Anda di halaman 1dari 3

Tugas Keterampilan Dasar Pencak Silat

Menjelaskan tentang Filosofi Budi Pekerti Luhur Dalam Pencak Silat


Didalamnya memuat karakter (Taqwa, Tanggap, Tangguh, Tanggon,
Trengginas)
Nama : Rendi Pangestu
NIM : 23060230021
Kelas : PJKR C

Filosofi Budi Pekerti Luhur Dalam Pencak Silat


A. Apa itu pencak silat
Pencak Silat adalah seni bela diri yang tumbuh dan berkembang di
tanah air Indonesia. Dikenal tidak hanya sebagai keterampilan bertarung
fisik, tetapi juga sebagai bentuk seni, olahraga, dan warisan budaya yang
kaya. Pencak Silat memiliki akar yang dalam dalam sejarah Indonesia.
Diperkirakan telah ada sejak zaman prasejarah, namun sejarah tertulis
Pencak Silat mulai muncul pada abad ke-6 di Pulau Jawa. Awalnya, seni
bela diri ini digunakan untuk melindungi diri dan tanah dari ancaman luar.
Seiring berjalannya waktu, Pencak Silat berkembang menjadi tradisi yang
diwariskan dari generasi ke generasi.
Pencak Silat tidak hanya sekadar serangkaian gerakan fisik itu juga
mencakup aspek spiritual dan nilai-nilai budaya yang mendalam. Filosofi
Pencak Silat mencakup konsep-konsep seperti kejujuran, keberanian, dan
penghormatan terhadap lawan. Melalui latihan dan pemahaman filosofi
ini, praktisi Pencak Silat belajar tidak hanya mengendalikan tubuh mereka
tetapi juga jiwa dan pikiran. Pencak Silat, selain sebagai seni bela diri,
juga menjadi wahana untuk mengembangkan budi pekerti luhur. Filosofi
yang melekat dalam Pencak Silat tidak hanya berkutat pada gerakan fisik,
tetapi juga menggali kedalaman jiwa dan nilai-nilai kehidupan. Di balik
setiap tendangan dan pukulan, terdapat ajaran filosofis yang
mencerminkan kebijaksanaan dan keseimbangan. Artikel ini akan
membahas filosofi budi pekerti luhur yang mendalam dalam konteks
Pencak Silat.

B. Karakter Dalam Pencak Silat


Filosofi budi pekerti luhur dalam Pencak Silat menciptakan lebih
dari sekadar atlet bela diri. Ia membentuk karakter yang kokoh, memupuk
nilai-nilai moral, dan merangsang pertumbuhan pribadi yang holistik.
Melalui keseimbangan tubuh, jiwa, dan pikiran, Pencak Silat menjadi lebih
dari seni bela diri. Ia menjadi perwujudan kebijaksanaan hidup yang
diterapkan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Pencak Silat tidak
hanya berkaitan dengan keterampilan fisik semata, tetapi juga merangkul
filosofi budi pekerti luhur yang tercermin dalam karakteristik seperti
taqwa, tanggap, tangguh, tanggon, dan trengginas. Berikut ini makna
tentang karakteristik tersebut.
a. Taqwa
Taqwa yang dimaksud dalam pencak silat yaitu kesalehan dan
ketaatan kepada Tuhan. Dalam pencak silat taqwa atau kesalehan
menjadi landasan budi pekerti luhur pada setiap individu. Setiap
individu selalu diajarkan untuk menjaga ketaatan kepada tuhan
dan berperilaku adi dalam bertingkah laku. Hal ini akan
menciptakan dasar moral yang kuat dan memberikan dimensi
spiritual dalam pembelajaran pencak silat.

b. Tanggap
Tanggap yang dimaksud dalam pencak silat yaitu kecerdasan dan
responsif. Karakteristik tanggap mendorong setiap individu
dalam pencak silat untuk menjadi cerdas dan responsif terhadap
situasi sekitar. Kecerdasan dan keterampilan responsif ini
diterapkan untuk mengatasi tantangan dengan bijaksana.

c. Tangguh
Tangguh yang dimaksud dalam pencak silat yaitu kekuatan dari
segi fisik dan kekuatan mental. Setiap individu pencak silat
diajarkan untuk membangun ketahanan terhadap tekanan dan
tantangan. Dengan itu setiap individu akan terbentuk karakter
tangguh dalam menghadapi segala situasi, baik dalam atau di
luar pertandingan.

d. Tanggon
Dalam pencak silat tanggon memiliki arti kecakapam dan
kewaspadaan. Karakter ini merujuk pada keterampilan teknis dan
kewaspadaan yang dimiliki setiap individu dalam pencak silat.
Tanggon menciptakan pemahaman mendalam tentang seni bela
diri. Ini melibatkan pengembangan keahlian dalam berbagai
gerakan dan teknik, serta kesadaran tinggi terhadap lingkungan
sekitar.

e. Trengginas
Cekataan dan efisien merupakan makna trengginas dalam pencak
silat. Trengginas menekankan pada kecekatan dan efisiensi
gerakan. Dalam pembelajaran pencak silat, setiap individu
didorong untuk menjadi trengginas, yaitu cekatan dalam setiap
tindakan dan efisien dalam penggunaan energi. Hal ini tidak
hanya berdampak pada keterampilan bertarung, tetapi juga pada
pengelolaan waktu dan sumber daya secara keseluruhan.
C. Implementasi Karakteristik Pencak Silat Dalam Pembelajaran
Secara umum istilah implemantasi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti pelaksanaan atau penerapan. Jadi dalam hal ini terkait
penerapan tentang pelaksanaan dari 5 karakter dalam pencak silat tersebut
akan saya bahas satu per satu.
1. Selalu melaksanakan ibadah sesuai ajaran agamanya dan selalu
berdoa sebelum berlatih dan betanding, hal ini contoh penerapan
karakter taqwa dalam pencak silat. Seorang pelatih atau seorang
guru juga harus bisa mengajarkan kepada muridnya tentang
ketaatan kepada tuhan. Hal ini akan membantu kita menjaga
moralitas dan integritas dalam segala tindakan yang kita lakukan.
2. Dalam pencak silat, karakter tanggap mengajarkan kita untuk
peka terhadap situasi sekitar dan cepat dalam mengambil
tindakan. Dalam kehidupan sehari-hari, karakter tanggap dapat
diimplementasikan dengan menjadi orang yang responsif
terhadap kebutuhan orang lain. Misalnya, jika ada teman yang
membutuhkan bantuan, kita bisa tanggap dan segera membantu
tanpa ragu-ragu.
3. Dalam pencak silat, karakter tangguh mengajarkan kita untuk
kuat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
Dalam kehidupan sehari-hari, karakter tangguh dapat
diimplementasikan dengan menghadapi masalah dengan tekad
yang kuat. Kita harus berani menghadapi rintangan dan tidak
mudah putus asa dalam mencapai tujuan kita.
4. Dalam pencak silat, karakter tanggon mengajarkan kita untuk
sabar dan mengendalikan emosi. Dalam kehidupan sehari-hari,
karakter tanggon dapat diimplementasikan dengan menjaga
ketenangan dalam menghadapi situasi sulit. Kita harus belajar
sabar dan tidak mudah marah, serta mampu mengendalikan
emosi agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
5. Dalam pencak silat, karakter trengginas mengajarkan kita untuk
cepat dan lincah dalam bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari,
karakter trengginas dapat diimplementasikan dengan menjadi
orang yang proaktif dan efisien. Kita harus berusaha untuk
melakukan tugas dengan cepat dan efektif, serta mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai