1 Kelompok Tani 1500 Ha Kelompok Tani Berdasarkan kronologis, keberadaan, fakta-fakta dan sejarah Belum ada penyelesaian berikut pelanggaran yang dilakukan PT.
Sakato Jaya, Desa Sakato Jaya, Desa Desa Lubuk Mandarsatı yang telah di garap secara turun Wira Karya Sakti dengan berdasarkan
Lubuk Mandarsyah 99 KK Lubuk Mandarsyah temurun dari nenek moyang oleh masyarakat Desa lubuk Konflik sektor undang-undang. Pada UUD 1945
Kecamatan Tengah Kecamatan Tengah Mandarsah yang digusur oleh perusahaan PT. Wira karya kehutanan
Ilir Kabupaten Tebo Ilir Kabupaten Sakti, awalnya minta izin untuk merbuat jalan. Penggusuran pasal 28H dinyatakan bahwa : setiap orang
Dengan PT Wirakarya Tebo berawal dilokasi Bukit Bakar sampai Bukit Rinting yang berhak mempunyai hak milik pribadi dan
Sakti (WKS) dimana telah ada masyarakat , menggarap kebun-kebun dan milik tersebut tidak boleh diambil secara
PT. WKS tanaman pertanian ( karet, durian, duku, petai, padi, jagung, sewenang-wenang oleh siapapun. dengan
barbu, sawit, rambutan, rambe, kopi, kemiri dan lain-lain), demikian hak kepemilikan tanah
masyarakat dijamin oleh hukum dan diakui
Kebun-kebun dan pertanian masyarakat yang tergusur oleh masyarakat setempat.
membuat gerakan sepontan masyarakat bersatu. Pada tanggal
28 desember 2007 masyarakat melakukan aksi di bukit rinting pada pasal 33 ayat (3) bahwa "bumi ,air ,
yang mengakibatkan terjadinya 12 alat berat dan 1 mobil milik dan kekayaan alam yang terkandug
PT WKS terbakar deri untuk mengambil kembali lahan didalamnya dikuasai oleh Negara dan
tergusur. Tapi bukan mendapatkan lahan kembali, melainkan 9 dipergunakan untuk sebesar-besarnya
orang ditangngkapi Tateng, Rohmadon, Iwan, Dedy, Abdul kemakmuran rakyat". Hal ini diakui oleh
Rojak, yusep, Thamrin, Atang, cecep ) dengan dijatuhkan masyarakat bahwa Negara yg mengatur
tuntutan oleh pengadilan negeri tebo 15 bulan penjara. Dengan dan menentukan bumi dan kekayaan alam
peristiwa penggusuran yang mengakibatkan pembakaran di Indonesia dipergunakan untuk
lokasi Bukit Rinting, dapat perhatian serius dari Menteri kemakmuran rakyat.
Kehutanan MS.Kaban dan Komisi III DPR RI turun langsung
1
ke Desa Lubuk mandarsah, "Menhut berjanji akan segera
menyelesaikan konflik antara masyarakat desa lubuk pada UUPA pasal 3 bahwa "dengan
mandarsah dengan PT.WKS. Akan tetapi janji tinggallah janji mengingat ketentuan dalam pasal 1 dan 2
karena sampai saat ini tidak ada penyelesaian yang berarti bagi pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang
masyarakat Desa lubuk Mandarsah. serupa itu dari masyarakat masyarakat
hukum adat, sepanjang menurut
Dari tahun 2007 sampai 2013 masyarakat Desa Lubuk kenyataannya masih ada, sehingga sesuai
Mandarsah terus-menerus meminta agar lahan-lahan milik dengan kepentingan nasional dan Negara
masyarakat yang telah digusur oleh perusahaan untuk segera yang berdasarkan undang-undang dasar
dapat kembalikan kepada masyarakat Desa Lubuk Mandarsah. dan peraturan yg lebih tinggi dengan
Berulang kali masyarakat dan Pemerintahan melakukan demikian menurut ketentuan adat,dalam
Verifikasi bersama perusahaan terkait penyelesaian Konflik, pengelolaan dan pemanfaatan
yang sampai saat ini juga tidak membawakan hasil apa-apa diperbolehkan bagi setiap warga,baik
bagi masyarakat. warga asli maupun pendatang dengan hak
yang sama. .
