Anda di halaman 1dari 6

PAPER PERTANIAN ORGANIK

Disusun oleh
Nama : Novia Banafsya
NPM:19300029

FAKULTAS AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS SLAMETRIYADI SURAKATA
I. LATAR BELAKANG
Menurut Glinka seperti dikutip oleh Rahmat Sutanto, 2005 bahwa tanah adalah tubuh
alam yang bebas memiliki ciri morfologi tertentu sebagai hasil interaksi antara iklim,
organisme, bahan induk, relief dan waktu. Tanah adalah campuran dari beberapa komponen
seperti mineral, senyawa organik, senyawa anorganik dan air (Sitomorang, 2017). Dari
beberapa pengertian diatas, dapatlah diartikan bahwa tanah adalah bagian permukaan bumi
yang merupakan media bagi mahluk hidup beraktivitas diatasnya. Tanah terdapat dimana-
mana tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Perbedaan ini terjadi karna
sudut pandang yang berbeda tentang kebutuhan tanah, misalnya ahli pertambangan
menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang
tambang yang dicarinya. Seorang ahli jalan menganggap tanah adalah permukaan bumi yang
lembek sehingga perlu dipasang batu-batu yang dipermukaannya agar kuat. Dalam kehidupan
sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya dapat digunakan untuk
berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain. Dalam
bidang pertanian tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat.
Sebagai bagian dari ekosisitem bumi, tanah berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer,
litosfer dan biosfer, oleh karnanya tanah mengandung udara (dari atmosfer), air (dari
hidrosfer), mineral (dari litosfer) dan bahan organik (dari biosfer). Keempat komponen itu
merupakan komponen utama penyusunan tanah. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut
jumlahnya masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah.
Proporsi relatif keempat komponen tanah tersebut sangat mempengaruhi sifat-sifat dan
produktivitas tanah. Di dalam tanah keempat komponen tersebut bercampur, walupun
sepertinya tanah itu seluruhnya padat, tetapi sebenarnya sekitar separuh dari tanah adalah
padatan (mineral dan bahan organik) dan separuhnya lagi ruang pori yang berisi air dan
udara.
Untuk mengetahui tanah maka harus diketahui sifat-sifat dari tanah, sifat tanah dapat
dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu sifat fisik tanah, sifat kimia tanah dan sifat biologi
tanah. Sifat fisik tanah dapat dilihat dari tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah,
warna tanah dan suhu. Tekstur tanah adalah perbandingan relatif pasir, debu dan tanah
liat.Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Struktur tanah adalah penyusunan
antar partikel tanah primer (bahan mineral) dan bahan organik serta oksida, membentuk
agregat sekunder. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah.
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah, atau daya adhesi
butir-butir tanah dengan benda lain. Warna tanah merupakan salah satu ciri tanah yang jelas
dan paling menonjol sehingga mudah terlihat dan lebih sering digunakan dalam memberikan
gambaran tanah dari pada ciri tanah lain. Suhu merupakan salah satu sifat fisik tanah yang
mempengaruhi proses-proses yang terjadi didalam tanah seperti pelapukan, penguraian bahan
tanah, reaksi-reaksi kimia.
Tanah mungkin terlihat seperti sumber daya alam yang tidak terbatas dengan tingkat
ketahanan yang tinggi. Kenyataannya, tanah sangatlah rapuh karena proses pembentukannya
memakan ribuan tahun. Tanah lapisan atas yang paling dekat dengan permukaan
mengandung nutrisi yang penting bagi tanaman. Lapisan tanah inilah yang terancam erosi
akibat pergerakan angin dan air. Erosi tanah akan mengurangi kesuburan tanah, sehingga
dapat berdampak buruk pada hasil panen. Erosi juga mengalirkan air yang mengandung tanah
ke hilir, sehingga menumpuk lapisan sedimen tebal yang dapat menyumbat aliran air di kali
dan sungai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan banjir.
Banjir rob merupakan peristiwa naiknya permukaan laut atau air laut ke daratan, yang
disebabkan oleh air laut pasang.Karena naiknya permukaan air laut ke daratan inilah, yang
kemudian menyebabkan daerah di sekitarnya jadi tergenang atau mengalami banjir.Selain itu,
banjir rob yang terjadi di suatu daerah akan bertambah tinggi saat permukaan tanah di suatu
wilayah itu turun.

