Disusun Oleh :
Kelompok 3
3.1 Paragraf
Paragraf adalah gabungan dari beberapa kalimat yang saling berhubungan
dan memiliki keterkaitan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Paragraf
mengandung satu ide pokok atau satu informasi yang masih berkaitan dengan isi
seluruh karangan. Atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah
karangan yang terdiri dari beberapa kalimat, yang berisikan tentang informasi
dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan juga
pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragaraf juga bisa disebut sebagai
penuangan ide dari penulis melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan
memiliki satu tema.
b. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat harus secara tegas dibedakan dari
konjungsi intrakalimat. Di dalam konjungsi intrakalimat terdapat
konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi
intrakalimat beroperasi di dalam tataran kalimat itu. Berbeda dengan
semuanya itu, konjungsi antarkalimat beroperasi pada tataran yang
berada di luar kalimat itu sendiri.
Dengan demikian, harus dikatakan bahwa yang dihubungkan atau
dikaitkan itu adalah ide atau pikiran yang berada di dalam kalimat itu
dengan ide atau pikiran yang berada di luar kalimat tersebut. Konjungsi
tersebut menghubungkan antara ide yang ada dalam sebuah kalimat dan
ide yang berada di dalam kalimat yang lain, konjungsi demikian itu
disebut sebagai konjungsi antarkalimat.
Adapun konjungsi antarkalimat yang mengemban hubungan-
hubungan makna tertentu tersebut adalah sebagai berikut: ‘biarpun
demikian’, ‘biarpun begitu’, ‘sekalipun demikian’, ‘sekalipun begitu’
c. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif terdiri atas dua unsur yang dipakai
berpasangan. Bentuk berpasangan demikian itu bersifat idiomatis, jadi
tidak bisa dimodifikasi denganbegitu saja.
Contoh : antara...dan, dari...hingga, dari...sampai dengan
2. Kata ganti
Pemakaian kata ganti (engkau, kau-, kamu, -mu, dia, beliau, dan
mereka) berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-
kali.
3. Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan)
Ungkapan pengait pada paragraf dapat pula berupa pengulangan
kata-kata kunci. Penguangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan
hati-hati.
C. Kelengkapan
Kelengkapan sebuah paragraf dapat diwujudkan dengan terpenuhinya semua
unsur pembentuk sebuah paragraf yaitu:
- Gagasan utama
Merupakan tema atau ide yang menjadi dasar pengembangan suatu
paragraf.
- Kalimat Utama
Setelah mendapatkan ide atau gagasan utama, langkah selanjutnya
adalah menuangkan gagasan utama tersebut ke dalam sebuah kalimat
utama. Jadi dalam kalimat utama tersirat gagasan utama. Kita bisa
meletakkan kalimat utama di awal, di akhir ataupun di awal dan di akhir
sebuah paragraf.
- Kalimat Penjelas
Sebuah kalimat utama yang mengandung gagasan utama belum bisa
dikatakan sebuah paragraf, karena itu paragraf membutuhkan kalimat
penjelas. Kalimat penjelas ini berfungsi menjelaskan ide dari kalimat
utama sehingga menjadi jelas, rinci dan lengkap. Yang harus
diperhatikan dalam membuat kalimat penjelas adalah, jangan sampai
kalimat penjelas tersebut menyimpang dari ide pokok. Semua kalimat
penjelas harus saling mendukung gagasan utama.Dengan terpenuhinya
semua unsur ini maka sebuah paragraf akan menjadi paragraf yang baik.
3.1.4 Fungsi paragraf
Adapun fungsi dari paragraf secara umum adalah :
a. Memudahkan Menulis dan Membaca
Paragraf dapat mempermudah seorang penulis dalam menuangkan
gagasannya. Di samping itu, dengan adanya paragraf seorang pembaca
juga lebih mudah memahami ide pokok di dalam suatu tulisan bila
penulisannya dibuat dalam paragraf yang baik.
b. Mengekspresikan Gagasan
Paragraf dapat memberikan suatu gagasan atau perasaan melalui
rangkaian kalimat yang disusun sehingga menjadi membentuk suatu
kesatuan ide pokok.
c. Menandai Peralihan Gagasan Baru
Setiap tulisan terdiri dari beberapa paragraf dan di dalam setiap paragraf
tersebut terdapat gagasan yang berbeda. Sehingga jika terdapat paragraf
baru maka akan ada gagasan baru juga namun masih berhubungan
dengan ide pokok.
d. Membantu Pengembangan Topik
Pengembangan topik tulisan dalam bentuk yang lebih kecil akan lebih
mudah disampaikan melalui pembagian paragraf.
e. Mengendalikan Variabel
Paragraf juga memudahkan penulis untuk mengendalikan variabel di
dalam karangannya sehingga lebih mudah dimengerti.
3.2 Wacana
Wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan dan
menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi lainnya di dalam
kesatuan makna (semantis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa. Wacana
merupakan satuan bahasa terlengkap dan utuh karena setiap bagian di dalam
wacana itu berhubungan secara padu.
Wacana di dalam kebahasaan menempati hierarki teratas karena
merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar.Wacana dapat berupa kata,
kalimat, paragraf, atau karangan utuh yang lebih besar, seperti buku atau artikel
yang berisi amanat lengkap.Kata yang digunakan dalam wacana haruslah
berpotensi sebagai kalimat, bukan kata yang lepas konteks.Wacana amat
bergantung pada keutuhan unsur makna dan konteks yang melingkupinya.
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Asep, A dkk. 2018. Kegiatan Belajar 2 Jenis-Jenis Paragraf. Teknik Penulisan.
Surabaya: UIN SA Press.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Penalaran Deduktif-Induktif dalam Wacana Bahasa
Indonesia. Bandung: Alqaprint.
Dwi, Andi. 2018. 10 Contoh Pparagraf Ineratif.
Https://dapurimajinasi.blogspot.com/2017/09/10-contoh-paragraf-
ineratif.html?m=1 (diakses pada tanggal 5 September 2020).
Soedjito dan Mansur Hasan. 1994 Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suladi. 2014. Seri Penyuluhan Buku Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Susiyanti, Fitriah. 2018. Pengertian Paragraf.
Https://fitriah797.wordpress.com/2018/12/10/pengertian-paragraf/ (diakses
pada tanggal 5 September 2020).
Tarigan, H. Guntur. 1986. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:
angkasa.
Wiyanto, A. 2004. Terampil Menulis Paragraf (Rev). Yogyakarta: Grasindo.