Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR

DENGAN PRESTASI SISWA


PADA MATA PELAJARAN FIQIH IBADAH
DI MADRASAH ALIYAH SIRAJUL HUDA PULAU KUPANG

OLEH
AHMAD MURTADHA
190101010979

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2022 M/1433 H

1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………... 3
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………. 3
B. Fokus Penelitian ……………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 5
D. Signifikansi Penelitian ……………………………………… 5
E. Definisi Operasional ………………………………………... 5
F. Penelitian Terdahulu ………………………………………... 6
G. Sistematika Penulisan ………………………………………. 7
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………….. 8
A. Motivasi Belajar ……………………………………………. 8
1. Pengertian Motivasi Belajar ……………………………. 8
2. Fungsi Motivasi Belajar ………………………………... 8
3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar …………. 9
B. Fikih Ibadah ………………………………………………... 10
1. Pengertian Fikih Ibadah ………………………………... 10
2. Ibadah Mahdah dan Ghairu Mahdah ………………….... 11
C. Kerangka Berpikir ………………………………………….. 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………... 13
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian …………………………… 13
B. Lokasi Penelitian …………………………………………… 13
C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………….. 13
D. Data dan Sumber Data ……………………………………... 14
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………… 14
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ……………….. 15
G. Prosedur Penelitian …………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.


Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan
hasil yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar
(Sadirman, 2004). Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya
adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi
yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi.
Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan
memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar
pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu
hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan
seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan
mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih
berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Dengan demikian
peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut
merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih
sebelumnya. Biggs dan Tefler (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006)
mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya
motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan,
sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu
prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan
agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar
yang diraihnya dapat optimal.
Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan
pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11). Siswa yang bermotivasi

3
tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang
tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha
dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang
diperolehnya.
FIKIH sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah,
dapat memberikan manfaat dan pegangan untuk pedoman hidup. Hasil
pembelajaran Fikih pun dapat sangat dipengaruhi oleh motivasi dari
siswa. Baik itu motivasi internal maupun motivasi eksternal.
Pembelajaran Fikih dilakukan dengan berbagai upaya, yaitu salah
satunya melalui peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa
akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan
keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan
motivasi belajar maka siswa akan tergerak, makin bersemangat,
terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar.

Berdasarkan penjajakan awal dan informasi yang diperoleh,


bahwa masih banyak dari siswa yang kekurangan dalam hal motivasi
belajar dan itu sangat berpengaruh pada prestasi belajarnya. Untuk itu
peneliti sangat tertarik ingin meneliti lebih jauh bagaimana motivasi dari
berbagai siswa untuk meningkatkan hasil prestasi dalam mata pelajaran
fikih di Madrasah Aliyah Sirajul Huda sebenarnya.Berdasarkan uraian di
atas, maka untuk mengetahui secara jelas motivasi dari berbagai siswa
yang medorong mereka bersemangat belajar mata pelajaran fikih maka
peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Ibadah Di Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang..
Jadi, yang dimaksud dengan judul di atas adalah peneliti tentang
bagaimana motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran fikih.

B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ungkapkan di atas,
maka fokus masalah ini adalah sebagai berikut:
4
1. Hubungan Motivasi Belajar
2. Hasil Prestasi Siswa pada Pembelajaran Fiqih Ibadah

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan fokus penelitian yang ada, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui apa saja motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran fikih di Madrasah Aliyah Sirajul Huda
2. Untuk mengetahhui hasil prestasi siswa pada pembelajaran fiqih
ibadah di Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang.

D. Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan bisa menjadi saran yang
bermanfaat bagi sekolah terutama bagi guru yang mengajar pada mata
pelajaran fikih.
E. Definisi Operasional
Adapun untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam yang
menjadikan pembaca menjadi kebingungan dalam memahami judul.
Berikut penjelasan yang lebih jelas:
1. Motivasi Belajar
Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42)
Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan
kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai
prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.1
2. Fikih
Kata fiqih dalam bahasa arab berasal dari kata faqiha-
yafqahu-fiqhan yang bermakna mengerti atau memahami. (Syafiq
Gharbal, 1965: 1304). Secara terminologi fiqih berarti ilmu
tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliah yang digali

1 Hamdu, Ghullam, and Lisa Agustina. "Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
IPA di sekolah dasar." Jurnal penelitian pendidikan 12.1 (2011): 90-96.

5
dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsil. 2
3. Ibadah
Ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu, ya’budu-abada-
abidun yang berarti budak. Tujuan ibadah adalah untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Syarat diterimanya ibadah adalah
ikhlas, niatnya benar bukan karna ingin dipuji dan disyari’atkan
mengikuti cara yang benar. 3
F. Penelitian Terdahulu
Sesuai dengan judul penelitian yang akan diteliti, penulis
menemukan beberapa judul penelitian yang relevan sebagai berikut:
Skripsi yang disusun oleh Idrus Firdaus dengan judul Hubungan
Antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Fiqih Islam di MTs Daarussalaam Parung. Yang
membahas tentang motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran fiqih
islam yang ada di sekolah MTs Daarussalaam parung. Adapun penelitian
ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu
sama-sama membahas motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
fiqih, hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi bab yang dibahas.
Skripsi yang disusun oleh Mailisa dengan judul Motivasi Belajar
Fiqih Pada Siswi Mtss Luqman Al-Hakim Lhoknga Aceh Besar. Yang
membahas guru yang kurang menggunakan metode pembelajaran tentang
fiqih dalam menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswi di MTsS
Luqman Al-Hakim Lhonga Aceh Besar. Adapun penelitian ini memiliki
sedikit perbedaan dari segi motivasi siswa yang notabane nya jauh dari
orang tuanya.
Skripsi yang disusun oleh Anshori Amin dengan judul Hubungan
Antara Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas II di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wahid Hasyim Malang. Adapun
penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

2 Wiguna, Satria. "Fiqih Ibadah." (2021).


3 Ningsih, Yulita Futria. Fiqih Ibadah. Media Sains Indonesia, 2021.

6
peneliti yaitu sama-sama membahas motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran Agama Islam, hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi
mata pelajaran yang dibahas.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan di dalam penyusunan proposal skripsi ini
dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian
akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi.
Bagian tengah berisi uraian penelitian mulai dari bagian
pendahuluan sampai bagian penutup yang tertuang dalam bab-bab
sebagai satu kesatuan. Pada proposal skripsi ini peneliti menuangkan
hasil penelitian dalam tiga bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub yang
menjelaskan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan.
Bab I proposal skripsi ini berisi gambaran umum penulisan
proposal skripsi yang meliputi latar belakang, fokus penelitian, tujuan
penelitian, signifikansi penelitian, defenisi operasional, penelitian
terdahulu, dan sistematika penulisan. Karena proposal skripsi ini
membahas tentang Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi
Siswa Pada Pembelajaran Fikih Ibadah di Madrasah Aliyah Sirajul Huda
Pulau Kupang.
Maka hal ini dituangkan dalam Bab II. Bagian ini membicarakan
tentang landasan teori yang berisi pengertian motivasi siswa, fungsi
motivasi siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran fikih di Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau
Kupang. Adapun juga tentang pengertian Fikih, apa itu fikih ibadah,
Macam-macam ibadah.
Bab III Metode Penelitian, yang berisikan tentang jenis dan
pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan
analisis data serta prosedur penelitian.
Bab IV Laporan Hasil Penelitian, yang berisikan hasil