II. RUMUSAN MASALAH


Adanya bahan organik dan atau tumbuh tumbuhanan dipermukaan bumi/tanah akibat adanya
rob (air laut pasang atau dr dlm tnh) yg naik/merembes ke permukaan tanah

III. PEMBAHASAN
Air tanah sebagian besar berasal berasal dari resapan air hujan ke dalam tanah dan
menjadi bagian dari air tanah. Secara perlahan, air hujan mengalir ke laut. Dalam
perjalanannya menuju ke laut, air hujan meresap ke dalam tanah atau bergabung dengan
aliran sungai di permukaan tanah. Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan mengalami
pergerakan ke bawah. Pergerakan air akan berhenti saat mencapai lapisan tanah atau batuan
yang jarak antar butirannya sangat-sangat sempit. Kondisi ini membuat air tertahan dan
terkumpul. Lapisan tanah yang tidak dapat ditembus oleh air disebut lapisan impermeabel,
sedangkan lapisan yang dapat ditembus air disebut lapisan permeable.
Air tanah mempunyai kandungan zat-zat kimia yang bervariasi, tergantung keadaan tanah
dan kondisi geografis daerahnya. Air tanah pegunungan berkapur umumnya mempunyai
derajat kesadahan yang tinggi (>18°), karena terlarutnya garam-garam kalsium dan
magnesium didalamnya. Air pegunungan mempunyai kadar iod yang sangat rendah, jika
dikonsumsi terus-menerus sebagai air minum dapat menimbulkan terjadinya penyakit gondok
dan kretin.Air tanah dari daratan rendah pantai menjadi asin rasanya pada musim kemarau.
Perbedaan jenis tanah mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah. Contohnya di
daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga jarang tumbuh-
tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air.
Penyebab lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan air tanah akan lebih
dalam jika dibandingkan pada musim penghujan.
Bahan organik yang diberikan dalam tanah akan mengalami proses pelapukan dan
perombakan yang selanjutnya akan menghasilkan humus (Handayanto, 1998). Humus
bersilat koloid hidrofil yang dapat menggumpal dan berbentuk gel, oleh sebab itu humus
penting dalam pembentukan tanah yang remah (Sarief, 1985). Humus juga penting artinya
agar tanah tidak akan cepat kering pada musim kemarau karena memiliki daya memegang air
(water holding capacity) yang tinggi. Humus dapat mengikat air empat sampai enam kali lipat
dari beratnya sendiri. Dengan terikatnya air oleh humus berarti dapat mengurangi penguapan
air melalui tanah (Fitter dan Hay, 1998).
Bahan organik membantu mengikat butiran liat membentuk ikatan butiran yang lebih
besar sehingga memperbesar ruang-ruang udara diantara ikatan butiran (Schjønning et al.,
2007). Kandungan bahan organik yang semakin banyak menyebabkan air yang berada dalam
tanah akan bertambah banyak. Bahan organik dalam tanah dapat menyerap air 2–4 kali lipat
dari berat bobotnya yang berperan dalam ketersediaan air (Sarief, 1985).
Penambahan bahan organik dalam tanah dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk
organik. Keuntungan dari penambahan pupuk organik ke dalam tanah tidak hanya terletak
pada kadar unsur haranya saja tetapi juga mempunyai peranan lain ialah meinperbaiki
keadaan struktur, aerasi, kapasitas menahan air tanah, mempengaruhi atau mengatur keadaan
temperatur tanah dan menyediakan suatu zat hasil perombakan yang dapat membantu
pertumbuhan tanaman (Purnomo et al., 1992).
Menambah kandungan bahan organik yang sekaligus pula meningkatkan kadar humus dalam
tanah. Humus bersifat hidrofil, oleh sebab itu humus dapat meningkatkan daya serap air
dalam tanah dan juga menyebabkan daya simpan air menjadi tinggi. Keadaan suhu yang
selalu berubah-ubah menyebabkan penguapan yang beragam pula setiap harinya. Apabila
suhu di dalam rumah plastik rendah maka penguapan yang terjadipun akan rendah, tetapi
apabila suhu cukup tinggi maka penguapan tinggi pula.
Tingginya kandungan bahan organik dapat menyebabkan banyaknya air yang dapat disimpan
dalam tanah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan bila temperatur dan radiasi sinar matahari
