Anda di halaman 1dari 11

MINI RESEARCH - PROJECT

“Analisis Gaya Kepemimpinan Presiden Moon Jae-In Dan Kim Jong-Un”

Oleh Kelompok 4 :

Nadiyya Anis Khairani (2223321034)

Nuraini Aqilah (2223321030)

Nurul khaifah (2223321036)

Yolanda Agnesia Nainggolan (2223321040)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “Analisis Gaya
Kepemimpinan Presiden Moon Jae-In Dan Kim Jong-Un” sebagai tugas dari mata kuliah
Kepemimpinan.

Dalam pembuatan makalah Mini Riset ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat sampai makalah ini dapat tersusun, terkhusus kepada Ibu Prof. Dr.
SUMARSIH, M.Pd. sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Kepemimpinan.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri tentunya.

Medan, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

a. Latar belakang masalah


b. Rumusan Masalah
c. Tujuan dan manfaat

Bab 2 Kerangka Pemikiran/Gambaran Umum

a. Uraian Pemasalahan

Bab 3 Metode pelaksanaan

a. Metode Penelitian
b. Langkah Penelitian

Bab 4 Pembahasan

a. Analisa Pembahasan/penyelesaian masalah


a) Kekuatan Penelitian
b) Kelemahan Penelitian

Bab 5 Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran
BAB I

Pendahuluan

Latar belakang masalah

Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu
esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti
karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman
sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya,semakin sulit mencari pemimpin
yang baik (good leader).

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan,


agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu,
2000:167). Dari survey awal, penulis menemukan bahwa adanya perbedaan antara kgaya
kepemimpinan Presiden Korea Selatan dan Presiden Korea Utara. Seorang pemimpin harus
berkembang dalam hal gaya kepemimpinannya agar dapat memimpin bawahannya dengan baik
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian tersebut
diatas dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai : “Analisis
Kepemimpinan Presiden Moon Jae-In Dan Kim Jong-Un”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu “Analisis Gaya Kepemimpinan Presiden Moon Jae-In Dan Kim Jong-Un”

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang digunakan oleh
Presiden Korea Selatan dan Korea Utara, serta menambah wawasan penulis tentang pemimpin,
dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan.

Berikut ini adalah manfaat penelitian secara praktis dan akademis :


 Kegunaan praktis, diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan informasi bagi peneliti
selanjutnya atau pun mahasiswa lain yang ingin mendalami studi tentang kepemimpinan.
 Kegunaan akademis, diharapkan dapat menjadi referensi tentang gaya kepemimpin
yang baik dan sebagai bahan informasi tentang kepemimpinan.

BAB II

Uraian Permasalahan

1. Moon jae in

A.Biografi Moon Jae In

Moon Jae In merupakan presiden ke 12 korea selatan dimana masa jabatannya dari tahun
2017 sampai tahun 2022. Beliau lahir pada tanggal 24 Januari 1953, dari keluarga petani
Geojedo di tenggara. Pada tahun 1965, beliau lulus sekolah dasar namhan, lalu dilanjutkan
sekolah menengah pertama gyeongnam dimana sekolah tersebut sekolah bergengsi. Selama
belajar di menengah pertama, moon jae in sangat pandai di berbagai bidang. Tahun 1971, ia lulus
akademi jongro dan dibebaskan dari biaya kuliahnya.

Ayahnyalah yang pertama kali membantu Moon Jae in beralih ke politik. Moon Jae-in
suka membaca ketika dia masih kecil, dan berkat ayahnya, dia selalu menyimpanbuku di rumah
bahkan setelah bukunya terjual habis. Moon Jae-in dengan antusias membaca sebanyak mungkin
buku selama masa SMP dan SMA-nya. Dengan membaca buku, ia mengembangkan
pandangannya sendiri terkait pandangan pemikiran masyarakat dapat dilihat dengan dipahami.

Moon Jae In mulai terlibat dalam politik dan dia menerbitkan karya sebuah buku berjudul
Fate, Destiny and Moon Jae In, dari hasil terbitan buku itu mengakibatkan menjadi buku terlaris.
Popularitas Moon Jae In meningkat melawan lawan dalam pemilihan presiden yaitu Park Geun
Hye. Pada Februari 2012, ia berhasil mendapat popularitas ditengah serangkaian skandal korupsi
yang terjadi di Korea Selatan. Di tahun yang sama yaitu 16 September 2012, Moon Jae In
mencalonkan dirinya dalam pemilihan presiden dengan partai yang dibawa yaitu Partai Bersatu
Demokrat namun ia kalah dalam pemilihan. Pada kampanye 2017, Moon Jae In disebut akan
menjadi pemimpin dalam pemilihan presiden korea selatan berikutnya.

B.Gaya kepemimpinan Moon Jae In

Moon Jae In merupakan sesosok pemimpin yang mendapatkan kepercayaan penuh dari
rakyatnya. Pada saat kasus kroupsi yang menimpa presiden sebelumnya yaitu Park Geun Hye
dengan melibatkan banyak konglomerat korea selatan mengakibatkan kerugian yang sangat besar
bagi negara dimana masyarakat korea selatan menerima kenyataan yang pahit terhadap presiden.

Pada bulan mei 2017, ia resmi menjabat sebagai presiden baru Korea selatan dalam
kepemimpinannya Moon harus dihadapkan oleh banyak tantangan permasalahan untuk
mengembalikan integritas pemerintah dan negara di mata rakyat ataupun di tingkat global
dimana hal tersebut efek dari kasus korupsi yang terjadi sebelumnya. Negara-negara
internasional memandang ketidakstabilan terjadi dalam politik Korea Selatan terkait citranya
sebagai negara korupsi. Namun, Moon Jae In tetap berpegang teguh dan berusaha menyusun
kembali strategi yangdiharapkan untuk dapat memulihkan integritas Negara dimata dunia.

Tiap pemimpin negara pastinya memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing dalam


mengatur dan memipin rakyat nya sendiri. Hal tersebut berlaku juga saat masa kepemimpinan
beliau sebagai presiden. Dengan gaya kepemimpinan yang berfokus strategis mencapai tujuan
dan visioner, beliau memimpin korea selatan memasuki ke era baru dan memajukan kembali
nama baik negara.

C. Gaya kepemimpinan yang Strategis

Gaya kepemimpinan strategis ini menggunakan tujuan-tujuan yang telah diatur untuk
mencapai hasil yang memuaskan. Moon Jae In merupakan sosok pemimpin yang strategis.
Dilihat dari hasil selama ia menjabat sebagai presiden, banayak sekali kebijakan yang sudah ia
lakukan. Dari gaya kepemimpinan ini juga, Moon Jae In berhasil mengembalikan kembali citra
negara di mata dunia. Dan juga, ia mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari rakyat.

D. Kepemimpinan Visioner
Menurut Sanusi (2009:22) Kepemimpinan Visioner, yaitu pola kepemimpinan yang
ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para
anggota organisasi dengan cara memberikan arahan dan makna pada kerja, dan usaha yang
dilakukan berdasarkan visi yang jelas Seorang pemimpin yang berkonsep visioner, harus
memiliki visi untuk kedepannya dimana dengan visi tersebut dia bisa memiliki peran sebagai

E. Kebijakan yang dilakukan selama menjadi Presiden

Selama masa jabatannya sebagai presiden berlangsung, Moon Jae In telah berhasil
menorehkan beberapa prestasi dalam kebijakannya memimpin Korea Selatan, kebijakan-
kebijakan tersebut diantaranya yaitu:

a. Kebijakan New Southern Policy


b. Kebijakan Luar negeri dalam Perdamaian di Semenanjung Korea

2. Kim Jong-Un

A.Biografi Kim Jong-Un


Kim Jong Un yang juga dikenal dengan nama Kim Jong-Woon, Kim Jung-Eun atau Kim
Jong-Eun. Kim Jong Un lahir pada tanggal 8 Januari 1983 di Pyongyang, Korea Utara. Kim Jong
Un adalah pemimpin tertinggi The Democratic People’s Republic Of Korea (DPRK) atau yang
lebih dikenal dengan Korea Utara. Kim Jong Un merupakan putra ke tiga sekaligus putra bungsu
dari Kim Jong Il (1941–2011) dan cucu dari Kim Il Sung (1912–1994).
Sejak akhir tahun 2010, Kim Jong Un dianggap mampu untuk meneruskan perjuangan
ayahnya yaitu Kim Jong Il sebagai pewaris kepemimpinan Korea Utara karena dianggap
mewarisi sifat, kepribadian dan gaya kepemimpinan ayahnya.. Kim Jong Un secara resmi
dinyatakan sebagai “Penerus Agung” atau pemimpin tertinggi Korea Utara setelah pemakaman
kenegaraan ayahnya pada tanggal 28 Desember 2011 (The Canadian Press, 2011).

B.Sikap Otoriter Kim Jong-Un

Sikap otoriter Kim Jong Un mulai nampak pada saat kesehatan ayahnya, Kim Jong Il
terus memburuk akibat penyakit stroke yang diderita sejak sebelum kematiannya pada tahun
2008. Sejak saat itu, Kim Jong Un menerbitkan perintah atas nama ayahnya yang menderita
sakit. Kim Jong Il telah bergantung lebih kepada keluarganya untuk memerintah dibandingkan
pada pihak Politbiro. Namun, Jang Sung Thaek sementara mengambil alih kekuasaan dan
menjadi penanggung jawab tunggal. Jang Sung Thaek dianggap telah menghambat kekuasaan
Kim Jong Un. Akibatnya, tampak bahwa rezim tidak memiliki pilihan lain selain untuk
menyingkirkan Jang Sung Thaek untuk menyerahkan kekuasaan penuh kepada Kim Jong Un.
Setelah runtuhnya Jang Sung Thaek,

C. Karir Politik Kim Jong-Un

Selain sebagai pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un juga pernah menjabat sebagai Sekretaris
Pertama Partai Buruh Korea, Ketua Pertama Komisi Militer Pusat, Panglima Tertinggi Tentara
Rakyat Korea, dan Ketua Komisi Pertahanan Nasional. Komite, dan anggota Komite Tetap
Politbiro Partai Buruh Korea. Pada 22 Desember 2011, Rodong Sinmun, salah satu surat kabar
Korea Utara, menunjuk Kim Jong-un sebagai pemimpin Komite Sentral Partai yang berkuasa.
Kim Jong Un juga meraih gelar di bidang Fisika dari Universitas Kim Il Sung dan gelar perwira
militer dari Kim Il Sung Military College (Global Security, 2013).
Pada Januari 2011, pemerintah partai yang berkuasa memulai pembersihan dengan
memenjarakan atau mengeksekusi sekitar 200 murid Jang Sung-taek, kepala departemen
administrasi partai dan wakil ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara, Oh Guo-yeol.
Langkah ini diambil untuk mencegah siapa pun bersaing dengan Kim Jong Un. Pada bulan-bulan
berikutnya, Kim Jong-un menemani ayahnya dalam "tur berpemandu" dan menerima banyak
hadiah dari para pemimpin asing, yang semakin terkenal. Ini adalah kehormatan yang hanya
diberikan kepada calon pemimpin tertinggi Korea Utara (Chosun Ilbo, 2011). Kim Jong-un
kemudian mengambil bagian dalam pemungutan suara dalam pemilihan Majelis Rakyat
Tertinggi, parlemen resmi Korea Utara. Kim Jong-un bukan anggota Majelis Nasional, tetapi
memegang jabatan perantara di Komite Pertahanan Nasional.
BAB lll

Metode Pelaksanaan

METODE PENELITIAN

Metode penelitian diperlukan Agar diharapkan tujuan dan kegunaan penelitian dapat dicapai dan
dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan harus Lah tepat sehingga bisa memperoleh
hasil yang baik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif karena kami mengu.pulkan,menganalisis dari kajian-kajian yang ada.

Langkah Penelitian

Langkah penelitian yang kami lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari sumber-sumber terpercaya terkait yang akan kami observasi

2. Memahami Biografi-biografi dari kedua pemimpin tersebut.

3. Membandingkan cara meminpin dari kedua pemimpin tersebut.

6. Kemudian hasil yang didapatkan disusun dalam mini riset dan tugas project kami.
BAB IV

Pembahasan

Analisa pembahasan/Penyelesaian Masalah

Dari hasil-hasil yang telah diteliti dari berbagai sumber yang telah peneliti observasi,
Disimpulkan bahawa cara dari kedua pemimpin tersebut memmiliki cara-cara memimpin yang
berbeda. Kedua presiden tersebut memiliki cara memimpim mereka sendiri-sendiri meskipun
kedua pemimpin tersebut sama-sama dari pemimpin korea . Pemimpin Korea selatan (Moon Jae
In) terkenal sebagai salah satu pemimpin yang dekat dengan rakyat mya sedangkan pemimpin
korea utara (Kim Jong Un) dengan pemerintahan otoriternya dan dengan menggunakan peraturan
yang sangat ketat.
Kebijakan-kebijakan yamg telah di lakukan presiden korea selatan ke 12 atau Moon Jae In

a. Kebijakan New Southern Policy


b. Kebijakan Luar negeri dalam Perdamaian di Semenanjung Korea

Sedangkan Kim joong un sebagai Presiden Korea utara terkenal dengan beberapa kebijakan-
kebijakan yang dianggap aneh walau sebenarnya maksud kebijakan tersebut adalah suatu
kebijakan yang terbaik menurutnya, seperti:

a. Hambatan gugatan cerai


b. Hukum Mati Pejabat yang Tidur Saat Kim Jong-un Berpidato
c. Dilarang tersenyum setiap tanggal 8 juli

A.Kekuatan Penelitian

Kelebihan jurnal ini adalah menggunakan metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dengan
jurnal ini kita dapat mengetahui gaya-gaya kepemimpinan yang efektif.

B.Kelemahan Penelitian
Kelemahan jurnal ini adalah metode yang digunakan adalah sampling,menurut kelompok kami
pengumpulan data dengan cara tersebut kurang baik karena menggunakan metode sampling
belum tentu dengan kenyataan karena setiap pendapat orang berbeda-beda.
BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kepentingan Korea Selatan atas terwujudnya Deklarasi
Panmunjon pada masa Pemerintahan Moon Jae In ialah untuk mewujudkan Kawasan
Semenanjung Korea yang damai,dan makmur pada tahun 2022.Kawasan Semenanjung Korea
yang damai serta bebas dari ancaman nuklir akan memberikan keuntungan bagi Korea Selatan
diantaranya ialah meningkatkan nilai investor global,memberikan rasa aman kepada
parawisatawan serta meningkatkan permintaan global akan produk-produk Korea
Selatan.Meningkatnya sektor perekonomian Korea Selatan sebagai imbas dari hubungan baik
Korea Selatan dan Korea Utara yang diwujudkan pada Deklarasi Pamunjom juga berdampak
kepada kemakmuran negara tersebut.Selain itu tuntunan dari keluarga korbanyang terpisah
akibat perang Korea juga menjadi suatu tuntunan yang harus dipenuhi oleh pemerintahan Kora
Selatan.

B.Saran
Saran dan harapan terhadap Pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara,harapan terbesar nya ialah
kedua negara terus konsisten dalam menjaga perdamaian diantara keduanya.
Dengan diselesaikannya hasil penelitian ini diharap akan menambah wawasan serta menambah
masukan dalam dplomasi serta kebijakan luar negeri.Penelitian diharapkan bisa memberi sudut
pandang baru dalam konflik yang tidak berkesudahan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Penelitian menyarankan apabila akan diulas lebih lanjut atau dilakukan penelitian ulang
sebaiknya diberikan tambahan informasi dengan waktu yang lebih relavan sebab konflik yang
terjadi dikawasan tersebut terus berkembang,serta menambah data-data yang lebih banyak
sehingga penelitian akan lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai