Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis Paragraf

egiatan belajar selanjutnya ini akan membahas masalah jenis-jenis paragraf. Sebuah karangan yang
utuh dan panjang, seperti novel, cerpen, laporan dinas, dan sebuah karya tulis ilmiah, tentu terdiri
atas beberapa paragraf. Dalam sebuah karangan yang utuh dan panjang itu tidak hanya ada satu
jenis paragraf, tetapi dapat juga terdiri dari beberapa paragraf yang jenisnya dapat berbeda-beda
berdasarkan karakteristiknya. Apabila paragraf-paragraf dalam sebuah karangan yang utuh tersebut
kita ambil satu atau dua paragraf, tentu dapat terlihat perbedaan jenisnya. Sebuah paragraf, baik
yang utuh dalam sebuah karangan maupun terlepas dari sebuah karangan, jenis-jenis paragraf itu
dapat dibedakan berdasarkan: (1) letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, (2) letak atau
posisi kalimat topiknya, (3) teknik pemaparan paragraf, dan (4) pengembangan paragraf. Agar lebih
jelasnya jenis-jenis paragraf berdasarkan keempat hal tersebut, marilah kita ikuti penjelasannya
sebagai berikut.

A. POSISI PARAGRAF DALAM KARANGAN

Saudara, dilihat dari letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, paragraf dibedakan atas: (1)
paragraf pengantar atau pembuka, (2) paragraf pengembang atau paragraf penghubung, dan (3)
paragraf penutup.

1. Paragraf Pengantar atau Pembuka


Paragraf pengantar berfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang akan
dikemukakan. Sebagai pengantar masalah tertentu yang hendak dibicarakan, sebuah paragraf
pengantar atau pembuka ini haruslah menarik minat dan perhatian pembaca. Agar menarik minat
dan perhatian pembaca tentu memanfaatkan pilihan kata, susunan kalimat, dan tidak
berkepanjangan menjadi pilihan utama. Selain sebagai pengantar kepada masalah yang hendak
dibicarakan, paragraf pengantar juga berfungsi untuk menjelaskan tujuan yang hendak dicapai.

Contoh:
Tailing adalah jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tambang, selain limbah batuan keras (over-
burden), limbah minyak pelumas, limbah kemasan bahan kimia, dan limbah domestik. Tailing dalam
dunia pertambangan selalu menjadi masalah serius. Oleh karena itu, penanganan tailing perlu
dilakukan secara serius, bersistem, dan berkelanjutan.
(Koran Tempo, Kamis, 22 Juli 2004:B12)

2. Paragraf Pengembang atau Paragraf Penghubung


Paragraf pengembang adalah paragraf yang menyampaikan pokok pikiran penulis. Sebab, masalah
yang akan diuraikan lebih lanjut oleh penulis terdapat dalam paragraf pengembang. Paragraf
pengembang berisi pokok persoalan yang akan dikemukakan oleh penulis. Secara kuantitatif
paragraf pengembang adalah paragraf yang paling banyak jumlahnya, dan dapat juga paling panjang
kalimat-kalimat penjelasnya. Namun, setiap paragraf dengan paragraf lainnya harus tetap saling
berhubungan secara logis topik pembicaraannya.

Contoh:
Tailing itu merupakan limbah yang menyerupai lumpur kental, pekat, asam, dan mengandung logam-
logam berat. Oleh karena itu, tailing berbahaya bagi keselamatan makhluk hidup. Apalagi jumlah
tailing yang dibuang oleh setiap perusahaan tambang mencapai ribuan ton per hari. Limbah tailing
berasal dari batu-batuan dalam tanah yang telah dihancurkan hingga menyerupai bubur kental oleh
pabrik pemisah mineral, seperti emas, perak, dan tembaga dari bebatuan. Proses itu dikenal dengan
sebutan proses penggerusan.
(Koran Tempo, Kamis 22 Juli 2004:B12)
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan dari apa yang telah dibicarakan atau diuraikan sebelumnya.
Sebagai penutup, paragraf ini dimaksudkan untuk dapat mengakhiri sebuah karangan. Selain sebagai
simpulan, paragraf penutup juga dapat berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang telah
dibicarakan di muka. Oleh karena itu, paragraf penutup harus dapat memberi gambaran secara
singkat, padat, dan jelas tentang apa yang telah dibicarakan oleh penulis dalam karangan tersebut.

Contoh:
Melalui sistem pembuangan tailing ke dasar laut (Submarine Tailing Despisal), Newmont Minahasa
Raya setiap harinya disebutkan membuang 2.000 ton tailingnya ke Tuluk Buyat. Tailing dibuang
lewat pipa yang digelar dari lubang Messel ke pantai. Lalu, dari pantai diangkut sejauh 8.000 meter
sampai kedalaman 82 meter di bawah permukaan laut. Jadi, semua itu karena tailing.
(“Semua Karena Tailing”. Koran Tempo, Kamis 22 Juli 2004:B12)

B. POSISI KALIMAT TOPIK

Sebuah paragraf dapat dibedakan juga dari letak atau posisi kalimat topiknya. Atas dasar posisi
kalimat topik ini paragraf dibedakan menjadi: (1) paragraf deduktif, (2) paragraf induktif, (3) paragraf
deduktif-induktif atau paragraf campuran, dan (4) paragraf penuh kalimat topik. Agar Anda lebih
jelas dan mengerti, baiklah kita uraikan sebagai berikut.

1. Paragraf Deduktif
Kalimat topik dalam paragraf deduktif terletak di awal paragraf yang kemudian diikuti oleh beberapa
kalimat penjelas. Kalimat topik paragraf deduktif bersifat umum yang kemudian dijelaskan secara
rinci dalam kalimat-kalimat penjelas yang bersifat khusus.

Contoh:
Begitu banyak persoalan kelautan yang menyangkut kepentingan Indonesia, baik nasional, regional,
maupun internasional. Di bidang nasional, masa depan bangsa semakin terkait erat dengan masalah-
masalah kelautan, terutama karena semakin rusak dan habisnya sumber-sumber perekonomian
bangsa di darat, padahal laut juga terabaikan. Secara regional, Indonesia dikelilingi laut dengan
negara-negara tetangga yang juga semakin terkait dengan pengembangan dan pengelolaan
kekayaan dan ruang laut. Negara-negara tetangga pun semakin banyak menaruh perhatian pada
prospek pemanfaatan laut bagi kepentingan masa depan ekonomi mereka.
(Kompas, Kamis, 29 Juli 2004: 10, kolom 1)

2. Paragraf Induktif
Kalimat topik paragraf induktif terletak di akhir paragraf yang sebelumnya dipenuhi kalimat-kalimat
penjelas. Sebaliknya, dari jenis paragraf deduktif, paragraf induktif dimulai dari kalimat-kalimat
penjelas yang bersifat khusus kemudian disimpulkan atau ditegaskan dalam kalimat topik pada akhir
paragraf.

Contoh:
Akan tetapi, penempatan limbah di kedalaman 82 meter dinilai tidak tepat. Hal ini yang
menyebabkan tersebarnya partikel-partikel tailing. November 2002, Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia (Walhi) membuat laporan akhir penelitian kondisi sedimentasi dan kualitas biodiversitas
perairan Teluk Buyat dan Ratatotok. Kesimpulan penelitian ini, kandungan logam berat Merkuri,
Arsen, dan Cadmium di sebagian titik pengambilan sampel telah melewati ambang batas. Begitu juga
dengan senyawa sianida konsentrasinya melampaui ambang batas.
(Koran Tempo. Kamis, 22 Juli 2004:B12)
3. Paragraf Deduktif-Induktif
Kalimat topik paragraf deduktif-induktif terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat topik yang
berada di awal paragraf diulang atau ditegaskan kembali, dapat berupa simpulan atau kalimat
penegas, pada kalimat topik yang berada di akhir paragraf. Jenis paragraf ini disebut juga sebagai
paragraf campuran.

Contoh:
Di bidang Internasional, laut-laut dan selat-selat Indonesia merupakan bagian tervital dalam
percaturan politik dan kepentingan negara-negara maju, baik untuk kepentingan ekonomi dan
perdagangan, maupun untuk kepentingan pertahanan dan strategi global. Laut-laut di Indonesia
menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia, menghubungkan sumber minyak di Timur
Tengah dengan perkembangan industri yang cepat di negara-negara Pasifik Barat, serta
menghubungkan dan Amempersatukan@ Benua Asia dengan Australia dan Pasifik Selatan. Tidak ada
tempat di Bumi dengan peranan demikian vital dan strategis seperti laut-laut dan selat-selat
Indonesia.
(Kompas, Kamis, 29 Juli 2004: 10, kolom 1)

4. Paragraf Penuh Kalimat Topik


Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat yang
khusus menjadi kalimat topik.

Contoh:
Pagi itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar,
baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga
beraneka warna. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.

Paragraf tersebut dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya merupakan kalimat topik. Satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam paragraf tersebut tidak ada hubungan logis atau kaitan
topiknya. Sehubungan semuanya kalimat topik, tentu saja dalam paragraf tersebut tidak ada
kalimat-kalimat penjelasnya.

Anda mungkin juga menyukai