Anda di halaman 1dari 3

Pembelajara Ilmu kaligrafi : antara problem dan solusi

Khairunnisa

Tulisan ini untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester dari dosen pengampu mata kuliah
kaligrafi arab, Ustad sayed Muhammad Ikhsan, M. A. Disini penulis ingin menyampaikan
mengenai pembelajaran kaligrafi/ Al-Khot di SMA MUHAMMADIYAH. Pembelajaran kaligrafi
itu salah satu aspek budaya penting dalam Masyarakat, dan kaligrafi bukan hanya seni yang indah,
tetapi juga memiliki nilai Sejarah,budaya dan lainnya. Namun sayangnya di SMA
MUHAMMADIYAH Pelajaran kaligrafi tidak ada di mata Pelajaran.
Sekolah SMA MUHAMMADIYAH saat ini fokus pada mata Pelajaran yang dianggap
“akademis” seperti matematika, Bahasa inggris dan lainnya. Sebagian besar SMA sering
mengabaikan pembelajaran ilmu kaligrafi, yang memunculkan pemahaman yang kurang terhadap
seni tradisional, Padahal Kaligrafi sebagai seni yang berharga dan memiliki nilai Pendidikan yang
mendalam pengembangan keterampilan. Dan ada juga dikarenakan kekurangan waktu untuk mata
Pelajaran tambahan seperti kaligrafi. Ataupun Mungkin sulit untuk menemukan guru yang terlatih
dalam kaligrafi, sehingga juga bisa menjadi faktor dalam penghapusan mata pelajaran kaligrafi.
Dikarenakan Pengajaran kaligrafi memerlukan waktu, sumber daya, dan guru yang memiliki
keahlian dalam seni ini. Sekolah mungkin memiliki keterbatasan dalam hal ini dan lebih memilih
untuk fokus pada mata pelajaran yang lebih mudah diintegrasikan dalam kurikulum. Dan Dalam
beberapa sekolah, kelas-kelas memiliki jumlah siswa yang besar. Mengajar mata pelajaran seperti
kaligrafi yang memerlukan perhatian individual dan latihan lebih intensif mungkin menjadi
tantangan dalam lingkungan. Ataupun Dalam beberapa kasus, kaligrafi mungkin dianggap kurang
diminati oleh siswa atau orang tua, sehingga tidak dimasukkan dalam kurikulum.
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa SMA harus fokus pada kurikulum akademis yang
lebih tradisional, seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa, karena persiapan siswa untuk
ujian masuk perguruan tinggi. Kaligrafi mungkin dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting
dari sudut pandang ini.
SMA memiliki waktu terbatas untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran, dan mengintegrasikan
kaligrafi ke dalam kurikulum bisa mengurangi waktu yang tersedia untuk mata pelajaran inti.
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa waktu harus digunakan seefisien mungkin untuk
mengajarkan materi penting.
Kaligrafi mungkin lebih sesuai untuk pendidikan tingkat lanjutan atau kursus seni yang lebih
khusus. Ini memungkinkan siswa yang benar-benar berminat dalam seni kaligrafi untuk mengejar
minat mereka setelah lulus SMA.
Seharus nya SMA MUHAMMADIYAH dapat mempertimbangkan untuk memasukkan kaligrafi/
khot dalam kurikulum sebagai mata Pelajaran pilihan, biar siswa dapat kesempatan untuk belajar
kaligrafi/khot. Dan sekolah juga dapat mempertimbagkan untuk menyediakan ruang khusus untuk
kaligrafi. Padahal Kaligrafi bisa diajarkan dengan bantuan teknologi, seperti aplikasi yang
memungkinkan siswa untuk berlatih dan memahami kaligrafi indah melalui computer atau ponsel
mereka. Dan bisa juga Kaligrafi biasanya dilakukan dengan alat tulis khusus seperti pena kaligrafi,
kuas, atau pensil kaligrafi. Alat-alat ini memungkinkan pengendalian yang baik terhadap tebal dan
tipis garis, menciptakan variasi dalam tulisan.
Kaligrafi sering digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan artistik, spiritual, atau filosofis.
Dalam beberapa budaya, kaligrafi digunakan untuk menulis ayat-ayat suci atau kutipan penting.
Meskipun kaligrafi memiliki aturan dan konvensi tertentu, ia juga memungkinkan untuk ekspresi
kreatif yang tinggi. Kaligrafi dapat menjadi medium seni yang unik untuk mengekspresikan diri.
Kaligrafi sering dianggap sebagai ekspresi seni yang memadukan unsur teknis dengan unsur
kreatif, dan ada banyak gaya kaligrafi yang berbeda di seluruh dunia.
meskipun kaligrafi mungkin tidak diajarkan di banyak sekolah, seni dan budaya tetap dihargai dan
dipelajari dalam berbagai cara, baik melalui kegiatan ekstrakurikuler, program seni komunitas,
atau minat pribadi siswa.
Adapun Kaligrafi itu seni menulis dengan indah, khususnya dalam bahasa Arab, yang sering
digunakan untuk menulis teks-teks agama Islam, seperti Al-Quran. Seni ini juga ditemukan dalam
budaya-budaya lain di seluruh dunia. Kaligrafi melibatkan penggunaan gaya dan bentuk tulisan
yang estetis, dengan berbagai jenis huruf, garis, dan ornamen.
Sejarah kaligrafi sangat kaya, dengan perkembangan berbagai gaya dan aliran dari zaman kuno
hingga modern. Kaligrafi memainkan peran penting dalam seni Islam, dan banyak seniman
kaligrafi terkenal telah menciptakan karya-karya yang memukau dengan keindahan dan
kompleksitasnya.
Kaligrafi bukan hanya tentang membuat tulisan yang indah, tetapi juga mencerminkan
spiritualitas, ketenangan, dan kekhusyukan. Ini juga sering digunakan untuk menghias masjid,
buku, seni dekoratif, dan benda seni lainnya.
Kaligrafi adalah seni yang sangat subjektif. Menilai karya kaligrafi dengan benar memerlukan
pemahaman mendalam tentang berbagai gaya kaligrafi dan aspek estetika tertentu. Ini membuat
penilaian menjadi tantangan, dan kurikulum sekolah sering kali lebih condong pada mata
pelajaran yang memiliki metode penilaian yang lebih konsisten.
Dalam era modern, pendidikan sering diarahkan untuk mempersiapkan siswa dengan
keterampilan praktis yang bisa digunakan dalam dunia kerja. Sementara kaligrafi adalah seni yang
indah, mungkin dianggap kurang praktis dalam konteks pengembangan keterampilan pekerjaan.
Dalam beberapa kasus, seni tradisional seperti lukisan, musik, atau teater mungkin lebih
ditekankan daripada kaligrafi. Ini bisa menjadi masalah prioritas dalam kurikulum seni.Sekolah
umum biasanya menawarkan berbagai mata pelajaran seni alternatif, seperti seni rupa, musik, tari,
dan drama. Siswa sering memiliki banyak pilihan untuk mengekspresikan kreativitas mereka
melalui mata pelajaran seni yang lebih umum.
Meskipun kaligrafi memiliki keberhargaan budaya yang tinggi dalam masyarakat Islam dan
budaya-budaya lain, mungkin tidak selalu diterima dengan mudah di berbagai lingkungan
pendidikan global yang beragam. Itu bisa menjadi pertimbangan ketika memutuskan apa yang
diajarkan di sekolah-sekolah internasional.
Kaligrafi dapat membantu mengembangkan keterampilan kreatif dan estetika siswa. Beberapa
orang mungkin melihat hal ini sebagai tambahan yang berharga untuk pengalaman pendidikan
siswa di SMA. Bahkan Kaligrafi dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengekspresikan diri
mereka dengan cara yang berbeda. Ini mungkin sangat bermanfaat bagi siswa yang memiliki
minat atau bakat dalam seni.
Kaligrafi dapat membantu mengembangkan keterampilan kreatif dan estetika siswa. Beberapa
orang mungkin melihat hal ini sebagai tambahan yang berharga untuk pengalaman pendidikan
siswa di SMA. Padahal Sekolah dapat menjalin kerjasama dengan pusat seni atau museum lokal
yang memiliki pengetahuan dan sumber daya dalam bidang kaligrafi, sehingga siswa dapat
mengikuti lokakarya atau kunjungan lapangan. Dan Sekolah dapat mengadakan pameran seni
tahunan yang mencakup karya kaligrafi siswa. Ini dapat mempromosikan minat dan penghargaan
terhadap seni kaligrafi.
Supaya Mencari pendanaan tambahan untuk mendukung pengajaran kaligrafi, termasuk
pengadaan peralatan dan buku teks yang diperlukan. Mengintegrasikan kaligrafi ke dalam mata
pelajaran lain, seperti sejarah atau bahasa Arab, sebagai bagian dari pendekatan pendidikan yang
lebih luas. Pentingnya untuk mencari cara yang kreatif dan berkelanjutan untuk memasukkan
kaligrafi atau seni tradisional lainnya dalam pendidikan siswa, terutama jika hal ini dianggap
berharga untuk memahami dan melestarikan warisan budaya.

Anda mungkin juga menyukai