Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN HEMODIALISIS

STANDAR KOMPETENSI PERAWATAN DIALISIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Hemodialisis

Dosen Pengampu : Ns. Agus Santosa, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Istianah

1911020241

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb.

Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta
salam kami aturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau
lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah Keperawatan


Hemodialisis yang berjudul “Standar Kompetensi Perawatan Hemodialisis”. Pada isi makalah
akan diuraikan tentang standar-standar yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis.

Makalah “Standar Kompetensi Perawatan Hemodialisis” disusun guna memenuhi


tugas Mata Kuliah Keperawatan Hemodialisis. Penulis menantikan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum wr wb

Banyumas, 20 Februari 2023

Istianah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal pada pasien gagal
ginjal stadion akhir. Hemodialisis menimbulkan berbagai komplikasi yang menjadi
penyebab utama meningkat morbiditas dan mortalitas serta berdampak pada
penurunan kualitas hidup pada pasien hemodialisis (Nobahar & Tamadon,
2016;Shahdadi & Rahnama, 2018). Saaleh,Ali, &Afifi (2018) menyatakan bahwa
pasien yang menjalani hemodialisis memerlukan sakit termasuk khusus yang hanya
dapat diberikan oleh staf perawat yang memiliki keahlian khusus di bidang
hemodialisis.Agar perawatan yang diberikan kepada pasien hemodialisis berkualitas,
maka diperlukan perawat hemodialisis yang memiliki kompetensi yang baik.
Kompetensi perawat adalah kemampuan dalam menggabungkan pengetahuan,
keterampilan, nilai,kepercayaan, dan pengalaman yang diperlukan sebagai seorang
perawat (Nakayama dkk, 2012). Dalam melaksanakan perawatan termasuk pasien
hemodialisis,perawat membutuhkan kemampuan dalam proses pengambilan
keputusan yang kompleks, keterampilan dalam praktek, dan memberikan intervensi
termasuk yang holistik agar pasien dapat mengelola penyakitnya (Linberg, dkk,
2012).
Tuntutan terhadap perawatan yang berkualitas dan keselamatan pasien
semakin meningkat, sehingga perawat yang kompeten merupakan hal penting yang
harus dimiliki dalam pemberian asuhan keperawatan pasien hemodialisis (Ghanbari et
al, 2018; Shahdadi & Rahnama, 2018). Salah satu peran perawat hemodialisis yaitu
meningkatkan efektifitas pemberian hemodialisis pada pasien. Peran perawat
hemodialisis dalam keberhasilan pencapaian adekuasi hemodialisis dilakukan dengan
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program manajemen cairan, manajemen
diet, dan dosis hemodialisis yang telah ditetapkan. Perawat hemodialisis bertanggung
jawab dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian pasien selama
menjalani hemodialisis seperti pemantauan tanda-tanda vital seperti tekanan darah
dan volume darah, mengkaji adanya tanda-tanda gejala perburukan pada pasien dan
memberikan intervensi keperawatan yang aman bagi pasien.
Dengan terpenuhinya standar kompetensi perawat hemodialisis diharapkan
kualitas keperawatan hemodialisis memiliki kualitas yang bermutu tinggi. Sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
hemodialisis secara signifikan. Penelitian mengenai kompetensi perawat hemodialisis
dan kualitas asuhan keperawatan hemodialisis masih sedikit, sehingga diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai kompetensi perawat hemodialisis. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai kompetensi perawat hemodialisis.
B. Rumusan Masalah
a. Apa ketentuan umum yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis?
b. Bagaimana ruang lingkup perawat hemodialisis?
c. Apa saja syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis?
d. Apa saja kompetensi umum perawat dialisis?
e. Apa saja kompetensi khusus perawat dialisis?
f. Bagaimana pendidikan keperawatan berkelanjutan dialisis?
C. Tujuan
a. Mengetahui ketentuan umum yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis
b. Mendeskripsikan ruang lingkup perawat hemodialisis
c. Mengetahui syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis
d. Mengetahui kompetensi umum perawat dialisis
e. Mengetahui kompetensi khusus perawat dialisis
f. Menjelaskan pendidikan keperawatan berkelanjutan dialisis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ketentuan Umum
Ketentuan umum standar kompetensi perawatan dialisis adalah sebagai
berikut :
1. Dialisis adalah tindakan medis pemberian pelayanan terapi
pengganti fungsi ginjal sebagai bagian dari pengobatan pasien
gagal ginjal dalam upaya mempertahankan kualitas hidup yang
optimal yang terdiri dari dialisis peritoneal dan hemodialisis.
2. Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin
uremik dan mengatur cairan, elektrolit tubuh.
3. Akses vaskuler adalah akses terhadap pembuluh besar yang mampu
mendukung aliran darah ekstacorporeal yang cepat.
4. Antikougulan adalah suatu zat yang diberikan selama
berlangsungnya hemodialisis untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah dalam sirkuit ekstracorporeal.
5. Penyakit Ginjal Kronik adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang
terjadi selama 3 bulan atau lebih berupa abnormalitas struktural
atau fungsional ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi
Glomelurus (LFG) yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis
atau kerusakan ginjal termasuk ketidakseimbangan komposisi zat
di dalam darah atau urin serta ada atau tidaknya gangguan hasil
pemeriksaan.
6. Dialisis Kronik adalah dialisis atau terapi yang dilakukan pada
pasien penyakit ginjal kronik sebagai pengobatan pengganti ginjal.
7. Fasilitas Pelayanan Dialisis adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan dialisis, baik
di dalam maupun di luar rumah sakit.
8. Unit Pelayanan Dialisis adalah fasilitas pelayanan dialisis dirumah
sakit.
B. Ruang Lingkup
Berdasarkan Permenkes RI No.812/MENKES/PER/VII/2010 menyatakan
bahwa perawat yang memberikan pelayanan dialisis harus sesuai dengan
standar profesi, standar operasional prosedur yang ditetapkan dengan tetap
memperhatikan keselamatan dan kesehatan pasien. Sehingga untuk menilai
kompetensi perawat hemodialisis Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (2017)
telah membuat standar kompetensi perawat hemodialisis yang terdiri dari
standar kompetensi umum dan standar kompetensi khusus.
Ruang lingkup perawat dialisis antara lain:
1. Perawat mampu menunjukan keterampilan klinis dalam menyiapkan
pasien dan mengoperasionalkan mesin hemodialysis dengan aman dan
benar.
2. Mampu menjelaskna prinsip-prinsip dialisis
3. Mampu menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen mesin
hemodialysis
4. Melakukan tindakan hemodyalisis
5. Mampu melakukan monitoring pasien selama dilakukan tindakan
hemodyalisis
6. Mampu menjalankan program dialisis sesuai resep
7. Memahami komponen teori dasar hemodialisis
8. Merefleksikan teori kedalam praktek
9. Melakukan tindakan hemodyalisis
10. Perawat mampu mengelola pasien yang dilakukan tindakan
hemodyalisis
11. Merefleksikan teori kedalam praktek
12. Mampu bekerja secara efektuf diunit dialisis
13. Melakukan bimbingan kepada perawat level dibawahnya
14. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dialisis
15. Melakukan kepemimpinan klinis yang efektif

C. Syarat Kompetensi
Syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisis adalah
sebagai berikut:
1. Pendidikan minimal D3 keperawatan
2. Memiliki STR yang masih berlaku
3. Perawat hemodialysis adalah perawat spesialis klinik III (PK III)
4. Kompetensi keperawatan dialysis dapat dilakukan minimal oleh
perawat PK II yang telah memiliki sertifikat pelatihan hemodialys
dasar dan terbukti kompeten melakukan asuhan keperawatan
pasien hemodialisis
5. Pelatihan minimal yang harus dimiliki
a. Pelatihan bantuan hidup dasar (BHD)
b. Pelatihan hemodialysis dasar

D. Kompetensi Umum Perawat Dialisis


Kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh perawat
hemodialisis terdiri dari enam kategori. Kompetensi tersebut yaitu
pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi ginjal, perawat hemodialisis
harus memiliki pengetahuan dasar mengenai anatomi dan fisiologi ginjal,
kemampuan memberikan informasi dan edukasi, kemampuan dalam
meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit, memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan mengutamakan keselamatan pasien,
memberikan lingkungan perawatan yang nyaman, mampu melakukan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan mampu mengelola
dan bekerja sama dengan tim professional kesehatan lain dalam proses
perawatan pasien (Hermalia et al. 2019). Berdasarkan IPDI (2017)
kompetensi umum perawat hemodialisis terdiri dari:
1. Praktek profesional, etis, legal dan peka budaya
2. Memiliki pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi sistem urinari dan
gangguan fungsi ginjal
3. Memiliki pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis dan
pengambilan keputusan klinis sesuai kewenangan
4. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan standar
pencegahan infeksi dan prinsip keselamatan pasien
5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan akses
vaskuler
6. Memiliki pengetahuan dan kemampuan menciptakan lingkungan yang
aman dan nyaman bagi pasien
7. Memiliki kemampuan menerapkan proses asuhan keperawatan dalam
memberikan pelayanan dialisis
8. Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memberikan tindakan
farmakologi di unit dialisis
9. Memiliki kemampuan melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
10. Memiliki kemampuan dalam memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga

E. Kompetensi Khusus Perawat Dialisis


Kompetensi khusus adalah kompetensi kekhususan tentang teknis
pelaksanaan tindakan hemodialisis. Kompetensi khusus perawat dialisis
meliputi 4 level terdiri dari:
Level 1-3 masing-masing dengan 4 unit kompetensi:
2. Keterampilan melakukan persiapan tindakan hemodialisis
3. Melakukan akses vaskuler hemodialisis
4. Melakukan tindakan hemodialisis
5. Mengakhiri tindakan hemodialisis
Level 4 dengan 2 unit kompetensi:
1. Keterampilan hemodialisis lanjut
2. Continuing Professional Development (CPD) hemodialisis
Level 1
Ruang Lingkup
Melakukan keterampilan dialisis dasar dengan aman
Kompetensi 1
Perawat mampu menunjukkan keterampilan klinis dalam menyiapkan
pasien dan mengoperasionalkan mesin hemodialisis
1. Mampu untuk menyiapkan peralatan dengan adekuat dan
mendiskusikan fungsinya, peralatan yang dimaksud antara lain
meliputi:

a. Dializer
b. Dialisat
c. Sirkuit ekstrakorporeal
d. Antikoagulan
e. NaCl
2. Mampu melakukan prosedur untuk menyiapkan pasien, mesin,
peralatan sesuai dengan peresapan dialisis
3. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dialisis
4. Mampu menyiapkan antikoagulan sesuai dengan peresapan dialisis
5. Mampu menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen mesin
hemodialisis

Kompetensi 2
Akses Vaskuler Hemodialisis
Perawat mampu melakukan pengelolaan dan pelayanan keperawatan yang
aman dari penggunaan AV Fistula dan Kateter Dialisis
6. Mampu untuk melakukan pengkajian keperawatan AV Fistula
dengan melakukan inspeksi, palpasi dan auskultasi sebelum kanulasi
7. Mampu melakukan teknik yang benar dalam melakukan kanulasi AV
Fistula tanpa penyulit dan perawatan AV Fistula setelah tindakan
dialisis
8. Mampu melakukan prosedur untuk mengkaji kateter hemodialisis pre
dan post tindakan hemodialisis
9. Mampu mengkaji tanda-tanda infeksi akses vaskuler

Kompetensi 3
Melakukan tindakan hemodialisis
Perawat mampu melakukan tindakan hemodialisis sesuai dengan panduan
klinis dan prosedur
1. Mampu melakukan pengkajian dasar pre dialisis : anemia, cairan dan
elektolit serta membuat rencana asuhan keperawatan
2. Mampu melakukan pengkajian nutrisi menggunakan Malnutrition
Inflamation Score (MIS)
3. Mampu melakukan pemberian darah dan produk darah
4. Mampu memberikan obat-obatan selama hemodialisis sesaui catatan
pengobatan
5. Mampu untuk mengidentifikasi situasi yang membutuhkan pemberian
oksigen segera
6. Mampu melakukan monitoring pasien selama dilakukan tindakan
dialisis
7. Mampu memahami kecepatan ultrafiltrasi (UF) maksimum dan
melakukan perhitungan UF dengan benar.
8. Mampu mengidentifikasi jenis dan kebutuhan antikoagulan
9. Mampu melakukan koneksi pasien dengan mesin hemodialisis sesuai
dengan panduan dan prosedur di unit masing-masing
10. Mampu menjalankan program dialisis sesuai resep

Kompetensi 4
Mengakhiri tindakan hemodialisis
Perawat mampu memberikan perawatan yang aman saat mengakhiri
hemodialisis dengan akses vaskuler tanpa penyulit
1. Mampu mengidentifikasi tanda tindakan dialisis selesai
2. Mampu mengembalikan darah ke tubuh pasien pada saat mengakhiri
tindakan hemodialisis
3. Mampu melakukan perawatan mesin sesuai prosedur
4. Mengenali parameter post dialisis yang aman

Level 2
Ruang lingkup :
a. Memahami komponen teori dasar hemodialisis
b. Merefleksikan teori ke dalam praktik
c. Tetap melakukan dialisis yang aman

Kompetensi 5
Menyiapkan hemodialisis
Perawat mampu mengaplikasikan teori hemodialisis ke dalam praktik
1. Mampu menjelaskan indikasi dan mampu untuk menyebutkan 5 dari
komplikasi utama tindakan hemodialisis dan penangananya
2. Mampu memahami nilai normal laboratorium dari daftar di bawah ini
dan menjelaskan efek dari gagal ginjal pada:
a. BUN, Kreatinin, Natrium, Kalium
b. Bikarbonat, Hematokrit, Hemoglobin
c. Kalsium, fosfat, Hormon Paratiroid, Ferritin, Status besi
3. Mampu memahami screening virology pada sistem dialisis pada
prosedur melakukannya
4. Mampu mengelola alarm dialisis dengan menggunakan intervensi
keperawatan, meliputi:
a. Pengukuran tekanan darah di luar nilai normal
b. Alarm ultrafiltrasi
c. Alarm konduktiviti
d. Alarm blood leak
e. Alarm water empty
f. Alarm heparin
g. Alarm TMP/ dialisat pressure
5. Mampu melakukan pengkajian cairan meliputi:
a. Menginterpretasi hasil patologis yang relevan dengan status
cairan
b. Menentukan target berat badan kering dengan berkonsultasi
kepada perawat penanggungjawab

Kompetensi 6
Akses vascular hemodialisis
Perawat mampu memberikan pelayanan, mengelola dan melakukan
edukasi akses vascular dengan tipe akses vascular yang digunakan pasien
1. Mampu menjelaskan tiga tipe utama akses vascular dengan
mendiskusikan stidaknya tiga keuntungan dan kerugian
2. Mampu untuk melakukan perawatan kateteter hemodialisis sebelum
digunakan
3. Mampu untu menjelaskan setidaknya 3 poin utama manajemen
keperawatan pada tiap tipe akses vaskuler sebelum memulai tindakan
hemodialisis
4. Mampu melakukan edukasi pasien pada berbagai macam tipe akses
vaskular
5. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada beberapa tipe
akses vascular:
a. Infeksi
b. Steal syndrome
c. Aneurisma/pseudoaneurisma
d. Trombosis pneumo/hematothorak
e. Emboli udara
6. Mampu untuk melakukan pengambilan sampel darah melalui port pada
sirkuit ekstracorporeal

Kompetensi 7
Melakukan tindakan hemodialisis
Perawat mampu mengelola pasien yang dilakukan tindakan hemodialisis
1. Mampu mengelola pasien dengan hipovolemia
2. Mampu mengelola pasien dengan pemberian darah dan produk darah
3. Mampu mengenali gejala dan tanda awal dari penurunan kondisi
pasien saat dialisis

Kompetensi 8
Mengakhiri hemodialisis
Perawat mampu memberikan perawatan yang aman saat mengakhiri
hemodialisis dengan akses vascular kateter HD
1. Mampu mengakhiri tindakan hemodialisis dengan akses vacular
kateter HD
2. Mampu melakukan prosedur sterilisasi
3. Mampu mengakhiri tindakan hemodialisis dengan akses vascular
kateter HD

Level 3
Ruang lingkup:
a. Merefleksikan teori ke dalam praktik
b. Mampu untuk bekerja secara efektif di unit dialisis
c. Melakukan bimbingan kepada perawat level di bawahnya

Kompetensi 9
Menyiapkan hemodialisis
Perawat mampu mengaplikasikan teori hemodialisis ke dalam praktik dan
mengelola situasi klinis yang tidak terduga untuk mencapai hasil yang
diharapkan
1. Menjelaskan perbedaan metode dialisis dan prinsip-prinsipnya
a. Hemodialisis
b. Hemofiltrasi
c. Hemodiafiltrasi
d. PRRT (Prolonged Intermittent Renal Replacement Therapy)
2. Mampu untuk membedakan bahan dan jenis dializer
3. Mampu untuk menjelaskan konsep Trans Membrane Epressure (TMP)
dibandingkan dengan terapi pengganti ginjal lainnya
4. Mampu untuk menjelaskan beberapa keuntungan/kerugian
hemodialisis dibandingkan dengan terapi pengganti ginjal lainnya
5. Mampu untuk menjelaskan prinsip water treatment

6. Mampu untuk menjelaskan prosedur yang benar untuk mengatasi


alarm mesin
7. Mampu melakukan prosedur hemodialisis khusus
8. Mampu membuat standard prosedur operasional terkait
Kompetensi 10
Akses vaskular hemodialisis
Perawat mampu melakukan pengelolaan dan mensupervisi akses vascular
dengan penyulit
1. Mampu mengkaji maturasi AV Fistula
2. Mampu mengelola akses vascular dengan penyulit
3. Mampu mengelola permasalahan kateter HD
4. Mampu mengelola dialisis free heparin
5. Mampu mengelola sirkuit darah yang clotted
6. Mampu mengelola akses vascular pada keadaan darurat
7. Mampu melakukan inisiasi akses vascular AV Fistula
Kompetensi 11
Melakukan tindakan hemodialisis
Perawat mampu mengelola kejadian tidak terduga dan situasi klinis yang
kompleks
1. Mampu melakukan penilaian adekuat dialisis
2. Mampu melakukan program profiling
3. Mampu mengatasi tanda dan gejala dari penurunan kondisi pasien saat
dialisis
4. Mampu melakukan penanganan komplikasi intradialisis
5. Mampu menjadi leader dalam keadaan henti jantung
Kompetensi 12
Mengakhiri hemodialisis
Perawat mampu memberikan perawatan yang aman saat mengakhiri
hemodialisis pada akses vascular dengan penyulit
1. Mampu mengakhiri tindakan hemodialisis dengan akses av fistula
dengan penyulit, kateter HD dengan penyulit dan akses femoralis
2. Mampu melakukan prosedur sterilisasi

Level 4
Ruang lingkup :
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dialisis
b. Melakukan kepemimpinan klinis yang efektif
c. Terlibat di dalam peningkatan kualitas
d. Melakukan supervise keamanan dan kualitas di unit
hemodialisis
Kompetensi 13
1. Mampu menjelaskan tujuan pemeriksaan resirkulasi akses, hasil yang
diharapkan, prosedur yang ada dan intervensi yang dibutuhkan bila ada
penyimpangan dari nilai normal
2. Mampu melakukan interpretasi hasil pemeriksaan darah dan bila perlu
melaporkan kepada nefrologis
3. Mampu mengelola komplikasi hemodialisis jangka panjanng
4. Mampu mengelola dan memberikan edukasi pada pasien yang
membutuhkan ruang isolasi di analisis tentang:
a. Penyakit khusus
b. Blood borne diseases
5. Memahami konsep keperawatan paliatif pada pasien dialisis ‘
6. Memahami konsep disaster plan di ruang analisis
Kompetensi 14
Continuing Professional Development (CPD) hemodialisis Perawat
mempunyai keahlian klinis dan kepemimpinan di area hemodialisis dengan
melakukan berbagai keterampilan untuk mendukung praktik berbasis bukti
1. Memiliki komitmen untuk melakukan ongoing education dan
pengembangan profesional
2. Terlibat dalam proyek perbaikan mutu dalam ranah keperawatan
dialisis
3. Memonitor dan mendukung standar pelayanan yang berkualitas pada
pasien hemodialisis
4. Berperan dengan melakukan proceptorship mentorship
5. Berperan sebagai role model di unit dialisis
6. Melakukan kolaborasi pada situasi pasien yang kompleks

F. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan Dialisis


1. Pelatihan dialisis perawat
a. Menjelaskan konsep dasar gangguan ginjal,
b. Penatalaksanaan dan asuhan keperawatannya.
c. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien penyakit
ginjal kronis mulai dari pengkajian, membuat diagnosis
keperawatan, perencanaan, evaluasi keperawatan sampai
cara mendokumentasikan keperawatannya.
d. Melaksanakan tindakan dialisis, baik HD maupun PD,
sesuai arahan dokter pelaksana dan/atau dokter penanggung
jawab dan/atau Supervisor HD/Dokter SpPD-KGH.
e. Mengoperasikan alat-alat khusus di ruang HD.
f. Memberikan penyuluhan kesehatan yang dibutuhkan pada
pasien, keluarga dan masyarakat.
2. Peserta Pelatihan Perawat mampu memahami:
a. Prinsip fisiologi HD dan CAPD
b. Konsep dan proses keperawatan PGK
c. Standar keperawatan ginjal
d. Edukasi pada PGK
e. Komunikasi terapeutik
f. Asuhan keperawatan pasien HD dan CAPD
g. Aspek psikososial pasien PGK dan penatalaksanaannya
h. Teknik dan prosedur hemodialisis:
3. Pelayanan pasien Peserta pelatihan mampu:
a. Berkomunikasi efektif dan menunjukkan rasa hormat dan
melayani ketika berinteraksi dengan pasien dan
keluarganya.
b. Mengembangkan serta melaksanakan rencana pengelolaan
pasien.
c. Memberi nasihat dan mendidik pasien dan keluarganya.
d. Menggunakan teknologi informasi untuk menopang
keputusan pelayanan dan pendidikan pasien.
e. Menunjukkan keterampilan prosedur medik dan invasif
dengan terampil yang dianggap esensial untuk praktik.
4. Keterampilan interpersonal dan komunikasi Peserta pelatihan
mampu:
a. Menciptakan dan mempertahankan hubungan terapeutik
dokter-pasien secara beretika.
b. Bekerja secara efektif dengan segenap staf di unit dialisis
sesuai dengan jenjang kompetensi.
5. Pembelajaran berbasis praktik dan perbaikan Peserta pelatihan
mampu:
a. Menganalisis pengalaman praktik dan menunjukkan
perbaikan berbasis praktik yang menggunakan metodologi
sistematik.
b. Menggunakan teknologi informasi untuk mengelola,
mengakses informasi medik secara on-line.
6. Profesionalisme Peserta didik mampu:
a. Menunjukkan penghormatan, empati, integritas;
bertanggungjawab kepada pasien dan profesinya; dan
berkomitmen dalam menjalankan tugas dan pengembangan
profesionalnya.
b. Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etika berkenaan
dengan kerahasiaan pasien, informed consent.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan semakin berkembangnya inovasi kesehatan khususnya di bidang
hemodialisis, perawat hemodialisis harus dapat memenuhi standar kompetensi
hemodialisis. Dengan tercapainya standar kompetensi yang baik, diharapkan
keperawatan hemodialisis yang diberikan memiliki kualitas yang tinggi sehingga
berdampak pada status kesehatan pasien yang optimal
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas R.I, (2015). Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Standar Kompetensi


NasionalNasional Dikemenjur. Jakarta

Ghanbari, A., Hasandoost, F., Lyili, E., Khomeiran, R., & Momeni, M. (2017). Assessing
emergency nurses’ Clinical competency: An exploratory Factor analysis study.
Iranian Journal Of Nursing and Midwifery Research, 22(4)

Hermalia, I., Yetti, K., Adam, M., Fakultas, M. K., Keperawatan, I., Indonesia, U., Medikal,
D. K., & Fakultas, B. (n.d.). KOMPETENSI PERAWAT HEMODIALISIS.

Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI). (2017). Standar Kompetensi Perawat Hemodialisis
Depdiknas R.I, (2015), Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Standar Kompetensi
NasionalNasional Dikemenjur, Jakarta

Pusat Ikatan Perawat Dialisis Indonesia. Yogyakarta

Leinburg, C. B., Klein, C., Abdur-Rahman, V., Spencer, T., Boyer, S. (2009). T H E C O P A
M O D E L : A Comprehensive Framework Designed To Promote Quality Care and
Competence for Patient Safety, 2–7.

Nakayama, A., & Kazue Ishikawa, M. K. (2015). Clinical Nursing Competencies of Caring
for Hansen ’ S Disease Survivors During the Final Career Stage of Nurses ’
Development In Japan International Journal of Nursing & Clinical Practices.
International Journal of Nursing & Clinical Practices, 2, 1–8.

Nobahar, M., & Tamadon, M. R. (2016). Barriers to and facilitators of care for Hemodialysis
patients; a qualitative Study. Journal of Renal Injury Prevention, 5(1), 39–44.

Perhimpunan (pernefri) Nefrologi Indonesia. (2013). Kurikulum Pelatihan Dialisis Dokter


dan Perawat. Jakarta: Perhimpunan Nefrologi Indonesia.

Permenkes RI 812/MENKES/PER/VII/2010

Saleh, M. S. M., Ali, J. S., & Afifi, W. M. (2018). Nurses Compliance to Standards of
Nursing Care for Hemodialysis Patients : Educational And Training Intervention,
7(2), 48–60.
Shahdadi, H., Balouchi, A., Sepehri, Z., Rafiemanesh, H., Magbri, A., Keikhaie, F., Sarjou,
A. A. (2015). Factors Affecting Hemodialysis Adequacy in Cohort of Iranian Patient
With End Stage Renal Disease. Global Journal of Health Science, 8(8), 50.

Anda mungkin juga menyukai