Anda di halaman 1dari 3

57600 Menit dengan Sejuta Kenangan

Liya Kusmawati 204201934

Melalui tulisan ini,akan saya tuangkan sepenggal cerita selama 40 hari penuh kenangan
di desa yang indah ini. Perihal suka dan duka,cinta dan romansa,senyum dan air mata dan
tentunya sesuatu yang berhasil menyentuh hati saya.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Liya Kusmawati yang biasa di panggil Liya dari
jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Seorang
perempuan yang dilahirkan di Tebo dan menginjakkan kaki di Kota Jambi saat memasuki
perkuliahan,melangkah jauh dari rumah dan tinggal dikota orang.

Singkat waktu, tahun demi tahun berlalu dan semester perkuliahan berjalan dengan
semestinya. Sampai akhirnya saya mulai memasuki fase perkuliahan yang kata orang adalah
fase rawan cinlok. Namun ternyata hidup bersama selama berjam-jam dalam 40 hari bukan
hanya menciptakan romantisme percintaan. Sebuah rasa saling bergantung dan saling
melindungi memunculkan sebuah perasaan yang berbeda. Yang awalnya asing telah menjadi
keluarga. Persahabatan telah tumbuh di tengah sulitnya hidup Bersama diatap orang.

13 Agustus 2023 tepat dihari Minggu,kami berangkat ke Desa yang akan kami singgahi
yaitu Desa Tanjung Senjulang, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Desa
Tanjung Senjulang merupakan salah satu desa yang bisa dikatakan jauh dari jangkauan luar
dikarenakan desa ini terletak dipinggir dan berbatasan dengan Provinsi Riau.

Setelah kurang lebih 3 jam kami diperjalanan akhirnya kami tiba di tempat tujuan.
Menimbang desa yang akan kami tuju sangat terkendala akses jalannya jadi kami diturunkan
bus di Desa Pantai Gading kemudian kami dijemput oleh Sekdes Desa Tanjung Senjulang
dengan Mobil pick up. Mobil tersebut pun hanya bisa memuat barang-barang kami dan
terpaksa kami diantar ke Desa tersebut menggunakan kendaraan Bermotor dengan para warga
setempat. Sesampainya di Desa kami sangat bersyukur dikarenakan masyarakat Desa Tanjung
Senjulang sangat "Welcome" dengan kedatangan kami dan disambut dengan baik.

Lambat laut kami sangat menyesuaikan sikap dan perilaku kami dengan keadaan dan
adat yang ada di Desa Tanjung Senjulang. Sama halnya dengan tubuh kami yang terbiasa
dengan gigitan agas yang sangat menganggu jam tidur kami setiap hari. Tidak ada yang
tersisa,14 orang digigit agas dan menimbulkan bekas yang sangat tidak enak dipandang atau
disebut "Korengan". Tetapi hari demi hari kami lalui akhirnya kami terbiasa membiasakan diri
di Desa tersebut.

Dengan setiap hari menjalankan program kerja kita masyarakat sangat antusias dengan
apa yang akan kita laksanakan kegiatan didesa. Proker utama yang kita lakukan yaitu
memperbaiki lapangan futsal dan mengadakan turnamen futsal. Dikarenakan masyarakat Desa
Tanjung Senjulang sangat hobi dengan olahraga tersebut.

Tak lupa pula Desa Tanjung Senjulang ini dekat dengan lautan yang mana disitu terdapat
Dermaga (tempat penyeberangan) ke arah seberang dengan menggunakan perahu atau
masyarakat sering menyebut dengan sebutan "Pompong". Kami sebagai mahasiswa KKN yang
hidupnya jauh dari perairan merasa bahagia setiap hari bisa melihat senja di Dermaga. Kadang
kala ada Bapak-bapak yang menawarkan kita untuk naik pompong gratis menyebrangi lautan
ke seberang. Dengan senang hati kami menerima ajakan tersebut. Rasanya sangat bahagia
sekali terutama saya selama hidup belum pernah sama sekali naik pompong.

Dengan adanya senja di dermaga membuat rasa lelah dan letih kami menjadi hilang.
Setiap kami lelah atau pun merasakan galau kami menghibur diri dengan datang kedermaga
melihat senja yang sangat cantik. Ditemani oleh angin dan gelombang ombak menjadikan hati
dan pikiran menjadi tenang.

Ada beberapa kejadian yang membuat saya sangat Speclees. Pada waktu itu di sore hari
sekitar jam 5, ada dua teman cewek saya yang ingin terjun atau mandi di dekat
dermaga,namanya Desi dan Zulfa. Mereka berdua asyik berenang di dekat dermaga sehingga
membuat warga sekitar terkejut akan hal itu. Dikarenakan kata warga sekitar tidak ada cewek
yang berenang lepas di dekat dermaga. Dengan asyiknya mereka berdua santai berenang di
sana. Kemudian mereka berdua mengajak salah satu teman saya yang cowok yaitu Argianov
Ramadhan. Dia adalah ketua posko kami. Akhirnya dia ikut berenang ke lautan dermaga
tersebut tapi alangkah terkejutnya semua orang dan warga yang ada disekitar dermaga. Tak
lama dia berenang tiba-tiba dia melambaikan tangan. Kami kira itu hanya bercandaan dia tetapi
ternyata dia tidak kuat menahan air yang ada didermaga tersebut dikarenakan airnya asin. Dia
tenggelam dan meminta tolong kepada kami. Teman yang lain dan warga setempat segera
menolong dia karna memang mukanya sudah pucat. Alhamdulillah dia masih bisa
diselamatkan. Belum tau apa penyebabnya dia tenggelam tetapi kita sebagai orang asing harus
selalu bersikap baik dan sopan dimana pun kita berada.
Selain kejadian itu,ada satu kejadian lagi yang membuat saya terkejut. Saya dan teman
saya pada saat itu sedang bercerita di Dermaga tiba-tiba teman saya berkata bahwa melihat
Buaya didekat Dermaga tepat disamping pompong yang dekat dengan Kami. Saya dan teman
saya terkejut lalu segera berlari kedaratan dengan sangat ketakutan. Itulah kejadian yang
menurut saya adalah kejadian yang mungkin tidak bisa saya lupakan.

Singkat cerita hari-hari sudah kita lalui tibalah tanggal 21 September 2023. Hari dimana
sebelum kita mengakhiri drama KKN karena kami akan selesai KKN ada tanggal 22 September
2023. Sebelum meninggalkan desa Tanjung Senjulang kami mengadakan perpisahan dengan
masyarakat Desa Tanjung Senjulang. Acara tersebut dihadiri oleh masyarakat dan anak-anak
yang sangat rame. Diacara tersebut kami mengadakan dengan sederhana yaitu acara bakar-
bakar sosis dan jagung.

Dimalam hari tanggal 21 September 2023 kami satu posko juga saling mengungkapkan
perasaan yang selama ini kami rasakan selama bersama dan mengucapkan banyak ribuan
terimakasih karena sudah saling menguatkan,saling peduli,saling membantu satu sama lain.

Arginov,Haris,Akbar,Alfatoni,Agung,Amril,Desi,Rauda,Luthvia,Kofifah,Nindi,Zulfa
dan Yola. Terimakasih sudah menjadi teman selama 40 hari dan peduli satu sama lain. Semoga
hubungan silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapan pun.

Terimakasih kepada masyarakat Desa Tanjung Senjulang yang sudah menerima dan
memberi arahan kepada kami,memberikan pelajaran baru dan pengalaman baru yang saya
alami.

#ESAY KUKERTA UIN JAMBI 2023 "POSKO 77"

#GELOMBANG II, DESA TANJUNG SENJULANG,KECAMATAN BRAM


IRAM,KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Anda mungkin juga menyukai