Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERUBAHAN IKLIM PENCEMARAN, BENCANA DAN KONFLIK


SOSIAL

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 2

1. ZAENAL ABIDIN - A42122131


2. NUR HAKIM -A42122071
3. MARWAH -A42122095
4. MUHAMMAD FAKHY -A42122035
5. ELAN REINIMAN WOIYA -A42122223
6. IKRAM -A42122065

JURUSAN PEND. JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
"PERUBAHAN IKLIM PENCEMARAN BENCANA DAN KONFLIK SOSIAL"
tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga makalah
kami ini dapat selesai dengan baik.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB 1............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................3
B. Rumus Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Masalah................................................................................................3
BAB 2................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
1.1 PENGERIAN PERUBHAN IKLIM...........................................................4
1.2 Pencemaran........................................................................................................5
1.3 Bencana...............................................................................................................7
1.4 Konflik Sosial....................................................................................................10
BAB 3..............................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
KESIMPULAN.......................................................................................................14
SARAN....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan iklim menurut Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) merupakan setiap perubahan cuaca dari waktu ke waktu,
baik karena variabilitas alami atau akibat aktivitas manusia. Sedangkan
menurut United Nation Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC), perubahan iklim mengacu pada iklim yang berubah dan
berkaitan secara langsung atau tidak langsung dengan aktivitas manusia
yang mengubah komposisi atmosfir global dan selain itu keragaman iklim
alami yang diamati selama ini dalam periode waktu yang sebanding.
Perubahan iklim merupakan isu yang kompleks dan memiliki pengaruh
terhadap sistem alam dan manusia dari skala lokal sampai global.
Distribusi biaya dan manfaat secara global yang tidak merata dan tak
terduga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pembagian tanggung
jawab antar negara-negara atas dampak yang ditimbulkan (Gupta, 2006).
Menurut IPCC, kenaikan permukaan laut diperkirakan mengancam
infrastruktur dan struktur pendukung mata pencaharian banyak masyarakat
di kepulauan Pasifik.
B. Rumus Masalah
 Bagaimana pengaruh perubahan iklim pencemaran, bencana dan
konflik sosial
C. Tujuan Masalah
 Untuk mengetahui pengaruh dan dampak perubahan iklim
pencemaran, bencana dan konflik sosial
BAB 2
PEMBAHASAN

1.1 PENGERIAN PERUBHAN IKLIM

Perubahan iklim merujuk pada perubahan jangka panjang dalam suhu, pola cuaca,
tingkat curah hujan, dan faktor-faktor iklim lainnya di Bumi. Ini bisa terjadi secara
alami atau sebagai akibat dari aktivitas manusia yang mempengaruhi atmosfer dan
lingkungan.

Secara umum, perubahan iklim terkait erat dengan peningkatan suhu rata-
rata global. Pemanasan global adalah fenomena di mana suhu permukaan
Bumi secara keseluruhan meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan ini
dikaitkan dengan peningkatan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida
(CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O), yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan
industri.

Dampak perubahan iklim

Perubahan iklim memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan,
masyarakat, dan ekonomi. Beberapa dampak utama perubahan iklim termasuk:

1.KENAIKAN SUHU GLOBAL:


