Qur’an.
 Berdaim di masjid.
 Shalat.
 Thawaf.
SHOLAT

A. Pengertian Sholat Wajib


Shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah syara’ sholat adalah ibadah
yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam. Sholat wajib juga disebut juga dengan sholat fardlu
atau shalat maktubah yang berarti sholat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah
memenuhi syarat.
Yang dimaksud sholat wajib di sini adalah shalat lima waktu yaitu sholat zuhur, asar,
maghrib, isya’ dan subuh. Sholat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting,
karena shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung
jawabannya kelak di hari kiamat.
1. Rukun Sholat
a. Niat
b. Berdiri jika mampu
c. Takbiratul Ikhram
d. Membaca surat al-fatihah
e. Ruku` dan tuma`ninah
f. I`tidal dan tuma`ninah
g. Sujud dan tuma`ninah
h. Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah
i. Duduk tasyahud akhir
j. Membaca tasyahud akhir
k. Membaca shalawat kepada Nabi
l. Membaca salam pertama
m. Tertib

2. Syarat Syah Sholat


a. Suci badan dari hadats besar dan kecil
b. Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu yang berhadats sehingga
dia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
d. Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat
perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan
wajah.
e. Telah masuk waktu sholat

3. Syarat Wajib Sholat


a. Islam
b. Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah :
c. Bagi laki-laki telah keluar sperma atau mimpi basah
d. Bagi perempuan telah keluar darah haid
e. Berakal, tidak gila atau mabuk.
f. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
g. Telah sampai dakwah kepadanya
h. Terjaga, tidak sedang tidur.

4. Yang Membatalkan Sholat


a. Berbicara dengan sengaja
b. Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
c. Berhadats
d. Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
e. Terbuka auratnya
f. Merubah niat
g. Membelakangi kiblat, kecuali sedang diatas kendaraan.
h. Makan dan minum
i. Tertawa
j. Murtad

5. Hikmah Shalat
a. Mendidik disiplin dan menghargai waktu.
b. Menjadikan hati tenang karena shalat merupakan hubungan antara seorang
hamba dengan Tuhannya. seorang muslim bisa mendapatkan lezatnya
bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya menjadi tenang,
hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya terpenuhi, dan dengannya
seseorang bisa tenang dari kebimbangan dan problematika duniawi
c. Menyadarkan manusia tentang hakekat dirinya yang merupakan hamba Allah
SWT yang harus senantiasa menyembahnya.
d. Menanamkan nilai tidak ada yang memberi kenikmatan dan pertolongan selain
Allah SWT.
e. Sholat dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar (jelek)
f. Seperti dalam surah yang artinya : “Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar”
g. Sholat dapat menjauhkan diri dari sifat sombong.
Hormat dan patuh pada Orang tua

Dalam Islam, diatur hubungan antara orang tua dan anak, termasuk tata cara pergaulannya.
Di dalam ajaran Islam orang tua memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Setiap anak wajib untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Orang tua dalam Islam
disebut Birrul Walidain. Birul Walidain bisa juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua
orang tua.
Seorang anak wajib untuk menghormati dan mematuhi semua nasihat orang tuanya, selama
tidak memerintahkan kemaksiatan atau kemusyrikan.
Jasa orang tua tidak dapat dibayar dengan apapun, maka kita harus terus menjaga dan
merawat orang tua apabila mereka telah usia renta.

Cara mematuhi kedua orang tua apabila orang tua kita masih ada :
1. Mendengarkan semua perkataan orang tua dengan penuh rasa hormat dan rendah
hati.
2. Membantu pekerjaan orang tua.
3. Senantiasa meminta doa restu.

Bagaimana jika orang tua kita telah tiada? Berikut caranya :


1. Menyambung tali silahturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.
2. Melanjutkan cita-cita orang tua.
3. Mendoakan orang tua memintakan ampun kepada Allah S.W.T.

Hormat dan Patuh Kepada Guru

Islam menempatkan guru pada posisi mulia. Mereka adalah orang tua kita setelah orang tua
kandung. Oleh karena itu kita harus tetap menghormati guru.
Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita
sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Setinggi pangkat atau kedudukan
seseorang, tetaplah ia seorang pelajar yang berhutang budi kepada guru yang pernah
mendidiknya dahulu.

Cara menghormati guru :


1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang
gurunya.
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan
balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’dim
(memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya.
5. Menyapa dan mengucapkan salam saat bertemu.
6. Mendengarkan dan menyimak dengan baik semua ucapannya.
7. Mengikuti pelajaran dengan semangat.
8. Memandang guru dengan penuh hormat.
9. Hendaklah duduk didepan guru dengan sopan dan tenang
ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH

A. Memahami Makna Zakat

1. Pengertian
Menurut bahasa, zakat bermakna membersihkan. Menurut istilah, zakat berarti
mengeluarkan sebagian dari harta tertentu yang telah mencapai nisab. Jadi, zakat itu
sebagian harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam untuk diberikan
kepada orang yang berhak menerimanya. Setiap umat Islam yang mampu wajib
membayar zakat. Zakat dikeluarkan untuk membersihkan diri dan jiwa kita.
a. Macam-Macam Zakat
 Zakat Fitrah. Zakat fitrah adalah mengeluarkan beras atau bahan makanan
pokok lainnya sebesar 2,5 kilogram atau 3,5 liter tiap orang. Beras atau
bahan makanan pokok yang telah terkumpul tersebut akan dibagikan oleh
amil zakat (petugas pengumpul zakat) kepada orang-orang yang tidak
mampu.
 Zakat Mal. yaitu mengeluarkan sebagian harta kekayaan yang dimilikinya
apabila telah mencapai nisab. Pengertian nisab adalah lama waktu suatu
harta menjadi milik seseorang dalam jumlah tertentu.

b. Orang yang Berhak Menerima Zakat


Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq zakat. Allah Swt. telah
menetapkan golongan orang yang berhak menerima zakat dalam firman-Nya
Q.S. at-Taubah/9:60. Ada delapan golongan orang yang berhak menerima zakat.
Yaitu:
 Orang fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai
tenaga dan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghasilan untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari.
 Pengurus zakat (amil), yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan
dan membagikan zakat.
 Mualaf, yaitu orang yang bukan Islam (non-Islam) yang berkeinginan masuk
Islam, untuk masuk Islam, dan orang yang baru masuk Islam yang imannya
masih lemah.
 Orang berutang, yaitu orang yang berutang karena untuk kepentingan yang
bukan maksiat dan ia tidak sanggup membayarnya. Orang yang berutang
untuk memelihara persatuan umat Islam.
 Orang yang berjuang pada jalan Allah (fisabilillah), yaitu orang yang
berjuang untuk keperluan pertahanan Islam di zaman Nabi Muhammad saw.
Fisabilillah itu mencakup juga
 Kepentingan-kepentingan umum, seperti mendirikan masjid, musalah,
sekolah/madrasah, rumah sakit, dan sebagainya.
 Hamba sahaya, yaitu budak yang harus dimerdekakan.
 Ibnu sabil, yaitu seorang anak yang sedang menuntut ilmu, namun kesulitan
dalam pembiayaan.

c. Hikmah Berzakat
 Membersihkan harta dan jiwa pembayar zakat dari sifat kikir, tamak atau
rakus;
 Membantu orang yang kesusahan atau kesulitan dari segi ekonomi.
 Mendorong manusia untuk berjiwa sosial dan peduli kepada sesama.
 Mendorong manusia untuk bersikap jujur dan bertanggung jawab atas harta
yang dimilikinya.
 Mengingatkan manusia, bahwa harta dan kekayaan hanyalah titipan dari
Allah Swt
B. Infak dan Sedekah

1. Pengertian Infak
Kata infak diambil dari akar kata: nafaqa yang berarti keluar. Sementara dalam
kamus Arab ”Al-Azhar” kata ‘infak’ berarti perihal menafkahkan atau membelanjakan.
Berinfak dan bersedekah dapat dilakukan kapan saja dan dapat mempergunakan
uang atau barang.
Jadi, infak (infaq) adalah mengeluarkan/menyerahkan sesuatu harta benda sesuai
dengan kemampuannya. Allah Swt. tidak membebani seseorang untuk berinfak
melainkan sesuai dengan rezeki yang diperolehnya dari Allah Swt.

2. Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari akar kata șadaqa berarti sesuatu yang benar atau jujur. Definisi
sedekah adalah suatu pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada orang lain
secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Sedekah juga dapat diartikan sebagai suatu pemberian yang dilakukan seseorang
sebagai kebajikan yang hanya mengharap pahala dan rida Allah Swt. semata.
Bersedekah tidak hanya berupa harta benda, tetapi bisa berupa jasa dan tindakan.
Misalnya, tersenyum kepada sahabat atau gurumu adalah sedekah.
Dengan demikian, perbedaan infak dan sedekah adalah bila infak merupakan
pemberian bersifat materi, sedangkan sedekah bisa berupa materi maupun non
materi. Misalnya sedekah adalah mengajarkan ilmu pengetahuan, memberi nasihat,
senyuman, dan mendoakan orang lain.
Berinfak dan bersedekah adalah wujud dari rasa syukur kepada Allah Swt. Berinfak
dan bersedekah adalah perbuatan sunah. Berinfak dan bersedekah harus
dilaksanakan dengan tulus karena Allah Swt.

3. Hikmah Berinfak dan Bersedekah


Beberapa hikmah berinfak dan bersedekah berikut ini.
a. Orang yang bersedekah akan dimudahkan Allah Swt. dalam usahanya mencari
rezeki.
b. Bersedekah adalah sebagai wujud syukur akan nikmat yang Allah Swt. berikan.
c. Allah Swt. akan menambah rezeki orang yang berinfak dan bersedekah.
d. Allah Swt. akan memperhatikan dan menjaga orang yang berinfak dan
bersedekah, serta tidak menyia-nyiakan atau membiarkannya.
e. Malaikat akan mendoakan kebaikan kepada orang yang gemar bersedekah.
f. Hati orang yang berinfak dan bersedekah tenang dan tenteram, jauh dari
kegelisahan, stres dan penyakit kejiwaan lainnya.
g. Orang yang berinfak dan bersedekah mendapat pahala dari Allah Swt.
h. Orang yang berinfak dan bersedekah akan dihapus sebagian dari dosanya.
RUKUN IMAN

RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM

A. Iman Kepada Allah Swt


Adanya alam seisinya ini ada yang menciptakan. Allah Maha Pemurah dan Maha
Penyayang. Allah Swt juga Maha Kuasa. Allah Swt berkuasa membuat dan memberi apa
saja, memberi kehidupan dan memberi rezki kepada manusia. Kita harus beriman dan
bersyukur kepada Allah Swt dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi
laranganNya. Iman kepada Allah Swt artinya harus percaya adanya Allah Swt.
1. Allah Swt yang menghidupkan kita
2. Allah Swt yang memberi rezeki
3. Allah Swt yang menghidupkan hewan
4. Allah Swt yang menghidupkan tumbuhan

B. Iman Kepada Malaikat


Rukun iman yang kedua adalah percaya adanya malaikat Allah Swt. Malaikat diciptakan
oleh Allah Swt dari cahaya atau nur. Malaikat termasuk makhluk Allah Swt yang gaib
atau tidak tampak. Malaikat adalah makhluk Allah Swt yang paling taat. Malaikat tidak
pernah membantah perintah Allah Swt. Mereka selalu taat dan patuh kepada perintah
Allah Swt. Jumlah malaikat yang harus diyakini ada 10.
Nama-nama malaikat Allah Swt adalah:
1. Jibril tugasnya menyampaikan wahyu
2. Mikail tugsnya membagi rezeki dan menurunkan hujan
3. Israfil tugasnya meniup terompet di hari kiamat
4. Izrail tugasnya mencabut nyawa
5. Rakib tugasnya mencatat amal kebaikan
6. Atid tugasnya mencatat amal keburukan
7. Munkar tugasnya menanyai manusia di alam kubur
8. Nakir tugasnya menanyai manusia di alam kubur
9. Malik tugasnya menjaga neraka
10. Ridwan tugasnya menjaga surga

C. Iman Kepada Kitab Allah


Iman kepada kitab Allah Swt merupakan rukun iman yang ketiga, artinya kita harus
percaya kepada kitab suci Allah Swt.
Allah Swt menurunkan kitab suci kepada para Nabi dan Rasul. Kita suci berfungsi
sebagai petunjuk bagi manusia . Kitab suci sebagai tanda kenabian dan kerasulan,
sekaligus sebagai pedoman hidup manusia.
Kitab suci Allah Swt ada empat yaitu:
1. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s
2. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s
3. Injil diturunkan kepadaNabi Isa a.s
4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam, Al-Qur’an ditulis dalam huruf Arab, Al-Qur’an
merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya.

D. Iman Kepada Rasul Allah Swt


Rukun iman yang keempat yaitu iman kepada Rasul Allah. Rasul itu manusia utusan
Allah Swt. Rasul Allah Swt artinya utusan Allah Swt. Rasul diberikan wahyu oleh Allah
Swt. Rasul bertugas mengajarkan wahyu kepada umat manusia. Wahyu itu berisi ajaran
agama Allah Swt.
Rasul Allah yang wajib kita percayai ada 25 Rasul. Nabi dan Rasul pertama adalah
Adam. Nabi dan Rasul terakhir adalah Muhammad. Agama yang diridai Allah Swtadalah
Islam.
E. Iman Kepada Hari Kiamat
Rukun iman yang kelima adalah iman kepada hari kiamat. Nama lain hari kiamat adalah
hari akhir, yaitu berakhirnya semua kehidupan yang ada di dunia kecuali Allah Swtyang
tetap kekal abadi tiada berakhir.
Hari kiamat adalah hari perhitungan. Semua perbuatan manusia akan dihitung. Yang
berbuat baik dan beriman akan masuk surga, yang berbuat jahat dan tidak beriman
akan masuk neraka.

F. Iman Kepada Qada dan Qadar


Iman kepada Qada dan Qadar adalah rukun iman yang keenam. Qada dan Qadar
artinya ketentuan Allah Swt atau takdir Allah Swt. Ketentuan Allah Swt ada yang baik
dan ada yang buruk.
Dibawah ini contoh takdir Allah Swt
1. Ada orang yang kaya dan ada yang miskin
2. Ada anak yang pandai dan ada yang bodoh
3. Ada orang yang sehat dan ada yang sakit
4. Ada orang yang tinggi dan ada yang pendek
5. Ada orang yang gemukmaupun kurus
6. Manusia ada yang dilahirkan permepuan ada pula yang dilahirkan laki-laki.
7. Manusia ada yang hidup ada pula yang mati.

G. Rukun Islam
Rukun Islam ada lima
Lima rukun Islam adalah sebagai berikut:

1. Syahadat
Syahadat artinya persaksian, Syahadat ada dua maka disebut syahadatain Artinya
dua persaksian Dua kalimat syahadad tersebut adalah :
a. Syahadad tauhid
“Asyhadu alla ilaha illallah”
Artinya: Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
b. Syahadad rasul
“Asyhadu anna muhammadar rasulullah”
Artinya: saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah Swt

2. Salat
Salat adalah ibadah yang merupakan bentuk hubungan langsung seorang muslim
dengan Allah Swt. salat menurut bahasa berarti doa. Salat menurut istilah adalah
suatu yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan bacaan salam.
Amal ibadah yang pertama dihisab adalah salat. Salat merupakan tiang agama. Salat
hukumnya wajib bagi setiap muslim.
Salat yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim dalam sehari semalam ada lima waktu
yaitu:
a. Isya’ 4 rakaat
b. Subuh 2 rakaat
c. Zuhur 4 rakaat
d. ‘Asar 4 rakaat
e. Maghrib 3 rakaat

3. Zakat
Menyisihkan sebagian harta untuk dibagikan kepada orang-orang yang
berhakmenerimanya disebut zakat. Zakat hukumnya wajib bagi yang mampu. Zakat
fitrah untuk membersihkan jiwa. Zakat mal untuk membersihkan harta. Manfaat zakat
adalah mempererathubungan antara si kaya dengan si miskin.
4. Puasa
Puasa menurut bahasa adalah menahan diri. Puasa menurut istilah adalah menahan
segala sesuatu yang dapatmembatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai
terbenamnya matahari.
Puasa ada dua macam yaitu puasa wajib dan puasa sunah. Puasa wajib misalnya
puasa ramadan. Puasa ramadan hukumnya wajib bagi orang muslim, puasa sunah
misalnya puasa senin kamis.

5. Haji
Ibadah haji wajib bagi orang Islam yang mampu atau kuasa menjalankannya. Haji
berasal dari al hajju yang berarti kehendak atau sengaja. Haji menurut istilah adalah
berkehendak ke baitul haram untuk beribadah, yaitu niat tawaf sai wukuf di arafah
mencukur rambut dan tertib.
Ibadah haji dilakukan di tanah suci Mekkah. Ibadah haji dilakukan pada bulan
zulhijjah.
Ibadah haji wajib sekali seumur hidup. Haji yang diterima Allah Swt adalah haji yang
mabrur.
JADWAL KEGIATAN PESANTREN KILAT
SD NEGERI 2 KARANGNANGKA T/P 2022/2023

Kelas (1-6)

No Hari/ Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan Penanggung jawab


1 Kamis, Berwudhu, persiapan alat sholat dan Al-
13/4/2023 07:30-08:00 Persiapan masuk kelas
qur’an
Sholat Dhuha( 2 Rakaat) Roso, S.Pd.SD
08.00-08.30 Jama’ah sholat Dhuha
Dzikir dan Doa
Setor bacaan
08.30-09.30 BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) Semua guru
(metode klasikal)
09.30-10.00 Istirahat
Muroja’ah surat-surat pendek dilanjutkan Adnan Rofiqi, S.Pd.SD,
10.00-11.30 Materi puasa
materi puasa Fiha Mafaidah, S.PdI
11.30-11.45 Persiapan sholat Dzuhur Berwudhu
Adnan Rofiqi, S.Pd.Sd
11.45-12:15 Sholat Dzuhur berjama’ah Muslim jama’ah di ruang perpus
3 Jum’at, Berwudhu, persiapan alat sholat dan Al-
14/4/2023 07:30-08:00 Persiapan masuk kelas
qur’an
Sholat Dhuha(2x2 Rakaat)
08.00-08.30 Jama’ah sholat Dhuha Roso, S.Pd.SD
Dzikir dan Doa
Setor bacaan
08.30-09.30 BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) Semua guru
(metode klasikal)
09.30-10.00 Istirahat
10.00-11.00 Materi puasa Nonton Film Islami Roso, S.Pd.SD , Inggil
Sabtu, Berwudhu, persiapan alat sholat dan Al-
15/4/2023 07:30-08:00 Persiapan masuk kelas
qur’an
Sholat Dhuha(2 Rakaat)
08.00-08.30 Jama’ah sholat Dhuha Roso, S.Pd.SD
Dzikir dan Doa
Setor bacaan
08.30-09.30 BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) Semua guru
(metode klasikal)
09.30-10.00 Istirahat
10.00-11.30 Materi puasa Mendongeng (Kisah Nabi ) Mifta Resti K, S.Pd.SD
5 Senin, 07:30-08:00 Persiapan masuk kelas Ruangan kelas 2 Semua guru
17/4/2023
08.00 - Selesai Materi Materi Zakat dilanjut Pengumpulan Zakat Semua Guru

6 Selasa, 07:30-08:00 Persiapan masuk kelas Ruangan kelas 2 Semua Guru


18/4/2023
08.00 - selesai Penyaluran zakat Penyaluran zakat fitrah Semua Guru

Anda mungkin juga menyukai