Anda di halaman 1dari 16

HALAMAN SAMPUL

BAHAN AJAR
PENCAK SILAT

SEKOLAH MENENGAH atas KELAS X

1
KATA PENGANTAR

Bahan ajar pencak silat yang ditulis ke dalam bentuk teks merupakan sarana penunjang
dalam meningkatkan efektivitas keberhasilan proses pembelajaran di kelas maupun di lapangan.
Melalui permendikbud No. 24 tahun 2016, pemerintah telah mengembangkan kompetensi inti dan
kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 sebagai landasan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sumber belajar berupa bahan ajar pencak silat.

Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang tercantum dalam permendikbud digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan bahan ajar ini. Oleh Karena itu, materi-materi yang diberikan
lebih ditekankan pada pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Materi-materi dalam bahan
ajar ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar guna membatu dalam pengembangan kesehatan
jasmni dan rohani peserta didik sejak dini.

Walaupun demikian, kami sadar bahwa bahan ajar ini memiliki kekurangan. Untuk itu,
seagala bentuk kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat membantu dalam proses perbaikan
bahan ajar ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
bahan ajar ini. Semoha Tuhan Yang Maha Esa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Akhir kata, semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi pendidik maupun peserta didik serta
pembaca.

Wates, ….. Februari 2017

Penulis

2
KOMPETENSI INTI

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai serminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
takonolgi, seni, budaya, dan humaniora degnan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai
anugrah Tuhan yang tidak ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud
syukur kepada sang Pencipta.
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.
2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik.
2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.5 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan bayangan (shadow fighting) olahraga
beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif**

3
4.4 Mempraktikkan hasil analisis strategi dalam pertarungan bayangan (shadow fighting)
olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak efektif**

INDIKATOR

1.1.1 Menggunakan tubuh dan seluruh perangkat gerak serta kemampuannya dalam
pembelajaran aktivitas beladiri pencaksilat sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
1.2.1 Memelihara dan membina tubuh dalam aktivitas pembelajaran beladiri pencaksilat
sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.
2.1.1 Menunjukkan perilaku sportif dalam pembelajaran aktivitas beladiri pencak silat.
2.2.1 Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan dalam
pembelajaran aktivitas beladiri pencaksilat.
2.2.2 Menunjukkan perilaku bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana
pembelajaran pembelajaran aktivitas beladiri pencaksilat.
2.3.1 Menunjukkan perilaku santun selama pembelajaran aktivitas beladiri pencaksilat.
2.4.1 Menunjukkan perilaku bekerjasama selama pembelajaran aktivitas beladiri
pencaksilat.
2.5.1 Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran aktivitas beladiri pencaksilat.
3.4.1 Menganalisis strategi serangan dalam penyerangan bayangan (shadow fighting)
olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif.
3.4.2 Menganalisis strategi pertahanan dalam penyerangan bayangan (shadow fighting)
olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif.
4.4.1 Mempraktikkan strategi serangan dalam penyerangan bayangan (shadow fighting)
olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif.
4.4.2 Mempraktikkan strategi pertahanan dalam penyerangan bayangan (shadow fighting)
olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif.