tinggi membuat kelembaban tinggi pula sehingga evaporasi yang terjadi akan rendah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sarief (1985), bahwa dengan terikatnya air oleh bahan organik tanah
berarti dapat mengurangi kehilangan air melalui perkolasi dan evaporasi sehingga air yang
tersimpan dalam tanah menjadi banyak.
Pemberian bahan organik dapat meningkatkan kadar air tersedia sehingga dapat mengurangi
besarnya penguapan. Pada perlakuan yang diberi bahan organik baik berupa pupuk kandang
ayam dan kompos mampu meningkatkan kadar air tersedia dalam tanah dibandingkan dengan
tanpa bahan organik. Keadaan tersebut diduga dengan meningkatnya bahan organik dalam
tanah akan meningkatkan daya pegang tanah terhadap air, sehingga akan mengurangi laju
evaporasi yang terjadi di dalam tanah. Sesuai pendapat Sarief (1989), bahwa dengan
meningkatnya daya pegang tanah terhadap air akibat pemberian bahan organik maka akan
meningkatkan pula volume air yang terkandung dan tersimpan dalam tanah yang berarti
meningkatkan air tersedia bagi tanaman.
Bahan organik akan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi yang dilakukan oleh
mikroorganisme. Melalui proses tersebut, akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air (H2O),
dan mineral. Mineral yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap
tanaman sebagai zat makanan. Namun, proses dekomposisi yang terlalu cepat dapat memicu
kemunculan bibit penyakit. Untuk menghindarinya, media tanam harus sering diganti. Oleh
karena itu, penambahan unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan sebelum bahan media
tanam tersebut mengalami dekomposisi. Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan
sebagai media tanam di antaranya arang, cacahan pakis, kompos, moss, sabut kelapa, pupuk
kandang, dan humus.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik, kimia dan biologi secara integral
mampu menunjang produktivitas tanaman untuk menghasilkan biomassa dan produksi baik
tanaman pangan, pakan, obat-obatan, industri, perkebunan, maupun kehutanan.
 Secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara;
 Secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik
dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe,
Mn, B, Cl);
 Secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman
Dalam bidang pertanian, tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media
tumbuh tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa
bahan organik dari organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya.
Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air yang berasal dari hujan yang ditahan
oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Dalam proses pembentukan tanah, selain
campuran bahan mineral dan bahan organik terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut
horizon. Dengan demikian tanah (dalam arti pertanian) dapat didefenisikan sebagai kumpulan
benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran
bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media tumbuhnya tanaman.
Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah, jumlahnya tidak besar hanya sekitar
3-5 % tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Bahan organik dalam tanah
terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Humus berasal dari
hancuran bahan organik kasaar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran
bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Tanah yang banyak
mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau top soil.
Semakin ke lapisan bawah maka kandungan bahan organik semakin berkurang, sehingga
tanah semakin kurus. Oleh karena itu, top soil perlu dipertahankan.
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh masa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air, atau karena keadaan drainase yang buruk. Baik kelebihan maupun kekurangan air
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Bagi tanaman, air berguna sebagai unsur hara,
pelarut unsur hara, dan bagian dari sel-sel tanaman. Banyaknya air yang tersedia bagi
tanaman adalah selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dengan kadar air pada titik layu
permanen. Kadar air kapasitas lapang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan
oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Kadar air pada titik layu permanen adalah
kandungan air tanah pada saat akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari
tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu baik pada siang maupun
malam hari atau tetap layu bila telah dilakukan penyiraman.
Air dapat hilang melalui permukaan tanah maupun melalui peresapan kedalam tanah. Mudah
tidaknya air hilang dari tanah menentukan klas drainase tanah. Penentuan klas drainase di
lapang dengan melihat adanya gejala-gejala pengaruh air dalam penampang tanah, antara lain
warna pucat, kelabu, atau adanya bercak-bercak karatan.  Warna pucat atau kelabu kebiru-
biruan menunjukkan adanya pengaruh genangan air yang kuat sehingga merupakan petunjuk
adanya tanah berdrainase buruk  Adanya karatan menunjukkan bahwa udara masih dapat
masuk ke dalam tanah setempat-setempat sehingga terjadi oksidasi di tempat tersebut dan
terbentuk senyawa Fe3+ yang berwarna merah.  Seluruh tanah umumnya berwarna merah
atau coklat menunjukkan bahwa air tidak pernah menggenang sehingga tata udara dalam
tanah selalu baik.
Air dapat hilang melalui permukaan tanah maupun melalui peresapan kedalam tanah. Mudah
tidaknya air hilang dari tanah menentukan klas drainase tanah. Penentuan klas drainase di
lapang dengan melihat adanya gejala-gejala pengaruh air dalam penampang tanah, antara lain
warna pucat, kelabu, atau adanya bercak-bercak karatan.
 Warna pucat atau kelabu kebiru-biruan menunjukkan adanya pengaruh genangan air yang
kuat sehingga merupakan petunjuk adanya tanah berdrainase buruk
 Adanya karatan menunjukkan bahwa udara masih dapat masuk ke dalam tanah setempat-
setempat sehingga terjadi oksidasi di tempat tersebut dan terbentuk senyawa Fe3+ yang
berwarna merah.
 Seluruh tanah umumnya berwarna merah atau coklat menunjukkan bahwa air tidak pernah
menggenang sehingga tata udara dalam tanah selalu baik.
Di dalam tanah hidup berbagai jenis organisme yang dapat dibedakan menjadi jenis
tumbuhan (flora) dan hewan (fauna). Flora dan fauna tersebut ada yang berukuran besar ada
yang berukuran kecil. Organisme yang hidup dalam tanah ini ada yang bermanfaat, ada yang
mengganggu, dan ada pula yang tidak bermanfaat tetapi juga tidak mengganggu. Tanah subur
mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung
tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba memiliki peranan
yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik,
recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, meransang pertumbuhan,
biokontrol pathogen dan membantu penyerapan unsur hara, mengubah senyawa beracun
menjadi bermanfaat bagi tanaman, dan beberapa golongan actinomycetes dapat menghasilkan
antibiotik. Oleh karena itu, semakin banyak jumlah organisme yang menguntungkan di dalam
tanah maka semakin subur tanah tersebut.

IV. KESIMPULAN
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh masa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang buruk. Baik kelebihan maupun
kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Bagi tanaman, air berguna
sebagai unsur hara, pelarut unsur hara, dan bagian dari sel-sel tanaman. Banyaknya air
yang tersedia bagi tanaman adalah selisih antara kadar air pada kapasitas lapang
dengan kadar air pada titik layu permanen. Kadar air kapasitas lapang menunjukkan
jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi.
Kadar air pada titik layu permanen adalah kandungan air tanah pada saat akar-akar
tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi
layu. Tanaman akan tetap layu baik pada siang maupun malam hari atau tetap layu
bila telah dilakukan penyiraman.

Anda mungkin juga menyukai