Anda di halaman 1dari 7

Percobaan Pembuatan Klinometer dan Rangka A

Kelompok P2K8:
1. Yukio Zion Hadar (J0416221044)
2. M. Rafi Wijaya (J0416221047)
3. Nur Ihsan S. (X1004321180)

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris yang dimana hampir sebagian besar
pendapatam negara dipasok dari sektor pertanian dan perkebunan. Komoditas
komoditas perkebunan unggul seperti sawit, karet, teh, kopi, kakao adalah sebagian
contoh komoditas ekspor yang sangat diperhatikan dalam budidayanya. Namun
dalam masa pembudidayaan terdapat banyak sekali kendala salah satunya ialah
pengolahan lahan yang dapat disebut konservasi Tanah dan Air

Konservasi Tanah dan Air pada bidang pertanian dan perkebunan di


indonesia masih kurang diperhatikan karena minimnya pengetahuan masyarakat
petani tentang pengolahan lahan untuk perkebunan sehingga berimbas kepada hasil
dari budidaya tanaman itu sendiri.

TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum dalam minggu ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan
klinometer dan rangka A, serta mengetahui cara perhitungan dan penggunaan dari
alat-alat tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
Lahan adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi yang lain, yaitu
air alam dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan kemantapan ekosistem. Tanah
berkedudukan khas dalam masalah lingkungan hidup, merupakan kimah (aset)
lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi kemanusiaan (James, 1995).

Fungsi-fungsi vital yang dikerjakan tanah dalam ekosistem mencakup:


a) memberlanjutkan kegiatan, keanekaragaman, dan produktivitas hayati
b) mengatur dan membagi-bagi aliran air dan larutan
c) menyaring, menyangga, mendegradasi, imobilisasi, dan detoksifikasi bahan-bahan
organik dan anorganik, termasuk hasil samping industri dan kota serta endapan atmosfir
d) menyimpan dan mendaurkan hara dan unsur-unsur lain di dalam biosfir bumi
e) memberikan topangan bagi bangunan sosio-ekonomi dan perlindungan bagi
pemukiman manusia.

Untuk keberlanjutan peri kehidupan dan menjamin kesejahteraannya, manusia tidak


mungkin mengabaikan upaya mencegah degradasi berbagai fungsi tanah. Tanah di
manapun keberadaannya merupakan komponen lingkungan hidup yang secara mutlak
harus dilindungi atau dihindarkan dari dampak yang merugikan, maka konservasi tanah
menjadi suatu keharusan bagi membuat lingkungan hidup terhunikan (Notohadipawiro,
2000; Idjudin, 2006).
BAHAN DAN ALAT

Alat dan Bahan:


A. Klinometer:
1. Jarum
2. Busur
3. Kardus
4. Gunting
5. Pensil
6. Kertas minimeter

B. Rangka A:
1. Kayu
2. Baut
3. Bor
4. Pensil
5. Tali
6. Pemberat
7. Meteran
8. Gunting
PROSEDUR
-Prosedur pembuatan klinometer.
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Memotong kertas minimeter menjadi 3 bagian dengan ukuran 20cm×10cm.
3. Memotong kardus dengan bentuk pistol dan menyesuaikan ukuran kertas
minimeter yang telah dipotong.
4. Menempelkan kertas minimeter ke badan kardus yang telah dipotong.
5. Memasangkan busur tepat di tengah tengah pistol kardus, busur ditahan dengan
jarum.
6. Melakukan pengukuran dengan cara membidik objek, maka busur akan
bergerak jika sudah tepat membidik maka busur di tahan dengan jari.
7. Gambar garis kemiringan lereng pada kertas minimeter di pistol, lalu hitung
berapa kotak kesamping atas, dan kebawah sesuai garis yang telah di gambar.
8. Hitung ketinggian objek.

- Prosedur Rangka A:
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Memotong kayu dengan gergaji, 2 kayu berukuran 192cm dan 1 kayu 120cm
3. Bentuk kaki huruf A dengan 2 kayu berukuran 192cm, lalu tandai titik temu
pada atas sudut A.
4. Memasangkan 1 kayu dengan panjang 120cm untuk membuat rangka garis
horizontal sebagai penahan antara sisi samping A dan untuk mengukur
kemiringan tanah.
5. Susun rangka tersebut membentuk huruf A dengan garis hozintol 100cm lebar
huruf A dan jarak 100cm dari titik tengah atas harus 100cm.
6. Jika sudah membentuk A maka bor pada titik titik yang telah ditandai lalu
pasang baut.
7. Pasang tali yang ada pemberatnya pada puju titik atas baut.
8. Tempel meteran dengan ukuran 50cm dengan titik 0 di tengah.
9. Jika sudah maka lakukan pengukuran dengan ulangan sebanyak 3 kali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
A. Klinometer:
Objek Green House.
•Percobaan ke 1:
Sudut: 35°
Jawab:
Tan h1/C = 32/44×100% =72,72 %
Tan-1 0,72 = 35,7°
Perbesaran GH:
tan x = x/6,5m
tan 35,7° = x/6,5m
x = 0,718 x 6,5
= 4,7m
= tinggi greenhouse - tinggi pengukur
= 4,7m - 1,59m
= 3,11 m

Objek Green House.


•Percobaan ke 2:
Sudut: 35°
Jawab:
Tan h1/C = 23/47×100% = 48%
Tan-1 0,48 = 25,6°
Perbesaran GH:
tan x = x/7,5m
tan 25,6° = x/7,5m
x = 0,479 x 7,5
= 3,59m
= tinggi greenhouse - tinggi pengukur
= 3,59m - 1,59m
=2m
Objek Green House.
•Percobaan ke 3:
Sudut: 30°
Jawab:
Tan h1/C = 29/46×100% = 63%
Tan-1 0,63 = 32°
Perbesaran GH:
tan x = x/9m
tan 89° = x/9m
x = 0,62 x 9
= 5,58m
= tinggi greenhouse - tinggi pengukur
= 5,58m - 1,59m
= 3,99 m

B. Rangka A.
Percobaan ke 1: 0%
Percobaan ke 2: 12%
Percobaan ke 3: 7%
Percobaan ke 4: 4%
Rataan= 0+12+7+4= 23÷4= 5,75%.

Kesimpulan.
Dari kegiataan praktikum yang telah kita lakukan, kita telah dapat menarik
kesimpulan yaitu untuk mengukur sebuah kemiringan lereng dapat menggunakan
alat-alat yang sederhana, yang bahkan untuk membuat alat tersebut membutuhkan
bahan yang mudah untuk kita dapat disekitaran kita.
DAFTAR PUSTAKA
Idjudin, A. A. 2011. Peranan konservasi lahan dalam pengelolaan perkebunan. Jurnal sumberdaya
lahan, 5(2), 103-116.
Damara, R. J. B. H. 2017. Konservasi Lahan Pertanian Di Desa Wonolelo Dan Banyuroto
Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Geo Educasia, 2(8), 991-1004.
Nugraheni, S., & Savika, T. 2020. Kajian Kelayakan Konservasi Lahan Dengan Menggunakan
Tanaman Penutup Lahan Pada Perkebunan Karet Rakyat Di Kabupaten
Sambas. Cendekia Sambas, 1(1).
Gemilang, A., & Bastaman, F. 2021. Zonasi Agrowisata Kopi Sumedang Sebagai Upaya
Konservasi Lahan Danau Sunyanyuri dan Perkebunan Kopi Rakyat. Composite: Jurnal
Ilmu Pertanian, 3(02), 68-77.

Anda mungkin juga menyukai