7
penelitian,penyajian data dan analisis data.
Bab V Penutup, yang berisikan Simpulan dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian Motivasi
Motivasi belajar berasal dari kata motif yakni kondisi dalam diri
individu yang mendorong individu untuk melakukan aktvitas tertentu baik
disadari maupun tidak untuk mencapai tujuan tertentu (Winanrni, Anjariah,
& Romas, 2016). Motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya pendorong
untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan
juga dari luar individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar
(Monika & Adman, 2017). Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk
belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau
semangat dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong
untuk mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai
tujuan belajar (Puspitasari, 2013). Dalam motivasi terkandung adanya
keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan dan mengarahkan
sikap serta perilaku pada individu (Dimyati & Mudjiono, 2016). Jadi dapat
dikatakan motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi
para siswa sehingga hasil belajar siswa akan semakin meningkat (Palupi,
2014).4
2. Fungsi Motivasi Belajar Siswa
Menurut Hamalik (2008) juga mengemukakan tiga fungsi motivasi,
yaitu; (1) mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan; (2)
motivasi berfungsi sebagai pengarah; (3) motivasi sebagai penggerak.
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan.
Motivasi mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan.
Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul suatu

4 Andriani, Rike, and Rasto Rasto. "Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar
siswa." Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 4.1 (2019): 80-86.

8
perbuatan seperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Motivasi sebagai
pengarah yaitu berfungsi menggerakkan perbuatan ke arah
pencapaian tujuan yang di inginkan.
3) Motivasi berfungsi penggerak. Motivasi ini berfungsi sebagai
mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan.
3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa
Menurut Darsono, dkk (2000) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar sebagai berikut.
1) Cita-cita atau aspirasi siswa adalah suatu target yang ingin
dicapai. Cita-cita merupakan faktor yang mempengaruhi
motivasi akan memperkuat motivasi belajar.
2) Kemampuan belajar merupakan faktor yang mempengaruhi
motivasi. Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.
Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat
dalam diri siswa, misalnya penghematan, perhatian, ingatan,
daya pikir, fantasi.
3) Kondisi siswa merupakan faktor yang mempengaruhi
motivasi. Kondisi ini berkaitan dengan kondisi fisik, dan
kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan
rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian belajar
siswa, begitu juga sebaliknya.
4) Kondisi lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi
motivasi. Kondisi lingkungan datang dari luar diri siswa.
Kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban
pergaulan perlu dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang
aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi
belajar mudah diperkuat.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar juga mempengaruhi
motivasi, unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-

9
unsur yang keberadaannya dalam proses belajar mengajar
tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan
bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa,
gairah belajar, situasi dalam keluarga akan mempengaruhi
motivasi seseorang.
6) Upaya guru dalam pembelajaran siswa merupakan faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, upaya yang
dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri
dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,
cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa,
mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila upaya-
upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada
kepentingan siswa, maka diharapkan dapat menimbulkan
motivasi belajar siswa.5
B. Fikih Ibadah
1. Pengertian Fikih Ibadah
Menurut bahasa fiqih bermakna pemahaman. Adapun beberapa ulama
memiliki ta`rif berbeda mengenai fiqih. Secara syara` diantaranya; Abu
Hanifah mendefinisikan fiqih sebagai pengetahuan manusia akan dirinya
dan segala yang terkait dengan kemanusiaan. Abu Abdilah asSyafii
menyatakan pendapatnya mengenai fiqih yaitu sebagai ilmu pengetahuan,
ketentuan Tuhan yang berkaitan dengan segala tindakan manusia yang
memiliki dampak hukum berdasarkan perintah Tuhan. Imam Showi
menjelaskan bahwa fiqih adalah mengambil agama Allah dan teguh
menjalankan seluruh perintah dan menghindari apa yang menjadi
larangan-Nya. Secara lebih spesifik kemudian fiqih diklasifikasikan
menjadi dua.
Pertama, fiqih ibadah yaitu semua perbuatan yang berkaitan dengan
Thaharoh, Shalat, Puasa, Zakat, Haji, Qurban, Nadzar, Sumpah dan

5Nurmala, Desy Ayu, et al. "Pengaruh motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar
akuntansi." Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 4.1 (2014): 1-10.

