Anda di halaman 1dari 4

Nama : Christoforus Octavus

NIM : 115160342
Kelas : BX

Jawaban UTS Seminar Manajemen Keuangan


1. Dalam kasus perusahaan seperti no 1, jika kita hanya memperhatikan dari laporan neraca
perusahaan saja sebenarnya perusahaan terlihat normal-normal saja. Dari sisi current assets,
land right, building, dan lain-lain memiliki porsi besaran yang baik. Yang artinya, tidak
terlalu banyak cash yang menumpuk ataupun terlalu sedikit cash yang dimiliki.

Jika harga saham perusahaan terus mengalami penurunan bisa saja prediksi Pak Ali benar,
yaitu karena perusahaan kurang mengalami pertumbuhan. Akan tetapi kita tidak bisa
melupakan beberapa faktor lainnya, antara lain :
• Faktor eksternal, antara lain : kondisi fundamental ekonomi makro, fluktuasi kurs
rupiah terhadap mata uang asing, kebijakan pemerintah, faktor panik, faktor manipulasi
pasar.
• Faktor internal, antara lain : faktor fundamental perusahaan, aksi korporasi
perusahaan, proyeksi kinerja perusahaan pada masa mendatang.

Kemudian, Pak Ali mengusulkan untuk melakukan investasi tambahan pada bisnis yang
sejenis, dengan NOI yang lebih tinggi yaitu Rp 3,000 M/tahun. Ini merupakan ide yang
juga baik, karena dengan adanya investasi yang baru, maka Pak Ali dapat melakukan cukup
banyak perubahan, misalnya kualitas produk yang dihasilkan, perubahan model produk,
packaging, dan lain-lain. Inovasi dan perubahan dapat dilakukan oleh Pak Ali dengan dana
tambahan tersebut.

Tetapi di samping inovasi dan perubahan yang dapat dilakukan, kita tidak bisa melupakan
bahwa dengan menambahkan investasi, maka ada biaya investasi yang harus ditanggung
oleh perusahaan yang dioperasikan oleh Pak Ali. Karena itu harus diperhitungkan baik-
baik, jangan sampai dengan melakukan investasi tambahan malah memperburuk kondisi
perusahaan karena tidak sanggup membayar biaya investasi kepada para pemegang saham.
(Contoh kasus seperti perusahaan merpati karena melakukan investasi tambahan pada
pesawat Boeing, dimana tujuan awalnya supaya terjadi perubahan dan inovasi, ternyata
malah membuat perusahaan dalam keadaan yang tidak baik).

Jadi dengan melakukan yang diusulkan oleh Pak Ali tidak ada salahnya, melakukan
investasi tambahan, kemudian melakukan inovasi dan perubahan pada sisi operasional,
produk, manajemen, tenaga kerja, mesin, bangunan, dan lain-lain. Akan tetapi, harus
dipastikan bahwa perusahaan dapat membayar biaya modal kepada para pemegang saham,
sehingga cash flow perusahaan dan siklus operasional dapat berjalan dengan baik.

Akan tetapi jika saya dapat mengusulkan, bahwa sebenarnya dengan melihat kondisi
perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang ada, Pak Ali dapat melakukan perubahan
dan inovasi tanpa perlu melakukan investasi tambahan dengan nilai sebesar yang diminta.
Karena jika nilai saham perusahaan terus turun, ada kemungkinan penyebabnya karena
bosannya konsumen dengan produk yang kita hasilkan karena produknya itu-itu saja, atau
juga bisa karena brand yang sudah mulai dilupakan karena munculnya pesaing-pesaing,
dan faktor-faktor lainnya.

Dengan Pak Ali melakukan investasi tambahan, maka jika rencana Pak Ali berhasil
tentunya akan meningkatkan nilai perusahaan dan kekayaan para pemegang saham. Hal ini
sangat berdampak positif bagi kepuasan pemegang saham terhadap kinerjanya Pak Ali.
Tetapi sekali lagi, setiap investasi yang dilakukan perlu banyak aspek yang diperhitungkan,
karena salah perhitungan dapat menyebabkan kegagalan yang fatal, hingga hal terburuknya
dapat menyebabkan perusahaan bangkrut.

Jika perusahaan melakukan investasi tambahan, maka anggaplah perusahaan mendapatkan


tambahan NOI sebesar Rp 1,000 M/tahun, atau Rp 83.3 M/bulan. Jumlah tambahan dana
yang tidak sedikit memang. Akan tetapi, jika pendanaan yang dilakukan oleh Pak Ali
kembali menggunakan common stock dan preference stock, hal ini akan membuat biaya
modal yang harus dibayarkan meningkat cukup tinggi, karena “stock” memiliki biaya yang
paling tinggi dan mahal.

Pak Ali dapat memilih opsi pendanaan dengan obligasi atau utang jangka panjang yang
lain, yang memiliki biaya modal yang lebih murah. Sehingga dana yang dikelola dapat
dimanfaatkan dengan lebih baik.
2. Berdasarkan data-data yang diberikan pada soal no 2, dapat kita rangkum secara lebih
sederhana sebagai berikut.

Perhitungan berdasarkan periode harian


Penjualan = Rp 200,000,000,000
Biaya variabel = 70% x Rp 200,000,000,000 = Rp 140,000,000,000
Contribution margin = Rp 60,000,000,000

Fixed and Variable Cost


• Beban umum dan kantor = Rp 10,000,000
• Beban penjualan = Rp 15,000,000
• Biaya pengambilan kas = Rp 10,000,000
= Rp 45,000,000
Net of Income = Rp 59,955,000,000
Tax = 0
NOPAT = Rp 59,955,000,000
Depreciation = 0
OCF = Rp 59,955,000,000
Fixed assets = 0
Working capital = Rp 14,000,000,000
Free Cash Flow = Rp 45,955,000,000

Beberapa data yang diberikan di soal antara lain :


• Hari kerja 6 hari per minggu dan 4 minggu per bulan, artinya total ada 28 hari
• Kebijakan penjualan dilakukan dengan kredit 1 bulan (30 hari)
• Piutang rata-rata adalah 45 hari (waktu kreditnya cuma 30 hari)
• Persediaan minimum produk yang dijual Rp 1,680,000,000
• Kebutuhan per hari persediaan barang yang dijual Rp 140,000,000,000/hari (Rp 3,360
M/bulan)
• Pemesanan barang kepada supplier 14 hari
• Utang dagang boleh dibayarkan 30 hari
• Untuk menjual FG dibutuhkan waktu 4 minggu x 6 hari
• Menjual cash penjualan diperkirakan sebesar Rp 150,000,000
• Bad Debt 3%

Berdasarkan data yang ada dapat kita lihat bahwa terdapat beberapa masalah antara lain :
• Pengumpulan piutang, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pendanaan
dari penjualan adalah 45 hari, walaupun seharusnya dana sudah didapatkan dalam 30
hari. Hal ini akan menyebabkan cash flow pada perusahaan tersebut dapat terganggu
karena ada pendapatan yang macet
• Ada kemugkinan terjadi keterlambatan FG yang dibutuhkan, dikarenakan lead time
yang terlalu besar.
Reorder Point = (Average daily unit sales x Delivery Lead Time) + Safety Stock
Reorder Point = (Rp 140,000,000,000 x 14) + Rp 1,680,000,000
Reorder Point = Rp 1,961,680,000,000

Dengan kondisi seperti ini, usulan yang terbaik adalah mengganti system manajemen
yang ada. Yang artinya adalah membuat agar durasi collection menjadi lebih baik,
besarnya bad debt diminimalkan, system penerimaan cash diperbaiki, sehingga siklus
operasi, keuangan, A/R dapat bernilai baik.

Menurut saya selama perusahaan mampu untuk memaksimalkan potensi yang


dimilikinya A/R layak diberikan, karena berdasarkan perhitungan di atas dapat kita lihat
bahwa Free Cash Flow yang dimiliki bernilai positif. Berarti perusahaan masih dalam
berada dalam kondisi yang baik dan A/R tetap dapat diberikan yang penting durasi
collection diperbaiki. Karena dalam jangka panjang akan berdampak besar terhadap
keuangan perusahaan, jika durasi collection tidak membaik.

Anda mungkin juga menyukai