Suhu rata-rata bumi meningkat, yang dapat menyebabkan perubahan
cuaca ekstrem, seperti gelombang panas yang lebih panjang dan intens,
banjir, kekeringan, dan badai yang lebih kuat.
2.Peningkatan permukan laut:
Pemanasan global menyebabkan pelelehan es di kutub dan gunung es,
yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Ini dapat mengancam
pulau-pulau kecil, daerah pesisir, dan kota-kota yang rendah.
3. Perubahan Pola Hujan:
Pola hujan menjadi tidak teratur, dengan beberapa daerah mengalami
kekeringan yang lebih parah dan daerah lain menghadapi hujan yang lebih
berat, banjir, atau badai.
4. Kerugian Keanekaragaman Hayati:
Perubahan iklim dapat mengancam ekosistem dan spesies. Beberapa
spesies mungkin punah karena tidak dapat beradaptasi dengan cepatnya
perubahan lingkungan.
5. Kerusakan Infrastruktur:
Cuaca ekstrem dapat merusak infrastruktur seperti jembatan, jalan raya,
dan bangunan. Banjir dan badai bisa menyebabkan kerusakan yang
signifikan.
1.2 Pencemaran
Pencemaran merujuk pada introduksi zat atau substansi yang merusak,
mengubah, atau mengganggu lingkungan alam sehingga menyebabkan
dampak negatif terhadap organisme hidup atau sistem ekologi.
Pencemaran dapat terjadi di udara, air, dan tanah. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang ketiga jenis pencemaran tersebut:
1. Pencemaran Udara:
 Pencemaran udara terjadi ketika zat-zat berbahaya atau polutan
masuk ke atmosfer.
 Sumber pencemaran udara meliputi emisi dari industri, kendaraan
bermotor, pembakaran bahan bakar fosil, dan kegiatan manusia
lainnya.
 Contoh polutan udara meliputi karbon dioksida (CO2), sulfur
dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), ozon, dan partikulat udara.
2. Pencemaran Air:
 Pencemaran air terjadi ketika zat-zat berbahaya atau polutan
mencapai sumber air seperti sungai, danau, atau laut.
 Sumber pencemaran air melibatkan pembuangan limbah industri,
limbah domestik, pertanian berlebihan, dan kebocoran minyak.
 Contoh polutan air meliputi logam berat, pestisida, bahan kimia
organik, dan nutrien berlebihan.
3. Pencemaran Tanah:
 Pencemaran tanah terjadi ketika zat-zat berbahaya atau polutan
mencapai lapisan tanah, mengakibatkan kerusakan pada kualitas
tanah.
 Sumber pencemaran tanah dapat berasal dari limbah industri,
tumpahan minyak, sampah domestik, dan bahan kimia beracun.
 Contoh polutan tanah meliputi logam berat, pestisida, bahan kimia
organik, dan senyawa radioaktif.

Dampak pencemaran
1. Dampak pada Lingkungan:
 Kerusakan Ekosistem: Pencemaran dapat merusak ekosistem air, udara,
dan tanah, mengancam keberlanjutan kehidupan tumbuhan dan hewan.
 Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Pencemaran dapat menyebabkan
kepunahan spesies dan menyebabkan gangguan pada rantai makanan.
2. Dampak pada Kesehatan Manusia:
 Penyakit Pernapasan: Pencemaran udara dapat menyebabkan
masalah pernapasan, seperti asma dan penyakit paru-paru.
 Kontaminasi Air: Pencemaran air dapat menyebabkan penyakit
akibat konsumsi air yang terkontaminasi.
 Masalah Kulit dan Mata: Paparan zat kimia tertentu dapat
menyebabkan masalah pada kulit dan mata.
3. Dampak Sosial dan Ekonomi:
a. Kerusakan Infrastruktur: Pencemaran dapat merusak bangunan
dan infrastruktur, menyebabkan kerugian ekonomi.
b. Biaya Kesehatan: Peningkatan penyakit yang terkait dengan
pencemaran dapat menimbulkan biaya kesehatan yang tinggi.
4. Dampak pada Sumber Daya Alam:
 Kerusakan Tanah dan Tanaman: Pencemaran tanah dapat
mengurangi kesuburan tanah dan merusak tanaman.
 Pencemaran Laut: Limbah industri dan limbah domestik dapat
merusak ekosistem laut dan mengancam sumber daya ikan.
5. Perubahan Iklim: Beberapa polutan dapat menyebabkan perubahan
iklim dan pemanasan global, dengan dampak jangka panjang yang
signifikan.

1.3 Bencana
Bencana merujuk pada suatu peristiwa alam atau kejadian yang tidak
diinginkan dan dapat menimbulkan kerusakan, penderitaan, atau kerugian
bagi manusia, lingkungan, dan harta benda. Bencana dapat bersifat
alamiah, seperti gempa bumi, banjir, topan, kebakaran hutan, dan letusan
gunung api, atau bersifat buatan manusia, seperti kecelakaan industri,
konflik bersenjata, atau polusi. Bencana alam seringkali tidak dapat
dihindari, tetapi dampaknya dapat dikelola dan diminimalkan melalui
upaya mitigasi, persiapan, respons, dan pemulihan. Bencana buatan
manusia, di sisi lain, dapat dikurangi melalui kebijakan yang tepat,
penegakan hukum, dan kesadaran masyarakat terhadap dampak dari
aktivitas manusia. Penting untuk memahami jenis-jenis bencana, faktor-
faktor penyebabnya, serta bagaimana merespons dan mengurangi risiko
yang terkait. Hal ini membantu dalam upaya pencegahan dan mitigasi
untuk melindungi kehidupan dan keberlanjutan lingkungan.

Jenis bencana
1. Bencana Alam:
 Gempa Bumi: Getaran tanah yang disebabkan oleh pergeseran
lempeng bumi.
 Tsunami: Gelombang besar yang disebabkan oleh gempa bumi di
dasar laut atau letusan gunung berapi di bawah laut.
 Topan: Badai tropis dengan angin kencang dan hujan deras.
 Banjir: Meluapnya air yang dapat disebabkan oleh hujan
berlebihan, lelehan salju, atau tanah longsor.
2. Bencana Manusia (Antropogenik):
 Kebakaran Hutan: Terjadi karena aktivitas manusia atau faktor
alam seperti petir.
 Pencemaran Lingkungan: Kontaminasi air, udara, atau tanah oleh
limbah industri, limbah domestik, atau zat berbahaya lainnya.
 Perang: Konflik berskala besar antara kelompok atau negara yang
dapat menyebabkan kerusakan massal.
3. Bencana Kompleks:
 Krisis Kesehatan: Penyebaran penyakit yang dapat menyebabkan
krisis kesehatan masyarakat.
 Bencana Teknologi: Kegagalan peralatan atau teknologi yang dapat
menyebabkan bencana, seperti kebocoran nuklir atau kecelakaan
pabrik.
4. Bencana Sosial:
 Kemiskinan dan Kelaparan: Krisis pangan dan kekurangan sumber
daya yang dapat memicu kelaparan dan bencana kemanusiaan.
 Migrasi Paksa: Perpindahan massal orang akibat konflik, bencana
alam, atau faktor sosial ekonomi.
5. Bencana Khusus:
 Bencana Ruang Angkasa: Kegagalan misi antariksa atau kerusakan
satelit.
 Bencana Nuklir: Kejadian yang melibatkan pelepasan energi
nuklir, seperti kecelakaan reaktor nuklir.

Dampak Bencana

Dampak bencana merujuk pada konsekuensi atau akibat yang timbul sebagai hasil
dari terjadinya suatu bencana alam atau kejadian yang merugikan. Bencana dapat
melibatkan berbagai jenis, seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung, topan,
kekeringan, dan sebagainya. Dampak bencana dapat bersifat fisik, ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa jenis dampak bencana:
1. Dampak Fisik:
 Kerusakan Struktural: Bencana dapat merusak bangunan,
jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
 Kehilangan Hidup dan Cidera: Bencana seringkali menyebabkan
kehilangan nyawa dan cedera pada manusia dan hewan.
 Kerusakan Lingkungan: Dampak bencana juga bisa merusak
ekosistem, hutan, dan habitat alam.
2. Dampak Ekonomi:
 Kerugian Materiil: Bencana dapat menyebabkan kerugian ekonomi
yang signifikan, termasuk kerusakan properti dan kerugian
produksi.
 Hilangnya Pendapatan: Masyarakat dan bisnis dapat kehilangan
pendapatan karena kerugian produksi atau penghancuran sumber
daya ekonomi.
3. Dampak Sosial:
 Pengungsi dan Kehilangan Tempat Tinggal: Bencana dapat
mengakibatkan banyak orang menjadi pengungsi dan kehilangan
tempat tinggal mereka.
 Kesehatan Masyarakat: Penyebaran penyakit, kekurangan pangan,
dan air bersih dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat setelah
bencana.
 Gangguan Sosial dan Psikologis: Bencana dapat menyebabkan
stres, trauma, dan gangguan mental pada individu dan masyarakat.
4. Dampak Lingkungan:
 Kerusakan Ekosistem: Bencana dapat merusak ekosistem dan
menyebabkan kehilangan biodiversitas.
 Pencemaran: Beberapa bencana seperti tumpahan minyak atau
kebocoran bahan kimia dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan.
5. Dampak Pada Pemulihan dan Pembangunan:
 Tantangan Pemulihan: Pemulihan setelah bencana bisa menjadi
proses yang panjang dan sulit.
 Perubahan Pola Pembangunan: Bencana dapat mempengaruhi
kebijakan pembangunan dan memaksa perubahan dalam
perencanaan masa depan.

