Case Method Kelompok 10
Case Method Kelompok 10
DOSEN PENGAMPU
Dr. Isda Pramuniati,M.Hum
DISUSUN OLEH
RUTH PITRI MANALU | 2233131022
NOEL SIHOMBING | 2233131023
DANAR ADITYA NUGRAHA | 2233131007
KATA PENGANTAR
Dalam penelitian ini, yang berjudul "A Leader in the Shadows: Analisis Mendalam Gaya
Kepemimpinan Kim Jong Un," kami, yaitu Ruth Pitri Manalu, Noel Sihombing, dan Danar
Aditya Nugraha, menyusunnya sebagai bagian dari mata kuliah Kepemimpinan di Program Studi
Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa Asing, Falutas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Medan. Tujuan kami adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang gaya
kepemimpinan Kim Jong Un dan dampak kebijakannya terhadap masyarakat Korea Utara.
Penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan yang beragam, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Dosen. Juga, terima
kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan, saran, dan masukan selama proses
penyusunan penelitian ini.
Kami sadar bahwa topik yang kami teliti sangat kompleks dan kontroversial. Situasi di Korea
Utara selalu berubah, dan informasi yang dapat diakses terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini
merupakan satu sudut pandang pada waktu hingga 2022. Harapan kami adalah penelitian ini
dapat memberikan pandangan awal dan mendorong pembahasan lebih lanjut tentang
kepemimpinan Kim Jong Un dan dampaknya pada masyarakat Korea Utara.
Terakhir, penelitian ini kami persembahkan untuk mereka yang tertarik memahami
kepemimpinan dalam berbagai konteks, mulai dari dunia pendidikan, diplomasi, hingga
kebijakan internasional. Semoga penelitian ini memberikan manfaat bagi pembaca dan
masyarakat luas.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB IPendahuluan.................................................................................................................................3
Latar Belakang...................................................................................................................................3
Rumusan Masalah:...........................................................................................................................3
Tujuan Penelitian...............................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................................4
Definisi kepemimpinan.....................................................................................................................4
Gaya kepemimpinan.........................................................................................................................5
Kepemimpinan Kim Jong Un.............................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................7
METODE PENELITIAN.............................................................................................................................7
Metode Penelitian.............................................................................................................................7
BSumber data:...................................................................................................................................7
Teknik analisis data............................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................8
Hasil Penelitian..................................................................................................................................8
Pembahasan....................................................................................................................................10
BAB V PENUTUP...................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................................12
SARAN..............................................................................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................12
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Konteks sejarah dan politik Korea Utara: Korea Utara adalah negara yang otoriter dan
tertutup, dipimpin oleh dinasti Kim sejak pendiriannya pada tahun 1948. Setelah Kim Il Sung
dan Kim Jong Il, Kim Jong Un menjadi pemimpin negara tersebut pada tahun 2011.
2. Kim Jong Un sebagai pemimpin ketiga dari Dinasti Kim: Kim Jong Un adalah putra Kim Jong
Il dan cucu Kim Il Sung, sehingga mewakili kelanjutan dinasti pemerintahan dalam negara ini.
B. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana gaya kepemimpinan Kim Jong Un dapat dijelaskan berdasarkan kepemimpinan
otoriter?
2. Apa dampak kebijakan Kim Jong Un terhadap masyarakat Korea Utara, terutama dalam hal
kontrol dan represi, kultus kepemimpinan, pengendalian media dan informasi, batasan
kebebasan, kondisi ekonomi, dan prioritas militer serta program nuklir?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan analisis mendalam tentang
gaya kepemimpinan Kim Jong Un, dengan fokus pada aspek-aspek kunci seperti tindakan
otoriter, pengaruh kultus kepribadian, strategi diplomasi, dan dampaknya pada rakyat Korea
Utara.
2. Rasionale untuk menganalisis kepemimpinan Kim Jong Un: Kepemimpinan Kim Jong Un
memiliki dampak signifikan pada Korea Utara dan politik internasional, sehingga penting untuk
memahami dinamika kepemimpinannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi kepemimpinan
Menurut John Piffner, kepemimpinan adalah seni mengoordinasikan dan mengarahkan individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Tannebaum, Weschler, dan Nassarik mendefinisikan kepemimpinan sebagai "pengaruh
antarpribadi, dalam situasi tertentu dan secara langsung melalui proses komunikasi, untuk
mencapai satu atau lebih tujuan tertentu" (Tannebaum 1961,24). Definisi ini menyoroti
komunikasi dan pengaruh interpersonal dalam konteks kepemimpinan.
Menurut Jacobs & Jacques(1990,281) kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi makna
pada kolaborasi dan diciptakan oleh keinginan kepemimpinan untuk mencapai tujuan.
Menurut Slamet(2002:29) kepemimpinan adalah suatu kapasitas, proses atau fungsi umum yang
bertujuan untuk mempengaruhi orang agar melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Shared Goal, Hemhiel & Coons(1957,7) kepemimpinan adalah sikap pribadi yang
mengarah pada kinerja kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Thoha(1983,123), kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mempengaruhi tingkah laku orang lain agar bergerak menuju tujuan tertentu.
Menurut Robbins(2002:163), kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok untuk mencapai tujuannya.
Menurut Ngalim Purwanto(1991:26), kepemimpinan adalah seperangkat keterampilan dan sifat
kepribadian, termasuk kekuasaan, yang digunakan sebagai sarana untuk membujuk orang yang
dipimpinnya agar bersedia dan mampu mencapai tujuannya.Menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan kemauan dan semangat. , dengan kegembiraan batin dan tanpa perasaan terpaksa.
B. Gaya kepemimpinan
Kepemimpinan Kim Jong Un telah menciptakan negara yang sangat tertutup, otoriter, dan
memiliki pengaruh besar di tingkat regional dan global. Tindakan dan kebijakan-kebijakan yang
diambilnya sering kali menjadi subjek perdebatan dan perhatian di komunitas internasional. Kim
Jong Un adalah pemimpin Korea Utara yang telah memimpin negara tersebut sejak 2011 hingga
sekarang. Tahun-tahun pertama pemerintahannya ditandai dengan konsolidasi kekuasaan yang
kejam dan pengembangan pesat senjata nuklir Korea Utara. Kim Jong Un dikenal sebagai
pemimpin diktator dan otoriter dalam pemerintahannya, menggunakan kontrol yang sudah
diwarisi dari ayah dan kakeknya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Metode ini
dipilih karena memungkinkan kita untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang gaya
kepemimpinan Kim Jong Un dan dampaknya terhadap rakyat Korea Utara melalui analisis
dokumen, pidato, dan informasi terkait otoritas resmi.
Metode ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi pola, tema, dan informasi utama dalam
dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian.
B. Sumber data:
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari berbagai sumber yang relevan dengan
kepemimpinan Kim Jong Un. Sumber data utama termasuk:
• Artikel dari Sumber Terpercaya: Kami juga akan mengumpulkan artikel dari sumber
berita dan publikasi terkemuka yang berkaitan dengan tindakan dan kebijakan Kim Jong
Un. Data ini akan memberikan konteks dan latar belakang yang relevan untuk analisis.
C. Teknik analisis data
Proses pengumpulan dan analisis data: Data akan dikumpulkan dari berbagai sumber dan
kemudian dianalisis secara sistematis menggunakan metode analisis konten. Ini melibatkan
identifikasi tema utama dalam pidato dan pernyataan Kim Jong Un serta evaluasi dampak
kebijakan yang diterapkannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara
Kim Jong Un adalah Pemimpin Tertinggi Korea Utara yang menjabat sejak 17 Desember 2011.
Tanggal lahirnya menjadi perdebatan, dengan penanggalan Korea menyatakan 8 Januari 1983,
sementara data dari Amerika Serikat mencantumkan tahun 1984. Sebelum menjabat sebagai
pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sudah lama dianggap sebagai calon pemimpin. Ia
merupakan putra kedua dari pemimpin Korea Utara yang mendahuluinya, yaitu Kim Jong Il, dan
Ko Yong Hee, seorang penyanyi opera. Selain itu, Kim Jong Un juga merupakan cucu dari
pendiri negara komunis Korea Utara, Kim Il Sung.
Kim Jong Un dikenal sebagai pemimpin otoriter yang sering kali mengambil tindakan keras,
bahkan dengan hukuman mati, terhadap bawahannya ketika pekerjaan yang dilakukan dianggap
tidak memadai. Gaya kepemimpinnya lebih mengutamakan perintah ketimbang keterlibatan
bawahan dalam pengambilan keputusan. Kim Jong Un juga dapat digambarkan sebagai seorang
teknokrat yang menekankan penyelesaian tugas-tugas secara efisien.
1. Kepemimpinan Otoriter: Kim Jong Un dikenal sebagai pemimpin yang memegang kendali
penuh atas pemerintahan dan negara Korea Utara. Dia memiliki wewenang yang sangat besar
dalam mengambil keputusan penting, dan pengaruh yang kuat atas seluruh aspek kehidupan di
negaranya. Keputusan-keputusan kunci sering kali hanya bergantung pada persetujuan dan
arahan langsung dari Kim Jong Un.
2. Hukuman Keras: Kim Jong Un terkenal karena tindakan kerasnya terhadap bawahannya.
Dalam beberapa kasus, dia telah diketahui memberlakukan hukuman mati terhadap pejabat
pemerintah yang dianggap gagal dalam menjalankan tugas mereka. Tindakan ini bertujuan untuk
menciptakan ketaatan dan menjaga disiplin di dalam pemerintahan.
3. Kurangnya Keterlibatan Bawahan: Kim Jong Un kurang melibatkan bawahan dalam proses
pengambilan keputusan. Ini berbeda dari model kepemimpinan yang lebih inklusif, di mana
bawahan memiliki peran aktif dalam membuat keputusan. Kim Jong Un lebih suka memberikan
perintah yang harus dijalankan oleh bawahan daripada meminta masukan dari mereka.
4. Fokus pada Efisiensi: Gaya kepemimpinan Kim Jong Un lebih menekankan efisiensi dalam
penyelesaian tugas-tugas pemerintahan. Hal ini mencerminkan pendekatannya yang lebih
teknokratis, di mana tujuan utama adalah mencapai hasil yang cepat dan efisien.
Dampak-dampak ini menciptakan situasi di mana rakyat Korea Utara mengalami keterbatasan
kebebasan dan kesejahteraan, hidup dalam ketidakpastian dan pengawasan yang ketat oleh
pemerintah. Meskipun mereka berusaha untuk menjalani kehidupan mereka sebaik mungkin,
kepemimpinan Kim Jong Un telah memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari
mereka.
B. Pembahasan
1.Analisis gaya kepemimpinan Kim Jong Un berdasarkan teori kepemimpinan otoriter
Kim Jong Un menganut gaya kepemimpinan yang secara jelas dapat digambarkan sebagai gaya
kepemimpinan otoriter.. Hal ini terlihat melalui berbagai aspek kepemimpinannya:
Kepemimpinan otoriter:
• Kim Jong Un mempunyai kendali penuh atas pemerintahan dan negara Korea Utara.
Ia mempunyai kekuasaan yang sangat besar untuk mengambil keputusan-keputusan
penting dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam setiap aspek kehidupan di
negaranya.. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri gaya kepemimpinan otoriter, yang
menekankan pada wewenang dan kontrol yang kuat dari pemimpin terhadap bawahan..
• Hukuman berat:
Kim Jong Un terkenal dengan tindakan kasarnya terhadap bawahannya.. Dalam beberapa
kasus, ia menjatuhkan hukuman mati kepada pejabat pemerintah yang gagal
menjalankan tugasnya.. Tindakan tersebut mencerminkan kontrol otoriter dan penegakan
disiplin yang ketat dalam pemerintahannya..
• Kurangnya partisipasi bawahan:
Kim Jong Un tidak sepenuhnya melibatkan bawahannya dalam proses pengambilan
keputusan.. Ia lebih memilih memberi perintah yang harus dilaksanakan oleh
bawahannya dibandingkan meminta pendapatnya.. Hal ini mencerminkan ciri-ciri gaya
kepemimpinan otokratis, dimana pemimpin mengambil keputusan tanpa partisipasi
bawahan dalam pengambilan keputusan..
• Fokus pada efisiensi:
Gaya kepemimpinan Kim Jong Un menekankan efisiensi dalam menjalankan tugas
pemerintahan.. Hal ini mencerminkan pendekatan yang lebih teknokratis yang tujuan
utamanya adalah mencapai hasil yang cepat dan efektif.. Meskipun penekanan pada
efisiensi dapat dilihat sebagai sebuah sifat positif, dalam konteks kepemimpinan Kim
Jong Un hal ini sering dikaitkan dengan kontrol yang lebih otoriter terhadap
implementasi kebijakan..
Secara umum, berdasarkan teori kepemimpinan otoriter, Kim Jong Un dengan jelas
menunjukkan gaya kepemimpinan ini dalam tindakan dan kebijakannya di Korea Utara..
Dalam kepemimpinannya, ia menerapkan kontrol yang ketat, tidak membiarkan bawahan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan sering menerapkan tindakan keras di
bawah pemerintahan diktatornya..
2.Dampak kebijakan Kim Jong Un terhadap rakyat Korea Utara
Beberapa dampak kebijakan Kim Jong Un terhadap masyarakat Korea Utara dapat
diidentifikasi.. Dampaknya adalah:
• Kontrol dan represi yang ketat:
Kebijakan pemerintahan Kim Jong Un ditandai dengan pengawasan yang sangat ketat terhadap
penduduk.. Kontrol pemerintah mencakup hampir setiap aspek kehidupan sipil.. Represi politik
dan sanksi keras dijatuhkan kepada siapapun yang dicurigai melanggar peraturan atau
mengancam rezim.. Dampaknya, masyarakat Korea Utara hidup dalam ketakutan dan harus
mengontrol perilaku dan tindakannya agar sesuai dengan ideologi pemerintah..
• Kultus kepemimpinan:
Politik di Korea Utara dipengaruhi oleh kultus kepemimpinan.. Kim Jong Un dan keluarganya
dianggap sebagai sosok yang hampir sakral.. Pemujaan terhadap pemimpin dan keluarganya
merupakan bagian penting dari budaya politik.. Dampaknya, masyarakat diharapkan
menghormati dan setia mendukung pemimpin, hal ini sudah menjadi aspek penting dalam
identitas politik dan sosial negara..
• Pengendalian media dan informasi:
Pemerintah Korea Utara mempunyai kendali penuh atas media dan informasi yang diterima
masyarakatnya.. Hanya media resmi yang diperbolehkan dan akses informasi dari luar negeri
sangat dibatasi.. Hal ini membuat masyarakat terisolasi dari informasi dan pandangan dunia yang
beragam.. Mereka memiliki akses terbatas terhadap informasi tentang apa yang terjadi di luar
Korea Utara..
• Batasan kebebasan:
Kemampuan warga negara untuk menyatakan pendapat politik atau mengkritik pemerintah
sangat terbatas.. Kegiatan oposisi dilarang dan dapat mengakibatkan sanksi berat atau bahkan
kematian.. Dampaknya adalah masyarakat tidak memiliki kebebasan berbicara atau berpendapat
tanpa risiko serius terhadap keselamatan mereka..
• Kondisi Ekonomi yang Sulit:
Korea Utara mengalami kesulitan ekonomi yang sebagian besar disebabkan oleh sanksi
internasional dan pengucilan.. Banyak warga hidup dalam kemiskinan, pasokan pangan sering
tidak mencukupi, dan akses ke layanan dasar terbatas.. Kehidupan sehari-hari bagi sebagian
besar warga diwarnai oleh kesulitan ekonomi..
• Prioritas Militer dan Program Nuklir:
Kim Jong Un telah mengalokasikan anggaran besar untuk militer dan program nuklir.. Sumber
daya yang dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat akan dialihkan ke proyek-proyek militer..
Hal ini berdampak pada terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat dan mengutamakan tujuan militer..
Dampak ini menciptakan situasi di mana warga Korea Utara hanya mempunyai sedikit
kebebasan dan kesejahteraan mereka terbatas.. Mereka hidup dalam kondisi dimana pengawasan
pemerintah sangat ketat dan harapan untuk menghormati ideologi dan pemerintah sangat tinggi..
Dampak ini menciptakan lingkungan di mana masyarakat merasa terbatas dalam berekspresi
pribadi, terisolasi dari dunia luar, dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya..
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
kesimpulan, kepemimpinan Kim Jong Un di Korea Utara dapat digambarkan sebagai otoriter, di
mana ia memiliki kendali penuh atas pemerintahan dan negara. Gaya kepemimpinan ini
mencakup hukuman keras, kurangnya keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan, dan
fokus pada efisiensi. Dampak kebijakan Kim Jong Un pada rakyat Korea Utara adalah kontrol
dan represi yang ketat, kultus kepemimpinan yang kuat, pengendalian media dan informasi,
keterbatasan kebebasan, kondisi ekonomi sulit, dan prioritas militer serta program nuklir yang
mempengaruhi kesejahteraan rakyat.
Masyarakat Korea Utara hidup dalam lingkungan yang terbatas, terisolasi, dan di bawah
pengawasan pemerintah yang ketat. Mereka diharapkan untuk menghormati ideologi dan
pemerintah dengan harapan yang tinggi. Dampak ini menciptakan situasi di mana rakyat
memiliki keterbatasan kebebasan pribadi dan kesejahteraan yang terbatas.
Namun, perlu diingat bahwa analisis ini didasarkan pada informasi hingga tahun 2022, dan
situasi di Korea Utara dapat mengalami perubahan. Selain itu, masalah-masalah ini sangat
kompleks dan bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.
B. SARAN
Menurut kami, jika ingin meningkatkan hubungan dengan komunitas internasional serta memperbaiki
kondisi internal negara, diharapkan agar Kim Jong Un dapat mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif,
dengan mengutamakan hak asasi manusia, memberikan kebebasan kepada warga negara, serta fokus
pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui dialog dan kerjasama internasional yang
konstruktif,dan juga menurut kami sebaiknya juga Kim Jong Un dapat mempertimbangkan strategi
diplomasi yang lebih terbuka, dengan berkomitmen untuk mengurangi ketegangan regional dan bekerja
sama dengan negara-negara lain untuk mencapai perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di
Semenanjung Korea. Mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih luas dengan negara-negara
tetangga juga dapat membantu mengurangi isolasi ekonomi negara dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat, semoga dengan case method ini mampu memberikan pengetahuan baru bagi pembaca,
Terimakasih
Daftar Pustaka