Anda di halaman 1dari 4

RESENSI NOVEL THE MIDNIGHT LIBRARY

 IDENTITAS BUKU
Judul : The Midnight Library

Penulis : Matt Haig

Tanggal Terbit : September 2020

Jumlah Halaman : 304 Halaman

ISBN : 9780525559481

Bahasa : Inggris

Ukuran Buku : 5.5 x 0.76 x 8.5 Inchi.


 PENDAHULUAN

Buku ini bercerita tentang Nora Seed yang memiliki banyak sekali penyesalan di
hidupnya. Penyeselan ini membuat Nora tidak bahagia dengan hidup yang ia jalani dan
memilih untuk bunuh diri. Di ambang antara kehidupan dan kematian, ia sampai di sebuah
perpustakaan yang tak berujung bernama perpustakaan tengah malam atau the midnight
library.

“Namun segala hal berbeda. Berbeda karena ia merasa tak lagi ada disana untuk melayani
mimpi-mimpi orang lain. Ia tak lagi merasa ia harus menemukan pencapaian tunggal sebagai
anak perempuan atau adik atau partner atau istri atau ibu atau karyawan sempurna khayalan
atau apapun selain manusia, mengorbit tujuannya sendiri, dan hanya bertanggung jawab
kepada dirinya sendiri.”

Nora menjalani kehidupan yang jauh berbeda karena keputusan-keputusan yang ia


ambil berbeda daripada yang telah ia ambil sebelumnya. Dengan bantuan teman lama, ia bisa
mengulang semua penyesalannya saat ia berusaha menciptakan kehidupan yang sempurna.
Tapi semuanya tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang ia harapkan dan pilihannya
bahkan membuat ia dan perpustakaan ini berada dalam bahaya.

 ISI

Nora merasa hidupnya sangat payah. Tak satupun yang ia lakukan membuahkan hasil.
Ia gagal menikah dengan Dan, kekasihnya saat itu. Ia berhenti berenang yang sudah ia geluti
sejak ia kecil dan mengecewakan ayahnya. Belum lagi kedua orang tuanya pun telah
meninggal. Ia juga meninggalkan The Labyrinths, band yang dibentuk oleh sang adik, Joe.
Kepergian Nora dari band ini membuat ia semakin jauh dari Joe dan dibenci oleh teman-
teman satu band-nya. Nora bahkan juga dipecat dari pekerjaan baik sebagai penjaga toko
ataupun guru les piano. Padahal murid yang ia miliki hanya 1 dan itu pun
memberhentikannya. Ia pun harus berjauhan dengan sahabatnya, Izzy dan tidak pernah lagi
berbicara dengannya. Seakan melengkapi kesengsaraannya, kucing Nora satu-satunya yang
selalu menemaninya bernama Volts, ditemukan mati dipinggir jalan oleh Ash, kenalannya.
Hidup Nora tidak memiliki arti lagi dan ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan
cara overdosis.

Nora terbangun disebuah perpustakaan. Ia mengira ia pasti telah meninggal. Namun,


keadaan perpustakaan ini terlalu nyata untuk dikatakan sebagai dunia setelah kematian. Ada
begitu banyak buku dan tak ada jalan keluar setelah ia memasuki perpustakaan ini. Ia
bertemu dengan Mrs. Elm, penjaga perpustakaan ketika ia masih sekolah. Mrs. Elm
menjelaskan bahwa kini ia berada diantara hidup dan mati. Selama Midnight Library ini
menunjukkan pukul 00.00 maka ia masih bisa diselamatkan.

Di Midnight Library ini Nora diberi kesempatan untuk mengulang kejadian-kejadian


yang ia sesali di hidupnya dan menjalani kehidupan yang benar-benar berbeda. Nora
ditunjukkan Book of Regrets, berisikan penyesalan-penyesalan yang ia alami selama hidup
dan diminta memilih untuk mengubah kehidupan apa yang telah ia sesali. Nora awalnya tidak
ingin sama sekali melakukan ini. Ia sudah sangat yakin untuk mengakhiri hidupnya saja dan
tak ada satupun hidup yang bisa membuat ia bahagia. Tapi, dengan segala bujukan dan
wejangan Mrs. Elm, Nora akhirnya setuju untuk menjalani hidupnya kembali.

Penyesalan pertama adalah ketika ia membatalkan pernikahannya dengan Dan, 2 hari


sebelum upacaranya. Kini ia kembali ke kehidupan dimana ia dan Dan menikah. Ketika sadar
ia berada di sebuah desa, ia sadar bahwa mereka mewujudkan impian Dan untuk memiliki
suatu bar di sebuah desa. Belum lama menjalani hidup ini, Nora merasakan ada yang salah
antara hubungannya dengan Dan. Ternyata, selama pernikahan ini Dan pernah “tidur” dengan
wanita lain sebanyak 2 kali. Hidup ini bukanlah hidup yang ingin Nora jalani dan ia pun
kembali ke Midnight Library.

Kehidupan lain yang ia coba adalah ketika ia memutuskan untuk pergi ke Australia
dengan Izzy. Saat ia batal menikah dengan Dan, Izzy mengajaknya untuk pindah ke Australia
dan menikmati hidup disana. Tapi, kenyataannya ia berada sendiri disana. Taka da Izzy yang
menemaninya. Usut punya usut, Izzy telah meninggal karena kecelakaan mobil sepulang
merayakan ulang tahun Nora. Lalu ada juga ketika ia tidak berhenti dari berenang. Ia
memiliki tubuh yang jauh lebih segar dan prima dibandingkan kehidupan aslinya. Ia juga
ternyata berhasil meraih medali di Olimpiade. Di kehidupan ini ia memiliki prestasi yang
cemerlang, terkenal, dan sangat percaya diri. Bahkan ayahnya masih hidup dan Joe masih
disampingnya. Tapi, Nora ditampar kenyataan bahwa ayahnya selingkuh dari Ibunya, Joe
berada di sisinya hanya karena uang dan Ibunya harus meninggal sendiri dan kesepian.

Di kehidupan yang baru ini ia mencoba ketika tak keluar dari band adiknya, The
Labyrinths. Ia menjadi vokalis yang sangat terkenal dan berhasil menggelar tur dunia. Tapi,
kehidupan seorang artist tak pernah sepi, ia dibenci banyak media, tersandung banyak
skandal dan puncaknya ternyata Joe tak ada di kehidupan ini karena telah meninggal akibat
overdosis. Tak satupun kehidupan yang Nora jalani berujung Bahagia. Semuanya berujung
pada kecewa. Bahkan kehidupan yang gemilang dan kaya pun tak membuatnya bahagia. Nora
sudah tidak yakin ada hidup dimana ia bisa Bahagia. Setelah mengalami kekecewaan
berulang, Nora sadar bahwa semua hidup yang telah ia lalui itu bukanlah keinginannya
melainkan mimpi dari orang-orang terdekatnya. Kini Nora siap menjelajahi Midnight
Library, mencari hidupnya yang sempurna.

 KEUNGGULAN BUKU

Saking sederhananya cerita ini, meskipun berlabelkan buku fantasy kita tidak akan
menemukan cerita-cerita menegangkan atau mengejutkan di buku ini. Tapi, yang menarik
dari buku ini justru pesan moral yang terus-terusan disampaikan sepanjang ceritanya. Justru
yang menarikku untuk terus baca karena aku penasaran akhirnya hidup seperti apa yang Nora
inginkan untuk dirinya.

Mengikuti beberapa perjalanan pilihan hidup Nora juga buatku seru sih. Berbagai pilihan
yang Nora lakukan nyatanya tidak membawakan kebahagiaan untuk Nora sendiri. Sedikit
perbedaan dari pilihan Nora nyatanya mengubah atau mempengaruhi kehidupan Nora dengan
sangat besar.
Ceritanya juga sangat relate dengan kehidupan kita sehari-hari, tentang kegalauan atas
berbagai pilihan yang ada di hadapan kita. Tokoh Nora juga sangat realistis sih. Dia gak
sempurna bahkan cenderung punya motivasi yang rendah tapi ketika udah mencoba berbagai
jenis kehidupan kita jadi bisa lihat perkembangan karakter si Nora itu sendiri.

 KEKURANGAN BUKU

Novel The Midnight Library juga mempunyai tokoh sampingan yang kurang penting di
dalam novel dan ada beberapa tokoh yang kurang spesifikasi tentang tokoh tersebut.
Sehingga hal ini membuat para pembaca tidak memahami peran tokoh yang ada di dalam
novel.

 PENUTUP

Hal yang bikin aku betah baca buku ini karena mengajak aku merenung selama baca.
Jadi membayang-bayangkan apa yang terjadi sekarang kalau aku ambil pilihan yang A atau B
atau C. Kepikiran apakah aku sekarang akan ada disini? Apakah akan lebih bahagia atau
enggak? Karena jujur aja, tiap manusia pasti ada aja mengalami momen penyesalan.
Menyesal karena gak pilih ini, menyesal karena gak jawab seperti ini, dll dan menurutku ini
wajar banget sih.

Namanya juga manusia gak ada yang sempurna dan setiap kehidupan gak ada yang
sempurna. Dari Nora kita tau, apapun pilihan yang diambil Nora akan selalu ada
kekurangannya. Walaupun hidupnya bergelimang harta ternyata ia tidak dikelilingi orang
yang mencintainya, ia susah pun tetap aja ada yang bikin dia semakin susah. Jadi, emang
pesan dari buku ini tuh bagus banget yang aku tangkep. Apapun pilihan kita, yang terpenting
adalah bagaimana kita menjalani dan menyikapinya.

Anda mungkin juga menyukai