TUGAS I
KARYA ILMIAH
Nama : Nanik Puji Lestariningsih
NIM : 857841641
Dosen pembimbing : Muhammad Arsyad, M,Pd.
1. Judul Artikel
“Analisis Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perpindahan Panas Kelas V SD IT Nurul Iman
Melalui Metode Eksperimen”.
2. Rumusan Masalah
Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perpindahan panas
siswa kelas V SD IT Nurul Iman?
3. Referensi yang Relevan
No Judul Jurnal/Buku
1 Hadiyati, N & Wijayanti,A. (2017).
Keefektifan Metode Eksperimen
Berbantu Media Benda Konkret
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan IPA Veteran, 1(1), 25-31.
2. Khalida B. R. & Astawan, I.G.(2021).
Penerapan Metode Eksperimen untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas VI SD. Jurnal Ilmiah Profesi
Guru, 4(2),182-189.
Rangkuman
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa
rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
karena kurangnya variasi dalam mengajar,
sehingga umpan balik atau pemahaman siswa
terhadap materi cenderung rendah. Dari hasil
penelitian tersebut didapatkan metode
eksperimen cukup efektif dalam
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
V.
Dalam jurnal dijelaskan hasil observasi yang
telah dilaksanakan di SD N 1 Kateng,
didapatkan bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA masih rendah. Hasil
ulangan siswa menunjukkan dari 20 siswa
dengan jumlah siswa laki-laki 12 orang dan
siswa perempuan 8 orang, 6 siswa mendapat
nilai kurang dari 67, dimana Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) telah ditentukan
oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA
adalah 67. Rendahnya hasil belajar siswa
kelas VI di SD N 1 Kateng disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal siswa. Faktor
internal contohnya adalah motivasi belajar,
intelegensi, kebiasaan, kejenuhan dan rasa
percaya diri. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang terdapat diluar siswa,
seperti guru sebagai kegiatan belajar, strategi

3 Warsiki, N.M. (2018). Implementasi
Metode Eksperimen dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA.
Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan,2(1),1-8.
4 Loilatu, S.H, Mukadar, S, Kasmawati,
Hentihu, V.R. (2021). Strategi Belajar
Mengajar Dengan Menerapkan Metode
Eksperimen Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar IPA Di SD Alhilaal
Samalagi. Jurnal Ilmiah Kependidikan,
99(99),65-73.
5 Somantri,A., Djumhana, J., Hendriani,
A. (2018). Penerapan Metode
Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas V SD. Jurnal
pembelajaran, sarana dan prasarana,
kurikulum dan lingkungan.
Dijelaskan dalam jurnal kondisi
pembelajaran IPA pada kelas IX-13 SMP
Negeri 2 Singaraja masih didominasi oleh
aktivitas guru. Siswa dalam proses
pembelajaran kurang mau mengambil bagian
dalam proses pembelajaran. Materi dan
sumber belajar cenderung bersumber dari
guru. Hasil penilaian awal yang dilaksanakan
menemukan rata-rata prestasi belajar siswa
baru mencapai 73,56 dengan ketuntasan
belajar 52,78%, yang mana masih jauh dari
KKM yang ditentukan pada sekolah ini
adalah 75. Hasil penelitian dihasilkan nilai
siklus I dan nilai siklus II, terjadi kenaikan
yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal
adalah 73,56 dengan ketuntasan belajar
52,78% naik di siklus I menjadi 79,22 dengan
ketuntasan belajar 83,33% dan di siklus II
naik menjadi 79,76 dengan ketuntasan
belajar 86,11%. Sehingga penerapan metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa
hasil penelitian didapatkan hasil
pembelajaran dengan metode eksperimen
memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa yang
ditandai dengan peningkatan ketuntasan
belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus
I (66,66%), siklus II (76,66%), siklus
III(86,66%). Penerapan metode eksperimen
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang
ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa
hasil wawancara yang menyatakan bahwa
siswa tertarik dan berminat dengn metode
eksperimen sehingga mereka menjadi
termotivasi untuk belajar.
Dalam jurnal dijelaskan bahwa tes terhadap
pembelajaran IPA di kelas V tersebut dari 24
orang siswa di kelas hanya dua orang siswa
atau sekitar 8% siswa yang mencapai KKM.
 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
3(2),22-29.
6 Handayana, Y. (2017). Metode
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Airlangga.
7 Arends, Richard I. (2013). Belajar
untuk Mengajar.
Terjemahan Made Frida Yulia. Jakarta:
Salemba Humanika.
8 Huda, M. (2015). Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berarti, sekitar 92% siswa yang masih berada
di bawah KKM dengan rata-rata nilai yang
didapatkan yaitu sekitar 53,78. Hasil
penelitian menunjukkan hasil belajar IPA
siswa yang setelah diterapkan pembelajaran
dengan metode eksperimen meningkat
secara nilai rata-rata maupun secara
persentase ketuntasan klasikal. Hal tersebut
disebabkan karena dalam melakukan
pembelajaran dengan metode eksperimen,
siswa mampu menemukan konsep sendiri
terhadap materi pembelajaran IPA yang ia
buktikan dalam eksperimen.
Menurut Hamdayana (2017:125) metode
eksperimen adalah metode pemberian
kesempatan kepada anak didik perorangan
atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu
proses atau percobaan. Melalui metode ini,
siswa diharapkan sepenuhnya terlibat
merencanakan eksperimen, melakukan
eksperimen, menemukan fakta,
mengumpulkan data, mengendalikan
variabel, dan memecahkan masalah yang
dihadapinya secara nyata.
Arends (2013:126) mengemukakan bahwa
saat ini minat pembelajaran yang berorientasi
pada keaktifan siswa sangatlah tinggi, salah
satunya adalah metode eksperimen. Hal ini
memberikan alternatif menarik bagi guru
yang ingin bergerak keluar dari pendekatan
yang berpusat pada guru untuk menantang
siswa dengan aspek pembelajaran aktif dari
model tersebut. Melalui metode eksperimen
siswa bisa terjun langsung dalam
pembelajaran, hal itu secara tidak langsung
membuat siswa tidak mudah bosan
mengikuti pembelajaran.
Menurut Huda (2015) pembelajaran dapat
diartikan sebagai pengalaman yang dapat
memberi nilai lebih dan dapat meningkatkan
kemampuan siswa baik secara kognitif atau
psikomotorik. Dalam melakukan atau
melaksanakan pembelajaran, guru harus
mampu memberikan pengalaman belajar
 secara langsung kepada siswa dengan cara
memberikan kesempatan untuk menemukan
konsepnya sendiri.
9 Rusman. (2014). Model-Model Rusman (2014) mengemukakan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu
Grafindo Persada. proses interaksi antara guru dan siswa, baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan
tatap muka maupun secara tidak langsung,
yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran.

10 Putra, S. R. (2013). Desain Belajar Menurut Putra (2013) tahap eksposisi

Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: DIVA Press.
merupakan tahap awal persiapan siswa untuk
melakukan eksperimen. Dalam melakukan
eksperimen, persiapan yang matang mutlak
diperlukan agar memperoleh hasil yang
diharapkan. Oleh karena itu, tahap ini
merupakan tahap yang sangat penting sekali
untuk memberikan pemahaman terkait
dengan langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh siswa pada tahap selanjutnya.

4. Kerangka Tulisan Ilmiah:

JUDUL
(Analisis Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perpindahan Panas Kelas V SD IT Nurul Iman
Melalui Metode Eksperimen)
IDENTITAS PENULIS
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penulis membuat artikel tersebut yaitu rendahnya nilai ulangan IPA materi
perpindahan panas kelas 5 SD IT Nurul Iman. Masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM
yaitu 70. Faktor penyebabnya adalah guru yang mengajar materi tersebut dengan metode
konvensional sehingga siswa kurang tertarik, bosan dan umpan balik masih rendah. Maka perlu
upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran yang penulis pakai adalah
metode eksperimen.
2. METODE
Upaya peningkatan hasil belajar siswa dilakukan dengan perbaikan pembelajaran yang
semula hanya ceramah atau membaca, menjadi eksperimen atau percobaan sederhana
tentang perpindahan panas. Upaya peningkatan hasil belajar dilakukan dengan 2 tahap
Peningkatan belajar bisa dilihat dari hasil tes formatif setelah perbaikan pembelajaran.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada atau tidaknya peningkatan belajar IPA materi perpindahan panas setelah menerapkan metode
eksperimen dalam metode pembelajaran.
4. SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA