Anda di halaman 1dari 19

USULAN

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

Penanaman 1000 Pohon di Kecamatan Sigumpar


Kabupaten Toba Samosir

Oleh:

Riodinar, SE M.Si. (Ketua Pelaksana)


NIDN. (0126098201)
Lenti Sussana Saragih. (Anggota Pelaksana I)
NIDN (0111038501)
Sihar Siahaan, ST. (Anggota Pelaksana II)
NIDN (0122098402)

POLITEKNIK MANDIRI BINA PRESTASI MEDAN


2017

1
Lembar Pengesahan

2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian : Penanaman 1000 Pohon di Kecamatan Sigumpar Kabupaten


Toba Samosir
2. Tim Pelaksana

No Nama Jabatan Bidang Instansi Asal Alokasi


Keahlian Waktu
(jam/mingg)

1 Riodinar Harianja, SE., Ketua Akuntansi Politeknik 4 jam


M.Si Mandiri Bina
Prestasi

2 Lenti Susana Saragih, Anggota Manajemen Politeknik 4 jam


SE., M.Si Mandiri Bina
Prestasi

3 Sihar Siahaan, ST., MT Anggota Teknik Politeknik 4 jam


Mesin Mandiri Bina
Prestasi

3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat:


Ekosistem hutan di daerah pinggiran Danau Toba pada Kecamatan Sigumpar
4. Masa Pelaksanaan
Mulai: bulan: Februari tahun 2018
Berakhir : bulan Juli tahun: 2018
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang: Rp 48.320.000,00
6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba
Samosir
7. Mitra yang terlibat (uraikan apa kontribusinya)
Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
Permasalahan yang ditemukan yaitu adanya kerusakan hutan di sekitar
kawasan Danau Toba. Solusi yang ditawarkan adalah melakukan penyuluhan
kepada masyarakat dan kegiatan penanaman 1000 pohon di kawasan
Kecamatan Sigumpar Toba Samosir.
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraikan tidak lebih dari 50 kata,

3
tekankan pada manfaat yang diperoleh)
Memberikan kesadaran kepada Masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian
hutan khususnya di kawasan Danau Toba sehingga terjaga keseimbangan
ekosistem hutan dan air Danau Toba dan juga dapat mengurangi pemanasan
global.
10. Rencana luaran berupa publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN pada tahun ke-1,
Publikasi pada media cetak pada tahun ke-1, adanya perbaikan tata nilai
masyarakat yaitu edukasi tentang kesadaran pentingnya kelestarian hutan.

DAFTAR ISI

4
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM...............................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

RINGKASAN PROPOSAL..............................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................

1.1. Analisis Situasi....................................................................................

1.2. Permasalahan Mitra..........................................................................

BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN....................................................

2.1. Solusi Yang Ditawarkan....................................................................

2.2. Target Luaran.....................................................................................

BAB 3. METODE PELAKSANAAN...............................................................

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.............................................

BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................

5.1. Anggaran Biaya..................................................................................

5.2. Jadwal Kegiatan.................................................................................

RINGKASAN PROPOSAL

5
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi
telah meningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir.
Mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, perubahan iklim
yang semakin ekstrim, intensitas terjadinya badai yang meningkat, makhluk hidup
terancam punah, dan meningkatnya gelombang panas merupakan dampak
pemanasan global yang dapat kita rasakan/lihat saat ini. Hasil penelitian dilapangan
hampir semua kondisi hutan di Sumatera Utara gundul. Hal ini menjadi salah satu
penyebab perubahan iklim di Sumatera Utara (Sumut), karena sekitar 891 hektar hutan
di Sumut terbakar dan telah beralih fungsi. Kebakaran hutan pada umumnya disebabkan
oleh faktor manusia sebanyak 99 persen, baik di sengaja ataupun karena kelalaian. Hasil
investigasi Wartawan Bidik Indonesia (BIN) dan rekan dari LSM.LMPBRI dan LSM KOMID
di Kecamatan Bor-Bor menemukan beberapa titik yang di babat oleh beberapa oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap pelestarian hutan-hutan yang ada di
daerah Toba Samosir. Karena kondisi hutan yang semakin rusak, maka kami dari
Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan akan melakukan aksi kerja sosial yang
membantu pemulihan hutan di indonesia khususnya di Kecamatan Sigumpar
Kabupaten Toba Samosir. Adapun target dari kegiatan penanaman seribu pohon
ini adalah Membiasakan diri untuk menjaga hutan, mengurangi dampak
pemanasan global yang semakin berbahaya, penghijauan pada lahan yang
gersang, menjaga ekosistem hutan dan air di kawasan danau toba, dan
menciptakan kesadaran kepada masyarakat pentingnya menjaga keseimbangan
ekosistem hutan.

BAB 1. PENDAHULUAN

6
1.1 Analisis Situasi

Dunia saat ini sedang mengalami isu pemanasan global. Pemanasan


global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir. Mencairnya es di
kutub, meningkatnya level permukaan air laut, perubahan iklim yang semakin
ekstrim, intensitas terjadinya badai yang meningkat, makhluk hidup terancam
punah, dan meningkatnya gelombang panas merupakan dampak pemanasan
global yang dapat kita rasakan/lihat saat ini.
Berberapa penyebab terjadinya pemanasan global :
a. Penggunaan listrik yang boros
b. Halaman rumah tanpa pepohonan
c. Model rumah kaca
d. Bahan bakar kenderaan
e. Polusi asap dari industri pabrik
f. Pembakaran hutan dan illegal loging
Manusia sangat mempengaruhi perubahan iklim dunia yaitu dengan
mengubah sifat permukaan tanah (untuk misalnya dengan membuka hutan untuk
pertanian) dan melalui emisi polutan yang mempengaruhi jumlah dan jenis
partikel di atmosfer.
Sedikitnya 23 pulau tidak berpenghuni di Indonesia tenggelam dalam 10
tahun terakhir akibat pemanasan global. Diperkirakan pada 2070 sekitar 800 ribu
rumah yang berada di pesisir harus dipindahkan dan sebanyak 2.000 pulau dari
sekitar 18 ribu pulau di Indonesia akan tenggelam akibat naiknya air laut [Antara
News (2007)].
Upaya untuk meminimalisasi dampak pemanasan global yang harus
dilakukan saat ini adalah:
1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan
penghijauan di lahan-lahan kritis.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna
mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan
batu bara).
3. Daur ulang dan efisiensi energi.

7
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan
pemahaman dan penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Masyarakat harus diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi
kehidupannya.
- Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian yang penting guna
menjaga kelestarian lingkungan, dan memberi efek jera bagi yang
melanggar.
- Seluruh elemen masyarakat harus mendukung upaya pelestarian
lingkungan dan sumberdaya alam serta penegakan hukumnya.
- Kecintaan dan kearifan kita terhadap lingkungan menjadi filosofi kita
tentang
lingkungan hidup.

a) Hutan

Hutan merupakan suatu areal yang luas yang di dalamnya terdiri dari
berbagai macam jenis pohon-pohonan, dan tumbuhan yang kecil seperti
lumut, semak belukar dan bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat
beranekaragam hewan seperti burung, serangga dan berbagai jenis binatang
yang menjadikan hutan sebagai habitatnya. Hutan yang diberikan Dengler
adalah suatu kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan
menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro
yang kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya
(Anonimous 1997).

8
Gambar 1. Hutan
Ekosistem hutan mempunyai hubungan yang sangat kompleks. Pohon
dan tumbuhan hijau lainnya menggunakan cahaya matahari untuk membuat
makanannya, karbondioksida diambil dari udara, ditambah air (H2O) dan
unsur hara atau mineral yang diserap dari dalam tanah. Undang-Undang No
41 tahun 1999 tentang kehutanan, mendefinisikan hutan sebagai suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati
yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya,
yang satu dengan lain tidak dapat dipisahkan (....).
Fungsi Hutan

1. Mencegah erosi dan tanah longsor. Akar-akar pohon berfungsi sebagai


pengikat butiran-butiran tanah. Dengan ada hutan, air hujan tidak langsung
jatuh ke permukaan tanah tetapi jatuh ke permukaan daun atau terserap
masuk ke dalam tanah.
2. Menyimpan, mengatur, dan menjaga persediaan dan keseimbangan air di
musim hujan dan musim kemarau.

3. Menyuburkan tanah, karena daun-daun yang gugur akan terurai menjadi


tanah humus.

4. Sebagai sumber ekonomi. Hutan dapat dimanfaatkan hasilnya sebagai


bahan mentah atau bahan baku untuk industri atau bahan bangunan.
Sebagai contoh, rotan, karet, getah perca yang dimanfaatkan untuk industri
kerajinan dan bahan bangunan.

5. Sebagai sumber plasma dutfah keanekaragaman ekosistem di hutan


memungkinkan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati genetika.

6. Mengurangi polusi untuk pencemaran udara. Tumbuhan mampu menterap


karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup.

b. Kondisi Hutan Di Indonesia

9
Gambar 2. Kondisi hutan Indonesia

Indonesia memiliki hutan tropis yang terluas di dunia, kekayaan sumber


daya hutan, serta keanekaragaman hayati yang beragam. Pada periode 2009-
2013, laju deforestasi rata-rata adalah 1,13 juta hektare per tahun. Laju
deforestasi yang tinggi ini berdampak pada peningkatan emisi gas rumah
kaca, kerawanan bencana, hilangnya satwa liar dan habitatnya, dan konflik
antara berbagai pemangku kepentingan.
Berdasarkan Laporan dari Potret Keadaan Hutan Indonesia sepanjang
tahun 2010-2013, setidaknya telah terjadi pelepasan kawasan hutan untuk
perkebunan seluas 579,7 ribu hektare, dan diperkirakan akan terus meningkat
seiring dengan target produksi sawit di Indonesia sebesar 30 juta ton untuk
tahun 2014. Bila mengacu pada Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), hingga akhir tahun 2012,
terdapat 113 proyek perluasan perkebunan kelapa sawit senilai Rp62,995
triliun. Terkait hal ini, Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan
mengeluarkan SK.936/Menhut-II/2013 pada bulan Desember 2013 untuk
mengatur pengalihan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas
lebih kurang 554.137 hektare.

10
Gambar 3. Pelepasan kawasan hutan periode 2010-2013 pada setiap pulau utama
Indonesia
1.2. Permasalahan Mitra
Hasil penelitian dilapangan hampir semua kondisi hutan di Sumatera Utara
gundul. Hal ini menjadi salah satu penyebab perubahan iklim di Sumatera Utara
(Sumut), karena sekitar 891 hektar hutan di Sumut terbakar dan telah beralih
fungsi. Kebakaran hutan pada umumnya disebabkan oleh faktor manusia
sebanyak 99 persen, baik di sengaja ataupun karena kelalaian.

Gambar 4. Kebakaran hutan

Kerusakan hutan yang diduga akibat pembalakan liar juga merupakan


penyebab utama terjadinya banyak bencana alam, salah satunya dan yang

11
terbesar adalah banjir bandang yang melanda Dusun Rangsang Bosi, Desa
Buntu Nauli, dan Desa Sabulan, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir.
Struktur tanah menjadi rusak karena tidak adanya tanaman yang tumbuh
untuk memperlambat laju air yang mengalir sehingga tidak mampu menahan
air dan bencana yang tidak terduga pun datang. Hasil investigasi Wartawan
Bidik Indonesia (BIN) dan rekan dari LSM.LMPBRI dan LSM KOMID di
Kecamatan Bor-Bor menemukan beberapa titik yang di babat oleh beberapa
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap pelestarian hutan-
hutan yang ada di daerah Toba Samosir.

12
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1. Solusi Yang Di tawarkan


Karena kondisi hutan yang semakin rusak, maka kami dari Politeknik
Mandiri Bina Prestasi Medan akan melakukan aksi kerja sosial yang membantu
pemulihan hutan di indonesia khususnya di Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba
Samosir. Di dalam melakukan kegiatan ini kami juga meminta bantuan kepada
Pemerintah, dan masyarakat setempat agar dapat membantu kami baik segi moral
maupun materi demi kelancaran kegiatan ini, serta dalam pelaksanaan teknisnya
juga dilibatkan mahasiswa/i Politeknik Mandiri Bina Prestasi..
Dengan adanya kegiatan penanaman 1000 pohon ini, kita sadar akan pentingnya
hutan dalam kehidupan sekarang dan kehidupan generasi berikutnya. Hutan
sebagai paru-paru dunia harus dapat di lestarikan, di jaga dan di lindungi.

2.2. Target Luaran


Kegiatan ini merupakan salah satu program tri darma perguruan tinggi
dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang nantinya diharapkan mampu
meningkatkan kesadaran warga sekitar akan pentingnya pengelolaan ekosistem
disekitar secara berkelanjutan yang berbasis masyarakat. Dengan demikian, model
mekanisme kolaboratif antara para pihak (aparat desa, warga, dan mahasiswa)
dapat tercapai sehingga peran serta pohon tersebut benar-benar berfungsi sebagai
penyangga kehidupan. Sasaran dari kegiatan ini dapat di katakan tercapai tentunya
perlu di lakukan pemeliharaan berkelanjutan agar ekosistemnya dapat bertumbuh
dengan baik.
Adapun target dari kegiatan penanaman seribu pohon ini adalah :
1. Membiasakan diri untuk menjaga hutan
2. Mengurangi dampak pemanasan global yang semakin berbahaya,
3. Penghijauan pada lahan yang gersang
4. Menjaga ekosistem hutan dan air di kawasan danau toba
5. Menciptakan kesadaran kepada masyarakat pentingnya menjaga
keseimbangan ekosistem hutan.

\
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib
1 Publikasi pada Jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal Tidak ada

13
Nasional
2 Publikasi pada media massa cetak/online/repocitory PT Belum
3 Peningkatan daya saing Penerapan
4 Peningkatan penerapan IPTEK di masyarakat Tidak ada
5 Perbaikan tata nilai masyarakat Belum
Luaran Tambahan
1 Publikasi di Jurnal Internasional Tidak ada
2 Jasa; rekayasa; metode/system; produk/barang Belum
3 Inovasi baru TTG Tidak ada
4 Hak Kelayakan Intelektual Tidak ada
5 Buku ber ISBN Tidak ada

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Untuk terlaksananya kegiatan Pengabdian Kemitraan Desa ini, maka metode
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Melakukan Survey Lapangan ke Kecamatan Sigumpar Kab. Toba
Samosir Prov. Sumatera Utara
Dalam survey ini dilakukan peninjauan terhadap keadaan wilayah
Kecamatan Sigumpar, kondisi hutan, potensi alam dan kemudian
dilakukan wawancara dengan masyarakat. Dari hasil survey yang
dilakukan permasalahan yang diperoleh adalah.
2. Diskusi
a. Dilakukan diskusi dan penyuluhan terkait permasalahan yang dihadapi
masyarakat desa Kecamatan Sigumpar Kab. Toba Samosir, dan
mendiskusikan program kerja dalam penanaman 1000 pohon.
b. Dilakukan diskusi sesama tim dengan tim pengarah Lembaga
Pengabdian pada Masyarakat guna untuk menentukan sistem yang
akan dilakukan terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat
Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir.
3. Studi Literatur
Untuk mencari materi yang berkaitan langsung dengan usulan Kemitraan
Desa. Informasi-informasi yang di dapat bersumber dari situs di Internet,
pemerintah Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir, dan beberapa
dari masyarakat sekitar.

4. Pelaksanaan Teknis Penanaman 1000 Pohon


a. Pertemuan dengan warga (perencanaan)
b. Penanaman 1000 pohon
c. Pemeliharaan

14
d. Pembersihan pinggiran danau toba

15
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Lembaga Penelitian Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) di Politeknik
Mandiri Bina Prestasi (MBP) Medan dibentuk sejak tahun 2009. Adapun tugas
dan tanggungjawab LPPM di Politeknik MBP adalah untuk memotivasi,
memantau dan mengevaluasi kegiatan dosen Politeknik MBP dalam hal penelitian
dan pengabdian pada masyarakat. Ketua LPPM sejak tahun 2009:
1. Sahat, ST., MSi. (Periode 2009 - 2010)
2. Dra. Sempa Perangin-angin, M.Hum. (Periode 2010 - 2012)
3. Mardaus Purba, ST., SE., M.Si. (Periode 2012 - sekarang)

Adapun pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan adalah:

No Judul Pengabdian

1 Pelatihan Uji Kompetensi Bidang Administrasi Perkantoran dan Bahasa


Inggris yang di ketuai oleh Ibu Afridayanti Surbakti, SE.,M.si di SMK
Darma Bakti Medan

2 Pelatihan Bahasa Inggris kepada Mahasiswa Teknik Informatika yang


diketuai oleh Ibu Dra,. Sempa beru Perangin-angin, M.Hum di Amik MBP
Medan

3 Pelatihan Bahasa Inggris kepada Mahasiswa Manajemen Informatika


Komputer yang diketuai oleh Ibu Dra. Sempa beru Perangin-angin, M.Hum
di Amik MBP Medan

4 Pelatihan Menciptakan Pelayanan Konsumen yang Berkualitas pada


Pegawai Politeknik Poliprofesi Medan

5 Pelatihan MYOB Accounting Versi 18 di SMK Gajah Mada Medan yang


diketuai oleh Ibu Riodinar Harianja, SE.,M.Si Tempat di Politeknik MBP
Medan

6 Pelatihan MYOB Accounting untuk SMK 7 Medan yang diketuai oleh Ibu
Erna Susilawati Sebayang, SE.,M.Si bertempat di Politeknik MBP Medan

7 Penyuluhan/Pelatihan Pembayaran Debitur UMKM untuk Mampu


Meningkatkan Pengelolaan Keuangan pada PT BPR Duta Paramarta
Medan yang diketuai oleh M. Zuhri, M.Si

8 Penyuluhan/Pelatihan Pengembangan Manajemen Keuangan usaha Properti


dalam Menghadapi Ketidakpastian Bonus pada PT. Marelan Permata City
yang diketuai oleh M.Zuhri,M.Si

9 Penanaman 1000 Pohon dan Aksi Kerja Sosial di Desa Panampang

16
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir pada Juni 2015 yang diketuai
oleh Sihar Siahaan, ST

10 Sebagai Juri Pengawas dan Penilai Lomba Keterampilan Siswa (LKS)


Tingkat Kabupaten Deliserdang Program Keahlian Adm. Perkantoran di
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

11 Pelatihan Handsome Class Bagi Mahasiswa Poliprofesi Medan

12 Pelatihan MYOB Accounting untuk SMK 7 Medan yang diketuai oleh Erna
Susilawati Sebayang, SE.,M.Si

13 Pelatihan MYOB Accounting untuk SMK 7 Medan yang diketuai oleh Erna
Susilawati Sebayang, SE.,M.Si

BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1. Anggaran Biaya

Adapaun anggaran yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ini adalah sebagai

berikut: (Rincian biaya tertera pada lampiran).

Biaya Yang
No Komponen
Diusulkan (Rp)
1 Honorarium Rp 15,360,000

2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan Rp 20,260,000

3 Transportasi dan Akomodasi Rp 11,000,000


4 Biaya Lain-lain Rp 1,700,000

Jumlah Rp. 58,320,000

5.2. Jadwal Kegiatan

Bulan (2018)
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7

17
1 Persiapan Medan

2 Survey lokasi Lanjutan Kec.


Sigumpar
Kab. Tobasa

3 Pertemuan dengan Camat dan Kec.


Warga desa setempat Sigumpar
Kab. Tobasa

4 Studi Literatur dan Diskusi Tim Medan

5 Penyuluhan kepada masyarakat Ke. Sigumpar


tentang pentingnya memelihara Kab. Tobasa
kelestarian ekosistem hutan

6 Pembelian pohon/persiapan Ke. Sigumpar


perlengkapan Kab. Tobasa,
Medan

7 Penanaman 1000 pohon Ke. Sigumpar


Kab. Tobasa

8 Pembuatan Laporan dan UPT


Penggandaan

9 Seminar Hasil UPT

10 Pengiriman Laporan DIKTI

DAFTAR PUSTAKA

101 Climate change. The Science and impacts. Published by the Pew Center on
Global Climate Change and the Pew Center on the States.
Anonim. Cause and Effect for Global Warming. January 14, 2007.
http://timeforchange.org/cause-and-effect-for-global-warming (accessed
February 10, 2015).
Anonim. Pengertian Pemanasan Global.

18
(http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pemanasan-global-
global.html#). (accessed June 20, 2017)
Climate Change Evidence & Causes, An overview from the Royal Society and the
US National Academy of Sciences.
Pangaribuan Marhuarar, Kawasan Hutan Konservasi Habis Di Babat,Dishutbun
Toba Samosir Tuding BKSDA Tidak Bekerja, 28 Jun 2009 .
(http://bidikpardinggaran.blogdetik.com/2009/06/28/kawasan-hutan-
konservasi-habis-di-babatdishutbun-toba-samosir-tuding-bksda-tidak-
bekerja). (accessed June 20, 2017)
Ramli Utina, PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya.
Anonim, Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan.

19

Anda mungkin juga menyukai