Anda di halaman 1dari 4

Konversi suhu

-Perbandingan skala
C:F:R:K
5:9:4:5
-Contoh soal
Pada termometer celcius, titik didih air adalah 100 derajat C. Pada termometer fahrenheit nilai ini
sama dengan …
Diket. : TC = 100 C
Dit. : TF = …?
Jawab :
(F-32) : C = 9 : 5
(F-32) : 100 = 9 : 5
5(F-32) = 900
(F-32) = 900 / 5
F – 32 = 180
F = 180 + 32
F = 212 F

Gerak tumbuhan
 Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air dalam sel yang tidak
merata. Contohnya membukanya kacang polongan seperti kedelai, ketika kedelai sudah lama
atau tua, akan terjadi penurunan kadar air dalam sel yang tidak merata sehingga membuat kedelai
mengkerut. Karena semakin mengkerut, membuat kulitnya terbuka dengan sendirinya.
 Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang terjadi secara spontan dan berasal dari dalam tubuh tumbuhan
itu sendiri. Contohnya gerak rotasi sitoplasma atau plasma sel di dalam tumbuhan.
 Gerak Esinom
Gerak esionom adalah gerakan tumbuhan yang disebabkan oleh adanya ransangan dari luar
tubuh atau lingkungan tempat tumbuhan berada. Contohnya adalah ketika daun putri malu
disentuh maka akan menutup. Gerak esinom sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu gerak tropisme,
gerak nasti, dan gerak taksis. Berikut penjelasannya:
 Gerak tropisme
Gerak tropisme adalah gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Arah gerak tumbuhan bisa mendekati arah datangnya rangsangan, hal ini disebut tropisme positif
dan gerak yang menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif.
 Gerak nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi ransangan, namun arah responnya
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya ransangan
 Gerak taksis
Gerak taksis merupakan gerak seluruh atau sebagian tubuh tumbuhan yang bebas berpindah
tempat, namun arahnya perpindahannya dipengaruhi oleh datangnya ransangan. Dari berbagai
macam sumbernya, gerak taksis dibedakan menjad dua, yaitu fototaksis dan kemotaksis.

Jaringan pada tumbuhan


1. Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik
tumbuh diujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu
(sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi
ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar).
2. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan
langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi
empat apabila dilihat dari samping, berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami
perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga,
trikoma (rambut daun/batang), duri, serta rambut kelenjar.
3. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan
floem (pembuluh tapis). Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral,
sedangkan jaringan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.
4. Jaringan Dasar/Parenkim
Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Kelompok jaringan ini memiliki
banyak fungsi tergantung tempat jaringan ini berada. Seringkali jaringan ini mengisi bagian
terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang
menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu.
5. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong pada
organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
6. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan dinding sekunder
yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dijumpai pada organ
tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Pembelahan sel
1. Pembelahan amitosis
Satu sel akan membelah menjadi dua sel sama besar dan memiliki materi genetik yang
sama.
2. Pembelahan mitosis
- Pembelahan mitosis terjadi dengan mempertahankan pasangan kromosom yang sama
dengan melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Terjadi di
jaringan meristematic
- Tahapan mitosis :
 Profase, rusaknya membran inti menjadi fragment (serpihan-serpihan) kemudian
membentuk benang kromatin lalu kromatin memadat sehingga membentuk
kromosom yang akan menuju ke titik tengah sel.
 Metafase, benang gelondong mulai nampak jelas. Kromosom akan berjalan
sejajar di ruang ekoator sel, lalu benang – benang pada akan muncul hingga ke
kutub, akan tetapi tidak akan melekat pada sentromer. Lalu sentromer melakukan
pembelahan sehingga membentuk suatu kromatid yang kemudian membentuk
kromosom tunggal.
 Anafase, pemisahan kromosom menjadi 2 bagian yang sama dengan arah yang
berbeda.
 Telofase, tahap akhir dimana kromosom sudah terletak pada kutub maka nukleus
(inti sel) akan muncul kembali. Lalu kromatid akan meghilang pada saat
sitoplasma tebal. Setelah itu membran yang ada pada sel akan memisah dari dua
sel yang ada sebelumnya.

3. Pembelahan meiosis (Pada organ kelamin)


- suatu proses pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
yang dihasilkan setengah dari jumlah kromosom sel induk
- Tahapan Meiosis I
 Profase 1, benang-benang kromatin akan mengalami suatu proses pemendekan
dan penebalan sehingga dapat membentuk suatu kromosom.
 Metafase 1, kromosom akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator (bidang
pembelahan).
 Anafase 1, kromosom bersifat homolog akan berpisah lalu bergerak ke bagian
kutub yang saling berseberangan.
 Telofase 1, terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel. Masing-
masing sel pada bagian yang mempunyai satu buah inti dengan bagian sebelah
dari kromosom yang bersifat homolog.
- Tahapan meiosis II
 Profase, rusaknya membran inti menjadi fragment (serpihan-serpihan) kemudian
membentuk benang kromatin lalu kromatin memadat sehingga membentuk
kromosom yang akan menuju ke titik tengah sel.
 Metafase, benang gelondong mulai nampak jelas. Kromosom akan berjalan
sejajar di ruang ekoator sel, lalu benang – benang pada akan muncul hingga ke
kutub, akan tetapi tidak akan melekat pada sentromer. Lalu sentromer melakukan
pembelahan sehingga membentuk suatu kromatid yang kemudian membentuk
kromosom tunggal.
 Anafase, pemisahan kromosom menjadi 2 bagian yang sama dengan arah yang
berbeda.
 Telofase, tahap akhir dimana kromosom sudah terletak pada kutub maka nukleus
(inti sel) akan muncul kembali. Lalu kromatid akan meghilang pada saat
sitoplasma tebal. Setelah itu membran yang ada pada sel akan memisah dari dua
sel yang ada sebelumnya.

Gelombang
 Rumus gelombang :

Cermin
Muatan elektron

Anda mungkin juga menyukai