Anda di halaman 1dari 14

ASAL USUL JEPARA

Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan ditanah jawa. Diujung sebelah utara pulau Jawa
sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan
Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh
selat Juwana.
Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang
kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang
berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)”
mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah
mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan
diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang
raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya “Suma Oriental”,
Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang
baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah
pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati
Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata
rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh
ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh
penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya
yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan
Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya
geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri
oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan
meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo
Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik
menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi
Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga
menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara
kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa
patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya
ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak
berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai RAINHA DE
JEPARA”SENORA DE RICA, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat
berkuasa dan kaya raya.
Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan
lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini
melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka,
tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara
Kalinyamat.
Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah
bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai
bangsa pemberani di Dunia.
Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat
mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini
melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang
prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting
dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.
Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat
juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan
jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari
Penjajahan Portugis di abad 16 itu.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang
masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa.
Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR
yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit
dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa
Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadiri. Mengacu pada semua aspek
positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang
makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau
dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini
telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus
bekerja keras membangun daerah.
Wisata Jepara

Perbesar

Segalanya menjadi bergerak sangat perlahan karena sihir keindahannya. (foto: Liputan6.com
/ vega viditama / edhie prayitno ige)

Pulau Karimunjawa

Wisata Jepara yang pertama kali harus kamu kunjungi tentunya adalah Pulau karimunjawa.
Siapa sih yang tidak tahu Pulau Karimunjawa? Meski terpisah dari Jepara, pulau ini masih
termasuk dalam kabupaten Jepara. Kepulauan yang memiliki jarak tempuh 2-5 jam dari
pelabuhan Jepara ini memiliki daya pikat yang luar biasa bagi para traveler dalam maupun
luar negeri.

Karimunjawa dikenal karena keindahannya alamnya, bawah lautnya yang eksotis, serta
pemandangannya yang sangat indah. Taman Nasional ini berfungsi sebagai cagar alam laut
yang dilindungi.

Di salah satu wisata Jepara ini, kamu juga bisa menikmati pesona pantainya yang jernih dan
cocok untuk scuba diving atau snorkeling. Ditambah dengan pasir putihnya yang eksotis di
sekeliling pulau Karimunjawa. Selain itu, kamu juga bisa trekking di Hutan Mangrove sambil
menikmati pemandangan hijau yang menyejukkan.

Kepulauan ini ditetapkan sebagai salah satu Taman Nasional pada 2001. Tempat wisata di
Jepara ini merupakan bagian dari salah satu kecamatan di Jepara dan berjarak cukup jauh,
yaitu 83 kilometer di bagian utara kota Jepara. Liburan ke Jepara tentunya tidak akan lengkap
bila kamu belum mengunjungi Pulau Karimunjawa ini.

Pulau Panjang

Pulau Panjang merupakan salah satu wisata Jepara yang menawarkan keindahan pulau,
layaknya Karimunjawa. Kamu bisa menikmati pengalaman seru berada di pulau kecil tanpa
penghuni ini. Pulau Panjang ini dapat dijangkau dari dua jalur, yaitu dari Pantai Bandengan
dan Pantai Kartini dengan menaiki perahu kayu. Selama perjalanan, kamu akan dimanjakan
dengan pemandangan hamparan laut yang sangat jernih.
Advertisement
3 dari 6 halaman

Wisata Jepara Pantai

Perbesar

Pantai Bandengan (foto : Liputan6.com/Sheilla Istiqomah/Edhi Prayitno Ige)

Pantai Bandengan

Wisata Jepara berikutnya adalah Pantai Bandengan. Mengingat Jepara terletak paling utara di
Jawa Tengah, tak heran jika kabupaten ini dikelilingi oleh pantai di sebagian besar sisinya.
Salah satu pantai di Jepara yang terkenal akan keindahannya adalah Pantai Bandengan.

Pantai Bandengan identik dengan pasir putihnya yang memukau. Selain itu, kamu juga dapat
menikmati indahnya pemandangan terbenamnya matahari di ufuk barat. Kamu bisa duduk di
area publik di pantai atau sambil menikmati kudapan ringan di restoran-restoran yang ada di
sisi laut.

Pantai Kartini

Salah satu pantai di Jepara diberi nama Pantai Kartini sebagai bentuk apresiasi dan rasa
bangga yang ditujukan kepada Ibu Kartini. Di sini terdapat bangunan berbentuk kura-kura
besar, yang didalamnya berisi akuarium berisi berbagai jenis ikan, kura-kura dan karang laut.
Di dalamnya juga terdapat wahana bermain anak dan bioskop 3D yang cocok dijadikan
alternatif tempat wisata Jepara bagi keluarga.

Pantai Bondo

Pantai ini terletak di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri dan lebih dikenal dengan sebutan
Pantai Ombak Mati. Mengapa dijuluki begitu? Karena pantai ini memiliki ombak yang cukup
tenang.
Bahkan sering kali pantai ini hanya terlihat seperti genangan air tanpa derai ombak sedikit
pun. Kelebihannya tak cuma itu, Pantai Bondo juga memiliki sunset yang luar biasa indah.
4 dari 6 halaman

Wisata Alam Bukit dan Hutan

Perbesar

Hutan Sreni (tic.jepara.go.id)

Bukit Ragas

Bukit Ragas merupakan wisata Jepara yang menawarkan pemandangan ala danau Kelimutu.
Di sini terdapat beberapa kolam dengan warna yang berbeda-beda, yang tentunya sangat
instagramable. Bukit kapur yang menjulang tinggi dan danau berwarna-warni membuat
tempat ini menjadi destinasi favorit. Lokasinya berada di Desa Clering, Kecamatan Donorojo.

Hutan Sreni

Wisata Jepara selanjutnya adalah Hutan Sreni, hutan pinus yang memiliki keindahan
tersendiri. Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan suasana bak musim gugur.
Hutan Sreni yang berlokasi di Kecamatan Nalumsari ini menawarkan pemandangan ribuan
pohon pinus yang menyejukkan. Pemandangan hutan lindung ini tentunya bikin perasaan
lebih tenang.

Bukit Bejagan

Bukit Bejagan adalah wisata Jepara yang menawarkan pemandangan dari ketinggian.
Memiliki pemandangan alam yang menakjubkan dan udara yang menyejukkan, membuat
Bukit Bejagan menjadi destinasi wisata Jepara yang bisa membuat kamu tenang. Lokasinya
berada di Desa Wisata Tempur, Keling, Jepara, Jawa Tengah
Advertisement
5 dari 6 halaman
Wisata Jepara Air Terjun

Perbesar

Ilustrasi air terjun (sumber: Pixabay)

Air Terjun Njurang Nganten

Air terjun yang terdapat di Kecamatan Pakis Aji ini masih sepi pengunjung karena
keberadaannya yang tidak terlalu diketahui orang. Oleh karena itu, kondisi alamnya pun
masih sangat terjaga. Di sekitar wisata Jepara ini terdapat banyak batuan alami besar yang
kian menambah kesan alami dan indah.

Air Terjun Kedung Bobot

Wisata Jepara berikutnya adalah air terjun Kedung Bobot, yang berlokasi di Somosari,
Batealit, Kabupaten Jepara. Air terjun satu ini menyajikan pemandangan alam yang begitu
mengesankan dengan air terjun yang deras dan tentunya menyegarkan. Ditambah dengan
banyaknya pepohonan mengelilingi, membuat lokasi air terjun Kedung Bobot ini semakin
memesona.

Air Terjun Banyu Anjlok

Air Terjun Banyu Anjlok berlokasi di Samosari, Batealit, Kabupaten Jepara. Tapi sayang,
tempat wisata di Jepara ini aksesnya cukup sulit dan ekstrem. Kendaraan bermotor hanya bisa
sampai di pemukiman warga saja, selebihnya pengunjung harus berjalan kaki. Meski
medannya cukup sulit, tapi sebanding dengan pemandangan yang memanjakan mata.

Air Terjun Gembong

Air terjun Gembong juga menawarkan pemandangan alam alami yang menawan. Bahkan di
sini kamu bisa bebas bermain air. Berlokasi di Dukuh Papasan, Bangsri, Jepara, air terjun
satu ini cocok dijadikan destinasi pelepas penat yang membuat kamu kembali segar. Apalagi
lokasinya juga tidak begitu sulit ditempuh, dijamin kamu akan segar kembali setelah pulang
dari sini.

KERAJINAN TANGAN DI JEPARA


Sentra Ukir
Tak lengkap rasanya apabila membahas kerajinan di Jepara tanpa mengulas kerajinan di Kota
Jepara, yakni kesenian ukir. Bila Anda memasuki area Jepara, di jalan utama misalnya, akan
nampak berbagai macam kesenian meubel yang terpampang di sisi kiri maupun kanan.

Namun, tahukah Anda, ukiran Jepara mempunyai beraneka macam motif. Salah satunya yang
menarik adalah motif relief yang berada di Desa Senenan. Ketika Anda mengunjungi desa ini
Anda akan menemukan beberapa warga yang memahat ukiran motif relief yang terkenal
dengan tingkat kesulitannya yang tinggi. Adapun kayu yang dipakai biasanya memakai bahan
dari kayu jati, mahoni hingga sengon.

Sentra Tenun

Ternyata selain ukiran-ukiran kayu yang membuat bumi Kartini semakin nampak Anggun
adalah keunikan lain yang dapat Anda temui di Desa Troso Kecamatan Pecangaan. Desa
tersebut terletak 15 KM dari Kota Jepara. Sebuah desa yang menghasilkan kerajinan tenun
ikat dan kain troso.

Desa tersebut dapat Anda temui jalan raya Pecangaan-Kudus. Dari jalan raya Anda akan
disambut oleh gapura bertuliskan "Selamat Datang di Desa Troso" yang memang sengaja
dibuat sebagai penanada tempat wisata belanja.

Di sepanjang jalan anda akan dimanjakan dengan berbagai toko dan home industry yang juga
sekaligus dijadikan galeri.
Hampir di setiap rumah yang berada di Desa Troso adalah pengrajin kain troso. Jadi bila
Anda berkunjung ke sana, tinggal milih saja mana yang sesuai dengan selera. Tapi yang perlu
Anda tahu, industri tekstil Troso ini masih mempertahankan hanmade, di tengah
menjamurnya industri mesin. Tetapi justru hal itulah yang memberiikan nilai berbeda pada
kain tenun ini.

Bila Anda ke sana, Anda akan banyak menemui motif tenun yang sangat unik dan berbeda
dari tenun-tenun lain. Jadi bila Anda berkunjung ke Jepara, sangat disayangkan bila tidak
berkunjung ke Desa Troso ini.

Sentra Kerajinan Rotan

Jepara memang dikenal sebagai pusatnya industri kreatif dan salah satu industri kreatif yang
patut mendapat perhatian adalah kerajinan rotan. Industri kreatif kerajinan rotan berpusat di
Desa Teluk Wetan Kecamatan Welahan. Desa ini berjarak sekitar 29 Km dari kota
Jepara. Letaknya relatif mudah dijangkau karena berdekatan dengan Kantor Kecamatan
Welahan dan telah diberikan plang besar bertuliskan "Sentra Anyaman Rotan dan Bambu".

Sentra kerajinan rotan ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Sejarahnya ada tiga orang warga
desa Teluk Wetan mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Filipina dari pemerintah
untuk belajar seluk beluk kerajinan rotan.

Sekembalinya ke Jepara, mereka kemudian menyebarkan ilmu yang mereka dapatkan dan
mengajarkan warga desa bagaimana membuat anyaman rotan yang berkembang turun-
temurun hingga sekarang, hingga pada tahun 1990-an pemerintah meresmikan Desa Teluk
Wetan sebagai sentra kerajinan rotan. Saat ini hampir 90% warga desa berprofesi sebagai
perajin rotan. Ada sekitar 50 kios rotan di desa ini, sejak itulah Desa Teluk Wetan menjadi
sentra kerajinan anyaman rotan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Terangsan, Surakarta.
Sentra Kerajinan Monel

Salah satu indusstri kreatif Jepara yang patut dikunjungi adalah sentra kesenian monel.
Kesenian ini berada di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan. Ketika Anda berkunjung ke
Desa tersebut, akan banyak menemui aneka ragam perhiasan yang terbuat dari monel. Mulai
dari aksesoris, alat pijat refleksin, kerokan, penggaruk punggung dan lain-lain. Seni kerajinan
monel ini sudah berlangsung sejak lama dan merupakan warisan para leluhur. dan kini
kerajinan monel sudah meluas ke daerah lain.

Sentra Kerajinan Mainan Anak

Kota yang dikenal dengan ukirannya ini ternyata juga memiliki industri kreatif sentra mainan
anak. Tepatnya di desa Karanganyar Kecamatan Welahan. Desa tersebut sudah 50 tahun
menjadi sentra mainan tradisional di Indonesia. Bahkan, belakangan sudah banyak pesanan
dari luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, China, Jepang, Amerika, dll.

Selain itu Desa Karanganyar juga berpotensi sebagai Desa Wisata atau Kampung Dolanan
karena lokasi desa masih banyak persawahan, alami, rumah-rumah tradisional Jawa, dan
dolanan tradisional.

Bila Anda berkunjung ke desa yang berada di bagian selatan kota Jepara ini, Anda Akan
menemukan keunikannya. Pasalnya, di sana tata kotanya masih menganut zaman kerajaan
Jawa kuno, yaitu rumah penduduk masih menggerombol, berkumpul dan berjajar mengikuti
alur sungai.

Sentra Kerajinan Patung

Salah satu nama desa yang patut diperhitungkan dalam kaitan ukiran Jepara adalah
Mulyoharjo. Ya, di desa inilah konon cikal bakal seni ukir Jepara dimulai. Bahkan, dalam
perkembangannya seniman-seniman Mulyoharjo mampu membuat kesenian patung dari
kayu, yang paling terkenal tentu adalah patung Macan Kurung, patung yang mempunyai
tingkat tinggi dalam pembuatannya.

Souvenir Kayu

Selain kesenian memahat patung dan kesenian ukir, dalam perkembangannya juga sudah
mulai ada beberapa aneka ragam handcraft, kerajinan tangan yang terbuat dari limbah kayu,
seperti gantungan kunci, cashing korek api, dusgrif dan beberapa hal lainnya.

Souvenir yang terbuat dari kayu tersebut semakin digandrungi dan sangat cocok untuk
kenang-kenangan di acara kantor, perusahaan, pernikahan maupun gathering.

Belakangan, souvenir kayu dapat diberi identitas berupa nama maupun logo perusahaan
dengan mesin dari laser. Alhasil souvenir yang terbuat dari kayu tersebut menjadi nampak
lebih berkelas dan bernilai seni tinggi.

Salah satu pusat pembuatan souvenir kayuini berada di JL. KH. Molikhi No.2 Pengkol
Jepara. Anda bisa melihat secara langsung pembuatannya dan memilih sendiri desain logo
bagi perusahaan Anda.

KEBUDAYAAN JEPARA
Sebanyak empat karya budaya asal Kabupaten Jepara diusulkan untuk ditetapkan sebagai
warisan budaya tak benda (WBTB) nasional pada 2023. Keempat karya budaya tersebut
adalah, seni ukiran legendaris macan kurung, seni pertunjukan emprak, dan kentrung Jepara,
serta makanan tradisional horog-horog.

1. Perang Obor Jepara


Ini merupakan upacara sakral yang sangat dinanti-nantikan masyarakat Jepara. Kebudayaaan
adat perang obor ini merupakan upacara tradisionla yang diadakan di kota Jepara tepatnya di
desa tegal sambi setiap senin pahing pada bulan Dzulhijjah.

Obor-obor tersebut dibuat dari bahan pelepah kelapa yang dimainkan dengan cara di
benturkan antara satu dengan lainnya. Dari benturan pelepah kelapa kering itulah yang
menyebabkan percikan dan gumpalan api besar sehingga seperti perang api pada jaman
dahulu kala.

Kegiatan ini sangat ramai dikunjungi oleh warga sekitar kota Jepara bahkan luar kota. Ini
merupakan sebuah adat istiadat tradisional ang sedah lama terjadi dan turun-temurun hingga
saat ini. Untuk menikmati pertunjukan ini anda tidak dipungut biaya, namun jika ingin
melihat jangan dekat-dekat ya, nanti terkena sambaran api panas.

2. Pesta Baratan Jepara


acara adat yang kedua adalah pesta baratan, ini sebuah tradisi bagi warga kota Jepara yang
dimana memiliki asal-usul untuk menghormati ratu kalinyamat. Kegiatan ini dilakukan setiap
15 Sya'ban tepatnya di desa Kriyan Kalinyamatan Jepara.

Arti kata Baratan sendiri yaitu keselamatan atau berkah. Dalam acara baratan ini juga
terdapat arak-arakan manusia dengna dandanan cantik seperti ratu kalinyamat, yang pada
intinya yaitu arak-arakan ini ditujukan untuk mengawal ratu kalinyamat ke sebuah tempat.

Antusias masyarakat lokal juga sangat luar biasa, hal ini terbukti dengan ramainya penonton
ketika dilaksanakannya pesta baratan ini.

3. Perta Lomban Jepara


Ini merupakan sebuah pertanya para nelayan, kegiatan Lomban ini dilaksanakan pada 7/8
Syawal di pantai Kartini Jepara. Acara ini berlangsung ketika Bakda Kupat atau 1 minggu
setelah hari raya Idul Fitri yang dilakukan untuk memberikan sedekah laut.

Kebudayaan ini sudah menjadi tradisi dari nenk-moyang hingga saat ini, disini banyak sekali
masyarakat kota Jepara ikut serta dalam memeriahkan acara ini. Puncak acara lomban ini
adalah membuang beberapa sesajen di lautan lepas yang berarti sebagai ucapan syukur atas
berkat yang didapatkan oleh nelayan warga Jepara dan juga sebagai ucapan permintaan agar
mereka masih bisa mendapatkan hasil yang maksimal di lautan Jeapra dan sekitarnya.

4. Tari Tayub Jepara


Tari Tayub ini adalah kesenian pulau Jawa yang memiliki keindahan dan keserasian dalam
gerakan. Tarian ini memiliki arti sebagai hubungan sosial hubungan masyarakat. Tari Tayub
ini hampir sama dengan tari jaipong dan gambyong.

5. Emprak
Ini sebuah perpaduan antara kesenian dan budaya di kota Jepara. Memadukan antara musik,
tari, dan drama ada didalamnya. Inti dari kesenian ini yaitu bertemakan tentang kehidupan
manusia, selain itu pada alur cerita terdapat pesan moral untuk kehidupan sehari-hari.

6. Tari Kridadjati Jepara


Tarian ini merupakan tarian tradisional warga Jepara dalam melakukan aktivitas dibidang
kesenian khususnya yaitu seni ukir khas kota jepara. Dalam tarian ini mengandung unsur
dinamika, kesenangan, keindahan. Tarian ini biasanya dipentaskan ketika ulang tahun hari
jadi kota Jepara setiap tahunnya.

Demikian 6 cara seni dan budaya tradisional yang ada di kota Jepara Jawa Tengah,
bagaimana tartarik untuk mengunjunginya? Silahkan datang ke kota Jepara yang penuh
dengan kerajinan seni ukirnya.
MAKANAN KHAS JEPARA
ragam makanan khas Jepara. 1. Bongko Mento Makanan khas Jepara ini berasal dari keraton
Jepara. Bongko mento adalah makanan ringan yang dibungkus dengan daun pisang. Isinya
terdiri dari telur dadar isi dada ayam suwir tumis yang dicampur jamur tiram, bihun, dan
santan. 2. Lontong Krubyuk Hidangan ini mirip dengan masakan lontong pada umumnya.
Lontong krubyuk berasal dari Jepara dan terdiri dari lontong yang disajikan dengan suwiran
daging ayam rebus yang disiram kuah bakso dan ditaburi campuran tauge setengah matang
dan irisan seledri. 3. Bontosan Bontosan adalah makanan khas Jepara. Hidangan ini dibuat
menggunakan ikan kerapu atau tenggiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan
dibentuk menjadi gelendong lalu dibungkus dengan daun pisang atau plastik, dikukus,
kemudian diiris tebal, dan disajikan dengan saus atau kuah. Bontosan sebenarnya adalah
kerupuk ikan yang sudah dikeringkan. Makanan ini juga disajikan setelah digoreng hingga
bagian luarnya garing dan berwarna cokelat keemasan. 4. Rondho Royal Makanan tradisional
rondho royal berbahan dasar tape dan tepung beras. Jenis tape yang digunakan adalah tape
singkong yang dilumatkan sehingga rasanya manis sedikit asam. Kemudian dicelupkan dalam
adonan tepung beras dan digoreng kering.

5. Pindang Serani Untuk sajian ikan, Jepara punya sup berkuah bening bernama pindang
serani. Makanan khas Jepara ini terbuat dari ikan dengan perpaduan bahan berupa belimbing
wuluh, daun kemangi, tomat, dan rempah-rempah lain. Pindang serani terasa asam, segar, dan
cukup pedas. Sebelum dimasak, ikan biasanya diberi air jeruk nipis untuk menghilangkan bau
amis. 6. Horok-horok Horok-horok adalah makanan ringan khas Jepara yang terbuat dari
tepung pohon aren. Jajanan ini biasanya jadi makanan pembuka atau takjil yang disantap
bersama teh manis. Tampilan horok-horok didominasi warna putih dan memiliki tekstur
kenyal dengan rasa sedikit asin. Makanan ini dibuat dengan mengukus tepung gula aren
kemudian didinginkan sehingga teksturnya kenyal. Advertisement close Pause 00:00 00:06
00:59 Unmute 7. Moto Belong Moto belong merupakan makanan khas Jepara yang dibuat
dari singkong parut dan dibentuk bundar lalu diberi pisang pada bagian tengahnya. Agar lebih
nikmat, adonan moto belong diberi garam, gula, pasir, kelapa muda, pisang, dan vanili serta
pewarna makanan. Biasanya, hidangan ini disajikan dengan parutan kelapa. 8. Sup Pangsit
Jepara Sup pangsit Jepara merupakan hidangan hasil akulturasi kuliner lokal dan asing.
Makanan khas Jepara ini berupa sup bening dengan dadar gulung udang dan pangsit. Kuah
sup pangsit Jepara terbuat dari kaldu ayam, garam, merica, sedap malam, bawang merah, dan
bawang putih. 9. Opor Panggang Jepara Opor panggang Jepara dibuat dari ayam kampung
yang dimasak dengan santan dan bumbu opor di dalam kuali tanah liat. Rasanya gurih dan
dengan aroma khas dari metode masak di kuali tanah liat. Bumbu yang digunakan terdiri dari
bawang putih, bawang merah, kemiri, ketumbar, lada, laos, kunyit, jahe, daun saka, daun
serai, daun jeruk, bawang goreng dan santan. BACA JUGA 5 Wisata Jepara Nuansa Bali
yang Patut Anda Kunjungi 10. Sayur Betik Satu lagi masakan khas yang juga berasal dari
Jepara adalah sayur betik. Bahan utama yang digunakan adalah pepaya muda dan daging
tetelan. Agar semakin sedap, sayur betik ditambahkan bawang merah, bawang putih, keluak,
dan santan. Perpaduan bumbu tersebut menghasilkan warna kecokelatan dengan rasa gurih.
11. Gule Petih Gule petih merupakan masakan khas Jepara yang terbuat dari daging kambing.
Hidangan ini biasa disajikan saat lebaran maupun Idul Adha. Bumbu yang digunakan
mencakup irisan bawang merah, bawang putih, daun salam, lengkuas, batang serai, jahe,
cengkeh, kayumanis, garam, gula pasir, cairan asam jawa, santan, terasi, ketumbar, pala dan
merica. BACA JUGA 15 Makanan Khas Jawa Tengah dan Daerah Asalnya 12. Laksa Jepara
Hidangan laksa Jepara dibuat dengan bahan utama udang jerbung. Berbeda dengan laksa
Bogor, laksa Jepara tidak menggunakan oncom. Untuk mendapatkan rasa gurih dan tekstur
kental, santan dan kaldu ayam digunakan. Laksa Jepara juga menggunakan daun jeruk dan
disajikan dengan telur rebus, irisan daun bawang, seledri, dan kucai

Anda mungkin juga menyukai