Soal Tugas 3 - Auditing II
Soal Tugas 3 - Auditing II
Kas
XX
Pada tahun 2001, E&Y yang bekerja dengan Lehman sejak 1994,
mendiskusikan tentang Repo 150 dan menyetujuinya. Lehman juga
menginformasikan E&Y bahwa aturan hukum US tidak
memperbolehkan mengkategorikan transaksi Repo 150
sebagai penjualan, namun aturan UK memperbolehkan
kategori itu dengan aturan-aturan yang ketat. Lehman
kemudian memasukkan milyar-an dolar obligasi dari
Pemerintah Amerika pada transaksi Repo. Pada 2006, E&Y
mulai khawatir bahwa keberadaan Repo 150 menyebabkan
resiko pada reputasi Lehman. Bahkan Lehman mengatur nilai
batas Repo $20 milyar atau $30 milyar. Pada 2007, Lehman
melebihi batas dan di tahun 2008, transaksi Repo 105 sudah
mencapai $50.38 milyar.
Apabila Saudara sebagai tim auditor identifikasi risiko dan
potensi salah saji dari perlakuan akuntansi Lehman.
Glossary
Disclaimer: Definisi di bawah ini merupakan versi Peraturan
Bank Indonesia, jika transaksi terjadi di luar negeri maka
regulator adalah bank sentral di masing-masing negara.
USD Repurchase Agreement (USD Repo) adalah transaksi
penjualan bersyarat surat berharga dalam mata uang USD
oleh bank kepada Bank Indonesia dengan kewajiban membeli
Kembali sesuai dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati.
Haircut adalah faktor pengurang nilai surat berharga dalam
USD repo yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam bentuk
persentase.
3. Jane adalah staf akuntansi yang bertugas untuk melakukan 30 BMP
pencatatan buku besar piutang usaha pada PT Karya Abadi. Auditing
Jane memiliki rekan kerja bernama Indah, manajer keuangan II Modul
yang bertanggungjawab dalam mengelola rekening bank 8
perusahaan. Pada suatu saat Indah cuti melahirkan dalam
Kegiatan
waktu yang relatif lama. Karena kekurangan karyawan,
Belajar 2
pimpinan memutuskan bahwa Jane yang merangkap
pekerjaan Indah.
Pada Bulan November 2020, Jane menerima uang dari
pelunasan piutang pelanggan. Pelunasan melalui cek senilai
Rp50.000.000. Melihat ada kesempatan, Jane mencairkan cek
tersebut dan menghapuskan segala bukti yang berkaitan
dengan penerimaan kas.
Pada akhir Bulan Desember, auditor PT Karya Abadi mulai
melakukan audit.
a. Apa penyebab terjadinya lapping yang dilakukan Jane?
b. Berikan saran pada auditor PT Karya Abadi prosedur
yang tepat agar dapat mendeteksi lapping yang dilakukan
oleh Jane!
Jawaban
1. Contohnya, mengetahui bahwa penurunan tajam pada perputaran sediaan klien
mencerminkan apa yang terjadi pada industry dapat membantu auditor dalam menyimpulkan
bahwa penurunan itu bukan indikasi kesalahan terkait keberadaan atau keterjadiaan atau
kelengkapan data klien yang digunakan dalam menghitung rasio perputaran sediaan, tetapi
mungkin indikasi adanya masalah penilaian terkait penurunan permintaan yang kemungkinan
besar diikuti dengan turunan harga pasar.
2. Risiko salah saji pada yang diperlakukan Lehman yaitu masalah asersi kelengkapan, risiko
ini melibatkan berupa kewajiban yang tidak tercatat dengan pengunaan variable bunga entitas
yang berubah-ubah untuk pendaan diluar neraca. Lehman secara resmi tidak pernah
mengumumkan penggunaan transaksi Repo 150 dan perlakuan akuntansi untuk transaksi
tersebut. Pada laporan keuangannya, Lehman membukukan transaksi Repo 150 sebagai
instrument derivative. Hal ini terkait instrument ekuitas yang seolah-olah bersifat utang,
instrument ini tidak boleh diklarifikasi sebagai ekuitas pemegang saham pada laporan
keuangan. Tetapi Lehman mencatat utang sebagai sekuritas investasi, hal ini yang tidak
diperbolehkan sehingga laporan keuangan tidak mengetahui adanya transaksi tersebut.
3. a. Penyebab terjadinya lapping yang dilakukan Jane mengakibatkan Piutang dan
penerimaan kas tidak sesuai, yang akhirnya laporan keuangan pada bulan November tidak
sesuai dengan yang dicatat.Hal ini perlu dikonfirmasi kepada pelanggan untuk mencari bukti
penerimaan kas Kembali, karena pencatatan di utang pelanggan bahwa pelanggan telah
membayar piutang sebesar Rp 50.000.000 tetapi PT Karya Abadi tidak mengurangi piutang
atas pelanggan tersebut karena tidak adanya penerimaan kas.
b. Auditor dapat menddeteksi adanya lapping dengan melakukan peninjauan berkala terhadap
catatan penerimaan kas, untuk melacak pembayaran hingga piutang yang belum dibayar. Jika
ada bukti berkelanjutan bahwa penerimaan tunai secara rutin diterapkan terhadap akun
pelanggan yang salah, maka kasir sangat tidak kompeten atau ada skema lapping aktif yang
sedang berlangsung.
Lapping biasanya mengharuskan orang yang terlibat dalam penipuan terlibat setiap hari,
sehingga tidak dapat mengambil waktu liburan. Dengan demikian, memiliki seseorang yang
menolak untuk mengambil waktu liburan yang telah mereka peroleh dapat dianggap sebagai
indikator yang mungkin dari keberadaan lapping.
Sumber :