Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun Oleh :

Kelompok 5
1. Nirvana 5. Riza D
2. Zora 6. M. Azmi
3. Alya 7. Reza .D
4. Aqilah

SDN RAWAJATI 03
JALAN KOMPLEK ZENI AD VII, RAWAJATI, Kec. Pancoran, Kota
Jakarta Selatan, Dki Jakarta, dengan kode pos 12750.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami selaku kelompok 5 dapat menyelesaikan tugas berjudul "Analisis Penerapan
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari" dengan baik dan tepat waktu.
Analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi serta memberikan contoh nilai-
nilai pancasila yang dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Penyusunan analisis
ini, ditulis berdasarkan hasil analisis kelompok kami dengan bantuan informasi yang
didapatkan dari buku dan internet.

Kami menyadari bahwa hasil analisis ini jauh dari kata sempurna dan masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu kami meminta kritik dan saran yang
dapat menyempurnakan hasil analisis kami. Akhir kata, kami dari kelompok 5
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Rohmah selaku guru
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing kami, serta
pihak-pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga penulisan
ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, 21 Juli 2023

KELOMPOK 5
PEMBAHASAN

1. ANALISIS PENERAPAN SILA PERTAMA


“ KETUHANAN YANG MAHA ESA “

BERDOA SEBELUM MAKAN

Pada gambar di atas, terlihat seorang anak perempuan yang sedang berdoa
sebelum makan. Kegiatan berdoa sebelum makan ini termasuk ke dalam penerapan
sila ke-1 , yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” . Berdoa sebelum makan adalah bentuk
ungkapan syukur kepada Tuhan atas karunia makanan yang diberikan kepada kita.
Berdoa sebelum makan juga membantu mengembangkan rasa syukur dalam setiap
hidangan yang kita nikmati sehingga kita dapat lebih menghargai berbagai anugerah
yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.
KEGIATAN SHOLAT BERSAMA KELUARGA

Pada gambar di atas, terlihat keluarga yang sedang melaksanakan solat


berjamaah. Solat (atau Shalat) adalah salah satu ibadah utama dalam agama Islam.
Ibadah ini merupakan komunikasi langsung antara seorang Muslim dengan Allah
SWT. Solat dilakukan secara berulang-ulang dalam sehari dan menjadi kewajiban
bagi setiap Muslim yang telah balig (mencapai usia pubertas) dan berakal sehat. Salat
berjamaah dengan keluarga memiliki keistimewaan dan manfaat , yaitu pahala yang
lebih besar, serta menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat . Maka dari itu kegiatan
shalat ini adalah salah satu contoh penerapan sila pertama yaitu ketuhanan yang maha
esa karena shalat adalah bentuk dari kegiatan keagamaan.
SALING MEMBANTU ANTAR AGAMA

Gambar diatas merupakan gambar seorang perempuan muslim yang sedang


memberikan bantuan kepada umat agama lain yaitu umat agama budha. Hal ini
mencerminkan sikap toleransi dalam beragama.yang mencerminkan sila pertama yaitu
ketuhanan yang maha esa .
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Penerapan sila ke 1,,Saling menghormati pemeluk agama laiN

Gambar diatas merupakan gambar beberapa umat beragama yang sedang


berkumpul bersama. Kegiatan tersebut mencerminkan masyarakat beragama yang
tercermin dalam keberagaman agama yang ada di indonesia, serta mencerminkan
sikap toleransi antar agama. Hal ini mencerminkan nilai pancasila pertama yaitu
ketuhanan yang maha esa.
2. ANALISIS PENERAPAN SILA KEDUA
“ KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB “

MENJENGUK TEMAN YANG SAKIT

Pada gambar diatas terlihat anak-anak yang sedang menjenguk temannya yang
sedang sakit. Menjenguk teman yang sedang sakit adalah tindakan sosial yang
dilakukan untuk memberikan dukungan, kasih sayang, dan perhatian kepada teman
yang sedang mengalami sakit atau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. Ini
adalah salah satu bentuk kepedulian dan empati terhadap orang lain, khususnya pada
saat mereka sedang menghadapi masa sulit akibat penyakit atau cedera. Hal ini
mencerminkan nilai nilai pancasila terutama sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil
dan beradab , karena sebagai mahluk sosial yang beradab mereka memiliki empati
untuk mendukung temannya yang sedang sakit.
MENOLONG TEMAN YANG KESUSAHAN

Menolong teman yang kesusahan merupakan salah satu contoh perilaku yang
terpuji. Menolong teman yang kesusahan adalah tindakan atau perilaku saling
membantu dan memberikan dukungan kepada teman yang menghadapi masalah atau
kesulitan. Ini adalah bentuk solidaritas dan persahabatan yang positif, di mana
seseorang dengan sukarela berusaha untuk meringankan beban atau membantu
mengatasi masalah yang dihadapi oleh temannya. Hal ini mencerminkan nilai nilai
pancasila yaitu sila kedua “ kemanusiaan yang adil dan beradab “ karena sikap
solidaritas dan empati termasuk kedalam perilaku manusia yang beradab.
TIDAK MEMBEDA BEDAKAN MANUSIA BERDASARKAN SUKU,
AGAMA, GOLONGAN, JENIS KELAMIN, WARNA KULIT, DAN STATUS
SOSIAL

Tidak membeda-bedakan manusia berarti kita harus menghargai dan


memperlakukan semua orang dengan cara yang sama, tanpa memandang suku,
agama, golongan, jenis kelamin, warna kulit, atau status sosial mereka. Kita harus
menghormati dan menganggap semua orang memiliki hak yang sama dan pantas
diperlakukan dengan baik.
Semua orang memiliki nilai dan martabat yang sama, dan tidak ada yang lebih
baik atau lebih rendah dari orang lain berdasarkan atribut pribadi mereka.
Tidak membeda-bedakan membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil
dan harmonis.
Hal ini mencerminkan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab
karena perilaku tidak membeda bedakan manusia termasuk cerminan perilaku
manusia yang beradab.
3. ANALISIS PENERAPAN SILA KETIGA
“ PERSATUAN INDONESIA “

MEMPELAJARI TARIAN DAERAH

Gambar di atas merupakan gambar beberapa generasi muda indonesia yang


sedang mempelajari beragam tarian daerah indonesia bersama-sama. Mempelajari
tarian daerah penting karena melestarikan budaya, menghargai keanekaragaman,
memperkuat jalinan sosial, meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas, serta
menjaga kesehatan fisik dan mental. Hal ini juga dapat memperkuat rasa persatuan
indonesia karena indonesia memiliki beragam kebudayaan termasuk seni tari . maka
dari itu mempelajari beragam tarian daerah termasuk ke dalam upaya pelaksanaan
sila ke tiga yaitu “persatuan indonesia”
UPACARA BENDERA

Gambar di atas merupakan gambar kegiatan upacara bendera di sekolah .


Upacara bendera di sekolah adalah acara rutin yang dilaksanakan dalam lingkungan
pendidikan sebagai bentuk penghormatan terhadap negara dan sebagai upaya
membangun semangat patriotisme di kalangan siswa. Upacara bendera di sekolah
biasanya diadakan pada pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
Kegiatan ini mencerminkan upaya pelaksanaan sila ketiga yaitu persatuan indonesia,
karena dengan munculnya sifat patriotisme pada siswa maka keutuhan indonesia akan
terjaga.
MENCINTAI PRODUK INDONESIA DENGAN CARA MEMBELI PRODUK
DALAM NEGERI

Gambar di atas merupakan poster ajakan untuk mencintai produk lokal atau
produk karya anak bangsa . dengan membeli produk lokal dapat memperluas lapangan
kerja, menyejahterakan rakyat indonesia, meningkatkan pendapatan indonesia, serta
meningkatkan sikap nasionalisme. Hal ini mencerminkan nilai pancasila ketiga yaitu
“persatuan indonesia”.
4. ANALISIS PENERAPAN SILA KEEMPAT
“ KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN “

MUSYAWARAH DI LINGKUNGAN KELAS

Gambar di atas merupakan kegiatan diskusi untuk pemilihan jadwal piket di


kelas, terlihat beberapa anak saling menyuarakan pendapatnya . hal ini mencerminkan
nilai pancasila yaitu sila keempat “ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan “ di lingkungan sekolah .
MENGIKUTI PEMILIHAN UMUM ( PEMILU )

Pada gambar di atas, terlihat beberapa orang yang sedang mengikuti pemilihan
umum, Mengikuti pemilihan umum adalah bentuk penerapan Sila Keempat, yaitu
"Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan". Melalui pemilu, warga negara memiliki kesempatan untuk berpartisipasi
dalam proses demokrasi dengan memilih wakil-wakilnya untuk mewakili kepentingan
dan aspirasi masyarakat di dalam lembaga legislatif atau eksekutif.
TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN

Dalam konteks Sila Keempat, yaitu "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan", prinsip "Tidak Memaksakan
Kehendak kepada Orang Lain" mencerminkan pentingnya keterlibatan aktif dan
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dengan jujur dan tidak
terpengaruh oleh pihak manapun,
Dengan menghormati hak dan kebebasan individu serta menghindari
memaksakan kehendak kepada orang lain, kita menciptakan lingkungan yang saling
menghargai dan berlandaskan pada nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan kesetaraan.
Prinsip ini juga membantu membangun hubungan sosial yang harmonis dan saling
menguntungkan bagi semua pihak.
5. ANALISIS PENERAPAN SILA KELIMA
“ KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA “

MENJUNJUNG TINGGI SIKAP SALING MEMBANTU DAN TOLONG


MENOLONG

Pada gambar di atas terlihat kegiatan gotong royong masyarakat sekitar dalam
membangun rumah salah satu warga. Sikap saling membantu dan tolong-menolong
mencerminkan nilai dari Pancasila ke-5, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia." Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila menekankan pentingnya
menciptakan kesetaraan dan keadilan dalam segala aspek kehidupan bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Sikap saling membantu dan tolong-menolong mencerminkan semangat


keadilan sosial, di mana setiap warga negara Indonesia diharapkan berkontribusi
dalam membantu sesama, terutama yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan
status sosial, suku, agama, ras, atau latar belakang lainnya.
BERKERJA KERAS DAN MENCARI KEMAJUAN HIDUP

Berkerja keras dan mencari kemajuan hidup merupakan penerapan nilai dari
Sila Kelima Pancasila, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Sila
Kelima menekankan pentingnya menciptakan keadilan dalam segala aspek kehidupan,
termasuk kesempatan dan akses untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan
hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam konteks Sila Kelima, berkerja keras dan mencari kemajuan hidup
berarti setiap individu berusaha untuk mengembangkan diri, meningkatkan kualitas
hidup, dan berkontribusi positif bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Ini mencakup
semangat mandiri untuk meraih kesuksesan dan mencapai cita-cita, tanpa bergantung
pada ketergantungan penuh terhadap bantuan atau dukungan orang lain.
MENGHARGAI HASIL KARYA ORANG LAIN

Menghargai hasil karya orang lain termasuk dalam penerapan Sila Kelima
Pancasila, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Sila Kelima
menekankan pentingnya menciptakan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam hal menghargai hak dan kebebasan individu, termasuk hak atas hasil
karya dan kreativitas.

Menghargai hasil karya orang lain mencerminkan sikap adil dan menghormati
hak cipta dan kekayaan intelektual. Ini berarti kita mengakui dan menghormati upaya
dan dedikasi seseorang dalam menciptakan sesuatu, seperti seni, tulisan, inovasi, atau
karya lainnya.
MENJUNJUNG TINGGI SEMANGAT KEKELUARGAAN DAN GOTONG
ROYONG

Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong merupakan


penerapan Sila Kelima Pancasila, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia." Semangat kekeluargaan mengacu pada sikap saling menghormati,
mendukung, dan peduli terhadap sesama seperti layaknya keluarga. Dalam lingkup
masyarakat, semangat kekeluargaan mendorong kita untuk merasa bertanggung jawab
satu sama lain, saling membantu, dan menjaga hubungan yang erat dan hangat.

Dengan menerapkan semangat kekeluargaan dan gotong royong, masyarakat


Indonesia berusaha untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan saling
membantu, di mana kesetaraan dan keadilan sosial dapat diwujudkan. Sikap ini juga
memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara warga negara Indonesia.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil analisis kami adalah, bahwa nilai-nilai pancasila


memiliki dua fungsi , yaitu nilai nilai pancasila sebagai dasar & ideologi negara, dan
nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup . Pancasila sebagai pandangan hidup
dapat dijadikan teladan / acuan untuk menjalankan hidup yang lebih tertata dan
teratur.
Pengamatan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari sudah mulai
ditunjukkan dan diterapkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah , dan di
lingkungan masyarakat, dari nilai pancasila pertama hingga sila kelima. Seperti
penerapan sila pertama yang terlihat pada keberagaman agama yang ada di indonesia ,
penerapan sila kedua yang terlihat pada rasa empati yang ditunjukkan oleh
masyarakat indonesia, penerapan sila ketiga yang terlihat pada rasa kesatuan dan
persatuan bangsa indonesia , penerapan sila keempat yang terlihat pada penerapan
musyawarah dalam menentukan suatu hal , serta penerapan sila kelima yang terlihat
pada penerapan kemerataan akses untuk seluruh rakyat indonesia .
Walaupun dalam penerapan nilai-nilai pancasila ini terdapat halangan dan
tantangan , namun perwujudan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari terus
diupayakan. Hal ini memerlukan dukungan dari semua pihak , bukan hanya orang
dewasa saja, melainkan kerjasama dengan generasi muda.

SARAN

1. Sebagai putra-putri bangsa indonesia, kita harus berusaha untuk


mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan, mulai dari
interaksi dengan teman sebaya, guru, dan keluarga.

2. Kita harus menerapkan isi dari pancasila. Karena pancasila tidak dibuat hanya
untuk pelengkap dasar negara saja, melainkan diciptakan untuk pedoman bagi
kehidupan masyarakat indonesia

Anda mungkin juga menyukai