Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 4 :

Ria Rianti (36122029)


A. Aziqah Sunniah T. E. (36122035)
Besse Nur Alya Febriani Putri (36122038)
Indah Sry Lestari (36122039)
Nur Isriani (36122048)
Ahmad Rifat (36122045)

5.5 Untuk setiap kasus independen dari penipuan karyawan berikut ini, rekomendasikan cara
untuk mencegah permasalahan yang sama di masa yang akan datang!
a. Berkurangnya persediaan dengan tidak normal dalam departemen audiovisual di jaringan
toko eceran yang menyebabkan auditor internal untuk melakukan audit mendalam ke
departemen. Mereka belajar bahwa satu pelanggan yang sering membeli sejumlah besar
komponen elektronik kecill dari kasir tertentu. Auditor menemukan bahwa mereka
berkolusi untuk mencari komponen elektronik dengan tidak mencatat penjualan dari
barang yang diambil pelanggan dari toko.
Cara pencegahan :
Untuk mencegah kolusi antara pembeli dan penjual dalam mencuri persediaan barang
dagangan tanpa mencatat penjualan, kita dapat mengimplementasikan beberapa langkah
pencegahan dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
1) Pengawasan Internal yang Ketat: Pastikan ada pengawasan yang ketat terhadap
seluruh proses dari pemesanan hingga penjualan, termasuk pemantauan
persediaan secara rutin.
2) Pemisahan Tugas (Segregation of Duties): Pisahkan tugas-tugas yang terkait
dengan pembelian, penerimaan, dan penjualan barang dagangan. Hal ini
mengurangi risiko terjadinya kolusi.
3) Rekonsiliasi Rutin: Selalu lakukan rekonsiliasi antara catatan fisik persediaan dan
catatan sistem informasi akuntansi. Pastikan perbedaannya dapat dijelaskan
dengan jelas.
4) Pemeriksaan Dokumen dan Bukti Fisik: Pastikan bahwa dokumen dan bukti fisik
(seperti faktur, kwitansi, surat jalan, dll.) dicocokkan dengan catatan sistem
akuntansi.
5) Sistem Monitoring Otomatis: Gunakan teknologi untuk memantau aktivitas sistem
secara otomatis. Misalnya, perangkat lunak untuk mendeteksi transaksi yang
mencurigakan.
b. Selama audit belum diumumkan, auditor menemukan sebuah penipuan penggajian yang
mereka lakukan, bukan supervisor departemen yang mendistribusikan cek pembayaran.
Ketika auditor menginvestigasi pembayaran cek yang tidak diklaim, mereka menemukan
bahwa karyawan sudah berhenti empat bulan sebelumnya setelah bertengkar dengan
supervisor. Supervisor terus menerus untuk membagikan kartu waktu kepada karyawan
dan mengantongi ceknya.
Cara pencegahan :
Situasi ini mengindikasikan adanya penipuan penggajian yang dilakukan oleh supervisor
departemen. Untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang, berikut adalah beberapa
langkah pencegahan yang dapat diambil:
1) Pemisahan Tugas yang Ketat: Pastikan ada pemisahan tugas yang jelas antara
orang yang menyetujui gaji, yang memproses pembayaran, dan yang
mendistribusikan cek gaji.
2) Pemeriksaan Rutin terhadap Data Karyawan: Audit secara rutin data karyawan,
termasuk tanggal masuk dan keluar, untuk memastikan keakuratan informasi dan
mendeteksi ketidaksesuaian.
3) Pengawasan Internal yang Kuat: Tingkatkan pengawasan internal untuk
memantau proses penggajian dan memverifikasi bahwa hanya karyawan aktif
yang menerima gaji.
4) Verifikasi Kepastian Keberadaan Karyawan: Implementasikan prosedur verifikasi
keberadaan karyawan secara berkala untuk memastikan bahwa karyawan yang
menerima gaji masih aktif bekerja.
5) Penggunaan Sistem Otomatis: Manfaatkan sistem informasi dan perangkat lunak
yang dapat memantau dan mengelola proses penggajian secara otomatis.

c. Auditor menemukan bahwa petugas utang yang membuat salinan dokumen pendukung
dan menggunakannya untuk membuat duplikat pembayaran pemasok. Petugas tersebut
mendepositokan cek duplikat dalam rekening bank yang ia buka dengan menggunakan
nama yang sama untuk pemasok tersebut.
Cara pencegahan :
Dalam hal ini Situasi tersebut melibatkan tindakan penipuan yang serius. Untuk
mencegah hal semacam ini di masa yang akan datang, berikut adalah beberapa langkah
yang bisa diambil:
1) Strengthen Internal Controls: Tingkatkan kontrol internal dalam sistem keuangan
perusahaan. Pastikan ada prosedur yang jelas untuk verifikasi dokumen dan
transaksi keuangan.
2) Pemisahan Tugas (Segregation of Duties): Pastikan tugas dan tanggung jawab
terkait keuangan dibagi di antara beberapa orang atau departemen. Misalnya,
orang yang mengotorisasi pembayaran tidak seharusnya memiliki akses ke
dokumen transaksi atau menyusun cek.
3) Pemeriksaan Dokumen Asli: Audit reguler dari dokumen pendukung dan transaksi
keuangan untuk memastikan integritas dan keabsahan informasi.
4) Verifikasi Rekening Bank: Lakukan rekonsiliasi bank secara teratur untuk
memastikan bahwa setiap transaksi tercatat dengan benar dan tidak ada
kejanggalan.
5) Penggunaan Teknologi Keamanan: Implementasikan teknologi keamanan seperti
enkripsi data, otentikasi dua faktor, dan pemantauan keamanan jaringan.

Anda mungkin juga menyukai