Anda di halaman 1dari 19

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SMKS Kesehatan Ambon


Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Durasi : 6 JP @ 45 Menit

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Asisten Keperawatan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Asisten
Keperawatan.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan pemeriksaan anatomi 3.6.1 Mengetahui tentang anatomi fisiologi sistem
fisiologi sistem perkemihan perkemihan.
3.6.2 Menjelaskan organ organ anatomi fisiologi
4.6. Melakukan pemeriksaan anatomi sistem perkemihan.
fisiologi sistem perkemihan 3.6.3 Menjelaskan fungsi anatomi fisiologi sistem
perkemihan.
3.6.4 Mengetahui tentang struktur anatomi
fisiologi sistem perkemihan.

4.6.1 Menjelaskan tujuan pelaksanaan dari


setiap prosedur yang dilakukan dalam
pemeriksaan anatomi fisiologi sistem
perkemihan
4.6.2 Menjelaskan tahapan pelaksanaan dari
setiap prosedur yang dilakukan
(persiapan,pelaksanaan,evaluasi) secara
sistematis.

C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan pemeriksaan anatomi fisiologi sistem perkemihan,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi sistem perkemihan, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Anatomi
dapat diamati dengan  Urinaria
indera atau alat  Penyaringan Darah

 Organ organ Perkemihan


 Ginjal
 Proses pembentukan urine
 Tubuh manusia
Materi Konseptual  Anatomi, fisiologi, sistem perkemihan
Gabungan antar fakta-
fakta yang saling
berhubungan
Materi Prinsip  Pengertian Sistem Perkemihan
Generalisasi hubungan  Anatomi Sistem Perkemihan
antar konsep-konsep yang  Fisiologi Sistem Perkemihan
saling terkait  Proses Miksi (Rangsangan berkemih)
 Urine ( Air Kemih)
 Pemeriksaan anatomi fisiologi sistem perkemihan
Materi Prosedural  Menjelaskan tujuan pelaksanaan dari setiap prosedur yang
Sederetan langkah yang dilakukan dalam pemeriksaan anatomi fisiologi sistem
sistematis dalam perkemihan
menerapkan prinsip  Menjelaskan tahapan pelaksanaan dari setiap prosedur yang
dilakukan (persiapan,pelaksanaan,evaluasi) secara sistematis

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Anatomi, fisiologi,
sistem perkemihan
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Anatomi, fisiologi,
sistem perkemihan
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Anatomi, fisiologi,
sistem perkemihan
Identifikasi masal
Inti ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem
perkemihan
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem
Pengumpulan perkemihan
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem
perkemihan
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem
perkemihan
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Anatomi,
fisiologi, sistem
perkemihan
Menarik
kesimpulan  Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Anatomi,
fisiologi, sistem
perkemihan
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Anatomi, fisiologi,
sistem perkemihan
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya .

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

Ambon,… Juli 2019

Mengetahui
Kepala SMKS Kesehatan Ambon Guru Mata Pelajaran

Adolfina Bumbungan, S.Pd., M.Kes Eyztantika Patadungan, S.Ked


Nip. 195704241981112001

Catatan Kepala Sekolah


............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
............................................................................................................................................ ............
Lampiran
Materi Pembelajaran
Anatomi, fisiologi, sistem perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam
air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih) (Speakman, 2008).

Susunan sistem perkemihan terdiri dari:

 dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,


 dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih),
 satu vesika urinaria tempat urin dikumpulkan, dan
 satu uretra urin dikeluarkan dari vesika urinaria (Panahi, 2010).

Gambar Anatomi Saluran Kemih

1. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra
torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal
kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dextra yang besar.

2. Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau
racun, mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan
kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir
dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.

3. Fascia renalis
Fascia renalis terdiri dari: a) fascia (fascia renalis), b) jaringan lemak perirenal, dan c)
kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada
permukaan luar ginjal.

4. Stuktur ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat korteks
renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, medulla renalis di bagian dalam yang
berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut
yang disebut piramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil yang disebut papilla renalis (Panahi, 2010).

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh
darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima
urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang
masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores. Struktur
halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan
ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari: glomerulus, tubulus proximal, ansa
henle, tubulus distal dan tubulus urinarius (Panahi, 2010).

5. Proses pembentukan urin


Tahap pembentukan urin
 Proses filtrasi, di glomerulus.
Terjadi penyerapan darah yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air,
sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. Cairan yang disaring
disebut filtrat glomerulus.

 Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida
fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi)
di tubulus proximal. Sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium
dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi
fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

 Proses sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis
selanjutnya diteruskan ke luar (Rodrigues, 2008).

6. Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteri
renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteri
interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal
bercabang manjadi arteriole aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah
yang meninggalkan gromerulus disebut arteriole eferen gromerulus yang kemudian menjadi
vena renalis masuk ke vena cava inferior (Barry, 201l).
7. Persarafan ginjal.
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal (Barry, 2011).

8. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.
Panjangnya ±25-34 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter
menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung
kemih.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
 Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
 Lapisan tengah lapisan otot polos
 Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

9. Vesika urinaria (kandung kemih)


Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir
(kendi). Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat
mengembang dan mengempis seperti balon karet.

10. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
 Uretra pars prostatika
 Uretra pars membranosa
 Uretra pars spongiosa.

Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sphincter uretra terletak di sebelah
atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi
(Panahi, 2010).

11. Urin.
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
 Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan
faktor lainnya.
 Warna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan
sebagainya.
 Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
 Berat jenis 1,015-1,020.
 Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
 Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
 Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
 Elektrolit natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat.
 Pigmen (bilirubin dan urobilin).
 Toksin.
 Hormon (Velho, 2013).

12. Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi
melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
 Kandung kemih terisi secara progesif hingga tegangan pada dindingnya meningkat
melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan mencetuskan tahap ke-2.
 Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung
kemih. Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang). Sebagian
besar pengosongan diluar kendali tetapi pengontrolan dapat dipelajari “latih”. Sistem
saraf simpatis : impuls menghambat vesika urinaria dan gerak spinchter interna,
sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis :
impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi
mikturisi (Roehrborn, 2009).

13. Ciri-ciri urin normal.


 Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang
masuk.
 Warnanya bening tanpa ada endapan.
 Baunya tajam.
 Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6 (Velho, 2013).

Gambar Fisiologi Sistem Perkemihan

Referensi
https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan-urinaria/13418/2
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I

No
Bentu
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal Soa
k Soal
l
3.6 Menerap-kan 3.6.1 Mengetahui Anatomi, fisiologi,  Siswa diminta Uraian 1
pemeriksaan tentang anatomi sistem perkemihan: mengetahui s.d
anatomi fisiologi sistem  Pengertian Sistem tentang 2
fisiologi perkemihan. Perkemihan anatomi
sistem 3.6.2 Menjelaskan  Anatomi Sistem fisiologi sistem
perkemihan organ organ Perkemihan perkemihan.
anatomi  Fisiologi Sistem  Siswa diminta
fisiologi sistem Perkemihan menjelaskan
perkemihan.  Proses Miksi organ organ
3.6.3 Menjelaskan (Rangsangan anatomi
fungsi anatomi berkemih) fisiologi sistem
fisiologi sistem  Urine ( Air Kemih) perkemihan.
perkemihan.  Pemeriksaan  Siswa diminta
3.6.4 Mengetahui anatomi fisiologi menjelaskan
tentang sistem fungsi anatomi
struktur perkemihan fisiologi sistem
anatomi perkemihan.
fisiologi sistem  Siswa diminta
perkemihan. mengetahui
. tentang struktur
anatomi
fisiologi sistem
perkemihan..

Instrumen Soal Pengetahuan :


N Level
Soal Kunci Jawaban Skor
o Kognitif
1 Apa yang dimaksud Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian Pehamaman
dengan ginjal..? belakang kavum abdominalis di belakang ( C2 )
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III,
melekat langsung pada dinding belakang
abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang,
jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
2 Jelaskan fungsi Fungsi Ginjal : Pemahaman
ginjal..? o Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). ( C2 )
Kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan
oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer
dalam jumlah besar, kekurangan air (kelebihan
keringat) menyebabkan urine yang diekskresi
berkurang dan konsentrasinya lebih pekat
sehingga susunan dan volume cairan tubuh
dapat dipertahankan relatif normal.
o Mengatur keseimbangan osmitik dan
mempertahankan keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma (keseimbangan
elektrolit). Bila terjadi pemasukan/pengeluaran
yang abnormal ion-ion akibat pemasukan
garam yang berlebihan/penyakit perdarahan
(diare, muntah) ginjal akan meningkatkan
ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K, Cl,
Ca dan posfat).
o Mengatur keseimbangan asam-basa cairan
tubuh bergantung pada apa yang dimakan,
campuran makanan menghasilkan urine yang
bersifat agak asam, pH kurang dari 6 ini
disebabkan hasil akhir metabolism protein.
Apabila banyak makan sayur-sayuran, urine
akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara
4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan
perubahan pH darah.
o Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam
urat, kreatinin) zat-zat toksik, obat-obatan, hasil
metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing
(pestisida).
 Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal
menyekresi hormon renin yang mempunyai
peranan penting mengatur tekanan darah
(sistem renin angiotensin aldesteron)
membentuk eritripoiesis mempunyai peranan
penting untuk memproses pembentukan sel
darah merah (eritropoiesis). Di samping itu
ginjal juga membentuk hormone dihidroksi
kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan
untuk absorsi ion kalsium di usus.

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan (C2)
Kelas / Semester : X/ I

Kompetensi Bentuk No
IPK Materi Indikator Soal
Dasar Soal Soal
4.6. Melakukan 4.6.1 Menjelaskan Anatomi, fisiologi,  Siswa diminta Tes
pemeriksaan tujuan sistem perkemihan: menjelaskan Praktek
anatomi pelaksanaan dari  Pengertian tujuan
fisiologi setiap prosedur Sistem pelaksanaan
sistem yang dilakukan Perkemihan dari setiap
perkemihan dalam  Anatomi Sistem prosedur yang
pemeriksaan Perkemihan dilakukan
anatomi fisiologi  Fisiologi Sistem dalam
sistem Perkemihan pemeriksaan
perkemihan  Proses Miksi anatomi
4.6.2 Menjelaskan (Rangsangan fisiologi sistem
tahapan berkemih) perkemihan
pelaksanaan dari  Urine ( Air
setiap prosedur Kemih)
yang dilakukan  Pemeriksaan
(persiapan,pelaks anatomi fisiologi
anaan,evaluasi) sistem
secara sistematis. perkemihan

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan menerapkan Kemampuan menerapkan pemeriksaan anatomi
91 - 100
pemeriksaan anatomi fisiologi fisiologi sistem perkemihan tinggi
sistem perkemihan Kemampuan menerapkan pemeriksaan anatomi
80 - 90
fisiologi sistem perkemihan cukup
Kemampuan menerapkan pemeriksaan anatomi
70 - 79
fisiologi sistem perkemihan kurang
b. Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
91 - 100
pemeriksaan anatomi fisiologi sistem perkemihan tinggi
sistem perkemihan Kemampuan melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
80 - 90
sistem perkemihan cukup
Kemampuan melakukan pemeriksaan anatomi fisiologi
70 - 79
sistem perkemihan kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Ambon,… Juli 2019

Mengetahui
Kepala SMKS Kesehatan Ambon Guru Mata Pelajaran
Adolfina Bumbungan, S.Pd., M.Kes Eyztantika Patadungan, S.Ked
Nip. 195704241981112001

Anda mungkin juga menyukai