4
URAIAN TEORI

A. Kategori Keterampilan Gerak Beladiri Pencaksilat.


Pencaksilat merupakan olahraga bela dir asli Indonesia yang harus dilestarikan. Untuk
itu, mari kita mempelajarinya dengan baik dan benar. Karena banyak sekali nilai-nilai luhur di
dalamnya yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh generasi kita maupun generasi yang
akan dating. Aspek tersebut adalah:
1. Aspek mental spiritual, yaitu bahwa pencaksilat dapat digunakan sebagai sarana
membangun dan mengembangkan kepribadian karakter mulia seseorang.
2. Aspek seni budaya, hal ini berarti rangkaian gerak dalam pencak silat pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, yang dilengkapi oleh music dan busana
tradisiaonalnya.
3. Aspek bela diri, hal ini menunjukkan bahwa rangkaian gerak dalam pencaksilat cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis beladiri pencak silat.
4. Aspek olahraga, yaitu aspek fisik dalam pencaksilat menjadi aspek yang sangat
diunggulkan. Pesilat secara otomatis akan menyelaraskan antara pikiran dengan olah gerak
anggota tubuh sehingga pencak silat ditampilkan dalam bentuk pertandingan dan
demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik tunggal, ganda, maupun beregu.
Pencak silat merupakan bela diri yang memiliki system sikap dan gerak yang terencana,
terorganisir, terarah, terkoordinasi dan terkendali. Secara umum rangkaian gerak dalam pencak
silat menggunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan sebagai alat penyerangan dan
pembelaan diri, dapat dilakukan dengan atau tanpa alat (senjata), dan tidak emmerlukan senjata
tertentu, tetapi benda apapun dapat dijadikan seabgai senjata. Secara khusus pesilat harus
menampilkan sikap tenang, lemas dan waspada, tidak hanya menggandalkan kekuatan atau
tenaga, tetapi menggunakan kelentukan, kelincahan, kecapatan, dan ketepatan, lebih
memperhatikan posisi dan perubahan pemindahan berat badan, dan memanfaatkan
serangan/tenaga alawan, sehingga mengeluarkan tenaga seefisien mungkin. Di samping itu,
pencaksilat memiliki 4 aspek yang terangkum dalam satu kesatuan gerak/penampilan, yaitu
aspek akhlak, aspek beladiri, aspek seni, dan aspek olahraga. Sebagai aspek beladiri berarti
pencaksilat berfungsi sebagai cara untuk mengindari diri dari seagala bahaya baik secara
jasmani maupun rohani.

5
B. Kategori Keterampilan Gerak Beladiri Pencaksilat.
Pencaksilat merupakan olahraga beladiri yang memanfaatkan energi yang ada baik
energi lawan maupun energi yang ada dari dalam diri sendiri sehingga terbentuk serangan dan
elakan yang efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai tingkat efisien gerak perlu menguasai
beberapa keterampilan gerak sehingga dapat mengkombinasikannya ke dalam bentuk serangan
maupaun elakan dalam bertahan. Terdapat beberapa keterampilan gerak yang dapat dikuasai
melalui pencaksilat, diantaranya adalah:

1. Sikap kuda-kuda depan.


Kuda-kuda merupakan salah satu teknik dalam
olahraga pencak silat yang memperlihatkan kaki dalam
keadaan statis. Teknik kuda-kuda dalam pencak silat
menekankan pada penempatan posisi kaki dalam berbagai
bentuk dan kemampuan menopang berat badan. Dengan
demikian, dapat dilakukan dan dianalisis mengenai
keterampilan gerakan dalam sikap kuda-kuda depan,
yaitu.
a. Sikap berdiri, posisi kaki di depan ditekuk dan kaki belakang lurus.
b. Telapak kaki belakang serong ke luar.
c. Berat badan ditumpukan pada kaki depan.
d. Badan tegap dan pandangan ke depan.
e. Kedua tangan bersiap di depan dada.
Terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam sikap kuda-kuda depan
dalam bela diri pencak silat, yaitu sikap badan kaku, kaki kurang dibuka, posisi kaki kurang
kuat, dan badan tidak ditumpu di kaki depan.

2. Sikap kuda-kuda belakang.


Dalam pelaksanaannya, sikap kuda-kuda belakang memiliki beberapa kesaman
dengan pelaksanaan sikap kuda-kuda depan. Hanya saja, untuk sikap kuda-kuda belakang,
berat badan bertumpu pada kaki belakang. Berbeda dengan kuda-kuda depan yang
meletakkan berat badan di kaki depan. Secara terperinci, berikut merupakan tahapan
gerakan dalam pelaksanaan sikap kuda-kuda belakang.
a. Berdiri dengan bertumpu pada kaki belakang.

6
b.Tumit yang dipakai sebagai tumpuan lurus dengan panggul.
c. Condongkan badan ke depan.
d.Kaki depan jinjit dengan menapak dengan tumit atau ujung kaki.
e. Kedua tangan bersiap di depan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan
sikap kuda-kuda belakang adalah kesalahan-kesalahan yang sering
terjadi saat melakukan latihan. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah
sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpukan pada kaki belakang,
badan kurang condong, dan tumit serta panggul tidak lurus.

3. Sikap kuda-kuda tengah.


Dalam sikap kuda-kuda tengah dapat dilakukan dan dapat dilakukan analisis
keterampilan gerak melalui tahapan-tahapan gerakan sebagai berikut:
a. Berdiri dengan kaki dibuka lebar.
b. Kedua lutut ditekuk seingga titik berat badan berada di keua kaki.
c. Kedua tangan bersiap di depan dada.
Setiap sikap gerak tetap miliki bagian yang sering terjadi
kesalahan, bagian-bagian tersebut antara lain, yaitu sikap badan kaku,
berat badan tidak ditumpukan pada kedua kaki, serta kaki kurang
dibuka lebar.

4. Sikap kuda-kuda samping.


Sikap kuda-kuda samping dapat dianalisis melalui
tahapan-tahapan pelaksanaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah.
a. Berdiri dengan kaki dibuka lebar meyerong ke kanan.
b. Salah satu kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping.
c. Berat badan ditumpukan pada kaki depan.
d. Bahu sejajar atau segaris dengan kaki.
e. Kedua tangan bersiap di depan dada.
Letak kesalahan yang harus diperhatikan dalam gerakan sikap kuda-kuda samping
adalah sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpu pada kaki yang ditekuk, dan kaki
kurang dibuka lebar.

7
5. Sikap kuda-kuda silang depan.
Analisis keterampilan gerak sikap kuda-kuda depan
melalui tahapan gerakan sebagai berikut.
a. Berdiri tegak lurus dengan kaki kanan di depan sebagai titik
tumpuan.
b. Kaki kiri disilangkan di belakang kaki kanan dengan
sentuhan pada ibu atau ujung jari kaki.
c. Kedua tangan bersiap di depan dada.
Letak kesalahan yang perlu diperhatikan karena sering
terjadi adalah sikap badan kaku, berat badan tidak ditumpukan
pada salah satu kaki, kaki terlalu membuka dan badan kurang
seimbang.

6. Sikap kuda-kuda silang belakang.


Sikap kuda-kuda silang belakang dapat dilakukan dengan
menganalisis keterampilan gerak melalui tahapan gerakan sebagai
berikut.
a. Berdiri menyamping dengan tumpuan kaki kanan, kaki kiri agak
ditekuk menyilang di belakang kaki kanan.
b. Badan tegak agar tetap seimbang.
c. Kedua tangan bersiap di depan bawah dan atas.
Letak kesalahan yang perlu diperhatikan adalah sikap badan
kaku, kaki terlalu membuka dan tidak menyilang, serta badan tidak
seimbang.

7. Pukulan Lurus.
Analisis keterampilan gerak pukulan lurus dapat dilakukan dengan menganalisis
keterampilan gerak melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Sikap kaki kuda-kuda dengan kaki kiri berada lebih ke depan.
b. Kedua belah tangan bersiap di depan dada.
c. Telapak kaki kanan dan kiri sejajar (pararel).
d. Tangan kanan memukul dengan mengubah kepalan tangan menjadi telungkup.
e. Lakukan dengan mengubah/mengganti posisi kaki dan tangan yang memukul.

8
Kesalahan-kesalahan yang perlu diperhatikan yaitu terletak pada sikap badan yang
kaku, kaki kurang dibuka, posisi kaki kurang kuat, badan tidak seimbang, pukulan kurang
kuat, dan tangan tidak mengepal telungkup.

8. Pukulan Bandul.
Teknik pukulan bendul dapat dilakukan dan dianalisis melalui tahapan-tahapan
gerakannya, yaitu.
a. Sikap kaki kuda-kuda tengah.
b. Kedua belah tangan menyilang di depan dada, tangan yang akan memukul jari-jarinya
dipertahankan tetap mengepal.
c. Ayunkan tangan yang memukl ke depan dengan kepalan telungkup.
d. Tangan yang lainnya tetap menutup badan.
e. Lakukan dengan mengubah/mengganti tangan yang digunakan untuk memukul.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sikap kuda-kuda yang kurang baik Karena
kaki kurang dibuka, posisi kaki kurang kuat, badan tidak seimbang, ayunan/pukulan kurang
kuat, dan tangan yang memukul tidak mengepal.

9. Pukulan Tegak.
Pukulan tegak dapat dilakukan dengan menganalisis keterampilan gerak melalui
tahapan gerak sebagai berikut.
a. Sikap kaki dengan kuda-kuda tengah.
b. Kedua tangan bersiap di depan dada, tangan yang digunakan untuk memukul mengepal.
c. Tangan kanan memukul ke depan dengan kepalan tegak.
d. Tangan yang lainnya tetap pada posisi menutup badan.
e. Lakukan dengan mengubah/mengganti posisi kaki dan tangan dalam melakukan
pukulan.
Letak kesalahan yang sering terjadi adalah sikap kuda-kuda tengah kurang baik, kaki
kurang dibuka, posisi kaki kurang kuat, badan tidak seimbang, pukulan kurang kuat, dan
tangan yang digunakan untuk memukul tidak mengepal tegak.

10. Pukulan Melingkar.


Pukulan melingkar dapat dilakukan dengan menganalisis melalui tahapan gerakan
sebagai berikut.
a. Sikap kaki dengan kuda-kuda tengah.

9
b. Kedua tangan menyilang di depan dada, tangan yang akan memukul jari-jarinya
mengepal.
c. Mengayunkan tangan yang digunakan untuk memukul secara melingkar dari sisi kiri-
depan-kanan dengan kepalan tegak.
d. Tangan yang lainnya tetap menutup badan.
e. Lakukan dengan mengubah/mengganti tangan yang digunakan utnuk memukul.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi adalah sikap kuda-kuda tengah kurang baik
Karena badan tidak seimbang, ayunan/pukulan kurang kuat, dan tangan yang memukul
tidak mengepal tegak.

11. Tendangan Lurus ke Depan.


Tendangan lurus ke depan dapat dilakukan dengan menganalisis keterampilan gerak
melalui tahapan gerakan sebagai berikut.
a. Sikap kaki menggunakan kuda-kuda kiri.
b. Melakukan tendangan ke depan dengan menggunakan kaki kanan dilanjutkan dengan
menghentakkan telapak kaki sejajar dengan bahu.
c. Kedua tangan berada di depan dada untuk menjaga keseimbangan.
Kesalahan-kessalahan yang sering terjadi yaitu sikap kuda-kuda kaki kiri kurang
baik, tidak ada hentakkan telapak kaki, hentakan tidak sejajar dnegan bahu dan badan tidak
seimbang.

12. Tendangan Melingkar.


Tendangan melingkar dapat dilakukan dengan menganalisis keterampilan gerak
melalui tahapan gerakan sebagai berikut.
a. Sikap kaki menggunakan sikap kuda-kuda samping kiri.
b. Menendang ke depan dengan menggunakan punggung kaki kanan.
c. Kedua tangan berada di depan dada sebagai cara untuk menjaga keseimbangan.
Kesalahan yang peling sering terjadi adalah sikap kuda-kuda kiri kurang baik yang
ditandai dengan tidak ada hentakan punggung kaki dan badan tidak seimbang.

13. Tendangan “T”.


Teknik ini dapat dilakukan dengan menganalisis keterampilan gerak melaluitahapan
gerakan sebagai berikut.
a. Sikap kuda-kuda samping kiri.

10
b. Menenedangkan kaki kanan dari samping ke depan dengan hentakan telapak kaki.
c. Kedua tangan berada di depan dada untuk menyeimbangkan badan.
Kesalahan-kelasahan yang sering terjadi adalah sikap kuda-kuda kiri kurang baik,
tidak ada hentakan telapak kaki, dan badan tidak seimbang.

14. Tendangan Samping.


Tendangan samping dapat dilakukan dan dianalisis melalui tahapan keterampilan
gerakannya, yaitu.
a. Sikap kuda-kuda samping kiri.
b. Kaki kanan ditendangkan ke depan dengan perkenaan pada punggung kaki.
c. Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.
Kesalahan yang harus diperhatikan adalah sikap kuda-kuda samping kiri yang
kurang baik, tendangan tidak menggunakan punggung kaki dan badan tidak seimbang.

15. Elakan Bawah.


Elakan bawah dapat dilakukan dan dianalisis menggunakan tahapan gerakan yang
ada, yaitu.
a. Sikap kuda-kuda depan.
b. Endahkan tubuh dengan cara menekuk lutut.
c. Sikap tangan waspada.
Kesalahan yang sering terjadi adalah sikap kuda-kuda depan kurang baik, tubuh
kurang rendah, dan tangan tidak siap.

16. Elakan Atas.


Teknik ini dapat dilakukan dan dianalisis melalui tahapan gerakan sebagai berikut.
a. Sikap kuda-kuda depan.
b. Angkat kedua kaki dengan sikap tungkai ditekuk.
c. Sikap tangan selalu waspada.
d. Mendarat dengan kedua kaki saling menyusul.
Letak kesalahan yang sering terjadi adalah sikap kuda-kuda depan kurang baik,
tubuh kurang tarangkat, kedua kaki tidak ditekuk saat mengangkat, tangan tidak siap, dan
mendarat dengan kedia kaki secara bersamaan.

11
17. Elakan Samping.
Teknik elakan samping dapat dilakukan dan dianalisis melalui tahapan gerakan
sebagai berikut.
a. Sikap kuda-kuda tengah.
b. Memindahkan berat badan ke samping kiri/kanan dengan mengubah sikap kuda-kuda
tengah menjadi kuda-kuda samping.
c. Sikap tangan tetap waspada.
Letak kesalahan yang sering terjadi adalah terdapat pada sikap kuda-kuda tengah
yang kurang baik, berat badan tidak dipindahkan ke kiri/kanan, dan tangan tidak siap.

18. Elakan lurus/berputar dakam posisi kuda-kuda depan.


Teknik ini dapat dilakukan dengan menganalisis keterampilan gerakan sebagai
berikut.
a. Sikap kuda-kuda depan.
b. Condongkan badan ke belakang.
c. Sikap tangan selalu waspada.
Letak kesalahan yang paling sering terjadi adalah sikap kuda-kuda depan kurang
baik, badan tidak dicondongkan ke depan, dan tangan tidak siap.

C. Aktivitas pembelajaran pada gerak sikap kuda-kuda.


Melakukan aktivitas beladiri pencak silat melalui belajar keterampilan gerak sikap
kuda-kuda.
1. Memilih kelompok yang seimbang.
2. Berdiri berhadapan dengan jarak satu lengan, berdiri dengan sikap tegak.
3. Salah satu siswa melakukan kuda-kuda depan, siswa yang lain memberikan aba-aba dan
mengoreksi.
4. Salah satu siswa melakukan kuda-kuda belakang, siswa yang lain memberikan aba-aba dan
mengoreksi.
5. Salat satu siswa melakukan kuda-kuda tengah, siswa yang lain memberikan aba-aba dan
mengoreksi.
6. Salah satu siswa melakukan kuda-kuda samping, siswa yang lain memberikan aba-aba dan
mengoreksi.

12
7. Salah satu siswa melakukan kuda-kuda silang depan, siswa yang lain memberikan aba-aba
dan mengoreksi.
8. Melakukan gerakan tersesbut secara bergantian.

D. Aktivitas Pembelajaran Gerak Pukulan.


Lakukan aktivitas pembelajaran untuk belajar gerak pukulan yang dikombinasikan
dengan elakan dalam pencak silat. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut.
1. Dua peserta didik berdiri saling berhadapan dengan jarak satu lengan, berdiri dengan sikap
kuda-kuda kanan/kiri depan.
2. Salah satu peserta didik maju dengan melangkahkan kaki kanan kemudian memukul
dengan menggunakan tangan kanan, peserta didik lainnya melakukan elakan dengan cara
mundur dengan melangkahkan kaki kiri ke belakang (kuda-kuda belakang).
3. Salah satu peserta didik geser ke kiri dengan melangkahkan kaki kiri, peserta didik lainnya
melakukan elakan dengan cara mundur dengan melangkahkan kaki kanan (kuda-kuda
belakang).
4. Salah satu peserta didik maju dengan melangkahkan kaki kanan dilanjutkan dengan
memukul dengan menggunakan tangan kanan, peserta didik lainnya melakukan elakan
dengan cara mundur dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang (kuda-kuda belakang).
5. Salah satu peserta didik maju dengan melangkahkan kaki kanan kemudian memukul
dengan menggunakan tangan kanan, peserta didik lainnya melakukan elakan dengan cara
menggeser kaki kiri ke samping kiri (kuda-kuda samping kiri).
6. Lakukan secara bergantian.

E. Aktivitas Pembelajaran Kombinasi gerak elakan dengan teknik serangan pada


pencaksilat.
Melakukan aktivitas pembelajaran padanan untuk mempelajari keterampilan gerak
elakan dalam beladiri pencak silat, seperti di bawah ini.
1. Mencari pasangan yang seimbang.
2. Berdiri dengan saling berhadapan dengan jarak satu lengan, sikap kuda-kuda depan.
3. Salah satu peserta didik memukul dengan menggunakan tangan kanan, kemudian peserta
didik lainnya mengelak dengna elakan bawah.
4. Salah satu peserta didik memukul dengan menggunakan tangan kanan, kemudian peserta
didik lainnya mengelak dengan elakan samping.

13
5. Salah satu peserta didik melakukan pukulan dengan menggunakan tangan kanan, kemudian
peserta didik lainnya mengelak dengan elakan lurus/berputar.
6. Salah satu peserta didik menendang dengan kaki lawan bagian kanan, kemudian peserta
didik lainnya melakukan elakan dengan menggunakan elakan atas/loncat.

F. Aktivitas Pembelajaran Analisis Kategori Keterampilan Gerak Pada Aktivitas Beladiri


Pencak Silat.
Pembelajaran aktivitas beladiri pencak silat dapat dilakukan secara berpasangan atau
pertarungan bayangan. Salah satu bentuk aktivitas beladiri pencaksilat secara
berpasangan/pertarungan bayangan, yaitu aktivitas belajar gerak pukulan dan elakan yang
dilaksanakan dengan menggunakan formasi saling berhadapan/berpasangan. Langkah-langkah
pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1. Berpasangan dan berdiri saling berhadapan dengan jarak satu lengan, berdiri dengan sikap
kuda-kuda kanan/kiri depan.
2. Melangkahkan kaki kanan sambil memukulkan tangan kanan dan peserta didik yang lain
mundur kaki kiri elakan (kuda-kuda belakang).
3. Melangkahkan kaki kiri sambil memukulkan tangan kiri dan peserta didik lainnya mundur
kaki kanan kanan elakan (kuda-kuda belakang).
4. Maju kaki kanan pukul tangan kanan dan peserta didik lainnya mundur kaki kanan elakan
(kuda-kuda belakang).
5. Maju kaki kanan pukul tangan kanan dan peserta didik lainnya menggeser kaki kiri ke
samping kiri elakan (kuda-kuda samping kiri).
6. Setelah mengerti dan memahami gerakan tersebut, gunakan aba-aba/hitungan untuk
melakukan setiap gerakan.
7. Seberapa cepat pukulan yang dilakukan agar lawan tidak mampu mengelak? Kapan
memilih pukulan lurus, tegak, bandul, dan melingkar untuk dilakukan? Jenis elakan apa
yang cocok untuk menghindari pukulan lurus, tegak, bandul, dan melingkar?
8. Mengeksplorasi pertanyan-pertanyaan tersebut ke dalam aktivitas pembelajaran.
9. Melakukan aktivitas pembelajaran berpasangan dengan menerapkan nilai sportivitas,
kerjasama, dan disiplin dalam melakukan aktivitas pembelajaran.

14
Variasi gerakan dapat dikebangkan langsung oleh peserta didik dengan
mengkombinasikan tendangan dan angkisan, kemudian pukulan, tendangan, tangkisan, dan
elakan.

CATATAN PENTING…….

…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………

15
DAFTAR PUSTAKA

Sumaryoto dan Soni Nopembri. 2014. PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN


KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

Salinan Permendikbud Nomor 24 Thaun 2016 Tentang Kmpetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
http://dikbud.lombokbaratkab.go.id/uploaded/Permendikbud_Tahun2016_Nomor024.pdf.
Diakses pada tanggal 16 Februari 2017 jam 08.05 WIB.

16

Anda mungkin juga menyukai