Anda di halaman 1dari 2

Ongkos Material Handling ialah ongkos yang muncul dikarenakan adanya aktivitas-aktivitas

material dari satu mesin ke mesin lainnya atau dari satu departemen ke departemen lainnya.
Semakin jauh jarak pemindahan maka ongkos material handling juga semakin besar. Begitu pula
dengan frekuensi dan beban angkut. Tata letak dalam fasilitas produksi harus direncanakan
dengan baik dan jarak dibuat seefisien mungkin antara unit kerja agar tidak terjadinya
peningkatan biaya. Perancangan tata letak fasilitas dalam artikel ini menggunakan metode
konvensional. Metode konvensional dimulai dengan menghitung ongkos material handling
(OMH). Estimasi nilai OMH pada praktikum ini dilakukan di industri rumah organik “keripik
pisang sang raja” yang terletak di Jalan. Singosari No.3 No.17, Kec. Sumbersari, Kabupaten
Jember, Jawa Timur. Estimasi ongkos material handling (OMH) dihitung dengan mengalikan
total jarak perpindahan dan frekuensi perpindahan dengan biaya angkut material handling per
meter. Diperoleh hasil yaitu pada perpindahan departemen pencucian ke departemen
pemotongan OMH total sebesar Rp 11.538 sedangkan perpindahan dari departemen
penggorengan ke departemen pengemasan OMH totalnya Rp 11.544.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, N., Utami, F. T., Fauzan, M. H. N., & Kristyanto, H. (2022). Implementasi
Material Handling dalam Mencari Jarak dan Ongkos Material serta Usulan Tata Letak
Produksi di PT. Wijaya Karya Beton. Bulletin of Applied Industrial
Engineering Theory, 3(1): 29-33.

Subhan, S., Hasan, M. T., & Nazar, M. (2015). Peningkatan Sistem Kerja Produksi
UntukMeningkatkan Efektivitas Industri Kecil di Kota Langsa (Studi Kasus pada UD.
Cita Rasa, Pabrik Roti, Kota Langsa). Jurutera, 2(01): 27-37

Anda mungkin juga menyukai