1.4 Konflik Sosial

Faktor Penyebab Konflik Sosial

Ketidaksetaraan, perbedaan agama atau etnis, dan persaingan sumber daya dapat
menjadi faktor pemicu konflik sosial. Faktor ini dapat bersinggungan dengan
perubahan iklim dan sumber daya alam. Konflik sosial dapat disebabkan oleh
berbagai faktor kompleks yang melibatkan interaksi antara individu, kelompok,
atau struktur masyarakat. Beberapa faktor penyebab konflik sosial antara lain:

1. Perbedaan Etnis dan Budaya:


 Perbedaan etnis dan budaya sering kali menjadi sumber konflik.
Pembedaan ini dapat menciptakan ketidakpahaman, prasangka, dan
diskriminasi antar kelompok.
2. Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi:
 Ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, kekayaan, dan
peluang dapat menyebabkan ketegangan antar kelompok sosial.
Ketidakadilan ekonomi seringkali menjadi pemicu konflik.
3. Agama dan Kepercayaan:
 Perbedaan agama dan kepercayaan seringkali menjadi sumber
konflik. Pemahaman yang berbeda terhadap nilai-nilai keagamaan
dan perbedaan keyakinan dapat menciptakan gesekan.
4. Politik:
 Persaingan politik, korupsi, dan ketidakpuasan terhadap
pemerintahan dapat memicu konflik. Ambisi politik, ketidakpuasan
terhadap kebijakan, dan kekurangan partisipasi politik dapat
menyebabkan ketidakstabilan.
5. Ketidakadilan Hukum:
 Persepsi akan ketidakadilan dalam sistem hukum atau pelanggaran
hak asasi manusia dapat menciptakan kemarahan dan ketegangan
di masyarakat.
6. Persaingan atas Sumber Daya:
 Persaingan atas sumber daya seperti tanah, air, dan energi dapat
menjadi pemicu konflik, terutama di wilayah-wilayah yang sumber
daya alamnya terbatas.
7. Ketidaksetujuan Ideologis:
 Perbedaan ideologi politik atau sosial dapat menyebabkan konflik,
terutama jika perbedaan tersebut menciptakan ketidaksepakatan
mendasar tentang arah pembangunan atau nilai-nilai masyarakat.
8. Perubahan Sosial dan Ekonomi:
 Perubahan ekonomi atau sosial yang cepat dan tidak merata dapat
menciptakan ketidakstabilan dan konflik. Misalnya, modernisasi
yang cepat bisa menimbulkan resistensi dari kelompok-kelompok
yang merasa terpinggirkan.
9. Ketidaksetujuan terhadap Kebijakan Publik:
 Tindakan pemerintah atau kebijakan publik yang tidak diterima
dengan baik oleh masyarakat dapat menciptakan ketegangan dan
konflik.
10. Komunikasi yang Buruk:
 Kurangnya komunikasi yang efektif antar kelompok atau pihak
yang terlibat dalam konflik dapat memperburuk situasi.

Dampak Konflik Sosial

Konflik sosial dapat mengakibatkan kerugian ekonomi, pengungsi, dan


ketidakstabilan politik. Pemahaman dan penyelesaian konflik memerlukan
pendekatan holistik. Konflik sosial dapat memiliki dampak yang luas dan
kompleks, baik pada tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Beberapa dampak konflik sosial termasuk:

1. Kerusakan Fisik dan Kehancuran: Konflik sosial seringkali


menyebabkan kerusakan fisik pada properti, infrastruktur, dan sumber
daya. Pertempuran dan kekerasan fisik dapat merusak lingkungan fisik
suatu wilayah, menghancurkan rumah, sekolah, dan fasilitas umum.
2. Korban Jiwa dan Cedera: Konflik sosial seringkali mengakibatkan
korban jiwa dan cedera. Ini dapat mencakup warga sipil, prajurit, atau
pihak yang terlibat langsung dalam konflik.
3. Migrasi dan Pengungsi: Konflik sosial dapat memaksa orang untuk
meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi. Ini dapat
menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan jutaan orang kehilangan tempat
tinggal dan memerlukan bantuan darurat.
4. Gangguan Ekonomi: Konflik sosial seringkali menghancurkan basis
ekonomi suatu daerah. Perdagangan terhenti, investasi menurun, dan
lapangan pekerjaan hilang. Ini dapat mengakibatkan kemiskinan dan
ketidakstabilan ekonomi.
5. Kerusakan Sosial dan Psikologis: Konflik sosial dapat merusak struktur
sosial dan merusak hubungan antarindividu dan kelompok. Orang
mungkin mengalami trauma psikologis akibat kekerasan, kehilangan, atau
pengungsi.
6. Pemisahan dan Polarisasi Masyarakat: Konflik sosial dapat memicu
pemisahan dan polarisasi dalam masyarakat. Ketidaksetujuan ideologis
atau etnis dapat memisahkan kelompok-kelompok, menciptakan
perpecahan yang sulit untuk diatasi.
7. Gangguan Pembangunan: Konflik sosial dapat menghambat
pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Sumber daya yang seharusnya
digunakan untuk pembangunan dialihkan untuk menanggapi konflik atau
membangun kembali setelah konflik.
8. Pelanggaran HAM: Konflik sosial seringkali diiringi oleh pelanggaran
hak asasi manusia. Ini dapat mencakup penyiksaan, pemaksaan hilangnya
nyawa, dan pelanggaran hak-hak dasar lainnya.
9. Menghambat Pendidikan: Konflik sosial dapat menghancurkan sistem
pendidikan, menyebabkan penutupan sekolah, menghalangi akses ke
pendidikan, dan memaksa anak-anak untuk berhenti sekolah.
10. Efek Jangka Panjang pada Perdamaian dan Stabilitas: Konflik sosial
dapat meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan dalam masyarakat,
menciptakan ketegangan yang dapat bertahan lama dan mempengaruhi
stabilitas wilayah tersebut.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
perubahan iklim, pencemaran, bencana, dan konflik sosial. Keterkaitan antara
ketiga aspek ini menekankan perlunya pendekatan holistik dalam menghadapi
tantangan global yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Solusi berbasis sains,
kebijakan, dan partisipasi masyarakat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan
planet kita.

SARAN
 Perubahan iklim, pencemaran, bencana, dan konflik sosial adalah masalah

kompleks yang saling terkait. Untuk mengatasi tantangan ini Tingkatkan


kesadaran masyarakat tentang dampak perubahan iklim, pencemaran, dan
potensi bencana melalui kampanye edukasi dan informasi.
 Fokus pada edukasi berkelanjutan untuk mendorong gaya hidup yang
ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Aldrian, E., Karmini, M., Budiman, 2011. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
di Indonesia. Jakarta : Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Kedeputian
Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Dinas Kehutanan Sumatera Barat, 2014, Status Lingkungan Hidup Daerah


Provinsi Sumatera Barat 2014, Bapedalda Provinsi Sumatera Barat.
Fadholi,Akhmad.2013. Uji Perubahan Rat-rata Temperatur Udara dan Curah
Hujan di Kota Pangkal Pinang.Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Vol. 14 ,
No. 1, Hal. 11-25.

Hartmann, D.L., Klein T., Rusticucci, M., Alexander, L.V., Brönnimann, S.,
Charabi, Y., Dentener, F.J., Dlugokencky, E.J., Easterling, D.R., Kaplan, A.,
Soden, B.J., Thorne, P.W., Wild, M., Zhai, P.M., 2013. Observations: atmosphere
and surface. In Climate Change 2013: The Physical Science Basis. Contribution of
Working GroupI to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel
on Climate Change, Stocker, T.F., Qin, D., Plattner G.K., Tignor, M., Allen, S.K.,
Boschung, J., Nauels, A., Xia, Y., Bex, V., Midgley, P.M., Cambridge University
Press: Cambridge, UK and New York, NY.

He,Y., Wu, Z., Liu, X., Deng, F., 2016. Analysis of surface air temperature
variations and local urbanization effects on central Yunnan Plateau, SW China.
Theoritical and Applied Climatology, Vol. 10, No. 1007, Hal. 1130–1140.

IPCC, 2007, Climate Change 2007: The Physical Science Basis. Contribution of
Working Group I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel
on Climate Change [Solomon, S., D. Qin, M. Manning, Z. Chen, M. Marquis,
K.B. Averyt, M.Tignor and H.L. Miller

Anda mungkin juga menyukai