10
semua perbuatan manusia yang berhubungan dengan Tuhannya. Kedua,
fiqih muamalat yaitu semua bentuk kegiatan transaksional seperti;
deposito, jual beli, pidana, perdata antar sesama manusia baik secara
individu maupun lembaga bahkan negara.6
2. Ibadah Mahdah dan Ghairu Mahdah
Ibadah Mahdah adalah ibadah yang khusus berbentuk praktek
atau perbuatan yang menghubungkan antara hamba dan Allah melalui
cara yang telah ditentukan dan diatur atau dicontohkan oleh Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam. Oleh karena itu pelaksanaan dan bentuk
ibadah ini sangat ketat yaitu harus sesuai dengan contoh dari Rasulullah
seperti sholat, zakat, puasa, dan haji.
Ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah umum berbentuk hubungan
sesama manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah.
Ibadah ini tidak ditentukan cara dan syarat secara detail, diserahkan
kepada manusia sendiri.7 Setiap perkataan dan perbuatan yang aslinya
bukan perkataan dan perbuatan syariat asli akan tetapi perkataan dan
perbuatan itu berubah menjadi ibadah disebabkan oleh niat yang baik (al-
niyyah al-shalihah).8 Islam hanya memberi perintah atau anjuran dan
prinsip-prinsip umum saja Misalnya menyantuni fakir-miskin, mencari
nafkah, bertetangga, bernegara, tolong-menolong, dan lain-lain.
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.
Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan
hasil yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar.
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi.
Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan
memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar

6 Aziz, Fathul Aminudin. "Fiqih ibadah versus fiqih muamalah." El-Jizya: Jurnal Ekonomi
Islam 7.2 (2019): 237-254.
7 Sholahuddin, M., and Siti Sulaikho. Fiqih Ibadah. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, 2021.


8 Anshori, H. Ma'sum. Fiqih Ibadah. GUEPEDIA, 2021.

11
pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu
hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan
pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran tertentu. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam
belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula,
artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya
yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
FIKIH sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah, dapat
memberikan manfaat dan pegangan untuk pedoman hidup. Hasil
pembelajaran Fikih pun dapat sangat dipengaruhi oleh motivasi dari
siswa. Baik itu motivasi internal maupun motivasi eksternal.
Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat
dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para
siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik. Dalam hal belajar
siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar
dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan
motivasi belajar maka siswa akan tergerak, makin bersemangat,
terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar.
Pada pembelajaran fiqih ibadah di Madrasah Aliyah Sirajul Huda
masih banyak dari siswa yang kekurangan dalam hal motivasi belajar dan
itu sangat berpengaruh pada prestasi belajarnya. Untuk itu peneliti sangat
tertarik ingin meneliti lebih jauh bagaimana motivasi dari berbagai siswa
untuk meningkatkan hasil prestasi dalam mata pelajaran fikih Ibadah di
Madrasah Aliyah Sirajul Huda sebenarnya

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian kualitatif
(Qualitative Research). Penelitian yang berangkat dari data lapangan dan
menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung, kemudian hasilnya
akan memunculkan teori dari data-data tersebut.9
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field
reseaarch) adalah bentuk penelitian yang lakukan dengan cara terjun
langsung ke tempat lokasi penelian
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif deskriptif yaitu
metode penelitian ini hanya menggambarkan fenomena penelitian dari
sumber data baik berupa tulisan, perilaku, lisan yang mendalam dengan
pendekatan observasi, wawancara dan dokumentasi tanpa adanya suatu uji
hubungan variabel statistik dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Madrasah Aliyah Sirajul Huda Jl. Handel Bataguh RT.027 Kel.Pulau
Kupang, Pulau Kupang, Kec. Bataguh, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan secara
rinci motivasi dari beberapa siswa dalam belajar mata pelajaran fikih
ibadah dan prestasi dari beberapa siswa yang ada di Madrasah Aliyah
Sirajul Huda Pulau Kupang. Maka subjek dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah, 1 orang Guru fiqih dan 4 orang siswa di Madrasah Aliyah
Pulau Kupang. Jadi jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah 6
orang.
2. Objek Penelitian

9 Harahap, Nursapia. "Penelitian kualitatif." (2020).

13
Objek dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi
siswa dalam belajar mata pelajaran fiqih ibadah yang ada di Madrasah
Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang dan hubungan antara motivasi dengan
prestasi belajar siswa.
D. Data dan Sumber Data
Mengenai data yang akan digali dalam penelitian ini ada 2 macam,
yaitu data pokok dan data penunjang.
1. Data Pokok
a. Motivasi beberapa siswa di Madrasah Aliyah Sirajul Huda
Pulau Kupang
b. Motivasi yang diberikan guru mapel Fikih Ibadah di
Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang
c. Prestasi beberapa siswa di Madrasah Aliyah Sirajul Huda
Pulau Kupang
2. Data Penunjang
Data penunjang adalah data pelengkap yang bersifat mendukung
dan berhubungan dengan gambaran umum lokasi penelitian, kebiasaan
yang ditanamkan, keadaan lingkungan sekitar dan keadaan siswa.
Peneliti mengumpulkan semua data yang diperoleh selama
penelitian di Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang yang
kemudian disajikan dalam bentuk proposal skripsi yang kemudian ditulis
secara rinci. Data tersebut gabungan dari yang dilihat dan di dengar
selama penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama
adalah observasi partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah kajian
dokumen, yang bertujuan tidak hanya untuk menggali data, tetapi juga untuk
mengungkap makna yang terkandung dalam latar penelitian. Dalam
melakukan observasi partisipatif, peneliti berperan aktif dalam kegiatan di
lapang, sehingga peneliti dengan mudah mengamati, karena berbaur dengan

14
yang diteliti.10
1. Observasi
Secara luas observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
fenomena secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut
(Banister dalam Poerwandari 2001).11 Dalam penelitian ini, peneliti akan
mengumpulkan data terkait aktivitas guru dan beberapa siswa dalam
mata pelajaran Fikih Ibadah di Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau
Kupang.
2. Wawancara
Stewart dan Cash (2000) wawancara adalah proses komunikasi
interaksional antara dua pihak, paling tidak salah satu pihak mempunyai
satu tujuan antisipasi dan serius serta biasanya termasuk tanya jawab.
Wien (1983) menambahkan bahwa wawancara dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu (dalam Phares, 1992).12 Dalam penelitian ini,
peneliti akan mewawancarai kepala sekolah, guru, dan beberapa siswa
terkait motivasi apa saja yang ditanamkan dalam mata pelajaran Fikih
Ibadah di Madrasah Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang.
3. Dokumentasi
pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti
gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain).13 Dalam
penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data berupa foto kegiatan
dalam penelitian beberapa siswa, guru, dan kepala sekolah di Madrasah
Aliyah Sirajul Huda Pulau Kupang.

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

10 Djaelani, Aunu Rofiq. "Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif." Majalah Ilmiah
Pawiyatan 20.1 (2013): 82-92.
11 Ni'matuzahroh, Susanti, and Susanti Prasetyaningrum. Observasi: teori dan aplikasi dalam

psikologi. Vol. 1. UMMPress, 2018.


12 Fadhallah, R. A. Wawancara. Unj Press, 2021.
13 Sudarsono, Blasius. "Memahami Dokumentasi." ACARYA PUSTAKA: Jurnal Ilmiah

Perpustakaan Dan Informasi 3.1 (2017): 47-65.

15
a. Teknik Pengolahan Data
Adalah proses menyederhanakan data agar lebih mudah dibaca
serta diimplementasikan untuk mendapatkan kesimpulan dari hasi
evaluasi yang dilakukan. Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008:13-1149), teknik pengolahan
data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
1) Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
penyederhanaan, dan pengabstrakan, serta proses
pentransformasian data-data kasar yang didapat dari catatan-
catatan tertulis di lokasi penelitian. Reduksi data juga bisa
diartikan proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian,
menyederhanakan, mengabstrasikan serta mentransformasikan
data yang muncul dari catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005).
2) Display Data
Yaitu menyajikan data agar lebih mudah dimengerti, display data
yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya
analisis kualitatif yang valid dan handal.
3) Verifikasi Data
Merupakan langkah peninjauan ulang terhadap catatan-catatan
lapangan dengan cara menelaah kembali dan dengan bertukar
pikiran.
4) Pengujian Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif temuan atau data dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. 14

b. Analisis Data

14Baso Iping, S. E. "Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Penelitian." Metodologi Penelitian
Bidang Muamalah, Ekonomi Dan Bisnis 145 (2021).

16
Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan
setelah semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang
diteliti sudah diperoleh secara lengkap. Teknik ini dilakukan dengan cara
peneliti mengumpulkan semua data yang sudah diperoleh. Setelah itu peneliti
menganalisis dan menemukan cara agar siswa di Madrasah Aliyah Sirajul
Huda Pulang Kupang mendapatkan motivasi baik itu motivasi dari guru,
teman, ataupun lingkungan nya.
Secara garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua
bagian, yakni analisis kuantitatif dan kualitatif. Yang membedakan kedua
teknik tersebut hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat
kualitatif (tidak dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah
analisis kualitatif, sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan
dapat dianalisis secara kuantitatif
G. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan


sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

a. Mendatangi tempat yang ingin diteliti oleh peneliti.

b. Membuat desain proposal skripsi dan berkonsultasi


dengan dosen pembimbing.

c. Mengajukan desain proposal skripsi ke Fakultas


Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Antasari Banjarmasin.

2. Tahap Persiapan

a. Melaksanakan seminar proposal.

b. Melakukan revisi proposal skripsi berdasarkan hasil


seminar dan petunjuk dari dosen pembimbing.

c. Membuat surat riset penelitian kepada Dekan Fakultas

17
Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin.

d. Memberikan surat pengantar riset penelitian kepada


pihak yang bersangkutan.

3. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan observasi untuk mendaptkan data.

b. Mewawancarai kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan


beberapa siswa.

c. Mengelola dan menganalisis data yang diperoleh.

4. Tahap Penyusunan Laporan

a. Menyusun hasil penelitian dan berkonsultasi dengan


dosen pembimbing untuk menyempurnakan hasil
penelitian.

b. Membuat laporan hasil penelitian kedalam skripsi,


kemudian diperbanyak dan selanjutnya siap diujikan dan
dipertahankan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari
Banjarmasin.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, H. Ma'sum. Fiqih Ibadah. GUEPEDIA, 2021.

Andriani, Rike, and Rasto Rasto. "Motivasi belajar sebagai determinan hasil
belajar siswa." Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 4.1 (2019):
80-86.

Aziz, Fathul Aminudin. "Fiqih ibadah versus fiqih muamalah." El-Jizya: Jurnal
Ekonomi Islam 7.2 (2019): 237-254.

Baso Iping, S. E. "Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Penelitian." Metodologi


Penelitian Bidang Muamalah, Ekonomi Dan Bisnis 145 (2021).

Djaelani, Aunu Rofiq. "Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif."


Majalah Ilmiah Pawiyatan 20.1 (2013): 82-92.

Fadhallah, R. A. Wawancara. Unj Press, 2021.

Harahap, Nursapia. "Penelitian kualitatif." (2020).

Hamdu, Ghullam, and Lisa Agustina. "Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA di sekolah dasar." Jurnal penelitian pendidikan 12.1
(2011): 90-96.

Ningsih, Yulita Futria. Fiqih Ibadah. Media Sains Indonesia, 2021.

Ni'matuzahroh, Susanti, and Susanti Prasetyaningrum. Observasi: teori dan


aplikasi dalam psikologi. Vol. 1. UMMPress, 2018.

Nurmala, Desy Ayu, et al. "Pengaruh motivasi belajar dan aktivitas belajar
terhadap hasil belajar akuntansi." Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
4.1 (2014): 1-10.

Ningsih, Yulita Futria. Fiqih Ibadah. Media Sains Indonesia, 2021.

Sholahuddin, M., and Siti Sulaikho. Fiqih Ibadah. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah,
2021.

Sudarsono, Blasius. "Memahami Dokumentasi." ACARYA PUSTAKA: Jurnal


Ilmiah Perpustakaan Dan Informasi 3.1 (2017): 47-65.

Wiguna, Satria. "Fiqih Ibadah." (2021).

19
20

Anda mungkin juga menyukai