Disusun Oleh :
Istianah
1911020241
2023
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta
salam kami aturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau
lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Wassalamu’alaikum wr wb
Istianah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal pada pasien gagal
ginjal stadion akhir. Hemodialisis menimbulkan berbagai komplikasi yang menjadi
penyebab utama meningkat morbiditas dan mortalitas serta berdampak pada
penurunan kualitas hidup pada pasien hemodialisis (Nobahar & Tamadon,
2016;Shahdadi & Rahnama, 2018). Saaleh,Ali, &Afifi (2018) menyatakan bahwa
pasien yang menjalani hemodialisis memerlukan sakit termasuk khusus yang hanya
dapat diberikan oleh staf perawat yang memiliki keahlian khusus di bidang
hemodialisis.Agar perawatan yang diberikan kepada pasien hemodialisis berkualitas,
maka diperlukan perawat hemodialisis yang memiliki kompetensi yang baik.
Kompetensi perawat adalah kemampuan dalam menggabungkan pengetahuan,
keterampilan, nilai,kepercayaan, dan pengalaman yang diperlukan sebagai seorang
perawat (Nakayama dkk, 2012). Dalam melaksanakan perawatan termasuk pasien
hemodialisis,perawat membutuhkan kemampuan dalam proses pengambilan
keputusan yang kompleks, keterampilan dalam praktek, dan memberikan intervensi
termasuk yang holistik agar pasien dapat mengelola penyakitnya (Linberg, dkk,
2012).
Tuntutan terhadap perawatan yang berkualitas dan keselamatan pasien
semakin meningkat, sehingga perawat yang kompeten merupakan hal penting yang
harus dimiliki dalam pemberian asuhan keperawatan pasien hemodialisis (Ghanbari et
al, 2018; Shahdadi & Rahnama, 2018). Salah satu peran perawat hemodialisis yaitu
meningkatkan efektifitas pemberian hemodialisis pada pasien. Peran perawat
hemodialisis dalam keberhasilan pencapaian adekuasi hemodialisis dilakukan dengan
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program manajemen cairan, manajemen
diet, dan dosis hemodialisis yang telah ditetapkan. Perawat hemodialisis bertanggung
jawab dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian pasien selama
menjalani hemodialisis seperti pemantauan tanda-tanda vital seperti tekanan darah
dan volume darah, mengkaji adanya tanda-tanda gejala perburukan pada pasien dan
memberikan intervensi keperawatan yang aman bagi pasien.
Dengan terpenuhinya standar kompetensi perawat hemodialisis diharapkan
kualitas keperawatan hemodialisis memiliki kualitas yang bermutu tinggi. Sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
hemodialisis secara signifikan. Penelitian mengenai kompetensi perawat hemodialisis
dan kualitas asuhan keperawatan hemodialisis masih sedikit, sehingga diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai kompetensi perawat hemodialisis. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai kompetensi perawat hemodialisis.
B. Rumusan Masalah
a. Apa ketentuan umum yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis?
b. Bagaimana ruang lingkup perawat hemodialisis?
c. Apa saja syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis?
d. Apa saja kompetensi umum perawat dialisis?
e. Apa saja kompetensi khusus perawat dialisis?
f. Bagaimana pendidikan keperawatan berkelanjutan dialisis?
C. Tujuan
a. Mengetahui ketentuan umum yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis
b. Mendeskripsikan ruang lingkup perawat hemodialisis
c. Mengetahui syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis
d. Mengetahui kompetensi umum perawat dialisis
e. Mengetahui kompetensi khusus perawat dialisis
f. Menjelaskan pendidikan keperawatan berkelanjutan dialisis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ketentuan Umum
Ketentuan umum standar kompetensi perawatan dialisis adalah sebagai
berikut :
1. Dialisis adalah tindakan medis pemberian pelayanan terapi
pengganti fungsi ginjal sebagai bagian dari pengobatan pasien
gagal ginjal dalam upaya mempertahankan kualitas hidup yang
optimal yang terdiri dari dialisis peritoneal dan hemodialisis.
2. Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin
uremik dan mengatur cairan, elektrolit tubuh.
3. Akses vaskuler adalah akses terhadap pembuluh besar yang mampu
mendukung aliran darah ekstacorporeal yang cepat.
4. Antikougulan adalah suatu zat yang diberikan selama
berlangsungnya hemodialisis untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah dalam sirkuit ekstracorporeal.
5. Penyakit Ginjal Kronik adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang
terjadi selama 3 bulan atau lebih berupa abnormalitas struktural
atau fungsional ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi
Glomelurus (LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis
atau kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
di dalam darah atau urin serta ada atau tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan.
6. Dialisis Kronik adalah dialisis atau terapi yang dilakukan pada
pasien penyakit ginjal kronik sebagai pengobatan pengganti ginjal.
7. Fasilitas Pelayanan Dialisis adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan dialisis, baik
di dalam maupun di luar rumah sakit.
8. Unit Pelayanan Dialisis adalah fasilitas pelayanan dialisis dirumah
sakit.
B. Ruang Lingkup
Berdasarkan Permenkes RI No.812/MENKES/PER/VII/2010 menyatakan
bahwa perawat yang memberikan pelayanan dialisis harus sesuai dengan
standar profesi, standar operasional prosedur yang ditetapkan dengan tetap
memperhatikan keselamatan dan kesehatan pasien. Sehingga untuk menilai
kompetensi perawat hemodialisis Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (2017)
telah membuat standar kompetensi perawat hemodialisis yang terdiri dari
standar kompetensi umum dan standar kompetensi khusus.
Ruang lingkup perawat dialisis antara lain:
1. Perawat mampu menunjukan keterampilan klinis dalam menyiapkan
pasien dan mengoperasionalkan mesin hemodialysis dengan aman dan
benar.
2. Mampu menjelaskna prinsip-prinsip dialisis
3. Mampu menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen mesin
hemodialysis
4. Melakukan tindakan hemodyalisis
5. Mampu melakukan monitoring pasien selama dilakukan tindakan
hemodyalisis
6. Mampu menjalankan program dialisis sesuai resep
7. Memahami komponen teori dasar hemodialisis
8. Merefleksikan teori kedalam praktek
9. Melakukan tindakan hemodyalisis
10. Perawat mampu mengelola pasien yang dilakukan tindakan
hemodyalisis
11. Merefleksikan teori kedalam praktek
12. Mampu bekerja secara efektuf diunit dialisis
13. Melakukan bimbingan kepada perawat level dibawahnya
14. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dialisis
15. Melakukan kepemimpinan klinis yang efektif
C. Syarat Kompetensi
Syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis adalah
sebagai berikut:
1. Pendidikan minimal D3 keperawatan
2. Memiliki STR yang masih berlaku
3. Perawat hemodialysis adalah perawat spesialis klinik III (PK III)
4. Kompetensi keperawatan dialysis dapat dilakukan minimal oleh
perawat PK II yang telah memiliki sertifikat pelatihan hemodialys
dasar dan terbukti kompeten melakukan asuhan keperawatan
pasien hemodialisis
5. Pelatihan minimal yang harus dimiliki
a. Pelatihan bantuan hidup dasar (BHD)
b. Pelatihan hemodialysis dasar
a. Dializer
b. Dialisat
c. Sirkuit ekstrakorporeal
d. Antikoagulan
e. NaCl
2. Mampu melakukan prosedur untuk menyiapkan pasien, mesin,
peralatan sesuai dengan peresapan dialisis
3. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dialisis
4. Mampu menyiapkan antikoagulan sesuai dengan peresapan dialisis
5. Mampu menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen mesin
hemodialisis
Kompetensi 2
Akses Vaskuler Hemodialisis
Perawat mampu melakukan pengelolaan dan pelayanan keperawatan yang
aman dari penggunaan AV Fistula dan Kateter Dialisis
6. Mampu untuk melakukan pengkajian keperawatan AV Fistula
dengan melakukan inspeksi, palpasi dan auskultasi sebelum kanulasi
7. Mampu melakukan teknik yang benar dalam melakukan kanulasi AV
Fistula tanpa penyulit dan perawatan AV Fistula setelah tindakan
dialisis
8. Mampu melakukan prosedur untuk mengkaji kateter hemodialisis pre
dan post tindakan hemodialisis
9. Mampu mengkaji tanda-tanda infeksi akses vaskuler
Kompetensi 3
Melakukan tindakan hemodialisis
Perawat mampu melakukan tindakan hemodialisis sesuai dengan panduan
klinis dan prosedur
1. Mampu melakukan pengkajian dasar pre dialisis : anemia, cairan dan
elektolit serta membuat rencana asuhan keperawatan
2. Mampu melakukan pengkajian nutrisi menggunakan Malnutrition
Inflamation Score (MIS)
3. Mampu melakukan pemberian darah dan produk darah
4. Mampu memberikan obat-obatan selama hemodialisis sesaui catatan
pengobatan
5. Mampu untuk mengidentifikasi situasi yang membutuhkan pemberian
oksigen segera
6. Mampu melakukan monitoring pasien selama dilakukan tindakan
dialisis
7. Mampu memahami kecepatan ultrafiltrasi (UF) maksimum dan
melakukan perhitungan UF dengan benar.
8. Mampu mengidentifikasi jenis dan kebutuhan antikoagulan
9. Mampu melakukan koneksi pasien dengan mesin hemodialisis sesuai
dengan panduan dan prosedur di unit masing-masing
10. Mampu menjalankan program dialisis sesuai resep
Kompetensi 4
Mengakhiri tindakan hemodialisis
Perawat mampu memberikan perawatan yang aman saat mengakhiri
hemodialisis dengan akses vaskuler tanpa penyulit
1. Mampu mengidentifikasi tanda tindakan dialisis selesai
2. Mampu mengembalikan darah ke tubuh pasien pada saat mengakhiri
tindakan hemodialisis
3. Mampu melakukan perawatan mesin sesuai prosedur
4. Mengenali parameter post dialisis yang aman
Level 2
Ruang lingkup :
a. Memahami komponen teori dasar hemodialisis
b. Merefleksikan teori ke dalam praktik
c. Tetap melakukan dialisis yang aman
Kompetensi 5
Menyiapkan hemodialisis
Perawat mampu mengaplikasikan teori hemodialisis ke dalam praktik
1. Mampu menjelaskan indikasi dan mampu untuk menyebutkan 5 dari
komplikasi utama tindakan hemodialisis dan penangananya
2. Mampu memahami nilai normal laboratorium dari daftar di bawah ini
dan menjelaskan efek dari gagal ginjal pada:
a. BUN, Kreatinin, Natrium, Kalium
b. Bikarbonat, Hematokrit, Hemoglobin
c. Kalsium, fosfat, Hormon Paratiroid, Ferritin, Status besi
3. Mampu memahami screening virology pada sistem dialisis pada
prosedur melakukannya
4. Mampu mengelola alarm dialisis dengan menggunakan intervensi
keperawatan, meliputi:
a. Pengukuran tekanan darah di luar nilai normal
b. Alarm ultrafiltrasi
c. Alarm konduktiviti
d. Alarm blood leak
e. Alarm water empty
f. Alarm heparin
g. Alarm TMP/ dialisat pressure
5. Mampu melakukan pengkajian cairan meliputi:
a. Menginterpretasi hasil patologis yang relevan dengan status
cairan
b. Menentukan target berat badan kering dengan berkonsultasi
kepada perawat penanggungjawab
Kompetensi 6
Akses vascular hemodialisis
Perawat mampu memberikan pelayanan, mengelola dan melakukan
edukasi akses vascular dengan tipe akses vascular yang digunakan pasien
1. Mampu menjelaskan tiga tipe utama akses vascular dengan
mendiskusikan stidaknya tiga keuntungan dan kerugian
2. Mampu untuk melakukan perawatan kateteter hemodialisis sebelum
digunakan
3. Mampu untu menjelaskan setidaknya 3 poin utama manajemen
keperawatan pada tiap tipe akses vaskuler sebelum memulai tindakan
hemodialisis
4. Mampu melakukan edukasi pasien pada berbagai macam tipe akses
vaskular
5. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada beberapa tipe
akses vascular:
a. Infeksi
b. Steal syndrome
c. Aneurisma/pseudoaneurisma
d. Trombosis pneumo/hematothorak
e. Emboli udara
6. Mampu untuk melakukan pengambilan sampel darah melalui port pada
sirkuit ekstracorporeal
Kompetensi 7
Melakukan tindakan hemodialisis
Perawat mampu mengelola pasien yang dilakukan tindakan hemodialisis
1. Mampu mengelola pasien dengan hipovolemia
2. Mampu mengelola pasien dengan pemberian darah dan produk darah
3. Mampu mengenali gejala dan tanda awal dari penurunan kondisi
pasien saat dialisis
Kompetensi 8
Mengakhiri hemodialisis
Perawat mampu memberikan perawatan yang aman saat mengakhiri
hemodialisis dengan akses vascular kateter HD
1. Mampu mengakhiri tindakan hemodialisis dengan akses vacular
kateter HD
2. Mampu melakukan prosedur sterilisasi
3. Mampu mengakhiri tindakan hemodialisis dengan akses vascular
kateter HD
Level 3
Ruang lingkup:
a. Merefleksikan teori ke dalam praktik
b. Mampu untuk bekerja secara efektif di unit dialisis
c. Melakukan bimbingan kepada perawat level di bawahnya
Kompetensi 9
Menyiapkan hemodialisis
Perawat mampu mengaplikasikan teori hemodialisis ke dalam praktik dan
mengelola situasi klinis yang tidak terduga untuk mencapai hasil yang
diharapkan
1. Menjelaskan perbedaan metode dialisis dan prinsip-prinsipnya
a. Hemodialisis
b. Hemofiltrasi
c. Hemodiafiltrasi
d. PRRT (Prolonged Intermittent Renal Replacement Therapy)
2. Mampu untuk membedakan bahan dan jenis dializer
3. Mampu untuk menjelaskan konsep Trans Membrane Epressure (TMP)
dibandingkan dengan terapi pengganti ginjal lainnya
4. Mampu untuk menjelaskan beberapa keuntungan/kerugian
hemodialisis dibandingkan dengan terapi pengganti ginjal lainnya
5. Mampu untuk menjelaskan prinsip water treatment
Level 4
Ruang lingkup :
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dialisis
b. Melakukan kepemimpinan klinis yang efektif
c. Terlibat di dalam peningkatan kualitas
d. Melakukan supervise keamanan dan kualitas di unit
hemodialisis
Kompetensi 13
1. Mampu menjelaskan tujuan pemeriksaan resirkulasi akses, hasil yang
diharapkan, prosedur yang ada dan intervensi yang dibutuhkan bila ada
penyimpangan dari nilai normal
2. Mampu melakukan interpretasi hasil pemeriksaan darah dan bila perlu
melaporkan kepada nefrologis
3. Mampu mengelola komplikasi hemodialisis jangka panjanng
4. Mampu mengelola dan memberikan edukasi pada pasien yang
membutuhkan ruang isolasi di analisis tentang:
a. Penyakit khusus
b. Blood borne diseases
5. Memahami konsep keperawatan paliatif pada pasien dialisis ‘
6. Memahami konsep disaster plan di ruang analisis
Kompetensi 14
Continuing Professional Development (CPD) hemodialisis Perawat
mempunyai keahlian klinis dan kepemimpinan di area hemodialisis dengan
melakukan berbagai keterampilan untuk mendukung praktik berbasis bukti
1. Memiliki komitmen untuk melakukan ongoing education dan
pengembangan profesional
2. Terlibat dalam proyek perbaikan mutu dalam ranah keperawatan
dialisis
3. Memonitor dan mendukung standar pelayanan yang berkualitas pada
pasien hemodialisis
4. Berperan dengan melakukan proceptorship mentorship
5. Berperan sebagai role model di unit dialisis
6. Melakukan kolaborasi pada situasi pasien yang kompleks
A. Kesimpulan
Dengan semakin berkembangnya inovasi kesehatan khususnya di bidang
hemodialisis, perawat hemodialisis harus dapat memenuhi standar kompetensi
hemodialisis. Dengan tercapainya standar kompetensi yang baik, diharapkan
keperawatan hemodialisis yang diberikan memiliki kualitas yang tinggi sehingga
berdampak pada status kesehatan pasien yang optimal
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang
DAFTAR PUSTAKA
Ghanbari, A., Hasandoost, F., Lyili, E., Khomeiran, R., & Momeni, M. (2017). Assessing
emergency nurses’ Clinical competency: An exploratory Factor analysis study.
Iranian Journal Of Nursing and Midwifery Research, 22(4)
Hermalia, I., Yetti, K., Adam, M., Fakultas, M. K., Keperawatan, I., Indonesia, U., Medikal,
D. K., & Fakultas, B. (n.d.). KOMPETENSI PERAWAT HEMODIALISIS.
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI). (2017). Standar Kompetensi Perawat Hemodialisis
Depdiknas R.I, (2015), Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Standar Kompetensi
NasionalNasional Dikemenjur, Jakarta
Leinburg, C. B., Klein, C., Abdur-Rahman, V., Spencer, T., Boyer, S. (2009). T H E C O P A
M O D E L : A Comprehensive Framework Designed To Promote Quality Care and
Competence for Patient Safety, 2–7.
Nakayama, A., & Kazue Ishikawa, M. K. (2015). Clinical Nursing Competencies of Caring
for Hansen ’ S Disease Survivors During the Final Career Stage of Nurses ’
Development In Japan International Journal of Nursing & Clinical Practices.
International Journal of Nursing & Clinical Practices, 2, 1–8.
Nobahar, M., & Tamadon, M. R. (2016). Barriers to and facilitators of care for Hemodialysis
patients; a qualitative Study. Journal of Renal Injury Prevention, 5(1), 39–44.
Permenkes RI 812/MENKES/PER/VII/2010
Saleh, M. S. M., Ali, J. S., & Afifi, W. M. (2018). Nurses Compliance to Standards of
Nursing Care for Hemodialysis Patients : Educational And Training Intervention,
7(2), 48–60.
Shahdadi, H., Balouchi, A., Sepehri, Z., Rafiemanesh, H., Magbri, A., Keikhaie, F., Sarjou,
A. A. (2015). Factors Affecting Hemodialysis Adequacy in Cohort of Iranian Patient
With End Stage Renal Disease. Global Journal of Health Science, 8(8), 50.