Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

PERCOBAAN PRINSIP BERNOULLI

GURU PENGAMPU : SUNARYO , S.Pd

ANGGOTA KELOMPOK :

1. AFDHAL FAUZAN PRASETYO (01)


2. AHYA FRESHYANITA (02)
3. AMALYA IZZATUR AR RAHMAH (03)
4. ANDHINI CITRA (04)
5. ANGGITA DEWANTARY (05)
6. ASLIKA EVONNI YULINDA (06)

SMAN 1 NGAWI

TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024


BAB I
TEOREMA BERNOULLI
1.1 Pendahuluan
Salah satu dari Asas Bernoulli
yang tekenal adalah tekanan
fluida di tempat
yang berkecepatan tinggi lebih
kecil daripada di tempat yang
kecepatannya lebih
rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu
pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya
makin kecil kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka
semakin besar tekanannya.
Hukum ini diterapkan pada
zat cair yang mengalir
dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa. Prinsip ini
pada dasarnya merupakan
diferensiasi dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan
bahwa energi pada suatu
titik didalam suatu aliran
jumlahnya sama besar dengan
jumlah energi di titik yang
lain ada jalur aliran yang sama.
Sehingga pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut,
dan
sebaliknya, apabila terjadi
penurunan pada kecepatan
fluida maka akan
menimbulkan peningkatan
tekanan pada aliran fluida itu
sendiri.
Persamaan Bernoulli banyak
digunakan dalam menganalisis
berbagai situasi aliran,
namun persamaan Bernouli
juga memiliki keterbatasan
atau syarat yang harus
dipenuhi dalam
pengaplikasiannya. Persamaan
Bernoulli dapat digunakan
selama
gerakan fluida tersebut
inviscid dan tak mampat.
Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan hanya sepanjang
garis arus berlaku (Munson,
2005)
1.2 Tujuan Percobaan
Maksud dan tujuan dari
percobaan ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk menyelidiki validitas
Persamaan Bernoulli ketika
diaplikasikan ke
aliran air yang steady pada pipa
yang bergradasi dimensinya.
b. Menentukan besarnya
koefisien bit (Cd).
c. Mengamati pembagian
tekanan sepanjang pipa
konvergen-divergen.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridhoNya
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini dengan judul “Laporan
Praktikum Fisika Percobaan Hukum Bernoulli”.

Laporan ini dibuat semata-mata untuk memenuhi tugas dari Bapak Sunaryo setelah melakukan
praktikum menggunakan gelas plastik berlubang, serta untuk ABS (Asal Bapak Senang)

Kami sebagai penyusun laporan ini berharap semoga laporan ini dapat menjadi pembelajaran
serta pengalaman untuk kami serta semoga kami mendapat nilai yang memuaskan melalui
praktikumn serta laporan ini.
Ngawi, 23 November 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

BAB I
TEOREMA BERNOULLI
1.1 Pendahuluan
Salah satu dari Asas Bernoulli
yang tekenal adalah tekanan
fluida di tempat
yang berkecepatan tinggi lebih
kecil daripada di tempat yang
kecepatannya lebih
rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu
pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya
makin kecil kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka
semakin besar tekanannya.
Hukum ini diterapkan pada
zat cair yang mengalir
dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa. Prinsip ini
pada dasarnya merupakan
diferensiasi dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan
bahwa energi pada suatu
titik didalam suatu aliran
jumlahnya sama besar dengan
jumlah energi di titik yang
lain ada jalur aliran yang sama.
Sehingga pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut,
dan
sebaliknya, apabila terjadi
penurunan pada kecepatan
fluida maka akan
menimbulkan peningkatan
tekanan pada aliran fluida itu
sendiri.
Persamaan Bernoulli banyak
digunakan dalam menganalisis
berbagai situasi aliran,
namun persamaan Bernouli
juga memiliki keterbatasan
atau syarat yang harus
dipenuhi dalam
pengaplikasiannya. Persamaan
Bernoulli dapat digunakan
selama
gerakan fluida tersebut
inviscid dan tak mampat.
Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan hanya sepanjang
garis arus berlaku (Munson,
2005)
1.2 Tujuan Percobaan
Maksud dan tujuan dari
percobaan ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk menyelidiki validitas
Persamaan Bernoulli ketika
diaplikasikan ke
aliran air yang steady pada pipa
yang bergradasi dimensinya.
b. Menentukan besarnya
koefisien debit (Cd).
c. Mengamati pembagian
tekanan sepanjang pipa
konvergen-divergen.

BAB I
TEOREMA BERNOULLI
1.1 Pendahuluan
Salah satu dari Asas Bernoulli
yang tekenal adalah tekanan
fluida di tempat
yang berkecepatan tinggi lebih
kecil daripada di tempat yang
kecepatannya lebih
rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu
pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya
makin kecil kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka
semakin besar tekanannya.
Hukum ini diterapkan pada
zat cair yang mengalir
dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa. Prinsip ini
pada dasarnya merupakan
diferensiasi dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan
bahwa energi pada suatu
titik didalam suatu aliran
jumlahnya sama besar dengan
jumlah energi di titik yang
lain ada jalur aliran yang sama.
Sehingga pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut,
dan
sebaliknya, apabila terjadi
penurunan pada kecepatan
fluida maka akan
menimbulkan peningkatan
tekanan pada aliran fluida itu
sendiri.
Persamaan Bernoulli banyak
digunakan dalam menganalisis
berbagai situasi aliran,
namun persamaan Bernouli
juga memiliki keterbatasan
atau syarat yang harus
dipenuhi dalam
pengaplikasiannya. Persamaan
Bernoulli dapat digunakan
selama
gerakan fluida tersebut
inviscid dan tak mampat.
Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan hanya sepanjang
garis arus berlaku (Munson,
2005)
1.2 Tujuan Percobaan
Maksud dan tujuan dari
percobaan ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk menyelidiki validitas
Persamaan Bernoulli ketika
diaplikasikan ke
aliran air yang steady pada pipa
yang bergradasi dimensinya.
b. Menentukan besarnya
koefisien debit (Cd).
c. Mengamati pembagian
tekanan sepanjang pipa
konvergen-divergen.
Salah satu dari Asas Bernoulli
yang tekenal adalah tekanan
fluida di tempat
yang berkecepatan tinggi lebih
kecil daripada di tempat yang
kecepatannya lebih
rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu
pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya
makin kecil kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka
semakin besar tekanannya.
Hukum ini diterapkan pada
zat cair yang mengalir
dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa. Prinsip ini
pada dasarnya merupakan
diferensiasi dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan
bahwa energi pada suatu
titik didalam suatu aliran
jumlahnya sama besar dengan
jumlah energi di titik yang
lain ada jalur aliran yang sama.
Sehingga pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut,
dan
sebaliknya, apabila terjadi
penurunan pada kecepatan
fluida maka akan
menimbulkan peningkatan
tekanan pada aliran fluida itu
sendiri.
Persamaan Bernoulli banyak
digunakan dalam menganalisis
berbagai situasi aliran,
namun persamaan Bernouli
juga memiliki keterbatasan
atau syarat yang harus
dipenuhi dalam
pengaplikasiannya. Persamaan
Bernoulli dapat digunakan
selama
gerakan fluida tersebut
inviscid dan tak mampat.
Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan hanya sepanjang
garis arus berlaku (Munson, 200
Salah satu dari Asas Bernoulli
yang tekenal adalah tekanan
fluida di tempat
yang berkecepatan tinggi lebih
kecil daripada di tempat yang
kecepatannya lebih
rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu
pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya
makin kecil kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka
semakin besar tekanannya.
Hukum ini diterapkan pada
zat cair yang mengalir
dengan kecepatan berbeda
dalam suatu pipa. Prinsip ini
pada dasarnya merupakan
diferensiasi dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan
bahwa energi pada suatu
titik didalam suatu aliran
jumlahnya sama besar dengan
jumlah energi di titik yang
lain ada jalur aliran yang sama.
Sehingga pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut,
dan
sebaliknya, apabila terjadi
penurunan pada kecepatan
fluida maka akan
menimbulkan peningkatan
tekanan pada aliran fluida itu
sendiri.
Persamaan Bernoulli banyak
digunakan dalam menganalisis
berbagai situasi aliran,
namun persamaan Bernouli
juga memiliki keterbatasan
atau syarat yang harus
dipenuhi dalam
pengaplikasiannya. Persamaan
Bernoulli dapat digunakan
selama
gerakan fluida tersebut
inviscid dan tak mampat.
Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan hanya sepanjang
garis arus berlaku (Munson, 200
Daniel Bernoulli merupakan penemu atau pencetus dari mekanisme prinsipBernoulli.
Daniel Bernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tanggal 8 Februari 1700dalam sebuah
keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Prinsip Bernoulli adalahsebuah istilah di
dalammekanika fluidayang menyatakan bahwa pada suatualiran
fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunantekanan pada aliran
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalamsuatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliranyang sama.Penerapan prinsip Bernoulli di
dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai
pada bidang pangan antara lain, pengaliran asap melalui (gas sisa pembakaran pabrik)melalui
cerobong asap, proses pemvakuman systemwater jet
Pada penggoreng vakum,dan pengisian cairan dari tangki penampung menuju proses
selanjutnya seperti pada pembotolan produk. Sedangkan, penerapan prinsip Bernoulli pada
bidang non pangandapat dijumpai pada karburator mobil, venturimeter, pipa pitot, botol
penyemprot parfum, dan alat semprot serangga. Asas Bernoulli juga dapat digunakan untukmela
kukan kalkulasi kebocoran pada tangki air, secara umum terdapat dua
bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan

B. TUJUAN PERCOBAAN

Praktikum ini bertujuan untuk memahami penerapan prinsip bernoulli pada gelas plastik
berlubang

BAB I
TEOREMA BERNOULLI

1.1 Pendahuluan
Salah satu dari Asas Bernoulli yang tekenal adalah tekanan fluida di tempat
yang berkecepatan tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih
rendah. Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka
semakin besar tekanannya. Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir
dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa. Prinsip ini pada dasarnya merupakan
diferensiasi dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa energi pada suatu
titik didalam suatu aliran jumlahnya sama besar dengan jumlah energi di titik yang
lain ada jalur aliran yang sama. Sehingga pada suatu aliran fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut, dan
sebaliknya, apabila terjadi penurunan pada kecepatan fluida maka akan
menimbulkan peningkatan tekanan pada aliran fluida itu sendiri.
Persamaan Bernoulli banyak digunakan dalam menganalisis berbagai situasi aliran,
namun persamaan Bernouli juga memiliki keterbatasan atau syarat yang harus
dipenuhi dalam pengaplikasiannya. Persamaan Bernoulli dapat digunakan selama
gerakan fluida tersebut inviscid dan tak mampat. Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan hanya sepanjang garis arus berlaku (Munson, 2005)

1.2 Tujuan Percobaan


Maksud dan tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk menyelidiki validitas Persamaan Bernoulli ketika diaplikasikan ke
aliran air yang steady pada pipa yang bergradasi dimensinya.
b. Menentukan besarnya koefisien debit (Cd).
c. Mengamati pembagian tekanan sepanjang pipa konvergen-divergen.

BAB II
LANDASAN TEORI

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunana tekanan pada aliran terebut. Prinsip ini merupakan penyerdehanaan dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energy pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah energy di titik lain pada jalur aliran yang sama.
Secara sederhana, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang
pertama berlaku untuk aliran yang tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain
adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow). Aliran tak-termampatkan adalah
aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari
fluida di sepanjang aliran tersebut. Bentuk untuk aliran fluida tak-termampatkan adalah
sebagai berikut.
Dengan,
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relative terhadap suatu referensi
P = tekanan fluida
ρ=¿massa jenis fluida

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Gelas plastik berlubang
2. Solatip
3. Gunting/Cutter
4. Nampan
5. Mistar
6. Air secukupnya

B. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Buatlah 3 lubang pada bagian sisi botol, dengan jarak yang berbeda-beda, beri nama lubang
yang telah dibuat (A, B, C)
3. Tutup lubang yang telah dibuat dengan lakban
4. Ukur terlebih dahulu jarak dari lubang ke permukaan air (h)
5. Ukur ketinggiam dari lubang ke dasar botol (h1), lakukan hal yang sama pada lubang yang
lainnya
6. Isi botol dengan air hingga penuh
7. Letakkan botol yang telah trisi penuh dengan air ke dalam nampan
8. Siapkan penggaris pada nampan untuk mengukur jarak air yang pertama kali memancur (x)
9. Buka lakban penutup salah satu lubang, lalu ukurlah jarak air yang pertama kali memancur
(x), catat hasil perhitungan
10. Isi kembali air hingga penuh dan lakukan hal yang sama pada dua lubang yang lain
11. Masukkan data kedalam tabel lalu lakukan analisis dengan seksama

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Percobaan


Lubang Hasil Hasil Percobaan Rata -Rata
Pengukuran (cm)
(cm) 1 2 3
h1 10,5 10,5 10,5 10,5
A h 3 3 3 3
x 6,5 7 7,5 7
t 0,62 0,78 0,14 0,51
h1 8,5 8,5 8,5 8,5
B h 5 5 5 5
x 5 7 5,5 5,8
t 0,73 0,99 0,19 0,63
h1 6,5 6,5 6,5 6,5
C h 7 7 7 7
x 7,5 8 8 7,8
t 0,35 0,38 0,62 0,45

Keterangan:

h1 : Jarak antara lubang ke dasar botol

h : Jarak dari lubang ke permukaan air

x : Jarak air yang pertama kali memancur

B. Analisis Data
Tabel Kecepatan Laju Air
NO. Lubang x.h (cm) h1 h.h1 x2 x2÷(h.h1)
A 21 10,5 31,5 49
B 8.

C. Grafik Data

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.

Anda mungkin juga menyukai