Nama : YAYANG WAWAN SETIAWAN

Nim : 502206100063
Mata Kuliah : AKUNTANSI BIAYA
Kelas 34 MANAJEMEN

SOAL:
SRAWI Mfg memproduksi 1 macam produk. Proses produksi dikerjakan melalui 2 Departemen, yakni A
kemudian B. SRAWI menerapkan sistem biaya proses. Berikut ini adalah data-data produksi untuk bulan
Januari 20XZ
DEPARTEMEN A DEPARTEMEN B
Biaya Produksi:
Rp 120,000 Rp100,00
•. Bahan Baku 30,000 Rp 50,000
• Tenaga Kerja 120,000 220,000
• BOP

Barang Dalam Proses Awal,

dengan tingkat penyelesaian
1,000 unit 200 unit
• Bahan Baku 75%
• Biaya Konversi 80%

Barang Dalam Proses Akhir,

dengan tingkat penyelesaian
500 unit 500 unit
• Bahan Baku 90%
• Biaya Tenaga Kerja 75%
• Biaya Overhead Pabrik 50%

Nilai Barang Dalam Proses Rp 50,000 Rp 42,000

Awal

Produk Jadi 2,000, transfer ke 2,000 unit

Dept. B

Diterima dari A 2,000 unit

DIMINTA:
1. Susunlah Laporan Biaya Produksi untuk Departemen A dan Departemen B dengan asumsi Biaya Rata-
rata.
2. Susunlah Laporan Biaya Produksi untuk Departemen A dan Departemen B dengan asumsi Biaya FIFO.
Biaya Rata-rata:
Departemen A:

Bahan Baku Tenaga Kerja BOP Total Biaya Produksi Unit Output Akhir Biaya per Unit

Jumlah Rp 220,000 Rp 30,000 Rp 120,000 Rp 370,000 2,000 unit Rp 185

Departemen B:

Bahan Baku Tenaga Kerja BOP Total Biaya Produksi Unit Output Akhir Biaya per Unit

Jumlah Rp 150,000 Rp 42,000 Rp 220,000 Rp 412,000 2,000 unit Rp 206

Biaya FIFO:
Departemen A:

Bahan Baku Tenaga Kerja BOP Total Biaya Produksi Unit Output Akhir Biaya per Unit

Jumlah Rp 220,000 Rp 30,000 Rp 120,000 Rp 370,000 2,000 unit Rp 185

Departemen B:

Bahan Baku Tenaga Kerja BOP Total Biaya Produksi Unit Output Akhir Biaya per Unit

Jumlah Rp 150,000 Rp 42,000 Rp 220,000 Rp 412,000 2,000 unit Rp 206

1. Departemen A:
a. Bahan Baku:
 Bahan baku awal: 1,000 unit x 75% = 750 unit
 Bahan baku baru: 2,000 unit
Total unit bahan baku: 750 + 2,000 = 2,750 unit
Biaya bahan baku per unit: (Rp 120,000 + Rp 100,000) / 2,750 unit = Rp 80 per unit
Total biaya bahan baku: 2,750 unit x Rp 80 per unit = Rp 220,000
b. Tenaga Kerja:
Biaya tenaga kerja: Rp 30,000
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP):
Biaya overhead pabrik: Rp 120,000
d. Total Biaya:
Total biaya produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi = Rp 220,000 + Rp 30,000 + Rp 120,000 = Rp 370,000
e. Unit Output Akhir:
Unit output akhir: 2,000 unit
Biaya rata-rata per unit: Rp 370,000 / 2,000 unit = Rp 185 per unit

2. Departemen B:
a. Bahan Baku:
Bahan baku dari Departemen A: 2,000 unit x 90% = 1,800 unit
Biaya bahan baku per unit: (Rp 100,000 + Rp 50,000) / 1,800 unit = Rp 83.33 per unit
Total biaya bahan baku: 1,800 unit x Rp 83.33 per unit = Rp 150,000
b. Tenaga Kerja:
Biaya tenaga kerja dari Departemen A: Rp 42,000 (dari Barang Dalam Proses Akhir)
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP):
Biaya overhead pabrik dari Departemen A: Rp 220,000 (dari Barang Dalam Proses Akhir)
d. Total Biaya:
Total biaya produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi = Rp 150,000 + Rp 42,000 + Rp 220,000 = Rp 412,000
e. Unit Output Akhir:
Unit output akhir: 2,000 unit
Biaya rata-rata per unit: Rp 412,000 / 2,000 unit = Rp 206 per unit

Laporan Biaya Produksi dengan Asumsi Biaya FIFO:

1. Departemen A:
a. Bahan Baku:
Bahan baku baru: 2,000 unit
Biaya bahan baku per unit: (Rp 120,000 + Rp 100,000) / 2,000 unit = Rp 110 per unit
Total biaya bahan baku: 2,000 unit x Rp 110 per unit = Rp 220,000
b. Tenaga Kerja:
Biaya tenaga kerja: Rp 30,000
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP):
Biaya overhead pabrik: Rp 120,000
d. Total Biaya:
Total biaya produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi = Rp 220,000 + Rp 30,000 + Rp 120,000 = Rp 370,000
e. Unit Output Akhir:
Unit output akhir: 2,000 unit
Biaya FIFO per unit: Rp 370,000 / 2,000 unit = Rp 185 per unit
2. Departemen B:
a. Bahan Baku:
Bahan baku dari Departemen A: 2,000 unit x 90% = 1,800 unit
Biaya bahan baku per unit: (Rp 100,000 + Rp 50,000) / 1,800 unit = Rp 83.33 per unit
Total biaya bahan baku: 1,800 unit x Rp 83.33 per unit = Rp 150,000
b. Tenaga Kerja:
Biaya tenaga kerja dari Departemen A: Rp 42,000 (dari Barang Dalam Proses Akhir)
c. Biaya Overhead Pabrik (BOP):
Biaya overhead pabrik dari Departemen A: Rp 220,000 (dari Barang Dalam Proses Akhir)
d. Total Biaya:
Total biaya produksi = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead pabrik
Total biaya produksi = Rp 150,000 + Rp 42,000 + Rp 220,000 = Rp 412,000
e. Unit Output Akhir:
Unit output akhir: 2,000 unit
Biaya FIFO per unit: Rp 412,000 / 2,000 unit = Rp 206 per unit