OLEH :
PENDAHULUAN
Jurnalis seringkali seringkali diberikan sebuah amplop tujuan tujuan tertentu namun
berkaitan dengan amplop pada jurnalis dilarang pada kode etik pasal 6. Amplop sangat
dilarang dalam dunia jurnalisme karena dapat mempengaruhi profesionalisme jurnalis.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa hal menjadi tantangan yang berat bagi jurnalis karena
tidak semua media bisa me,berikan upah diatas umr. Kesejahteraan jurnalis yang belum
terjamin menjadi penyebab jurnalis menerima amplop. Tetap saja dalam dunia
jurnalisme amplop dilarang karena menimbulka intervensi.sehingga perlunya ketelitian
jika terdapat oknum memberikan bingkisan.
Dalam UU Pers terdapat hak jawab, hak jawab adalah hak setiap orang,sekelompok
orang, badan hukum. Hak ini digunakan untuk menanggapi karya jurnalistik yang
melanggar kode etik jurnalistik seperti kekeliruan, fakta yang tidak akurat yang bisa
menimbulkan pencemaran nama baik. Hak jawab berlaku dua bulan sejak berita
diterbitkan jika lebih dari itu pers berhak menolak yang berarti mekanismenya akan
beralih. Pers berhak menolak apabila hak jawab dilakukan tapi tidak sesuai dengan
konteks pemberitaan. Pers juga berhak menolak apabila pihak yang mengajukan hak
jawab mulai mengancam pihak ketiga (sumber yang dilindungi).
Pencampuran opini dan fakta yang terjadi dalam dunia jurnalisme seringkali karena
pengaruh politik dan ekonomi. Saat ini banyak sekali media yang dikenadalikan oleh
oknum-oknum politik sehingga tak jarang kita temukan berita yang menjatuhkan oknum
lawan, lalu kembali berkaitan dengan ekonomi dimana beberapa jurnalis mendapatkan
gaji dibawah umr. Sehingga pentingnya etika dalam dunia jurnalitistik diterapka untuk
mendisiplinkan jurnalis.