Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Yasmidas
Asal Institusi : SDN 005 Rokan IV Koto
Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-penyebab masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda
dalam eksplorasi penyebab masalah:
1. Kajian Literatur
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan
dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut
berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat
di Sekolah:
 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah,
atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang
diidentifikasi.
 Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai
penyebab masalah tersebut.
 Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
 Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
 Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
 Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah
yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu
Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat
menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi
penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah
merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab


telah masalah
diidentifikasi

1 Kurangnya 1.Menurut (Harita 2022) dalam jurnal Setelah dilakukan analisis


kesadaran dan (Amelia dan dafit, 2023 hal. 147) terhadap hasil kajian literatur
pemahaman https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIP dan hasil wawancara serta
siswa akan P/article/download/59956/25982/169557 melalui observasi
pentingnya bahwa dalam pemberian bimbingan secara atau pengamatan
disiplin positif. terus-menerus, mengarahkan siswa pada bahwa penyebab masalah
perbuatan baik, meyakinkan siswa akan kurangnya kesadaran dan
pentingnya kedisiplinan akan membentuk pemahaman siswa tentang
karakter disiplin dalam diri siswa. pentingnya disiplin positif
yaitu:
2.Menurut (Abdurohman (2004) dalam
jurnal Esmiati, DKK hal. 91) pada 1.adanya sebagian siswa yang
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/arti melanggar tata tertib sekolah
cle/download/11052/pdf menjelaskan bahwa tidak membawa atribut
perilaku disiplin seseorang berhubungan lengkap saat upacara.
dengan kesadaran diri dalam diri orang
tersebut, individu dinilai baik dalam belajar 2. Adanya sebagian siswa yang
apabila mereka melaksanakan secara sadar membuang sampah
dan terus-menerus hal-hal yang telah sembarangan.
ditetapkan atau telah di programkan oleh
sekolah.
3. Menurut (Qaniah DKK, 2023 hal. 4111)
dalam jurnalnya
https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/d
idaktik/article/download/1249/944 faktor-
faktor yang menghambat kedisiplinan
belajar siswa, seperti kurangnya kesadaran
diri siswa dalam menjaga kedisiplinan.
Banyak siswa lebih memilih perilaku bebas
tanpa mengikuti aturan yang berlaku,
sehingga perilaku mereka menjadi tidak
terkendali dan tidak sesuai dengan aturan
yang ditetapkan oleh sekolah.
2 Siswa sering 1. Menurut (Wardhani, Mahasti Windha. Setelah dilakukan analisis
terlambat 2023 hal. Dalam jurnalnya terhadap hasil kajian literatur
datang dan hasil wawancara serta
kesekolah. https://journal.student.uny.ac.id/index.php/ melalui observasi
pgsd/article/viewFile/11611/11158 atau pengamatan
Peran guru sangat berpengaruh dan bahwa penyebab masalah
memegang peranan penting dalam membina siswa sering terlambat datang
dan menciptakan suasana disiplin saat ke sekolah yaitu:
pembelajaran di dalam kelas, akan tetapi 1.adanya sebagian siswa yang
jika peran guru tersebut tidak berjalan tidak tepat waktu datang
sebagaimana mestinya maka bisa berdampak kesekolah ataupun terlambat
pada perilaku siswa yang kurang disiplin. dalam pengumpulan tugas.
2. menurut (Insyiroh, 2023. Hal. 2) dalam 2. Adanya sebagian guru yang
jurnalnya masih terlambat datang ke
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal- sekolah.
bk-unesa/article/view/17887 menyatakan 3. adanya Sebagian siswa yang
bahwa suka begadang atau tidur larut
Perilaku terlambat datang ke sekolah malam.
merupakan perilaku maladaptif yang
seringkali dijumpai di semua instansi
pendidikan.
3.menurut (Anzalena,DKK hal.129) dalam
jurnalnya
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/art
icle/download/9773/4803 menyatakan
bahwa Kehadiran siswa adalah indikator
pertama yang harus dimiliki dalam disiplin
dan kedatangan siswa yang terlambat
termasuk indisipliner siswa, karena
termasuk
perilaku kurang disiplin dalam penggunaan
waktu.

3 Siswa sering 1. menrut Magdalena, 2023 DKK. Hal 284 Analisis terhadap hasil kajian
mengobrol dalam jurnalnya literatur dan hasil wawancara
bersama teman https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusant serta melalui observasi
ketika guru ara/article/download/820/564/ menyatakan atau pengamatan
sedang bahwa dalam proses pembelajaran siswa bahwa penyebab masalah
menjelaskan. senantiasa dihadapkan pada situasi jenuh siswa Siswa sering mengobrol
karena materi serta metode pengajaran yang bersama teman ketika guru
kurang menarik dan monoton. Hal ini sedang menjelaskan yaitu:
menyebabkan siswa tidak memperhatikan 1.adanya sebagian siswa yang
penjelasan guru. mengobrol Bersama teman
2.menurut warif, 2019. Hal.40 dalam Ketika guru menjelaskan.
jurnalnya 2. Adanya sebagian guru yang
https://media.neliti.com/media/publications/ masih menggunakan metode
288595-strategi-guru-kelas-dalam- ceramah atau monoton dalam
menghadapi-pes-ff493112.pdf menyatakan menjelaskan materi pelajaran
bahwa Pendidik sebagai pengajar di dalam kelas.
merupakan pencipta kondisi belajar peserta
didik yang didesain secara sengaja,
sistematis dan berkesinambungan,
sedangkan peserta didik sebagai subyek
pembelajaran yang menikmati kondisi
belajar yang diciptakan oleh pendidik. Oleh
karena itu, menjadi tugas pendidik untuk
menjadikan proses pembelajaran menjadi
sesuatu yang menarik, tidak sekadar
mengajarkan, mentransfer ilmu pengetahuan
kepada peserta didiknya, namun juga harus
dapat mendidik peserta didiknya menjadi
lebih baik.
3.menurut menrut Magdalena, 2023 DKK.
Hal 288 dalam jurnalnya
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusant
ara/article/download/820/564/ menyatakan
bahwa Beberapa faktor psikologis yang
utama mempengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan
bakat.
4 Siswa 1.menurut (Endriani dan syukur 2015) Analisis terhadap hasil kajian
mengerjakan dalam jurnal Rahadi DKK. 2020. Hal. 395 literatur dan hasil wawancara
Pekerjaan https://jurnal.uns.ac.id/jkc/article/view/4388 serta melalui observasi
rumah di 4/30937 menyatakan bahwa Tugas sekolah atau pengamatan
sekolah. merupakan tugas-tugas dalam bentuk latihan bahwa penyebab masalah
yang diberikan guru kepada siswa agar Siswa mengerjakan Pekerjaan
siswa benar-benar menguasai materi rumah di sekolah yaitu:
pembelajaran dengan baik. 1.adanya sebagian siswa yang
2.menurut Pradani DKK. 2008 dalam mengerjakan PR di sekolah.
jurnalnya 2. Adanya sebagian siswa yang
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index. lupa akan adanya PR.
php/jpnk/article/download/3227/607
menyatakan bahwa Faktor yang
mempengaruhi rendahnya motivasi siswa
dalam mengerjakan PR adalah tindak lanjut
dari pemberian PR. Seluruh siswa dalam
penelitian ini merasakan bahwa guru yang
kurang memperhatikan tindak lanjut dari
pemberian PR menjadikan mereka kurang
termotivasi mengerjakan PR.
3.menurut Rudini dan Agustina, 2021
Hal.778 dalam jurnalnya
https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/
download/496/299/ menyatakan bahwa
indikator ketiga yang menyebabkan
rendahnya motivasi siswa dalam
mengerjakan pekerjaan rumah adalah aktif
pada saat pembelajaran. siswa kurang aktif
dalam merespon guru sehingga kurang
sekali terjadi adanya feedback antara siswa
dan guru di dalam kelas, siswa kurang
memperhatikan dan kurang fokus karena
terkadang siswa kecapean yang membuat
siswa mudah mengantuk sehingga tidak
jarang catatan milik mereka tidak lengkap
dan lupa akan adanya PR.
5. Kurangnya 1.menurut Ananda dan Nora AN 2022 hal. Hasil kajian literatur dan hasil
dukungan dari 12 dalam jurnalnya wawancara serta melalui
orang tua http://sikola.ppj.unp.ac.id/index.php/sikola/a observasi atau pengamatan
untuk rticle/download/196/98 menyatakan bahwa bahwa penyebab masalah
mendisiplinka faktor orang tua menjadi salah satu Kurangnya dukungan dari
n anak. penyebab kurangnya disiplin anak yang orang tua untuk
dimana sebagian besar orang tua siswa di mendisiplinkan anak.
sekolah tersebut bekerja dari pagi hari yaitu:
hingga sore hari sehingga karakter disiplin 1.sibuknya orang tua dalam
siswa terabaikan akibat dari kesibukkan bekerja sehingga memiliki
orang tua bekerja. waktu yang sedikit untuk
2.menurut indrijati dalam jurnal Latifah, memperhatikan disiplin anak.
DKK. 2023 hal. 2. kurangnya pengetahuan
https://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/193 orang tua dalam mendidik
/1/Naskah_Publikasi%20pdf.pdf anak.
menyatakan bahwa Permasalahan yang 3. adanya Sebagian anak yang
ditemukan saat ini banyak orang tua tidak patuh pada orang tua.
khususnya di Indonesia yang memarahi dan
memukul anak dalam mendisiplinkan
anaknya. Orang tua juga tidak mengatur dan
menyusun rutinitas harian anak dalam
sebuah aturan sehingga mereka cenderung
akan membatasi eksplorasi dengan cara
negatif.
3.menurut Wahyuni 2012 hal 4 dalam
jurnalnya
https://repository.uin-suska.ac.id/10335/1/20
12_2012921.pdf menyatakan bahwa Untuk
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di
sekolah sangatlah dibutuhkan perhatian dari
orang tua, orang tua yang memberiakan
perhatian dalam hal prestasi belajar anak
akan mempengaruhi tingkat disiplin anak
dalam belajar di sekolah.
6. Adanya 1.Menurut Ani 2011 dalam jurnal hasibuan hasil kajian literatur dan hasil
kebiasaan anak dan rahadita hal. 123 dalam jurnalnya wawancara serta melalui
yang tidak https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/ observasi atau pengamatan
disiplin di journalcahayapendidikan/article/ bahwa penyebab masalah
rumah download/2285/pdf menyatakan bahwa kebiasaan anak yang tidak
sehingga Pola asuh merupakan sejumlah model atau disiplin di rumah sehingga
kebiasaan bentuk perubahan ekspresi dari orang tua kebiasaan tersebut dibawa ke
tersebut yang dapat mempengaruhi genetik yang sekolah.yaitu:
dibawa ke melekat pada diri individu dalam upaya 1. adanya pola asuh orang tua
sekolah. memelihara, merawat dan membimbing, yang salah.
membina dan mendidik anak-anaknya baik 2. adanya Sebagian anak yang
yang masih kecil ataupun yang belum tidak disiplin di rumah
dewasa agar menjadi manusia dewasa yang sehingga dibawa ke sekolah.
mandiri dikemudian hari.
2.menurut Stephen R. Covey (1997) dalam
jurnal zuama dan mursanib 2023 hal 40
mengemukakan bahwa kebiasaan adalah
faktor yang kuat dalam hidup kita. Karena
konsisten dan sering merupakan pola yang
tak disadari, maka kebiasaan secara terus
menerus, setiap hari, mengekspresikan
karakter kita dan menghasilkan efektivitas
dan ketidakefektivan kita.
2. Menurut (Wardhani, Mahasti Windha.
2023 hal. 1885 Dalam jurnalnya

https://journal.student.uny.ac.id/index.php/
pgsd/article/viewFile/11611/11158
menyatakan bahwa Siswa yang sebenarnya
mengetahui peraturan sekolah namun
berpura-pura tidak tahu karena kebiasaan-
kebiasaan yang dilakukan siswa ketika di
rumah, pengaruh di lingkungan dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai