Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR PERCOBAAN

CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP DAN MAKHLUK TAK HIDUP


DENGAN PENERAPAN KONSEP SUDUT ELEVASI SERTA GLBB

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum IPA Dasar

Dosen Pengampu: Rina Rahayu

Oleh:

Dwy Sintawati 2120303061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022
DAFTAR ISI

Daftar Isi...............................................................................................i
Tujuan...................................................................................................1
Dasar Teori...........................................................................................1
Alat dan Bahan.....................................................................................3
Langkah Percobaan..............................................................................3
Tabel Hasil Percobaan..........................................................................4
Pembahasan..........................................................................................5
Kesimpulan...........................................................................................8
Jawaban Pendalaman Materi................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................10
Lampiran...............................................................................................10

i
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membedakan ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk
tak hidup di lingkungan sekitarnya.
2. Mahasiswaa mampu mengamati ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk
tak hidup di lingkungan sekitar yang dikaitkan konsep sudut elevasi.
3. Mahasiswa mampu mengamati ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak
hidup di lingkungan sekitar berdasarkan konsep kinematika gerak pada
GLBB.

A. Dasar Teori
Makhluk hidup erat kaitannya dengan manusia, flora, dan fauna. Untuk
lebih mudah dalam mempelajarinya makhluk hidup ini, maka dibagi
menjadi beberapa golongan tertentu. Hal ini biasa disebut dengan
pengklasifikasian makhluk hidup. Klasifikasi ini dilakukan dengan
memandang pada perbedaan dan persamaan yang dimiliki.
Makhluk hidup mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakannya
dengan makhluk tak hidup, antara lain:
1. Bergerak secara alami. Manusia, flora dan fauna senantiasa
bergerak maupun berpindah posisi dengan menggunakan alat
gerak seperti kaki.
2. Membutuhkan makan atau nutrisi. Manusia, flora dan fauna
memerlukan adanya nutrisi untuk merombak sel, memperoleh
energi, serta digunakan untuk pertumbuhan.
3. Bernafas. Manusia, flora dan fauna sebagai makhluk hidup juga
senantiasa melakukan respirasi agar dapat mengubah zat-zat
nutrisi menjadi energi.
4. Peka terhadap rangsang. Manusia, flora dan fauna sebagai
makhluk hidup dapat melakukan respon akibat dari satu
rangsangan yang diperolehnya.
5. Tumbuh dan berkembang. Manusia, flora dan fauna senantiasa
mengalami tumbuh dan berkembang baik secara ukuran fisiknya

1
maupun secara psikis. Psikis ini paling banyak dialami oleh
manusia.
6. Beradaptasi dengan lingkungan. Makhluk hidup harus dapat
melakukan adaptasi dengan lingkungan agar dapat
mempertahankan kehidupannya. Makhluk hidup yang tidak
dapat beradaptasi dengan lingkungannya cenderung akan punah.
7. Ekskresi. Makhluk hidup akan mengeluarkan zat sisa dari proses
pencernaan ataupun mengeluarkan zat-zat yang beracun agar
tidak mengganggu segala proses yang terjadi pada tubuh
makhluk hidup.
8. Berkembangbiak. Makhluk hidup berkembangbiak untuk
mempertahankan dan meningkatkan populasi mereka dalam
kehidupan.
Dalam menghitung tinggi suatu pohon yang melampaui tinggi pengamat,
dapat dilakukan dengan menerapkan sudut elevasi ketika menghitungnya.
Dari sudut elevasi dilanjutkan dengan menggunakan rumus trigonometri
lebih tepatnya yaitu fungsi tangen. Trigonometri merupakan salah satu ilmu
dalam bidang matematika yang dapat diterapkan dalam berbagai ilmu
lainnya. trigonometri digunakan dalam mengukur tinggi suatu pohon
dengan mengkaitkan tinggi pohon dan tinggi pengamat menjadi sebuah
segitiga siku-siku. Sudut yang dibentuk oleh arah pandang pengamat
terhadap puncak pohon dimisalkan sebagai besar sudut elevasinya. Berikut
ini merupakan rumus dari trigonometri dan rumus dalam menghitung tinggi
pohon dengan penerapan sudut elevasi.
𝑆𝑖𝑛
• Tan = 𝐶𝑜𝑠
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
• Sin = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
• Cos = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

• Tinggi pohon =(Tan sudut elevasi . Jarak pengamat)+Tinggi


pengamat

2
GLBB ialah gerak yang dihasilkan oleh benda yang gerakannya terarah
secara mendatar dengan perubahan kecepatan gerak yang konstan. Gerak
jatuh bebas merupakan salah satu contoh dari GLBB yang gerakannya
terjadi hanya dalam satu dimensi serta dipengaruhi oleh adanya gravitasi,
sedangkan massa benda dalam gerak jatuh bebas tidak berpengaruh, selain
itu pada gerak jatuh bebas, benda tidak memiliki kecepatan awal atau V0 =
0 m/s. Rumus yang dipakai dalam gerak jatuh bebas yaitu

V2 = 2.g.h

Dengan g = percepatan gravitasi, dan

h = ketinggian.

