BALAI PELATIHAN
KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU
MONALISA 154010017
SERI ROCHEMINY 154010032
ZUL AKBAR 154010036
MONALISA 154010017
SERI ROCHEMINY 154010032
ZUL AKBAR 154010036
Oleh:
MONALISA 154010017
PEKANBARU
2019
LEMBAR PENGESAHAN
MONALISA 154010017
SERI ROCHEMINY 154010032
ZUL AKBAR 154010036
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggan 28 mei 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Pekanbaru, 29 mei 2019
Pembimbing Ketua Penguji Penguji I
Nama : MONALISA
Tempat Tanggal Lahir : Pebadaran 24 November 1996
Nama Orang Tua
a. Ayah : A. Rahab
b. Ibu : Mardiana
Jumlah Saudara : 4 Orang
Riwayat Pendidikan :
Adapun Laporan Praktik Kesehatan Msayarakat ini merupakan salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dalam
penyusunan Laporan Praktik Kesehatan Msayarakat ini banyak hambatan dan
kesulitan, yang tentunya tak akan mampu dilewati peneliti tanpa dukungan dari
berbagai pihak, baik dukungan moril maupun material. Untuk itu peneliti
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ns. Hj. Deswinda, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Payung Negeri Pekanbaru.
2. Dwi Sapta Aryantiningsih, SST, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi S1
Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Payung
Negeri Pekanbaru.
3. Syamdi, S.IP selaku Pembimbing lapangan yang telah memberikan
arahan ,masukan dan bimbingan dalam proses Praktik Kesehatan Masyarakat
serta dalam pembuatan Laporan ini.
4. Rahmi Pramulia Fitri, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan Laporan Praktik
Kesehatan Msayarakat ini.
5. Roza Asnel, M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah
6. Kedua orang tua yang tidak pernah mengeluh memberikan dukungan moril
dan materil selama ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) peminatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
STIKes Payung Negeri Pekanbaru yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian Laporan Praktik Kesehatan Msayarakat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................27
KATA PENGANTAR...........................................................................................31
DAFTAR ISI..........................................................................................................33
DAFTAR TABEL..................................................................................................34
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................35
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................36
BAB I.....................................................................................................................37
PEMDAHULUAN.................................................................................................37
A. LATAR BELAKANG................................................................................37
BAB II...................................................................................................................41
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................41
B. Pengertian kinerja.......................................................................................42
BAB III..................................................................................................................52
METODE PELAKSANAAN................................................................................52
1. Visi dan Misi UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Riau........57
B. Identifikasi Masalah....................................................................................58
C. Prioritas Masalah.........................................................................................59
D. Intervensi.....................................................................................................60
E. Evaluasi.......................................................................................................61
BAB V....................................................................................................................62
PENUTUP..............................................................................................................62
A. KESIMPULAN...........................................................................................62
B. SARAN.......................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63
LAMPIRAN...........................................................................................................64
BAB I
PEMDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kementerian Kesehatan mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun
2011. Tujuan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan
adalah menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan
karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera,
berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur
negara. Hal ini berdampak pada perubahan pada aspek manajemen dan
pemerintahan, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata pada
capaian kinerja pemerintahan dan pembangunan nasional dan daerah
(Kementerian Kesehatan RI, 2011).
Salah satu area perubahan tersebut adalah bidang sumber daya manusia
aparatur dengan hasil yang diharapkan meliputi antara lain: SDM aparatur
yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi
dan sejahtera. Hal ini didukung pula perubahan didalam tatalaksana melalui
sistem, proses, prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai
dengan prinsip-prinsip good governance (Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Menurut Gibson (2008) kinerja adalah suatu hasil pekerjaan yang terkait
dengan tujuan organisasi, seperti kualitas, efisiensi dan kriteria efektivitas
kerja lainnya. Terdapat tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi kinerja
seorang karyawan, pertama adalah faktor individu dimana faktor ini mencakup
ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan untuk melakukan
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Kedua adalah faktor psikologi yang
didalamnya termasuk sikap, kepribadian, persepsi, dan motivasi. Faktor ketiga
adalah organisasi yang didalamnya termasuk kepemimpinan, struktur, sistem
kompensasi dan desain pekerjaan. Pemimpin dengan kepemimpinannya
memegang peran yang strategis dan menentukan berjalannya roda dalam
organisasi, menentukan kinerja suatu lembaga. Pemimpin merupakan suatu
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan dalam suatu organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
No Jabatan Jumlah
1 Kepala 1 Orang
2 Struktural 3 Orang
3 Staf Kediklatan 10 Orang
4 Staf Tata Usaha 12 Orang
5 Staf Pengendalian Mutu 8 Orang
6 Fungsional Widyaiswara 9 Orang
7 Staf Honorer 21Orang
Jumlah 54 Orang
Dari menurut pendapat beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
MSDM merupakan serangkaian kegiatan perekrutan, pengembangan,
pemeliharaan, serta merupakan sebuah ilmu dan seni mengatur sebuah
pemanfaatan sember daya manusia yang dikelola secara profesianal guna
mencapai tujuan individu manupun organisasi secara terprogram dan terpadu
serta dilaksanakan secara efektif dan efisien agar menghsilkan sumberdaya
manusia yang berproduktif dan berkualitas serta mempunyai etos kerja dan
loyalitas yang tinggi.
B. Pengertian kinerja
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang). Kinaeja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama. Kinerja merupakan penampilan hasil kerja baik
secara kualitas dan kuantitas. Kinerja tersebut dapat ditinjau dari beberapa
dimensi yaitu :
Kinerja seorang pegawai akan baik jika pegawai mempunyai keahlian yang
tinggi, keahlian untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang layak dan
mempunyai harapan masa depan. ( Prawirosentono, 1999 ). Menurut Viethzal
( 2004 : 309 ) kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan
seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa
pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya. Kinerja merupakan pelaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam organisasi. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
hasil kerja atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang yang dinilai hasil kerjanya sehingga terwujudnya sasaran atau target,
tujuan dan misi dari organisasi tersebut.
Menurut Notoadmodjo ( 2003 : 141 ) asumsi tersebut antara lain : Setiap orang
ingin memilki peluang untuk mengembangkan kemampuan kerjanya sampai
tingkat yang maksimal. Setaip orang ingin mendapatkan penghargaan apabila
ia dinilai melaksanakan tugas dengan baik. Setiap orang ingin mengetahui
secara pasti tangga karier yang akan diraihnya apabila dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Setiap orang ingin mendapatkan perlakuan yang objektif
dan penilaian atas dasar kinerjanya. Setiap orang bersedia menerima tanggung
jawab yang lebih besar. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan
kegiatan yang sifatnya rutin.
Penilaian menurut Siagian ( 2002 : 168 ) merupakan proses dimana organisasi
berupaya memperoleh informasi yang seakurat mungkin tentang kinerja para
anggotanya. Penilaian kinerja harus dilakukan dengan baik karena sangat
bermanfaat bagi organisasi secara keseluruhan bagi para atasan dan juga bagi
para pegawai/karyawan yang bersangkutan.
2. prosedur penilaian
Menurut Sulistiyani dan Rosidah adalah meliputi :
a. Keputusan dibidang kepegawaian berdasarkan system-system
penilaian kinerja yang formal dan standar.
b. Proses penilaian hendaknya seragam untuk semua pegawai dalam
suatu pegawai.
c. Standar penilaian dikomunikasikan kepada pegawai.
d. Pegawai harus dapat melihat hasil penilaian.
e. Pegawai harus diberi kesempatan untuk tidak menyetujuinya.
f. Panitia diberi petunjuk bagaimana melakukan penilaian secara tepat
dan sistematis.
g. Pembuat keputusan kepegawaian diberi informasi tentang hasil-hasil
penelitian.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat
Kegiatan Praktek Kesehatan Masyarakat ini dilakukan di UPT. Balai
Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Pekanbaru Provinsi Riau.
2. Waktu
Kegiatan ini dilakukan dimulai dari tanggal 11 Maret 2019 sampai dengan
5 Mei 2019.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Riau
Berdiri pada tahun 1992 didirikan sebuah lembaga kesehatan dengan nama
KLKM (Kursus Latihan Kesehatan Masyarakat) yang bertempatan di Jl.
Diponegoro No.08 Pekanbaru. Lemabaga ini merupakan lemaga yang
dibentuk oleh pusat pendidikan dan pelatihan (PUSDIKLAT) Pegawai
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pada tahun 1993 berubah nama menjadi Balai Pelatihan Kesehatan Pekanbaru
(BAPELKES) melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No.991/Menkes/SK/X/1993. Kemudian pada tahun 1994 di sahkan oleh
Gubernur Riau Soeripto dan beliau menghibahkan 1,8 Ha, lahan untuk
dibangun gedung BAPELKES yang berada di Jl. Pekanbaru – Bangkinang
KM.10 Panam. Pembangunan Fisik Gedung Dibiayai Oleh Pinjaman Luar
Negeri Asia Development Bank (ADP III).
Pada awal tahun 2015, dengan diberlakukannya PERDA Riau No.02 tahun
2014 tentang Organisasi Dinas Daerah, UPT. Pelatihan Dan Penelitian
Kesehatan ( UPT. PELLITKES) berubah nama menjadi UPT. Penanggunalang
Krisis Kesehatan, Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Kesehatan
Olahraga Masyarakat (UPT. PKKPSDM KOM).
Kemudian pada awal tahun 2018, berubah kembali nama UPT. PKKPSDM
KOM menjadi UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Riau
berdasarkan PERGUB Riau No.64 tahun 2017. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.725/Menkes/SK/V/2003, Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dibidang Kesehatan bahwa setiap institusi
Penyelenggara DIKLAT dibidang Kesehatan harus dilakukan
Akreditasi oleh tim Akreditasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan.
Maka pada tanggal 1 april 2008 Bapelkes Pekanbaru terakreditasi dengan
mendapatkan Sertifikat dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT)
Kesehatan DEPKES RI No : HK.00.02.II.001839/2008. Dan sudah
terakreditasi pada 1 Juli 2016 Berdasarkan Keputusan Kepala Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan No :
HK.01.07/H.IV/005804/2016.
1. Visi dan Misi UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Riau
a. Visi UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Riau
“ Institusi yang profesional dalam penanggulangan krisi kesehatan dan
kesehatan olahraga masyarakat serta pusat pendidikan pelatihan dan
penelitian kesehatan untuk meningkatkan sumber daya manusia
kesehatan menuju usia harapan hidup masyarakat riau yang
berkualitas.
b. Misi UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Riau
Menyelenggarakan penanggualangan krisis kesehatan secara
terencana, terpadu, terkoordinir dan menyeluruh.
1) Melakukan training need assestment (TNA)
2) Melaksanakan diklat kesehatan olahraga untuk meningkatkan
kebugaran masyarakat melalui pemahaman bagaimana berolahraga
dengan aktifitas fisik yang baik, benar, taratur dan terukur.
3) Merencanakan dan menyelenggarakan diklat yang berkualitas
sesuai kebutuhan.
4) Melakukan penelitian diklat dibidang kesehatan.
5) Melakukan pengembangan diri melalui peningkatan kapasitas sdm.
6) Mengembangkan dan membina jaringan kemitraan dengan pihak
lain berdasarkan asas kerjasama yang saling menguntungkan.
Kelompok Jab
Fungsional
WIDYAISWARA
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya SDM di seksi penyelenggara pelatihan dan Tata Usaha
2. Kurangnya media informasi kesehatan di lingkungan kantor
3. Kurangnya kesiapan sarana dan prasarana pelaksanaan pelatihan
4. Kurangnya pelayanan penyelenggara pelatihan
5. kurangnya SDM dalam penggunaan media informasi elektronik
( computer, laptop, printer dll)
6. kurangnya kedisiplinan dalam menaati jam kerja
7. kurangnya informasi alur kepegawaian (alur perizinan cuti, sakit dan
ibadah)
8. kurangnya SDM dan Informasi Pengelolaan perpustakaan
9. kurangnya SDM dan Informasi Pengelolaan Labor
10. keterbatasan ruang kerja yang tidak memadai
C. Prioritas Masalah
Total Urutan
No Daftar Masalah C A R L
Nilai Prioritas
Kurangnya informasi 7 7 8 7 2.744 1
alur kepegawaian
1 (alur perizinan cuti,
sakit dan ibadah)
4 Kurangnya 6 6 6 6 1.296 4
kedisiplinan dalam
menaati jam kerja
Kriteria Penilaian CARL diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:
D. Intervensi
Berdasarkan prioritas yang sudah ditetapkan bahwa pelaksanaan intervensi
dilakukan pada hari senin tanggal 08 april sampai hari kamis 10 mei 2019
pada jam 09.00 WIB. Intervensi yang dilakukan dengan cara memberikan
Paket Informasi dan Edukasi alur pedoman perizinan kepegawaian kepada
seluruh pegawai bapelkes dalam bentuk buku dan roll up banner yang
sebelumnya berupa lembaran , sehingga lebih efisien dan membuat inovasi
yang baru.
E. Evaluasi
Evaluasi terhadap intervensi yang dilakukan pada hari selasa tanggal 09
april sampai hari senin 15 mei 2019 pada jam 09.00 WIB., seluruh
pegawai bapelkes tersebut merespon dengan baik. Mereka menyatakan
bahwa akan menerapkan sesuai dengan buku panduan yang telah
diberikan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kegiatan Pratikum Kesehatan Masyarakat (PKM) mahasiswa
mengidentifitasi masalah yaitu Kurangnya informasi alur kepegawaian (alur
perizinan cuti, sakit dan ibadah), Kurangnya SDM dan Informasi Pengelolaan
perpustakaan, Kurangnya SDM dalam penggunaan media informasi elektronik
( computer, laptop, printer dll), Kurangnya kedisiplinan dalam menaati jam
kerja, Kurangnya pelayanan penyelenggara pelatihan. Mahasiswa menentukan
prioritas masalah yaitu Kurangnya informasi alur kepegawaian (alur perizinan
cuti, sakit dan ibadah) dan mahasiswa memberikan Paket Informasi dan
Edukasi alur pedoman perizinan kepegawaian kepada seluruh pegawai
bapelkes dalam bentuk buku dan roll up banner. Dari hasil evaluasi yang telah
dilakukan mahasiswa yaitu bahwa seluruh pegawai bapelkes tersebut merespon
dengan baik. Mereka menyatakan bahwa akan menerapkan sesuai dengan buku
panduan yang telah diberikan.
B. SARAN
1. Untuk pihak UPT. Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Riau agar lebih
meningkatkan kinerjan dan kemampuan SDM dalam bekrja dan
memberikan pelayanan.
2. Untuk Institusi Pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini menjadi
bahan perbandingan untuk Pratikum Kesehatan Masyarakat berikutnya dan
menjadi bahan evaluasi mengenai kinerja pegawai di balai pelatihan
kesehatan kota pekanbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Al Juffri. (2013). Analisis Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendidikan
Karimun. UIN
Rencana Strategis (Renstra) 2014 – 2019 Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
DINKES Riau
(2018). Laporan Kinerja Pusat Data Dan Informasi Tahun Anggaran 2017.
KEMENKES RI
LAMPIRAN