SANG SURYA TAK PERNAH PERGI

Umi Naufal
Pagi itu alam tak sama
Sepoi angin tiada menyapa
Kicauan burung tak kudengar seperti biasa
Bahkan mentari enggan beranjak dari peraduannya
Pertanda apakah yang akan tiba, ayah...
Bencana apakah yang melanda, bunda...
Namun bukan kata yang aku terima..
Wahai ayah.. mengapa engkau bersedih
Sosok gagah dan tegar, di wajahmu yang berseri
Rona itu tak kulihat pagi ini
Terganti dengan muka pucat pasi
Katakan padaku wahai ayah..
Apa yang sebenarnya terjadi
Duhai bunda.. mengapa engkau berlinang air mata
Hingga rautmu bermuram durja
Senyum indah yang slalu ada
Terganti dengan sedih yang tiada tara
Katakan padaku wahai bunda..
Apakah aku berbuat salah..
Dan akhirnya kutau apa sebabnya
Pagi ini sluruh alam berduka
Sang maha guru telah meninggalkan kita
Kanjeng Romo tlah berpulang tuk selamanya
Duhai Kanjeng Romo..
Jika ayahku saja berduka atas kepergianmu
Lalu bagaimana denganku
Si kecil yang slalu engkau manja dengan segala kasih sayangmu
Duhai Kanjeng Romo..
Bila bundaku saja tak bisa menahan deraian tangis pilu
Menerima kabar mengejutkan itu
Lalu bagaimana denganku
Si kecil yang slalu engkau buai dalam dekapan nadhrohmu
Bagaimana dengan nasibku, Kanjeng Romo...
Aku tak biasa, berdiri sendiri tanpa dekapan rouf rohim mu
Aku tak mampu, berjalan sendiri tanpa tuntunan astamu
Aku tak sanggup, hadapi kerasnya dunia tanpa pancaran nadhrohmu
Dan aku hanya bisa meratap syahdu
Namun duhai Kanjeng Romo..
Kuyakin tak kau biarkan kami sendiri
Ku percaya kau takkan pernah tinggalkan kami disini
Karna sang surya takkan pernah pergi
Adalah dia putra kinasih tercinta
Adalah dia penerus panjenengan yang nyata
Adalah dia Kanjeng Kyai yang didamba
Duhai kanjeng kyai..
Kini Engkaulah sang surya yang menyinari hati
Pancarilah jiwa kami dengan sinar nadhroh yang suci
Agar mata tidak buta dalam menapakkan kaki
Rengkuhlah ayah bunda kami Kanjeng Kyai..
Tuntunlah saudara kami Kanjeng Kyai..
Peluklah kami, kanak-kanakmu ini Kanjeng Kyai..
Yaa Sayyidii Yaa Ayuhal Ghouts.. 3x
Alfatihah..