B. Alat dan Bahan


1. Alat tulis
2. Tabel data pengamatan
3. Lingkungan sekitar
4. Batu / kerikil
5. Stopwatch
6. Penggaris / meteran

C. Langkah Percobaan
1. Percobaan 1:
a. Menyiapkan alat tulis dan tabel data pengamatan.
b. Mengamati lingkungan sekitar dengan cermat dan teliti.
c. Mengklasfikasikan benda-benda yang ada di lingkungan yang
sedang diamati dalam golongan makhluk hidup dan makhluk tak
hidup berdasarkan ciri-cirinya yang sudah pelajari sebelumnya.
2. Percobaan 2:
a. Menyiapkan alat tulis dan tabel data pengamatan.
b. Mengamati lingkungan sekitar dengan cermat dan teliti.
c. Menentukan 3 pohon yang memiliki tinggi yang berbeda yang akan
diamati.

3
d. Menghitung tinggi pohon yang diamati dengan menggunakan
pendekatan sudut elevasi.
3. Percobaan 3:
a. Menyiapkan alat tulis dan tabel data pengamatan.
b. Mengamati lingkungan sekitar dengan cermat dan teliti.
c. Mencari tempat atau gedung dengan ketinggian tertentu sebagai
tempat pijakan untuk menjatuhkan batu.
d. Menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian yang sudah ditetapkan.
e. Menghitung waktu yang dibutuhkan batu tersebut sampai
menyentuh tanah.
f. Mengulangi langkah 4-5 dengan massa batu yang berbeda.
g. Dengan menggunakan konsep gerak jatuh bebas, maka dapat
menghitung kecepatan batu saat jatuh untuk tiap detiknya.

D. Detail Hasil Percobaan

Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup


Ciri-ciri Makhluk Hidup MH/
Nama Non
Benda MH
No. Ber- Makan Tumbuh Ber- Ber-
gerak nafas kem
bang
biak
1. Tanaman ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ MH
Paku
2. Sepeda _ _ _ _ _ Non
Motor MH
3. Bangku _ _ _ _ _ Non
MH
4. Pohon ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ MH
Rambutan

4
5. Kucing ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ MH
6. Laptop _ _ _ _ _ Non
MH
7. Tanah _ _ _ _ _ Non
MH
8. Manusia ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ MH
9. Lukisan _ _ _ _ _ Non
MH
10. Ayam ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ MH

Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Sudut Elevasi


No. Subjek Penelitian Tinggi Pengamat Besar Sudut
1. Pohon Cemara jarak 5 m 167 cm 30o
2. Pohon Rambutan jarak 3 m 167 cm 15o
3. Pohon Kepel jarak 6 m 167 cm 42o

Tabel 1.3. Hasil Pengamatan Gerak Jatuh Bebas

No. Massa Benda Ketinggian Waktu


1. Batu A = 500 gram 2 m; 1,5 m; 1 m 1.10 s. 0.84 s. 0.37 s
2. Batu B = 270 gram 2 m; 1,5 m; 1 m 1.17 s. 0,91 s. 0.54 s
3. Batu C = 170 gram 2 m; 1,5 m; 1 m 1.28 s. 1.03 s. 0,68 s
4. Batu D = 50 gram 2 m; 1,5 m; 1 m 1.97 s. 1.54 s . 1.13 s

E. Pembahasan
1. Ciri – ciri makhluk hidup
Berdasarkan pada percobaan dalam mengamati ciri – ciri makhluk hidup
dan makhluk tak hidup yang telah dilakukan, pengamat meringkasnya
dalam beberapa hal berikut

5
a. Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk dalam makhluk hidup
karena memiliki ciri – ciri makhluk hidup yaitu bergerak, makan,
tumbuh, bernafas, dan berkembangbiak.
b. Manusia, hewan dan tumbuhan bergerak dengan cara dan alat gerak
yang berbeda disesuaikan dengan fisiknya serta tidak semua
pergerakan pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas.
c. Makhluk hidup membutuhkan nutrisi agar dapat bertahan dan
mempertahankan hidupnya.
d. Makhluk hidup senantiasa bertambah dalam hal ukurannya.
e. Makhluk hidup senantiasa benafas, namun antara manusia, hewan
dan tumbuhan memiliki prosesnya tersendiri untuk membantu
metabolisme tubuh.
f. Makhluk hidup memperbanyak jumlah populasinya dengan
berkembang biak. Setiap makhluk hidup memiliki caranya sendiri
dalam berkembang biak.
g. Makhluk tak hidup tidak memiliki ciri – ciri seperti halnya ciri- ciri
yang dimiliki oleh makhluk hidup.
2. Penerapan sudut elevasi
Sudut elevasi yaitu sudut yang dibentuk oleh suatu arah mendatar
terhadap arah pandang pengamat pada puncak pohon yang diamati.
Penerapan sudut elevasi ini dimanfaatkan dalam memperkirakan tinggi
suatu pohon yang tingginya melampaui tinggi pengamat.
Pada percobaan yang praktikan lakukan terhadap sejumlah pohon yang
ada disekitar yaitu : pohon Cemara, pohon Rambutan, dan pohon Kepel.
Didapat data hasil sebagai berikut
• Pohon Cemara
Tinggi pengamat = 167 cm
Besar sudut elevasi = 30o
• Pohon Rambutan
Tinggi pengamat = 167 cm
Besar sudut elevasi = 15o

6
• Pohon Kepel
Tinggi pengamat = 167 cm
Besar sudut elevasi = 42o
3. Gerak jatuh bebas
Dalam percobaan gerak jatuh bebas, praktikan melakukan percobaan
dengan menggunakan beberapa batu dengan massa yang berbeda yaitu
500 gram, 270 gram, 170 gram, dan 50 gram. Selain itu, praktikan juga
melakukan percobaan dengan ketinggian yang berbeda-beda yaitu 2
meter, 1,5 meter, dan 1 meter.
- Batu A dengan massa 500 gram membutuhkan waktu 1.10 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 2 meter.
- Batu B dengan massa 270 gram membutuhkan waktu 1.17 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 2 meter.
- Batu C dengan massa 170 gram membutuhkan waktu 1.28 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 2 meter.
- Batu D dengan massa 50 gram membutuhkan waktu 1.97 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 2 meter.
- Batu A dengan massa 500 gram membutuhkan waktu 0.84 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1,5 meter.
- Batu B dengan massa 270 gram membutuhkan waktu 0.91 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1,5 meter.
- Batu C dengan massa 170 gram membutuhkan waktu 1.03 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1,5 meter.
- Batu D dengan massa 50 gram membutuhkan waktu 1.54 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1,5 meter.
- Batu A dengan massa 500 gram membutuhkan waktu 0.37 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1 meter.
- Batu B dengan massa 270 gram membutuhkan waktu 0.57 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1 meter.
- Batu C dengan massa 170 gram membutuhkan waktu 0.68 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1 meter.

7
- Batu D dengan massa 50 gram membutuhkan waktu 1.13 sekon
untuk mencapai permukaan tanah dari ketinggian 1 meter.

F. Kesimpulan
1. Makhluk hidup dikatakan sebagai makhluk hidup apabila mempunyai
semua ciri – ciri makhluk hidup yaitu bergerak, bernafas, tumbuh dan
berkembang, berkembang biak, membutuhkan nutrisi, peka terhadap
rangsang, beradaptasi dengan lingkungannya, dan melakukan ekkskresi
hasil metabolisme. Makhluk yang tidak mempunyai ciri – ciri sebagai
makhluk hidup maka dikategorikan sebagai benda mati atau makhluk
tak hidup.
2. Dalam menghitung ketinggian pohon yang tingginya melampaui tinggi
pengamat, dapat dihitung dengan menggunakan penerapan sudut
elevasi. Sehingga menghitungnya dengann rumus trigonometri.
Trigonometri ini merupakan salah satu ilmu matematika. Dalam
menghitungnya perlu mengetahui berapa jarak pengamat dengan pohon
yang akan dihitung ketinggiannya serta besarnya sudut elevasi
pengamat dengan puncak pohon.
3. Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, gerak jatuh bebas hanya
dipengaruhi oleh ketinggian tempat benda itu jatuh. Ketinggian ini
sebanding dengan percepatan gravitasi, massa tidak berpengaruh dalam
gerak jatuh bebas. Waktu tempuh benda hingga ke permukaan tanah
sebanding dengan tinggi kedudukan benda berasal. Semakin tinggi
kedudukan benda dari permukaan tanah maka diperlukan waktu yang
lebih banyak untuk dapat mencapai permukaan tanah.

G. Jawaban Pendalaman Materi


1. Suatu makhluk dapat dikatakan makhluk hidup apabila salah satunya
mempunyai ciri – ciri dapat bergerak. Mengapa mobil yang bergerak
tidak dapat disebut makhluk hidup, sedangkan pada tumbuhan yang
secara kasat mata terlihat tidak bergerak, namun disebut makhluk
hiudp? Jelaskan!

8
Jawab : mobil dan kendaraan lainnya memang dapat bergerak,
namun tidak dapat dikategirikan sebagai makhluk hidup karena tidak
mempunyai ciri – ciri makhluk hidup yang lain seperti berkembangbiak
dan bernafas. Suatu makhluk dapat dikategorikann sebagai makhluk
hidup jika mempunyai semua ciri – ciri makhluk hidup yaitu bernafas,
bergerak, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, membutuhkan
nutrisi, beradaptasi dengan lingkungannya, serta melakukan ekskresi.
2. Vina berdiri pada dan diam ditempat dalam jarak 10 meter dari sebuah
menara. Vina melihat puncak menara dengan sudut elevasi 45o. Jika
tinggi badan Vina 1,5 meter, maka berapa tinggi menara tersebut?
Jawab :
Tinggi menara = (Tan sudut elevasi . Jarak menara) + Tinggi Vina
= (tan 45o . 10 m) + 1,5 m
= (1 . 10 m) + 1,5 m
= 10 m + 1,5 m
= 11,5 m
3. Sebuah apel jatuh dari ranting pohon dengan ketinggian 20 meter diatas
permukaan tanah. Berapa kecepatan akhir apel sesaat sebelum benda
menyentuh tanah?
Jawab :
Diketahui h = 20 meter
g = 9,8 m/s
Ditanya V = . . .?
Dijawab V2 = 2 . g . h
V = √2. 𝑔. ℎ
V = √2. 9,8. 20
V = 19,80 m/s
Jadi, kecepatan akhir apel sebelum menyentuh permukaan tanah yaitu
19,80 m/s.

9
4. Sebuah apel yang jatuh dari ranting pohonnya dalam ilmu fisika dapat
dikatakan sebagai gerak jatuh bebas. Apakah gerak jatuh bebas itu
merupakan gerak vertikal ke bawah? Jelaskan!
Jawab : tidak. Gerak jatuh bebas dengan gerak vertikal ke bawah
berbeda. Gerak jatuh bebas tidak memiliki kecepatan awal sedangkan
gerak jatuh vertikal ke bawah memiliki kecepatan awal. Pada gerak
jatuh bebas juga massa benda tidak berpengaruh terhadap kecepatan,
hanya kedudukan ketinggiannya saja yang mempengaruhi besarnya
kecepatan dan waktu tempuh benda untuk mencapai ke permukaan
tanah. Selain itu, pada gerak jatuh bebas hambatan udara diabaikan
dengan begitu percepatan yang dialami oleh benda adalah konstan.

H. Daftar Pustaka
Kinasih, Sri. (2019). Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri
Makhluk Hidup melalui Pembelajaran Konstekstual pada Siswa
Kelas VI SD Negeri 2 Sidoharjo Polanharjo Klaten Semester I
Tahun Pelajaran 2018/2019, 1(1). 282-297.
Ristiawan, Agung. (2018). Analisis Gerak Jatuh Bebas dengan Metode
Video Based Laboratory (VBL) menggunakan Software Tracker,
2(3). 26-30.
I. Lampiran
a. Cek Plagiarisme

10
b. Dokumentasi

c. Laporan sementara

NPM : 2120303061

Nama : Dwy Sintawati

PERCOBAAN 1

A. Judul Percobaan
Ciri-ciri Makhluk Hidup dan Makhluk Tak Hidup dengan Penerapan
Konsep Sudut Elevasi serta GLBB

B. Tujuan
a. Mahasiswa mampu membedakan ciri-ciri makhluk hidup dan
makhluk tak hidup di lingkungan sekitarnya.
b. Mahasiswaa mampu mengamati ciri-ciri makhluk hidup dan
makhluk tak hidup di lingkungan sekitar yang dikaitkan konsep
sudut elevasi.
c. Mahasiswa mampu mengamati ciri-ciri makhluk hidup dan
makhluk tak hidup di lingkungan sekitar berdasarkan konsep
kinematika gerak pada GLBB.

C. Dasar Teori

11
Makhluk hidup erat kaitannya dengan manusia, flora, dan fauna.
Untuk lebih mudah dalam mempelajarinya makhluk hidup ini, maka
dibagi menjadi beberapa golongan tertentu. Hal ini biasa disebut
dengan pengklasifikasian makhluk hidup. Klasifikasi ini dilakukan
dengan memandang pada perbedaan dan persamaan yang dimiliki.
Makhluk hidup mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakannya
dengan makhluk tak hidup, antara lain:
a. Bergerak secara alami. Manusia, flora dan fauna
senantiasa bergerak maupun berpindah posisi dengan
menggunakan alat gerak seperti kaki.
b. Membutuhkan makan atau nutrisi. Manusia, flora dan
fauna memerlukan adanya nutrisi untuk merombak sel,
memperoleh energi, serta digunakan untuk pertumbuhan.
c. Bernafas. Manusia, flora dan fauna sebagai makhluk
hidup juga senantiasa melakukan respirasi agar dapat
mengubah zat-zat nutrisi menjadi energi.
d. Peka terhadap rangsang. Manusia, flora dan fauna
sebagai makhluk hidup dapat melakukan respon akibat
dari satu rangsangan yang diperolehnya.
e. Tumbuh dan berkembang. Manusia, flora dan fauna
senantiasa mengalami tumbuh dan berkembang baik
secara ukuran fisiknya maupun secara psikis. Psikis ini
paling banyak dialami oleh manusia.
f. Beradaptasi dengan lingkungan. Makhluk hidup harus
dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan agar dapat
mempertahankan kehidupannya. Makhluk hidup yang
tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya
cenderung akan punah.
g. Ekskresi. Makhluk hidup akan mengeluarkan zat sisa
dari proses pencernaan ataupun mengeluarkan zat-zat

12
yang beracun agar tidak mengganggu segala proses yang
terjadi pada tubuh makhluk hidup.
h. Berkembangbiak. Makhluk hidup berkembangbiak
untuk mempertahankan dan meningkatkan populasi
mereka dalam kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tak lepas dari perhitungan
trigonometri yang menggunakan sudut elevasi dalam
memperkirakan tinggi suatu benda ataupun makhluk hidup.
Trigonometri ini ialah konsep dalam menghitung dengan
mengkaitkan suatu benda yang akan diukur menjadi sebuah segitiga
siku-siku. Dalam perhitungannya menggunakan fungsi sinus, fungsi
cosinus, dan fungsi tangen. Dalam penerapan kehidupan sehari-hari,
sudut elevasi ialah hasil dari sudut pengamat dengan keberadaan
pohon yang diamatinya.
GLBB ialah gerak yang dihasilkan oleh benda yang gerakannya
terarah secara mendatar dengan perubahan kecepatan gerak yang
konstan.

D. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Tabel data pengamatan
c. Lingkungan sekitar
d. Batu / kerikil
e. Stopwatch
f. Penggaris / meteran

E. Langkah Kerja
1. Percobaan 1:
a. Menyiapkan alat tulis dan tabel data pengamatan.
b. Mengamati lingkungan sekitar dengan cermat dan teliti.
c. Mengklasfikasikan benda-benda yang ada di lingkungan
yang sedang diamati dalam golongan makhluk hidup dan

13
makhluk tak hidup berdasarkan ciri-cirinya yang sudah
pelajari sebelumnya.
2. Percobaan 2:
a. Menyiapkan alat tulis dan tabel data pengamatan.
b. Mengamati lingkungan sekitar dengan cermat dan teliti.
c. Menentukan 3 pohon yang memiliki tinggi yang berbeda
yang akan diamati.
d. Menghitung tinggi pohon yang diamati dengan
menggunakan pendekatan sudut elevasi.
3. Percobaan 3:
a. Menyiapkan alat tulis dan tabel data pengamatan.
b. Mengamati lingkungan sekitar dengan cermat dan teliti.
c. Mencari tempat atau gedung dengan ketinggian tertentu
sebagai tempat pijakan untuk menjatuhkan batu.
d. Menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian yang sudah
ditetapkan.
e. Menghitung waktu yang dibutuhkan batu tersebut sampai
menyentuh tanah.
f. Mengulangi langkah 4-5 dengan massa batu yang berbeda.
g. Dengan menggunakan konsep gerak jatuh bebas, maka dapat
menghitung kecepatan batu saat jatuh untuk tiap detiknya.

F. Detail Hasil Percobaan

Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup


Ciri-ciri Makhluk Hidup MH/Non
Nama MH
No.
Benda 1 2 3 4 5

1.
2.
3.

14
4.

Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Sudut Elevasi


No. Subjek Penelitian Tinggi Pengamat Besar Sudut
1.
2.
3.
4.

Tabel 1.3. Hasil Pengamatan Gerak Jatuh Bebas

No. Massa Benda Ketinggian Waktu


1.
2.
3.
4.

15

Anda mungkin juga menyukai