Anda di halaman 1dari 4

MENGENAL LEBIH DALAM

Matahari telah mengambang di langit, Sinarnya masuk melalui celah yang ada di genting, memang
menyilaukan, namun bukan itu yang membangunkan kami di pagi hari, melainkan gaduhnya suara lato-
lato anak-anak yang datang di posko kami.

Di hari keempat ini kami sudah terbiasa dengan anak-anak yang sering membangunkan kami dengan
lato-lato. Padahal awalnya kami tidak terbiasa dengan hal itu, namun seiring berjalannya waktu kami
mulai terbiasa dengan suasana ini. Selain bunyi lato-lato, di pagi hari yang membangunkan kami, kami
juga sudah terbiasa dengan suara sapi dan kambing yang tiap pagi kami dengar, yang biasanya di
kost/rumah kami tidak pernah mendengar suara itu.

Di siang hari juga kami selalu terganggu dengan mesin padi pak e, tapi di hari keempat ini kami sudah
mulai terbiasa dengan hal itu, kami juga sering terganggu dengan anak-anak yang sering main bola di
posko kami setiap sore, tapi semua itu sudah terbiasa di hari keempat ini, kami mulai beradaptasi
dengan lingkungan semuluh lor ini. Padahal semua itu tidak terbiasa buat kami, dengan membangunkan
kami dengan suara lato-lato, suara sapi dan kambing, tapi hari demi hari, waktu demi waktu, kami
merasa senang dan Bahagia ketika mendengar suara itu yang tidak pernah kami dengar sebelumnya di
pagi hari.

Suasana pedesaan di semuluh lor mulai terasa, udara yang segar dan sepanjang mata memandang
terlihat para warga yang pergi ke ladang untuk mencari sesuap nasi untuk kehidupan mereka. Suasana
dan pemandangan disini tidak akan pernah kita dapatkan suasana di perkotaan. Di perkotaan kami
hanya mendengar suara kebisingan kendaraan yang berlalu Lalang di jalan, dan udara yang sudah
terkontaminasi, sepanjang mata memandang, hanya terlihat kemacetan kendaraan yang ada di
sepanjang jalan.

Di hari keempat ini kami sudah mulai terbiasa dengan lingkungan semuluh lor. Kami sangat Bahagia ada
di semuluh lor ini sebagai pengabdi masyarakat. Kami merasakan hal yang baru disini, dengan adanya
warga-warga yang sangat ramah dan lingkungan yang sangat bersih disini. Di semuluh lor ini, kami
mengerti arti dari sebuah kekeluargaan. Dengan teman-teman yang ada disini, kami sering bermain
dengan anak-anak. Warga dan anak-anak di dusun ini sering datang ke posko kami, bukan kami yang
mengajak mereka datang ke posko kami, melainkan mereka yang senantiasa datang ke posko kami
untuk bersilaturahmi, mengajak kami makan, mengajak kami bercerita tentang hal-hal unik yang ada di
dusun ini.

Tidak terasa sudah hari ke 5 kami ada di dusun semuluh lor ini, di hari kelima ini banyak hal-hal yang
mulai terjadi kepada kami, terutama teman-teman posko kami, kami selalu membuat tertawa teman-
teman kami satu sama lain, seperti teman kami alfian yang sering kentut tidak kenal waktu, teman kami
rey dan wandy sering ngigau dan hal yang paling unik adalah teman kami wandy yang berpelukan
dengan narito karena ngigau, di sisi lain ada teman kami yang bernama rafli yang ritual tidurnya sangat
membahagiakan teman-teman yang lainnya. Karena ritual tidurnya membersihkan semua tempat tidur
kami yang dimana si rafli tidak akan bisa tidur kalau tempat tidur kami berantakan dan kotor karena
anak-anak yang sering datang bermain di posko kami.
Setiap hari kami selalu melihat kekesalan rafli karena anak-anak yang datang ke posko kami tidak
mencuci kaki mereka sebelum masuk ke dalam posko. Berbeda dengan teman-teman cewek kami yang
kamar tidur mereka di dalam. Sedangkan teman-teman cowok kami, kamar tidur mereka di ruang tamu,
sehingga sering kotor tempat tidur dikarenakan anak-anak yang sering bermain di posko kami.

Tidak terasa sudah 1 minggu kami di dusun semuluh lor ini, kami merasakan hal yang berbeda dengan
yang sebelumnya karena hujan yang tak kunjung berhenti, sehingga sering mati lampu dan ganteng
posko kami yang sering bocor. Udara di dusun ini tiba-tiba menjadi sangat dingin yang tadinya sangat
panas, tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin membuat kami tidak bisa tidur, karena kejadian itu kami
memutuskan untuk tidur di tempat bu rahmi. Tapi bukannya kami tidur, kami memutuskan untuk
bercerita dengan bu rahmi, salah satunya bu rahmi menceritakan kami tentang hal-hal yang berbaur
mistis di dusun ini, membuat obrolan kami semakin menjadi seru dan takut karena cerita dari bu rahmi,
tak lama setelah itu kami pun tidur di ruangan tamu bu rahmi yang pada saat itu ruangannya penuh
dengan jagung-jagung. Di malam itu menjadi pengalaman kami yang tak pernah kami lupakan selama
kami berada di dusun semuluh lor.

Tak terasa matahari sudah mulai terbit, sapi dan kambing yang sudah mulai bersuara, di pagi hari rafli
dan wandy bangun lebih awal, membuat rafli dan wandy kelaparan di pagi hari, karena hujan yang tak
kunjung berhenti membuat jalan di semuluh lor menjadi sangat licin, di pagi hari itu rafli dan wandy
mencari makanan, tapi tidak di sangka-sangka mereka berdua jatuh dari motor karena licinnya jalan di
dusun semuluh lor akibat hujan.

Hari sudah mulai malam dan kami semua beramai-ramai membersihkan ruangan tamu kami untuk
menonton film Bersama anak-anak, banyak kejadian yang tidak terduga dari kejadian-kejadian di malam
hari Ketika kami nonton Bersama anak-anak, kami semua tertawa terbahak-bahak karena perilaku anak-
anak yang membuat kami semua sangat Bahagia ada di dusun semuluh lor ini, seperti radit dan aidan
yang selalu berdebat karena kalah bermain uno, fajar dan dimas yang sering berdebat tentang film yang
mereka sukai, seperti dimas yang menyukai film-film komedi dan fajar yang berbeda dengan dimas
karena fajar lebih cenderung suka terhadap film-film horror.

Terasa udara yang sangat dingin di pagi hari membuat kami semua yang ada di posko, bermalas-malasan
bangun dari tempat tidur, yang membuat anak-anak yang ada di dusun semuluh lor ini, membangunkan
kami dari tempat tidur. Selvi, lauren, arina, sofia dan alsa yang sering memasaki kami para cowo-cowo
untuk makan di pagi hari pun, mereka malas bangun dari tempat tidur, di hari itu terasa banget
dinginnya di pagi hari, tidak seperti hari-hari sebelumnya. Tidak tahu kenapa di pagi hari itu udara sangat
dingin, sehingga di dusun semuluh lor ini membuat kami semua nyaman tinggal disini, dikarenakan
udaranya yang sering bergonta ganti menjadi dingin, panas dan hujan.

Siang hari pun tiba, dimana kami semua belum juga terbangun dari tempat tidur, anak-anak yang
menunggu kami bangun di hari minggu itu membuat mereka sedih karena tidak ada yang mau bermain
sama mereka, sehingga membuat dimas berencana untuk mengajak kami semua liburan ke pantai, tapi
tak ada seorang pun yang mau pergi dikarenakan musim hujan, tak lama sore pun tiba pak dukuh,
mengajak kami semua untuk pergi ke mata air yang ada di semuluh kidul, di sore hari itulah membuat
kami semua terbangun dari tempat tidur untuk pergi ke mata air.

Sesampainya di mata air, kami semua dibuat terkejut dengan keindahan mata air yang ada di semuluh
kidul. Banyak kejadian-kejadian unik yang terjadi di mata air itu, dari rafli yang hampir tenggelam
dikarenakan mata air yang sangat dalam, damar dan tama yang hampir berantem dikarenakan
memperebutkan siapa yang harus lompat ke mata air duluan, banyak kejadian-kejadian lucu di mata air
terasa kami disini sudah seperti keluarga mereka, terasa kami disini sudah tinggal bertahun-tahun di
dusun semulu lor ini. Dusun yang sangat unik dan ramah ini membuat kami tinggal disini meraskan hal
yang sangat nyaman dan tentram di dusun semuluh lor ini.

Mudah rasanya mendekati warga dikarenakan dengan kultur budaya mereka yang memang terkenal
ramah menerima orang baru sehingga membuat kami merasa tidak kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Akan tetapi banyak hal yang kami tidak pahami mengenai Bahasa yang mereka gunakan sehari-hari,
karena rata-rata warga di dusun ini kesulitan dalam menggunakan Bahasa Indonesia.

Sehingga membuat kami juga kesulitan, tapi untungnya ada teman-teman kami yang menerjemahkan
Bahasa mereka sehingga kami bisa dengan mudah berbaur dengan warga-warga di semuluh lor ini.

Rasanya semakin nyaman disini dan kami pun semakin akrab dengan warga sekitar. Sowan merupakan
kegiatan mengunjungi rumah warga dan hal tersebut menjadi kebiasaan kami untuk mendekatkan diri
kepada warga sekitar. Warga semuluh lor sangat senang dengan adanya kita disini, mereka merasa
Bahagia karena di dusun menjadi sangat ramai adanya kita disini, apalagi kita sering mengunjungi dan
membantu warga sekitar. Seperti membantu mereka untuk merontokan biji jagung dan membantu
mereka untuk menanam kacang yang ada di ladang mereka.

Sore hari yang biasanya membuat kami bosan karena tidak adanya kegiatan, anak-anak mencoba melirik
kami dengan bola, mereka mengajak kami bermain bola bersama mereka di balai dusun semuluh lor.
Tak terasa bermain bola sore hari dan waktu berhenti bermain bola di adzan magrib membuat kami
menjadi ingat dengan masa-masa kecil kami yang sering main bola bersama teman-teman masa kecil
kami. Membuat kami Bahagia karena anak-anak telah membuat rasa bosan kami ini menjadi suatu
kebahagiaan dan nostalgia kepada kami.

Setiap hari menjelang sore kami bermain bola terus menerus sama anak-anak, membuat kami bosan
dengan kegiatan bermain bola bersama anak-anak. Alfian teman kami menyarankan kami untuk
membantu anak-anak untuk membersihkan rumput yang ada di lapangan voly. Dan kegiatan kami di
sore hari menjadi hal baru lagi. Setiap sore menjelang magrib teman-teman kami yang ada di dusun lain
seperti gemulung dan keranggan datang ke semuluh lor untuk bermain voly dengan kami, menjadi salah
satu kegiatan yang membuat rasa bosan kami di sore hari menjadi kebahagiaan. Dengan adanya teman-
teman kami dari dusun lain yang datang ke semuluh lor membuat kami Bahagia karena banyaknya lawan
yang ingin kami kalahkan dalam bermain voly. Tidak lupa juga kami sempat terkejut dengan anak-anak
yang ada di dusun semuluh lor yang sering bermain voly dengan kami, ternyata mereka hebat-hebat
dalam bermain voly. Di satu sisi juga teman kami rafli sering mengadakan lomba tebak-tebakkan kepada
anak-anak yang akan rafli berikan hadiah kalau mereka menjawab tebak-tebakkan itu dengan benar dan
tepat.

Tak lupa juga kami ternyata Bersama pengabdi masyarakat organisasi lain di semuluh lor ini, kami
Bersama mereka membuat program kerja Bersama dengan adanya proker tambahan di semuluh lor
yaitu, tpa atau tempat pembelajaran alquran buat anak-anak dan ibu-ibu di dusun semuluh lor ini, di tpa
kami mendapatkan banyaknya pengalaman terutama kami bisa belajar alquran Bersama dengan anak-
anak dan ibu-ibu. Dengan adanya tpa juga kami bisa lebih dekat dengan warga-warga terutama dengan
ibu-ibu di dusun semuluh lor.
Ternyata pengabdi masyarakat dari organisasi lain itu menyenangkan, mereka bisa di ajak berbaur
Bersama kami, tak lupa juga kami sering membuat acara Bersama dengan mereka seperti makan-makan
Bersama mereka, lomba untuk anak-anak Bersama mereka.

Kami juga sering Bersama pengabdi masyarakat organisasi lain, untuk mengunjungi rumah-rumah warga
di dusun semuluh lor ini, kami pergi tahlilan Bersama mereka, kami juga sering berkerjasama sama
mereka untuk proker-proker tambahan kami di dusun semuluh lor ini.

Hari demi hari, waktu demi waktu tak terasa kami sudah menjadi bagian keluarga di dusun semuluh lor
ini, yang tadinya kami tidak terbiasa dengan hal-hal yang ada di dusun semuluh lor ini dan kebiasaan-
kebiasaan teman-teman kami, sudah menjadi hal yang biasa bagi teman-teman, hal-hal unik yang sering
terjadi sudah menjadi kebiasaan bagi kami untuk menerimanya. Karena kami semua tahu, yang ada
disini pastinya akan kami kenang selamanya, dan tak pernah kami lupakan.

Tak lupa juga untuk pak dukuh yang ada di dusun semuluh lor yang baik hati, ramah kepada kami, terima
kasih sudah menerima kami menjadi bagian keluarga di dusun semuluh lor, untuk bu rahmi dan pak e,
mak e, bu yuli yang sering datang ke posko kami untuk meramaikan posko kami, sering membantu kami
masak-masak, Bersama teman-teman cewek kami, terima kasih juga Bersama anak-anak yang sering
bermain Bersama kami, sering membuat kami tertawa dengan adanya hal-hal unik yang terjadi karena
adanya anak-anak, dan warga-warga yang senantiasa untuk membantu kami semua dalam proker yang
kami kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai