Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN DISKUSI

Materi : Administrasi dan Manajemen Keuangan Sekolah


Mata Kuliah : Administrasi Manajemen Sekolah
Dosen : Eko Febri Syahputra Siregar, M.Pd
Kelompok :6
Nama Anggota : Isheka Yuli.N, Defi Anjarwasih, Gabriel Sontaria.M,
Zakaria
Pertemuan Ke- : 10
Hari/Tanggal : Rabu, 08 November 2023

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pe ndidikan, Unive rsitas Maritim Raja Ali Haji
NAMA MODERATOR Defi Anjar Wasih
NAMA PENYAJI Gabriel Sontaria Manalu, Zakaria
NAMA NOTULIS Isheka Yuli Naisa
PERTANYAAN 1
Apa itu pendapatan domestik bruto Dan menurut kelompok penyaji peran pemerintah yang seperti apa yang dapat meningkatkan penyerapan anggaran
pada pendapatan domestik bruto

NAMA YANG BERTANYA: NAMA YANG MENJAWAB: NAMA YANG


Nadilla Septiani Putri Zakaria MENANGGAPI/MENAMBAHKAN
JAWABAN/DLL:
JAWABAN 1
Dalam konteks penyerapan anggaran sekolah, pendapatan domestik bruto (PDB) diartikan sebagai nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi di dalam suatu negara dalam kurun waktu satu tahun. PDB merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Penyerapan anggaran sekolah yang rendah menunjukkan bahwa pemerintah belum optimal dalam menggunakan anggarannya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Hal ini dapat berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan
ekonomi.

Pemerintah dapat meningkatkan penyerapan anggaran sekolah pada pendapatan domestik bruto (PDB) melalui beberapa peran berikut:

1. Pemerintah perlu meningkatkan anggaran pendidikan.


Anggaran pendidikan yang lebih besar akan memberikan lebih banyak ruang bagi pemerintah untuk membiayai berbagai kegiatan yang dapat
meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Pemerintah perlu melakukan perencanaan anggaran pendidikan yang lebih baik.

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pe ndidikan, Unive rsitas Maritim Raja Ali Haji
Perencanaan anggaran pendidikan yang baik akan memastikan bahwa anggaran tersebut digunakan secara efektif dan efisien.

3. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan anggaran pendidikan.


Pengawasan yang ketat akan membantu memastikan bahwa anggaran tersebut digunakan sesuai dengan tujuannya.

4. Pemerintah perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran pendidikan.
Transparansi dan akuntabilitas akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan anggaran pendidikan.
PERTANYAAN 2
kenapa guru honorer tidak mendapatkan tunjangan bahkan gaji nya tidak sesuai dengan pekerjaannya? Dan Kenapa sekolah yang sudah negeri dan
bahkan akreditasi sekolahnya bagus masih menerapkan SPP?

NAMA YANG BERTANYA: NAMA YANG MENJAWAB: NAMA YANG


Nursela Rapita Purba & Defi Anjae Wasih MENANGGAPI/MENAMBAHKAN
JAWABAN/DLL: Adi
JAWABAN 2

Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru honorer tidak mendapatkan tunjangan bahkan gajinya tidak sesuai dengan pekerjaannya ,
yaitu:

1. Status tenaga kerja tidak tetap.


Guru honorer biasanya bekerja berdasarkan kontrak atau perjanjian jangka pendek, yang membuat mereka tidak mendapatkan
tunjangan atau fasilitas yang sama dengan guru tetap.

2. Keterbatasan anggaran pendidikan.


Sekolah dan lembaga pendidikan sering kali harus menghadapi keterbatasan dana untuk membayar gaji guru, dan prioritas
biasanya diberikan kepada guru tetap dan biaya operasional lainnya.

3. Kurangnya regulasi yang mengatur status dan kesejahteraan guru honorer.


Hingga saat ini, belum ada regulasi yang mengatur secara spesifik status dan kesejahteraan guru honorer. Hal ini menyebabkan

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pe ndidikan, Unive rsitas Maritim Raja Ali Haji
adanya ketimpangan dan ketidaksesuaian antara gaji guru honorer dengan beban kerja dan kualifikasi mereka.

Ada beberapa alasan mengapa sekolah yang sudah negeri dan bahkan akreditasi sekolahnya bagus masih menerapkan SPP, yaitu:

1. Biaya operasional sekolah.


Biaya operasional sekolah meliputi biaya untuk gaji guru, karyawan, listrik, air, dan lain-lain. Biaya operasional sekolah ini tidak
sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah, sehingga sekolah perlu mencari sumber dana lain, salah satunya adalah SPP.

2. Keinginan sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.


Sekolah yang sudah negeri dan bahkan akreditasi sekolahnya bagus biasanya memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang mereka berikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah perlu menyediakan fasilitas dan sarana prasarana
yang memadai, yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

3. Keinginan sekolah untuk meningkatkan mutu lulusan.


Sekolah yang sudah negeri dan bahkan akreditasi sekolahnya bagus biasanya memiliki keinginan untuk meningkatkan mutu
lulusan mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah perlu memberikan pendidikan yang berkualitas, yang membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.

PERTANYAAN 3
Terkait dengan kepala sekolah sebagai penanggung jawab dalam sistem keuangan disekolah apakah apabila terjadi penyelewengan dana yang
dilakukan oleh staf apakah kepala sekolah yang akan bertanggung jawab?
NAMA YANG BERTANYA: NAMA YANG MENJAWAB: NAMA YANG
Siska Dwi Febriayani Isheka Yuli Naisa MENANGGAPI/MENAMBAHKAN
JAWABAN/DLL:

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pe ndidikan, Unive rsitas Maritim Raja Ali Haji
JAWABAN 3

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kepala sekolah memiliki tanggung jawab penuh dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya. Tanggung jawab tersebut meliputi aspek administratif, akademik, dan keuangan.

Dalam aspek keuangan, kepala sekolah bertanggung jawab dalam pengelolaan dana sekolah, termasuk dana BOS. Kepala sekolah memiliki
kewenangan untuk menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan dana sekolah, serta mengawasi pelaksanaannya.

Jika terjadi penyelewengan dana yang dilakukan oleh staf sekolah, kepala sekolah dapat dimintai pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut. Hal ini
dikarenakan kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa dana sekolah dikelola dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Namun, kepala sekolah dapat dibebaskan dari tanggung jawab jika dapat membuktikan bahwa ia telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik. Misalnya, jika kepala sekolah telah melakukan pengawasan yang memadai, tetapi staf sekolah tetap melakukan penyelewengan dana.

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pe ndidikan, Unive rsitas Maritim Raja Ali Haji

Anda mungkin juga menyukai