Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

PROMOTING LIVELIHOOD SUSTAINABILITY THROUGH 1-26


AGRICULTURAL RESOURCES MANAGEMENT
Panomsak Promburom
EKSOTISME BUDIDAYA GANDUM TROPIS MENDUKUNG 27-62
KERGAMANAN TANAMAN DAN PANGAN
Dr. Ir. Nugraheni Widyawati, MP
POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TANAMAN KORO PEDANG 63-74
DI LAHAN SUB-OPTIMAL SEBAGAI PENDUKUNG KEMANDIRIAN
PANGAN
Maria Theresia Darini, Sri Endah Prasetyowati, Yacobus Sunaryo
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIE SUSU APEL PADA UMKM 75-91
Aurelia Tamba, Effy Yuswita, Heptari Elita Dewi
KAJIAN PELUANG USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN 92-104
MAJALENGKA DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PAKAN TERNAK
Zumi Saidah,Rani Andriani Budi Kusumo, Erna Rachmawati
MOTIVASI KERJA UTAMA PETANI DALAM KEMITRAAN 105-114
(Studi Kasus di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali)
Vianeylisari dan Maria
ANALISIS PROYEK USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS PEDAGING 115-126
Sri Haryani Sitindaon, Suroto, Alfan Sagito

FENOMENA PERMINTAAN BUAH LOKAL MASA PANDEMI COVID 19 127-134


DI DUA PASAR TRADISIONAL DI KOTA SALATIGA
Nur Baiti Cahya Ningrum W R H dan Tinjung Mary Prihtanti
STRATEGI PROMOSI PENJUALAN MADU 135-142
(Studi Kasus di PO. Madu Asli Senjaya)
Tito Alfaro Primaputra, Maria, Liska Simamora
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBELIAN PRODUK ORGANIK 143-154
Monika Shania Meisy, Maria, Liska Simamora
KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI KONSUMEN SAYURAN 155-164
YANG MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE
Martiana Nur Nugraheni dan Tinjung Mary Prihtanti
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYUR ORGANIK MERBABU 165-178
Danada Adita Putri, Maria

i
179-192
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP MANAJEMEN DAN
STRATEGI PEMASARAN SAYUR ORGANIK
(Studi Kasus di Kelompok Tani Tranggulasi Desa Batur, Kabupaten Semarang)
Illene Naomi Nugroho dan Yuliawati
PERKEMBANGAN KOMODITAS BASIS DAN NON-BASIS 193-198
SUB-SEKTOR TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN BANTUL
Dewi Masitoh, Abi Pratiwa Siregar, Meita Puspa Dewi, Moh. Ali Abdur Rohman, Ahmad
Samsudin
KONSEP PERANCANGAN SKATEPARK KOTA SALATIGA 199-210
Bio Pravasadipta dan Endang Pudjihartati
PENGARUH PERIODE KRITIS BEBAS GULMA PADA TANAMAN 211-218
GANDUM (Triticum aestivum L.)
Endi Irfani dan Yohanes Hendro Agus
UJI KUALITAS JAMU DARI BEBERAPA VARIAN “S’JAMU SALATIGA” 219-228
Wisnu Tri Hanggoro, Rama Wisnu Putra, Agung Rimayanto Gintu
POTENSI KADAR MINERAL “MUD VOLCANO” BANYU ASIN SANGIRAN 229-240
SEBAGAI SUMBER MINERAL UNTUK PERTANIAN LAHAN KERING
Agung Rimayanto Gintu, Rejo Wagiman, Marchelia Welma Salenussa dan Dwi Pramana
PENGARUH KONSENTRASI ENZIM PEKTINASE DARI LIMBAH KULIT 241-250
PISANG OLEH KAPANG Aspergillus niger TERHADAP KLARIFIKASI
MINUMAN FUNGSIONAL JAHE LEMON
Dyan Yulianti dan Maria Marina Herawati
KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMUT (Hymenoptera: Formicidae) 251-260
DI HUTAN KOTA BENDOSARI, KOTA MADYA SALATIGA
Titus Septianjaya dan Yohanes Hendro Agus
TAHAPAN PENYUSUNAN ROADMAP DIVERSIFIKASI 261-270
PERKEBUNAN RAKYAT DENGAN TANAMAN OBAT
Akhmad Jufri, Djatmiko Pinardi, Armelia Tanjung
KAJIAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI BUNGA DAN BENIH SEBAGAI 271-278
INDIKATOR KEMASAKAN BENIH Artemisia annua L
Putri Rizky Lestari dan Endang Pudjihartati
TANTANGAN TEKNIS UPAYA INTRODUKSI BUDIDAYA GANDUM 279-286
TROPIS PADA MASYARAKAT PETANI
Djoko Murdono, Tinjung Mary Prihtanti, Sarlina Palimbong

TEKNOLOGI PENGOLAHAN VCO DENGAN DRY PROCESS 287-293


SKALA PEDESAAN DAN PENGARUH MUTUNYA SELAMA
PENYIMPANAN
Adhitya Yudha Pradhana dan Ismail Maskromo
ISSN 2460 - 5506

PROSIDING WEBINAR
KONSER KARYA ILMIAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2020
“Pengembangan Komoditas Unggulan
Mewujudkan Wilayah Perdesaan yang Berkelanjutan”
Kamis, 24 September 2020 | Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYUR ORGANIK MERBABU


MERBABU ORGANIC VEGETABLE DEVELOPMENT STRATEGY

Danada Adita Putri1, Maria2


1
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis. Universitas Kristen Satya Wacana.
2
Staff Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana.
Jl. Diponegoro No. 52-60, Salatiga50711.
email: danadaadita@gmail.com

ABSTRACT
Along with the increasing number of humans, the need for vegetables increases which results in
the rampant cultivation of unhealthy. The marketing strategy is very important because it
affects the behavior or failure of the products being sold. Seeing the increasingly fierce
competition and the number of organic vegetable businesses, it requires business actors to
always use competitive strategies that can maintain and develop their companies. PO. SOM
(Sayur Organik Merbabu) is a company engaged in horticultural agribusiness through an
organic farming system. PO. Sayur Organik Merbabu (SOM) has implemented a marketing
strategy to increase organic vegetables. Therefore, the researcher wants to try to see whether
Product, Price, Place, and Promotion are the marketing strategies used by PO. Sayur Organik
Merbabu (SOM) are very influential in increasing sales of organic vegetables. This research
was conducted from January 2020 to March 2020 at PO. Sayur Organik Merbabu (SOM)
district Semarang. This study used multiple regression analysis with a Likert scale. The
population of this study was 50 respondents based on the purposive sampling method. The
results showed that the product variable had a negative effect, price and promotion had a
significant effect on sales volume. Meanwhile, the distribution / location variable has no effect
on the sales volume of organic vegetables.
Keywords: Product, Price, Promotion, Place / Distribution, Sales Volume

ABSTRAK
Seiring bertambahnya jumlah manusia membuat kebutuhan akan sayuran menjadi meningkat
yang mengakibatkan maraknya budidaya yang kurang sehat. Strategi pemasaran menjadi sangat
penting karena mempengaruhi laku atau tidaknya produk yang dijual. Melihat semakin ketatnya
persaingan dan banyaknya usaha sayur organik menuntut pelaku usaha untuk dapat selalu
menggunakan strategi bersaing yang dapat mempertahankan dan mengembangkan
perusahaannya. PO. SOM (Sayur Organik Merbabu) adalah salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang agribisnis hortikultura melalui sistem pertanian organik. PO. Sayur Organik Merbabu
(SOM) telah melakukan strategi pemasaran dalam meningkatkan sayur organik. Oleh karena itu
peneliti ingin mencoba melihat apakah Produk, Harga, Tempat, dan Promosi sebagai strategi
pemasaran yang digunakan PO. Sayur Organik Merbabu (SOM) sangat berpengaruh dalam
meningkatkan penjualan sayur organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020 hingga

165
Maret 2020 di PO. Sayur Organik Merbabu (SOM) Kabupaten Semarang.Penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda dengan skala likert. Populasi penelitian ini adalah 50 responden
berdasarkan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk
berpengaruh negatif, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan.
Sedangkan variabel tempat/distribusi tidak berpengaruh terhadap volume penjualan sayur organik.
Kata kunci: Produk, Harga, Promosi, Tempat/Distribusi, Volume Penjualan

PENDAHULUAN
Saat ini sayuran sangat berperan penting bagi untuk mengusahakannya karena harga jual yang
masyarakat karena sayuran merupakan lebih tinggi dari sayuran yang dibudidayakan
kebutuhan utama yang senantiasa dikonsumsi secara umum. Semakin banyaknya bisnis
setiap hari. Seiring bertambahnya jumlah sayuran organik yang berkembang dari tahun
manusia membuat kebutuhan akan sayuran ke tahun (baik skala besar maupun rumah
menjadi meningkat yang mengakibatkan tangga) mengakibatkan persaingan bisnis sayur
maraknya budidaya yang kurang sehat. organik menjadi semakin ketat untuk mem-
Semakin maraknya isu pencemaran bahan perebutkan pangsa pasar dan konsumen yang
pangan membuat masyarakat lebih mem- akan selalu menggunakan produk dari penjual.
perhatikan gaya hidup. Salah satu gaya hidup Konsumen yang tidak puas dengan produk dari
yang modern saat ini adalah memilih produk perusahaan akan beralih membeli produk ke
dengan budidaya secara organik. Meningkat- perusahaan lain yang mengakibatkan volume
nya permintaan produk sayur organik membuat penjualan menjadi menurun dan berdampak
produksi sayur organik di Indonesia mengalami pada penurunan pendapatan perusahaan.
peningkatan yang pesat.

Tabel 1 Produksi Sayur Organik di Indonesia pada tahun 2011-2015


Tahun Produksi (ton)/tahun
2011 145.446
2012 224.300

2013 307.471

2014 395.139

2015 487.490

Sumber : SPOI, 2016 dalam (Paradiba et al., 2017)

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa produksi Strategi pemasaran menjadi sangat penting
sayur organik di Indonesia meningkat dari tahun karena mempengaruhi laku atau tidaknya
2011 hingga tahun 2015. Hal ini mendorong produk yang dijual. Pemasaran merupakan
petani untuk membudidayakan sayuran secara suatu kegiatan yang dilakukan oleh penjual
organik. Budidaya sayuran organik merupakan dalam merencanakan produksi, menentukan
bisnis yang sangat menguntungkan dan harga, mempromosikan produk, dan men-
memberikan kesempatan kepada setiap orang distribusikan produk untuk memenuhi

166
kebutuhan dan kepuasan konsumen guna METODE PENELITIAN
mendapatkan laba (Stanton dalam Geraldy Waktu dan Tempat
Tambajong, 2013). Melihat semakin ketatnya
persaingan dan banyaknya usaha sayur organik Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari
menuntut pelaku usaha untuk dapat selalu 2020 hingga maret 2020 di PO. Sayur Organik
menggunakan strategi bersaing yang dapat Merbabu (SOM) Kabupaten Semarang.
mempertahankan dan mengembangkan Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih secara
perusahaannya. Strategi pemasaran adalah sengaja (purposive), dengan pertimbangan
strategi tentang bauran pemasaran (Marketing Sayur Organik Merbabu (SOM) telah
mix) yang dimulai sejak memproduksi suatu beroperasi selama 5 tahun memproduksi dan
produk hingga produk diterima oleh konsumen memasarkan produk sayuran organik sehingga
(Karim, D. et al., 2014). Bauran pemasaran telah memiliki jangkauan pemasaran yang luas.
(Marketing mix) merupakan perpaduan dari Jenis Penelitian
empat variabel yaitu produk, harga, promosi,
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
dan distribusi yang digunakan oleh perusahaan
deskriptif kuantitatif. Deskriptif merupakan
untuk memasarkan produknya. Strategi
metode yang digunakan untuk mendeskripsikan
pemasaran sangat penting peranannya bagi
atau memberi gambaran terhadap objek yang
perusahaan agar mampu bersaing dengan per-
diteliti melalui data atau sampel yang telah
usahaan lain.
terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat
PO. SOM (Sayur Organik Merbabu) adalah kesimpulan yang belaku umum (Sugiyono,
salah satu perusahaan yang bergerak di bidang 2011). Penelitian ini menggunakan metode
agribisnis hortikultura melalui sistem pertanian survei dengan menggunakan instrument
organik terutama pada budidaya sayuran penelitian berupa kuesioner. Informasi dalam
organik. Perusahaan ini resmi berdiri pada tahun penelitian ini dikumpulkan melalui hasil
2014. Sayuran yang dipasok dihasilkan dari wawancara konsumen yang membeli produk
kebun sendiri dan menjalin kemitraan dengan sayur organik di PO. Sayur Organik Merbabu
beberapa petani sayuran. PO. SOM saat ini (SOM).
sudah memproduksi sekitar 73 komoditas dan
Teknik Pengambilan Sampel
telah memasarkan produk sayur organik yang
tesebar ke berbagai kota, luar Jawa, dan luar Teknik pengambilan sampel yang digunakan
negeri. PO. Sayur Organik Merbabu (SOM) pada penelitian ini menggunakan teknik
telah melakukan strategi pemasaran dalam sampling dengan pendekatan non probability
meningkatkan sayur organik. Oleh karena itu sampling. Adapun metode yang digunakan
peneliti ingin mencoba melihat apakah bauran dalam penelitian ini adalah Purposive sampling.
pemasaran sebagai strategi pemasaran yang Purposive sampling adalah teknik penentuan
digunakan PO. Sayur Organik Merbabu sampel dengan pertimbangan tertentu
(SOM) sangat berpengaruh dalam meningkat- (Sugiyono, 2011).
kan penjualan sayur organik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen yang membeli produk sayuran
organik merbabu (SOM) yang jumlahnya tidak

167
diketahui. Apabila populasinya tidak diketahui mana suatu alat ukur mampu mengukur apa
secara pasti jumlahnya maka digunakan teknik yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014).
atau rumus sesuai dengan teori Roscoe dalam Syarat tersebut menurut (Sugiyono, 2014) yang
(Sugiyono, 2011) yaitu dalam penelitian akan harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria
melakukan analisis dengan multivariate (korelasi sebagai berikut:
atau regresi ganda misalnya), maka jumlah - Apabila r hitung r  tabel, maka item-item
anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah pertanyaan dari kuesioner tersebut valid
variabel yang diteliti. - Apabila r hitung  r tabel, maka item-item
Berdasarkan pendoman ukuran sampel diatas pertanyaan dari kuesioner tersebut tidak
maka jumlah sampel yang diambil dalam valid
penelitian pengaruh marketing mix terhadap Uji Reliabilitas
volume penjualan sebanyak 50 responden yang Uji Reliabilitas adalah derajat ketepatan,
dimana dalam penelitian ini menggunakan 5 ketelitian, keakuratan yang ditunjukan oleh
variabel penelitian yang akan dikalikan dengan instrument pengukuran (Husein, 2005). Dalam
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. penelitian ini teknik untuk menghitung indeks
Dalam penelitian ini responden yang digunakan reliabilitas yaitu dengan teknik Cronbach
adalah konsumen yang membeli produk sayuran dengan menggunakan koefisien alpa ( ). Jika
di PO. Sayur Organik Merbabu (SOM) yaitu nilai Cronbach Alpha (  ) >0,60, maka dapat
Brokoli, Selada, Kale, Wortel, Tomat, Sawi dikatakan variabel tersebut reliabel(Ghozali,
sendok dan Kubis.  2009).
Analisis Data Uji Asumsi Klasik
Dalam melakukan penelitian ini, terlebih dahulu Uji Normalitas
dilakukan pengujian alat ukur guna mendapat-
kan keabsahan data yang diteliti yaitu dengan Uji normalitas adalah pengujian data untuk
uji validasi dan uji reliabilitas. Pengolahan data melihat apakah sampel yang digunakan
dilakukan dengan menggunakan software berdistribusi normal atau tidak. Menurut
komputer microsoft 2016 untuk input data, (Santoso, 2012) dasar pengambilan keputusan
IBM SPSS versi 20.0 for windows untuk bisa dilakukan berdasarkan probabilitas
melakukan pengujian empat uji, yaitu: uji (Asymtotic Significance), yaitu: apabila
validasi, uji reabilitas, uji asumsi klasik dan uji probabilitas lebih besar dari signifikansi 5% (>
regresi linier berganda. 0,05) maka model regresi terdistribusi normal.
Sedangkan, apabila probabilitas lebih kecil dari
Uji Validitas signifikansi 5% (< 0,05) maka model regresi
Uji validitas merupakan salah satu hal penting tidak terdistribusi normal.
yang harus dilakukan guna mengukur kevalidan Uji Multikolinearitas
dan instrument. Uji validitas adalah ketepatan
antara data yang terkumpul dengan data yang Uji multikolinearitas adalah pengujian data untuk
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. melihat apakah dalam model regresi ditemukan
Validitas atau kesahihan menunjukan sejauh adanya atau tidaknya korelasi antara variabel
bebas. Model regresi yang baik seharusnya

168
tidak terjadi kolerasi diantara variabel inde- ditetapkan adalah sebagai berikut: (Sugiyono,
penden (Santoso, 2010). Pengujian multi- 2014)
kolinieritas dilihat dari besaran Variance Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.
Keterangan:
Pedoman suatu model regresi yang bebas
Y = Volume Penjualan
multikolinieritas adalah mempunyai angka a = Koefisien konstanta
tolerance mendekati 1. Batas VIF adalah 10, b1, ..., b4 = Koefisien regresi
jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi X1 = Produksi
gejala multikolinieritas (Gujarati, 2012). X2 = Harga
X3 = Promosi
Uji Heteroskedastisitas X4 = Tempat/Distribusi
e = Epsilon (pengaruh faktor lain.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi Uji Hipotesa
ketidaksamaan variance dari residual satu a. Uji t
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial
variance dari residual satu pengamat ke pengamat
masing-masing variabel (Ghozali, 2012). Uji ini
lain tetap, maka disebut homoskedastisiras dan
untuk menguji variabel bebas yaitu produk,
jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
harga, promosi, dan lokasi/distribusi terhadap
Model yang baik adalah model regresi yang
variabel terikat yaitu volume pembelian. Adapun
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
hasil Uji t dapat dilihat pada tabel coefficients
2013). Dalam penelitian ini untuk dapat
pada kolom sig. dengan kriteria
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
1) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak
adalah dengan melakukan uji Glejser. Uji
Ha diterima sehingga dapat dikatakan
Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai
bahwa terdapat pengaruh antara variabel
absolut residual terhadap variabel independen.
bebas terhadap variabel terikat secara
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala
parsial.
heteroskedastisitas yaitu jika nilai sig variabel
2) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka Ho diterima
independen <0,05 maka terjadi heteros-
Ha ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa
kedastisitas. Sebaliknya, jika nilai sig variabel
tidak terdapat pengaruh antara variabel
independen >0,05 maka tidak terjadi
bebas terhadap variabel terikat secara
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
parsial.
Uji Regresi Linier Berganda
b. Uji F
Analisis regresi linier berganda bermaksud
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh
meramalkan bagaimana keadaan (naik
variabel bebas secara bersama-sama (simultan)
turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2012).
variabel independen sebagai faktor prediator
Pengambilan keputusan pada uji F yaitu jika
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi
nilai F lebih besar dari pada F tabel maka Ho
analisis regresi berganda akan dilakukan bila
ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan
jumlah variabel independennya minimal 2.
kata lain hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang
Persamaan regresi linier berganda yang

169
menyatakan bahwa semua variabel independen adalah konsumen dengan tingkat umur berada
secara serentak dan signifikan mempengaruhi pada tingkat umur 20 - 29 tahun yaitu sebanyak
variabel dependen. 26 orang (52%). Sedangkan jumlah responden
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) terendah berada pada tingkat umur 50 - 59
yaitu 2 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa
Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk konsumen yang membeli sayur organik di PO.
mengukur seberapa jauh kemampuan model Sayur Organik Merbabu lebih didominasi oleh
dalam menerangkan variasi variabel dependen. responden pada usia tersebut tergolong usia
Nilai koefisien determinasi adalah antar nol dan yang produktif karena umur dapat mempe-
satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan ngaruhi kemampuan seseorang untuk lebih
variabel-variabel independen dalam menjelaskan mudah melakukan aktivitas sehari-hari dan lebih
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai cepat menyerap informasi yang didapat khusus-
yang mendekati satu berarti variabel-variabel nya dalam mengkonsumsi sayuran organik.
independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi Karakteristik Responden Berdasarkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Jenis Kelamin

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden berdasarkan jenis


kelamin pada konsumen yang membeli produk
Karakteristik Responden sayur organik di PO. Sayur Organik Merbabu
Karakteristik Responden Berdasarkan dapat dilihat pada Tabel 3.
Usia Dari Tabel 3 dapat dilihat hasil data karak-
Karakteristik responden berdasarkan usia pada teristik responden berdasarkan jenis kelamin
konsumen yang membeli produk sayur organik yang telah diolah, menunjukkan bahwa
di PO. Sayur Organik Merbabu dapat dilihat responden yang berjenis kelamin perempuan
pada Tabel 2. sebanyak 38 orang (76%). Sedangkan res-
ponden yang berjenis kelamin laki-laki
Berdasarkan pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa
sebanyak 12 orang (24%). Hal ini menunjukkan
jumlah responden tertinggi dalam penelitian ini
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Persentase
Frekuensi
(Tahun) (%)
20 – 29 26 52
30 – 39 13 26
40 – 49 9 18
50 – 59 2 4
Total 50 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Persentase
Jenis Kelamin Frekuensi
(%)
Laki-Laki 12 24
Perempuan 38 76
Total 50 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

170
bahwa responden kaum perempuan yang Berdasarkan pada tabel 5 dapat dilihat hasil
mendominasi pembelian sayur organik di dari uji validitas yang telah diolah menunjukkan
PO.Sayur Organik Merbabu baik secara bahwa pernyataan pada variabel Produk (X1),
online maupun supermarket. Harga (X 2), Promosi (X 3), dan Lokasi/
Karakteristik Responden Berdasarkan Distribusi (X4) memiliki nilai r tabel (0,278)
Status Pekerjaan dengan tingkat signifikansi 5% a= 0,05 maka
dapat diketahui bahwa r hitung > r tabel
Karakteristik responden berdasarkan status sehingga dapat dinyatakan bahwa semua item
pekerjaan pada konsumen yang membeli pernyataan yang digunakan valid. Hal ini
produk sayur organik di PO. Sayur Organik membuktikan bahwa semua item pernyataan
Merbabu dapat dilihat pada Tabel 4. variabel layak digunakan sebagai indikator

Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan


Presentase
Status Frekuensi
(%)
Pelajar 12 24
Bekerja 28 56
Ibu Rumah Tangga 6 12
Lainnya 4 8
Total 50 100
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

Tabel 5 Uji Validitas


Item rhitung rtabel (0,05%) Keterangan
Produk (X1)
Standar kualitas yang baik 0,606 0,278 Valid
Merk yang sudah cukup terkenal 0,686 0,278 Valid
Kemasan menjamin kesegaran/ kualitas mutu 0,725 0,278 Valid
produk
Produk sayur beragam 0,721 0,278 Valid
Bersertifikat organic 0,717 0,278 Valid
Harga (X2)
Harga relatif sesuai dengan kualitas yang 0,817 0,278 Valid
diberikan
Harga lebih murah dibandingkan dengan PO 0,900 0,278 Valid
lain
Harga sayur terjangkau 0,891 0,278 Valid
Promosi (X3)
Mengetahui produk melalui iklan di media 0,668 0,278 Valid
sosial atau media cetak
SOM mampu mempromosikan produk 0,788 0,278 Valid
kepada konsumen dengan baik
SOM memberikan informasi yang jelas 0,783 0,278 Valid
mengenai produk yang dijual
Mengetahui produk melalui keikusertaan 0,728 0,278 Valid
SOM dalam pameran/bazar
Lokasi/Distribusi (X4)
Lokasi/distributor terjangkau 0,669 0,278 Valid
Membeli produk langsung di outlet/ toko 0,723 0,278 Valid
Produk SOM selalu tersedia 0,785 0,278 Valid
Lokasi/distributor mudah dijangkau dengan 0,745 0,278 Valid
kendaraan umum atau pribadi
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

171
variabel dalam penelitian ini. Harga (X 2), Promosi (X 3), dan Lokasi/
Uji Reliabilitas Distribusi (X4) memiliki nilai Asymp. Sig (2-
tailed) sebesar 0,576 > signifikansi 0,05,
Hasil uji validitas dalam penelitian ini dapat sehingga dapat dinyatakan bahwa data
dilihat pada Tabel 6. berdistribusi normal.
Berdasarkan pada Tabel 6 dapat dilihat hasil
Uji Multikolinearitas
dari uji reliabilitas yang telah diolah
menunjukkan bahwa pernyataan pada variabel Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini
Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan dapat dilihat pada Tabel 8.
Lokasi/Dist ribusi (X 4 ) memiliki nilai Berdasarkan pada tabel 8 dapat dilihat hasil
Cronbach’s Alpha > 0,06 sehingga dapat dari uji multikolinearitas yang telah diolah
dinyatakan bahwa kuesioner penelitian yang menunjukkan bahwa variabel Produk (X1),
digunakan reliabel sehingga memiliki ketepatan Harga (X 2), Promosi (X 3), dan Lokasi/
yang tinggi untuk dapat dijadikan variabel pada Distribusi (X4) memiliki nilai VIF disekitar angka
penelitian ini. 1 dan < 10. Sedangkan Tolerance memiliki
Analisis Asumsi Klasik nilai mendekati angka 1 dan > 10 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
Uji Normalitas
multikolinearitas antara variabel bebas dalam
Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat model regresi.
dilihat pada Tabel 7.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pada tabel 7 dapat dilihat hasil Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
dari uji normalitas yang telah diolah dapat dilihat pada Tabel 9.
menunjukkan bahwa variabel Produk (X1),

Tabel 6 Uji Reliabilitas


Variabel Penelitian Cronbach’s alpha Keterangan
Produk (X1) 0,723 Reliabel
Harga (X2) 0,839 Reliabel
Promosi (X3) 0,715 Reliabel
Lokasi/Distribusi (X4) 0,698 Reliabel
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

Tabel 7 Uji Normalitas dengan kolmogrov-smirnov


Unstandardized residual
Asymp. Sig (2-tailed) 0,576
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

Tabel 8 Uji Multikolinearitas


Variabel penelitian Tolarence VIF
Produk (X1) 0,503 1.986
Harga (X2) 0,548 1.826
Promosi (X3) 0,745 1.343
Lokasi/Distribusi (X4) 0,774 1.291
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

172
Tabel 9 Uji Heteroskedastisitas
Variabel penelitian Unstandardized coefficients
B Std. Error Signifikansi
Produk (X1) -0,008 0,046 0,863
Harga (X2) -0,040 0,058 0,494
Promosi (X3) 0,005 0,035 0,889
Lokasi/Distribusi (X4) 0,026 0,033 0,427
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan pada tabel 9 dapat dilihat hasil 2. Koefisien regresi sebesar -0,868 me-
dari uji hetero yang telah diolah menunjukkan nunjukkan bahwa setiap penambahan 1kg
bahwa variabel Produk (X1), Harga (X2), variabel produk (X1), maka akan menu-
Promosi (X3), dan Lokasi/Distribusi (X4), tidak runkan volume penjualan (Y) sebesar 0,868
terjadi masalah heteroskedastisitas karena nilai dengan asumsi variabel bebas yang lain
signifikansi > 0,05. dianggap konstan.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 3. Koefisien regresi sebesar 0,711,
Hasil analisis regresi linear berganda dapat menunjukkan bahwa setiap penambahan 1
dilihat pada Tabel 10. rupiah variabel harga (X2), maka akan me-

Tabel 10 Analisis Regresi Linear Berganda


Variabel penelitian (B) Std. Error thitung Signifikansi
(Constant) 11,156 1,044 10,686 0,000
Produk (X1) -0,868 0,079 -10,999 0,000
Harga (X2) 0,711 0,099 7,161 0,000
Promosi (X3) 0,208 0,061 3,409 0,001
Lokasi/Distribusi (X4) -0,039 0,057 -0,680 0,500
Fhitung 31,274 Ttabel 2,014
R 0,858
R-square 0,735
Adjusted R-square 0,712
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2020
ningkatkan volume penjualan (Y) sebesar
Berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 0,711 dengan asumsi variabel bebas yang
10, model persamaan regresi yang dapat lain dianggap konstan.
dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk 4. Koefisien regresi sebesar 0,208,
persamaan regresi sebagai berikut: artinya setiap penambahan satu satuan
Y = 11,156 - 0,868 X1 + 0,711 X2 + 0,208 X3 variabel promosi (X3), akan meningkatkan
- 0,039 X4 volume penjualan (Y) sebesar 0,208 satuan
dengan asumsi variabel bebas yang lain
Persamaan dari regresi di atas dapat dijelaskan
dianggap konstan.
sebagai berikut:
5. Koefisien regresi sebesar -0,039,
1. Nilai = konstanta 11,156 menunjukkan
artinya setiap penambahan 1 Km variabel
bahwa jika variabel Produk (X1), Harga
lokasi/distribusi (X4), akan menurunkan
(X2), Promosi (X3) dan Lokasi/Distribusi
volume penjualan (Y) sebesar 0,039 dengan
(X4) dianggap konstan, maka volume
asumsi variabel bebas yang lain dianggap
penjualan (Y) akan sama dengan 11,156
konstan.
satuan.

173
Uji T (Parsial) Uji F (Simultan)
Uji t (Uji Parsial) digunakan untuk mengetahui Uji F (uji simultan) digunakan untuk melihat
pengaruh variabel produk (X1), harga (X2), pengaruh variabel produk (X1), harga (X2),
promosi (X3) dan lokasi/distribusi (X4) terhadap promosi (X3) dan lokasi/distribusi (X4) secara
volume penjualan (Y) secara parsial. Nilai thitung simultan (bersama-sama) terhadap volume
yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai penjualan (Y). Nilai Fhitung yang diperoleh akan
ttabel dengan taraf signifikan 95% (  =0,05) dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan taraf
serta degree of freedom (df= n-k=50–5=45), signifikan 95% (á=0,05) dan diketahui nilai df
sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar . Pada tabel pertama yaitu 4 dan df kedua yaitu 45 sehingga
10 di atas, dapat dilihat bahwa : diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,58.
1. Produk (X1) secara parsial memiliki nilai Pada tabel 10 diatas, menunjukkan bahwa nilai
t hitung -10,999 > t tabel 2,014 dengan Fhitung sebesar 31,274 > Ftabel 2,58 dengan
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini signifikan 0,000 < 0,05, yang dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa variabel bebas produk bahwa secara simultan (bersama-sama)
(X1) memiliki pengaruh yang signifikan variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3)
terhadap variabel terikat volume penjualan dan lokasi/distribusi (X4) memiliki pengaruh
(Y) maka hipotesis pertama H0 ditolak yang signifikan terhadap volume penjualan (Y).
sedangkan Ha diterima.
2. Harga (X2) secara parsial memiliki nilai thitung Uji Koefisien Determinasi (R square)
7,161 > ttabel 2,014 dengan signifikansi 0,000 Hasil analisis koefisien determinasi yang
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dilakukan dengan melakukan analisis regresi
bebas harga (X2) memiliki pengaruh yang pada penelitian ini dapat memperoleh hasil yang
signifikan terhadap variabel terikat volume ditunjukkan pada Tabel 10.
penjualan (Y) maka hipotesis kedua H0
Pada tabel 10 dapat dilihat hasil uji koefisien
ditolak sedangkan Ha diterima.
determinasi (R2) yang menunjukkan nilai R
3. Promosi (X3) secara parsial memiliki nilai
Square (R 2 ) sebesar 0,735 atau jika
thitung 3,409 > ttabel 2,014 dengan signifikansi
dipersenkan sebesar 73,5%. Artinya perubahan
0,001 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
volume penjualan (Y) dapat dijelaskan oleh
variabel bebas promosi (X3) memiliki
variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3)
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dan lokasi/distribusi (X4) sebesar 73,5%.
terikat volume penjualan (Y) maka hipotesis
Sedangkan sisanya 26,5% dipengaruhi variabel
ketiga H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
lain diluar model penelitian.
4. Lokasi/distribusi (X4) secara parsial memiliki
nilai t hitung -0,680 < t tabel 2,014 dengan Pembahasan Pengaruh Marketing Mix (X)
signifikansi 0,500 > 0,05. Hal ini terhadap Volume Penjualan (Y)
menunjukkan bahwa variabel bebas lokasi/ Pengaruh Produk (X1) terhadap Volume
distribusi (X4) tidak memiliki pengaruh yang Penjualan (Y)
signifikan terhadap variabel terikat volume
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10
penjualan (Y) maka hipotesis keempat H0
menunjukkan bahwa variabel produk (X1)
diterima sedangkan Ha ditolak.

174
memiliki nilai thitung -10,999 > ttabel 2,014 dengan meningkatkan volume penjualan sebesar 0,711
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 pada taraf satuan. Arah pengaruh antara harga dengan
kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan volume penjualan pada sayur organik yaitu
bahwa produk (X1) berpengaruh negatif positif yang artinya apabila harga semakin naik,
terhadap variabel volume penjualan (Y). Hal maka volume penjualan akan semakin
ini berbeda dengan penelitian (Purwanto et al., meningkat. Pengaruh yang signifikan dari
2016) yang mengemukakan bahwa produk variabel harga dengan volume penjualan,
berpengaruh positif terhadap volume penjualan. disebabkan karena konsumen merasa puas
Nilai koefisien yang diperoleh sebesar -0,868 dengan produk yang berikan sehingga harga
yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan yang meningkat tidak menjadi hal yang
produk 1 satuan akan menurunkan volume menghalangi konsumen untuk membeli sayur
penjualan sebesar 0,868 satuan. Arah pengaruh organik di SOM, karena harga yang dibayar
antara produk dengan volume penjualan pada konsumen sama sebanding dengan kualitas
sayur organik yaitu negatif. Hal ini menunjukkan produk yang diperoleh konsumen. Hal ini
bahwa pengaruh antara produk dengan volume sejalan dengan penelitian (Partina et al., 2017)
penjualan berlawanan arah, artinya apabila yang mengungkapkan bahwa adanya pengaruh
keragaman produk, kemasan, nama merk, dan yang signifikan antara harga terhadap volume
kualitas produk semakin baik maka volume penjualan. Hasil menunjukkan bahwa harga
penjualan akan semakin menurun. Hal ini yang ditentukan dalam proses pembelian akan
dikarenakan apabila keanekaragaman produk membantu konsumen dalam memutuskan
sayur ditambah maka kecenderungan konsumen pembelian produk tersebut, maka semakin
akan mencoba membeli produk sayur sedikit- terjangkau harga dapat mempengaruhi
sedikit dari setiap jenis sayuran sehingga pembelian yang akan memberikan dampak
mengurangi volume penjualan sayur yang biasa baik untuk peningkatan volume penjualan.
telah dibeli. Selain itu bila kemasan-nya sangat Pengaruh Promosi (X3) terhadap Volume
bagus, konsumen kurang dapat mendeteksi Penjualan (Y)
kualitas produk di dalamnya (warna, rasa, bau,
atau kesegarannya) sehingga volume penjualan- Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10
nya akan menurun. menunjukkan bahwa variabel promosi (X3)
memiliki nilai thitung 3,409 > ttabel 2,014 dengan
Pengaruh Harga (X2) terhadap Volume signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 pada taraf
Penjualan (Y) kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10 bahwa promosi (X3) berpengaruh terhadap
menunjukkan bahwa variabel harga (X2) variabel volume penjualan (Y). Hal ini sejalan
memiliki nilai thitung 7,161 > ttabel 2,014 dengan dengan penelitian (Purwanto et al., 2016) yang
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 pada taraf mengungkapkan bahwa adanya pengaruh
kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan antara promosi terhadap volume penjualan.
bahwa harga (X2) berpengaruh terhadap Nilai koefisien yang diperoleh sebesar 0,208
variabel volume penjualan (Y). Nilai koefisien yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan
yang diperoleh sebesar 0,711 yang menunjuk- harga 1 satuan akan meningkatkan volume
kan bahwa setiap kenaikan harga 1 satuan akan penjualan sebesar 0,208 satuan. Arah pengaruh

175
antara promosi dengan volume penjualan pada volume penjualan, diduga disebabkan karena
sayur organik yaitu positif yang artinya apabila konsumen merasa bahwa produk sayur organik
semakin baik promosi yang diberikan, maka dapat dijangkau dengan memesan produk
volume penjualan akan semakin meningkat. melalui distributor terdekat dan produk sayur
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa organik diantar langsung ke rumah konsumen
konsumen, adanya pengaruh yang signifikan sehingga tidak harus membeli pergi ke outletnya.
dari variabel promosi dengan volume penjualan KESIMPULAN
dikarenakan konsumen merasa puas dengan
promosi dan pelayanan yang dilakukan oleh Berdasarkan masalah, hipotetis dan hasil uji
SOM sehingga menarik perhatian konsumen hipotetis serta pembahasan penelitian, maka
untuk membeli produk sayur organik di SOM. dapat disimpulkan bahwa variabel produk ,
Promosi yang dilakukan oleh SOM yaitu harga, dan promosi secara simultan terbukti
promosi menggunakan social media (Facebook, berpengaruh signifikan terhadap volume
Instagram) serta memberikan pelayanan yaitu penjualan. Sedangkan pada variabel saluran
one day service, memberikan informasi yang distribusi/tempat tidak berpengaruh terhadap
jelas mengenai ketersediaan produk, dan volume penjualan sayur organik di Sayur
memberikan return jika produk yang diterima Organik Merbabu. Oleh karenanya Sayur
tidak sesuai dengan harapan konsumen. Organik Merbabu sebaiknya melakukan
evaluasi terhadap strategi produk, harga, dan
Pengaruh Lokasi/Distribusi (X4) terhadap promosi terhadap peningkatan volume
Volume Penjualan (Y) penjualan agar keseluruhan strategi pemasaran
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10 dapat memberikan kontribusi yang optimal.
menunjukkan bahwa variabel lokasi/distribusi Pada strategi peningkatam kualitas produk,
(X4) memiliki nilai thitung -0,680 < ttabel 2,014 Sayur Organik Merbabu diharapkan dapat
dengan signifikansi sebesar 0,500 > 0,05 pada memperbaiki atau menjaga kebersihan produk
taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dan tingkat kerusakan yang dihasilkan agar
dikatakan bahwa lokasi/distribusi (X4) tidak konsumen tidak hanya puas akan tetapi melebihi
berpengaruh terhadap variabel volume harapan. Adapun strategi harga, pembentukan
penjualan (Y). Hal ini berbeda dengan penelitian harga saat ini dapat dipertahankan karena respon
(Purwanto et al., 2016) yang mengemukakan konsumen bahwa harga sayur organik SOM
bahwa adanya pengaruh antara saluran dapat bersaing dengan yang lain. Pada promosi
distribusi terhadap volume penjualan. Nilai hendaknya perusahaan menambah media
koefisien yang diperoleh sebesar -0,039 yang promosi tidak hanya menjangkau beberapa
menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga 1 kalangan saja. Selain itu juga, perusahaan perlu
satuan akan menurunkan volume penjualan menambah pangsa pasar mereka kemasyarakat
sebesar 0,039 satuan. Arah pengaruh antara luas dengan menambah bentuk promosi seperti
lokasi dengan volume penjualan pada sayur media cetak, menyebar brosur-brosur dan
organik yaitu negatif yang artinya apabila personal selling.
semakin jauh lokasi/distribusi, maka volume
penjualan akan semakin menurun. Tidak adanya
pengaruh dari variabel lokasi/distribusi dengan

176
DAFTAR PUSTAKA Paradiba, D., Mappatoba, M., & Lamusa, A.
2017. Faktor-Faktor Yang Meme-
Geraldy Tambajong. 2013. Bauran Pemasaran
ngaruhi Permintaan Sayur Organik di
Pengaruhnya Terhadap Penjualan
Kota Palu. E-J. Agrotekbis 5 (5)/ : 564-
Sepeda Motor Yamaha di PT. Sarana
571, Oktober 2017, 5(5), 564–571.
Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal
EMBA, 1(3), 1291–1301. Partina, R., Wibowo, S. B., & Sulisyowati, N. W.
2017. Pengaruh Harga dan Produk
Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis
terhadap Volume Penjualan Speedboat
Multivariate dengan Program SPSS.
fiberglass pada Tiniga Samudera
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mandiri. Forum Ilmiah Pendidikan
Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Akuntansi, 5(1), 203–223.
Multivariate dengan Program IBM
Purwanto, Fitriyadi, & Hasanur Arifin. 2016.
SPSS 20. Badan Penerbit Universitas
Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing
Diponegoro.
Mix ) Terhadap Volume Penjualan Okky
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Jelly Drink Pada Distributor PT Sinar
Multivariate dengan Program IBM Niaga Sejahtera Di Wilayah Banjarmasin.
SPSS 21 Update PLS Regresi. Badan Bisnis dan Pembangunan, 5(1), 25-30.
Penerbit Universitas Diponegoro.
Santoso, S. 2010. Statistik Parametrik,
Gujarati, N. D. 2012. Dasar-dasar Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT
Ekonometrika (Terjemahan (5th ed.). Elex Media Komputindo.
Penerbit Salemba.
Santoso, S. 2012. Panduan Lengkap SPSS
Husein, U. 2005. Metode Penelitian. Salemba Versi 20. PT Elex Media Komputindo.
Empat.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Karim, D., S., Sepang, J. L., & Lumanauw, B. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
2014. Marketing Mix Pengaruhnya Penerbit Alfabeta.
Terhadap Volume Penjualan Pada.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Emba, 2(1), 421–430.
Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Penerbit Alfabeta.

177
178

Anda mungkin juga menyukai