Anda di halaman 1dari 2

Review Lembah Indah Malang, Tempat Wisata Keluarga Menyatu

dengan Alam

Oleh : Wilya Adisa

Liburan adalah hal yang paling ditunggu-tunggu tidak hanya anak-anak tapi juga orang tua. Di
Indonesia, libur panjang biasanya hanya terjadi pada saat lebaran dan kenaikan sekolah. Untuk itu,
biasanya para orang tua sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk mengisi hari libur dengan
mencari les tambahan, lomba-lomba, pesan tiket transportasi untuk menginap di rumah uti atau
mungkin staycation di suatu tempat yang sedang hits bersama keluarga.
Staycation atau menginap beberapa hari di suatu tempat dengan kondisi yang berbeda dari rumah
biasanya menjadi pilihan paling menarik bagi anak-anak karena dirasa bisa melepaskan diri dari
penat, sumpek, dan ingin fresh kembali.
Pilihan tempat yang bisa dituju di Jawa Timur, salah satunya adalah Lembah Indah Malang (LIM).
Saat liburan lebaran kemarin, kebetulan saya ke sana dan ingin berbagi cerita dengan para pembaca.
Lembah Indah Malang (LIM) tempatnya tepat di bawah kawasan gunung Kawi di Kabupaten
Malang.
Pengalaman pertama ke sana dari arah Surabaya memerlukan waktu hampir empat jam. Perjalanan
darat ini sebenarnya cukup lama mengingat hari biasa mungkin bisa tiga jam. Hal ini mungkin karena
adanya libur panjang jadi kemacetan di jalan tol dan jalanan di dalam area Malang membuat waktu
sampainya terasa lumayan. Namun, hal itu terbayarkan ketika kami sudah sampai di tempat.
Anak-anak langsung gembira dan begitu bahagia. Berlari-larian di hamparan dataran yang luas di
kaki gunung diiringi kabut yang rendah sehingga suasana segar dan dingin begitu terasa. Warna hijau
di mana-mana membuat tidak hanya anak-anak tapi juga bapak ibunya ikut happy karena akhirnya
bisa beristirahat sejenak, bersenang-senang jauh dari rutinitas.
Area LIM ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Tidak hanya glamping dan tenda tempat
menginap, tapi juga ada kandang sapi, kandang kambing, kandang burung merpati, flying fox,
ATV, mart, restoran, playing ground, lapangan yang luas untuk bermain bola dan mungkin jika
datang berkelompok bisa membuat api unggun di tengah-tengah, toilet umum di sekitar wahana
anak-anak, serta kebun sayur dan buah.
Tempat menginapnya juga banyak pilihan tipe. Bisa di vila, glamping atau tenda dengan fasilitas
yang mengikuti. Misalnya, untuk vila karena bisa muat sampai enam orang maka harga per malam
juga lebih pricey dibanding yang lain karena kamar tidur, kamar mandi dalam, breakfast juga
mengikuti per orang dari per kamar.
Untuk tenda yang paling hemat, karena selain kamar mandi luar, juga hanya disediakan tenda saja.
Untuk keperluan isinya tentu tidak terdapat bed tapi hanya sleeping bed dan matras namun, pihak
LIM masih menyediakan fasilitas breaksfast dengan harga yang sama dengan vila.
Untuk glamping sendiri terdiri dari tiga macam tipe. Sasmaya, Dawala dan Carani. Ketiga glamping
ini memiliki fasilitas yang sama untuk breakfast, bed, shower air hangat dan toiletnya. Hanya saja
untuk Carani kamar mandi di luar. Jadi mungkin konsep dari Carani ini 50 : 50 antara kamar hotel
dan kemah. Karena sebenarnya kepanjangan dari glamping adalah Glamorous Camping yang artinya
kemping tapi mewah. Jadi kalau mau separo merasakan kemewahan seperti di kamar hotel dan
separo merasakan kemah di lembah pegunungan, silahkan bisa memesan kamar tipe Carani.
Untuk Sasmaya dan Dawala, kalau menurut saya hampir mirip hanya beda di posisi glampingnya
berdiri. Kalau Dawala jarak antar glamping satu dengan yang lain berdekatan, jadi kalau anaknya
rewel tengah malam atau tiba-tiba beda pendapat antara mama dan papa karena yang satu ingin
membuat mi goreng dan yang lain menginginkan mi rebus, mungkin bisa terdengar oleh tetangga
glampingnya. :D
Namun, untuk tipe Sasmaya, jarak satu glamping dan yang lain agak berjauhan, sehingga cukup
privasi. Jika terjadi selisih paham yang disebabkan kegaduhan anak-anak diiringi omelan ibunya,
tidak begitu terdengar. :D
Kebetulan saya kemarin memilih glamping Sasmaya. Maksud hati sebenarnya memilih Dawala agar
lebih hemat secara budgetnya. Namun, apa dikata karena libur panjang jadi full semua kamar dan
yang tersisa hanya Sasmaya. Itupun pesannya sebulan sebelum hari H. Kenapa saya tidak memilih
Carani apalagi tenda? Mungkin nanti kalau anak-anak sudah besar-besar. Sekarang anak saya masih
delapan dan tiga tahun. Jadi sebagai ibu, saya sadar diri, kalau malam dan pingin pipis gimana?
Karena posisinya di lembah gunung dan saya sendiri juga penakut :D
Asupan perut adalah hal yang paling urgent kedua setelah tempat istirahat saat berencana staycation.
Dengan kondisi area LIM yang jauh dari pemukiman penduduk serta kota membuat pengunjung
harus membawa bekal sendiri atau makan di tempat. Restoran di LIM memiliki menu cukup beragam
dengan harga yang terjangkau. Jadi untuk makan siang dan malam tidak perlu khawatir lapar karena
restoran tutup pukul delapan malam. Waktu yang pas untuk orang-orang sudah selesai makan
malam.
So, secara keseluruhan, LIM adalah tempat yang recomended untuk berlibur dan menyegarkan
pikiran bersama keluarga.
Bagi pembaca yang sedang mencari tempat staycation bersama keluarga tercinta, jangan ragu
memilih LIM. Selamat berlibur! :D

Anda mungkin juga menyukai