Awal tahun 2013 masyarakat 5 kabupaten melakukan
pertemuan dengan pihak Sinar mas Forestry ( Edy Mahmud ) Pada Pasal 4 ayat 1 bahwa "atas dasar hak
yang difasilitasi oleh TFT di hotel Novita jambi, dalam rangka menguasai dari Negara yang dimaksud
melakukan Perundingan untuk penyelesaian konflik sosial dalam pasal 2 ditentukan adanya macam-
antara masyarakat dengan PT.WKS. dalam pertemuan, pihak macam hak atas tanah yang dapat di
perusahaan berjanji akan melakukan penyelesaian melalui berikan kepada dan dipunyai oleh orang-
pendekatan Sosial dan tidak ada proses Kriminalisasi dan orang, baik sendiri maupun bersama-sama
intimidasi. Tetapi perusahaan telah melanggar kesepakatan dengan orang lain serta badan hukum.
dengan adanya penangkapan petani yang bernama karyono
setio. Hampir satu tahun tidak ada hasil yang signifikan (jelas) Sebagai tambahan dalam UUPA no.5
2
dirasakan masyarakat terkait penyelesaian konflik sosial yang tahun 1960 pasal 9 ayat 2 tiap-tiap warga
dilakukan perusahaan melalui tim yang di tunjuknya yaitu Negara Indonesia, baik laki-laki maupun
TFT, wanita mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh suatu hak atas tanah serta
Pada bulan September 2013 masyarakat memutuskan untuk untuk mendapatkan manfaat dari hasilnya,
mengarap areal yang menjadi hak masyarakat, yang dimana baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
dahulunya lahan-lahan tersebut digusur oleh perusahaan, Maka dengan ini PT. Wira Karya Sakti
dengan tujuan agar perusahaan segera mengembalikan lahan telah mengambil tanah adat dan hak untuk
masyarakat yang telah dirampas. Tetapi perusahaan bukan mendapat manfaat dari tanah milik
menyelesaikan konflik sosial, melainkan menciptakan konflik masyarakat.
horizontal dengan membuat kelompok tani baru untuk
melakukan tumpang sari dilokasi konflik dengan alasan ini • masyarakat memiliki bukti surat legalitas
program pemerintahan. tanah/lahan berupa SKT /supradik,
pembayaran pajak, peta areal penggunaan
Berdasarkan dengan adanya hak milik masyarakat yg lain dari BPN, Kronologis Sejarah
dibuktikan dengan SKT tahun 1991, Areal penggunaan Lain
yang lain yang dikeluarkan oleh kepala BPN Bungo Tebo. Ir. keputusan menteri pada pasal
Untung Suryanto pada 22 Februari tahun 2000 juga diambil 744/KPTS/menhut/1996 apa bila
oleh PT.WKS dan sejarah adat secara turun-temurun telah ditemukan tegalan persawahan pemukiman
digarap masyarakat, maka secara otomatis lahan-lahan dan perkebunan yang di huni pihak ke 3
menjadi hak masyarakat maka harus di keluarkan dari kawasan
HP.HTI.
2 Sungai Paur Kec. - Kelompok Tani Kelompok Tani Semantung Bersama berdiri pada tanggal Belum ada penyelesaian Sumber Data WALHI. Kasus ini
Renah Mendalu Kab. 390 KK Semantung 10-32018. Anggota Kelompok Semantung Bersama terdiri Sektor Kehutanan didampingi oleh WALHI.
Tanjung Jabung Barat 211 Ha Bersama dari dua desa, yaitu Desa Lubuk Kambing dan Desa Sungai
dengan PT. Wirakarya - PT. Paur. Masyarakat menggabungkan diri dari dua Desa ini
Sakti (WKS) APP Wirakarya terjadi karena secara historis wilayah yang diduduki saat ini
Sinarmas Group Sakti APP merupakan wilayah Lubuk Kambing yang masyarakat adalah
- WALHI
Pengambilan lahan ini dilakukan secara sepihak tanpa
melakukan perundingan dengan masyarakat, Bukan hanya
itu perusahaan PT. WKS juga menggunakan meliter dalam
peroses penguasaan ini, hal ini dilakukan untuk menakuti
masyarakat yang melawan dan tidak mau memberikan lahan
nya kepada perusaan deangan cara mendatangi lokasih
konsesi, dengan berat hati masyarakat memberikan lahannya
yang di sekolala secara turun temurun kepada PT. WKS.
Pihak PT. WKS sendiri mengganti tanaman masyarakat yang
sudah di gusur dengan tanaman perkembunan Calitus dan
Akasia yang merupakan jenis tanaman sebagai bahan dasar
4
pembuatan kertas.
7
namun Pada Februari 2019 masyarakat semakin keras
menolak dan mengusir alat berat agar tidak lagi masuk ke
wilayah yang sudah di reklaiming, perjuangan terus
berlangsung hingga perusaa muali mengendurkan tekanan
dengan berunding dengan masyarakat serta berniat
melakukan kerjasama plasma dengan perusaan, masyarakat
menolak.
9
perundingan kembali.
3. Masyarakat Desa 900 Ha - Masyara Pada tanggal 14 Mei tahun 1997 (sebelum Desa Sungsang Belum ada penyelesaian Sumber Data WALHI. Kasus ini
Sungsang, Kecamatan kat Desa memekarkan diri dari Desa Sungai Rambai pada tahun 2008) Sektor Kehutanan didampingi oleh WALHI.
Kelompok tani
Senyerang Kabupaten Sungsan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan pihak
dan masyarakat
Tanjung Jabung Barat g perusahaan PT. WKS mengundang masyarakat di 5
Desa Sungsang
dengan PT. Wirakarya Kecamatan yang terdiri dari 16 Desa untuk melakukan
yang berjumlah
Sakti (WKS) APP - PT. sosialisasi terhadapap rencana pihak perusahaan untuk
± 300 kk
Sinarmas Wirakarya melakukan kerja sama dengan pola kemitraan seluas
Group Sakti APP 53.500,66 Ha.
Group tepatnya pada tahun 2011, Pihak perusahaan PT. WKS tanpa
sepengetahuan masyarakat Desa Sungai Rambai telah
melakukan perintisan di wilayah Desa Sungai Rambai.
- WALHI
14
Barat.
1. Asal usul tanah milik warga Kelompok Tani Linggur Indah Konflik Sektor
adalah garapan sendiri dari hasil pembukaan hutan pada tahun Perkebunan
2001 . Lokasi tanah terletak di Sungai Selinggur masuk KM
14/16 JI. Lintas Tebo-Jambi (Lebih kurang 6KM kedalam Kiri
arah Jambi) RT 07 Desa Kandang Kecamatan Tebo Tengah
Kabupaten Tebo.
17
Jambi.
HASAN. S :
18
5. Tanah tersebut pada poin 1-4 sudah beralih Penguasaan dari
Pemilik Lahan Pertama ke pemilik Lahan yang sekarang,
Pemilik Lahan sekarang memiliki alas hak tanah tersebut
berupa sporadik, sertifikat dan SKT dari pemilik Lahan
pertama.
Rohiman
19
Aliman (Kades Sungai Keruh) dimana pada saat itu sebagai
karyawan PT SKU 8. Bahwa sejak penggusuran dan
menyerobot lahan yang dilakukan oleh PT SKU ,
20
No. S 418 an. Zulkipli bin Hasan
No. S 208 a.n Dasrizal (wakil Ketua) Pengurus Koperasi Sukma
Bersatu No. S 77 a.n. Jamhori .
25