Anda di halaman 1dari 2

CERPEN

Hujan dan Kenangan Itu

Siang itu sepulang dari sekolah, langit di selimuti oleh awan mendung, aku melangkahi
kakiku masuk ke halaman rumah, tak berapa lama butir – butir hujanpun mulai turun.

Setelah selesai makan siang aku duduk di beranda depan rumahku, sambil menatap air hujan
yang mulai turun cukup deras, hujanpun membawa lamunanku semakin menjauh kembali pada
kengan masa – masa itu.

“ sasa kemari sebentar “! Nenek memanggilku diruang tengah, kemudian aku menghampiri
beliau yang sedang duduk menyulam sehelaikain warna pink kesukaanku, nenekku memang suka
meyulam dan memasang aneka manik – manik pada bebrapa pakaina ataupun kerudung, dan yang
aku tahu hasil sulamannya kadang di juan dan di pasarkan oleh mamku keberapa took pakaian di
tempat tinggalku.

Duduk – duduk dengan beliau sambil becerita banyak hal tentang masa lalu dan pengalaman
masa kecil maupun bercerita tengtang hidup yang mengandung makna pelajaran, harapan dan
banyak lagi yang seringku dengar dari beliau. Salah satu cerrita pengalaman yang masih bertahan
dalam ingatanku, pengalaman beliau ketika masih kecil.

Nenekku adalah dua bersaudara, beliau menpunyai seorang saudara perempuan. Nenek tinggal
dengan keluarga di sebuah desa di kaki bukit, desa itu sangat subur dengan hamparan sawah yang
membentang luas, tempat tinggal nenkku menyatu dengan kebuan dan terdapat empang atau kolam
ikan yang terletak tak jauh dari halaman rumahku.

Nenekku bercerita, pada masa itu sangat menyenagkan tinggal bersama keluarga di desa,
tetapi kebahagiaan yang dirasakan nenekku hanya sebentar, kerena ibu dari nenekku menderita sakit
dan meninggal dunia. Dikala itu nenekku baru saja masuk sekolah SD dan saudara perempuannya
masih usia balita, ketika nenek bercerita aku terharu sekal, beliau tinggal dalam usia masih kecil
disaat sangat membutuhkan kasih saying seorang ibu.

Ku lanjutkan kisah nenekku, tak berapa lama nenekku pindah ke kota di bawa oleh ayahnya
untuk bersekolah disana. Merekapun meninggalkan desa yang penuh kenangan itu. Itulah kenangan
nenekku dan akupun mempunyai kenangan bersama beliau yang masih selalu ku ingat sampai
sekarang. Nenekku sering mengajakku pergi rekreaksi ke tempat – tempat wisata, apalagi ketika
libur sekolah kami mengunjungi keluarga dan nenek sering kali mengajakku ketika ada acara –
acara keluarga.
Ketika itu tepat pada hari kelahiran buleqku, kami sekeluarga di ajak pergi kekolam renang,
berkumpul bersama keluarga sangat menyenagkan itulah kenanganterkahirku berrsam beliau, karna
sebulan kemudian nenek sakit yang cukup parah, sehingga di rawat dan harus berobat ke Jakarta,
dan berapa bulan menderita sakit nenekku meninggal dunia. Bersama beliau dan aku tidak lagi
mendengar cerita – cerita beliau, aku hanya bisa berdo’a semoga nenekku mendapat tempat yang
baik disana.

Semenjak nenekku meninggal kakek tinggal dilombok timur, setahun kemudian ketika
kenaikan kelas dua SD akupun dan keluargaku ikut pindak ke Lombok Timur, kepindahan kamipun
meninggalkan kenangan – kenangan indah. Pindah kekota ini aku mendapatkan teman - teman
yang baru.

“Ca……….! mama memanggilku, seketika itu juga lamunanku buyar seiring dengan
redanya hujan di sore itu kenanganku bersama nenek akan tetep ku kenang.

Karya : Sabrina Sabila Dwi Hikmah

Nama : Sabrina Sabila Dwi Hikmah

Kelas : VII-A

No Absen : 33

Anda mungkin juga menyukai