Anda di halaman 1dari 5

KERAJAAN KUTAI

YUPA

Yupa merupakan sumber informasi kerajaan Kutai yang utama. Yupa adalah batu tertulis juga
digunakan sebagai tugu peringatan dari upacara kurban pada masa pemerintahan raja Mulawarman.
Yupa dibuat pada tahun 5M menggunakan huruf palawa dan bahasa Sansekerta. Pada prasasti itu
disebutkan nama kakek Mulawarman yaitu Kudungga. Yupa berjumlah 7 buah, yupa dibuat oleh para
Brahmana sebagai bentuk peringatan dan terima kasih atas upacara kurban yang dilakukan oleh Raja
Mulawarman dengan mengurbankan emas dan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana.

Mulawarman merupakan satu dari tiga anak Raja Aswawarman, ia diibaratkan seperti Dewa
Ansuman (Matahari)

KEHIDUPAN SOSIAL

Masyarakat Kerajaan Kutai menganut agama Hindu yang berasal dari India, namun masih
melestarikan budaya lokalnya

TEMPAT SUCI WAPRAKESWARA

Waprakeswara adalah tempat suci untuk . Tempat ini mulai dibangun sejak masa pemerintahan Raja
Mulawarman

KERAJAAN TARUMANEGARA

MENAFSIRKAN PRASASTI CIARUTEUN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PENGARUH POLITIK

Prasasti Ciaruteun terbagi menjadi 2 inskripsi yaitu A dan B.

INSKRIPSI A:

“vikrantasyavanipateh

Crimatah purnnavvrmmanah

Tarumanagarendrasya

Vishnoriova padadvayam”

Arti : Ini bekas dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Punawarman, raja
di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia

Hubungan dengan politik : Menjelaskan bahwa Raja Punawarman adalah raja yang terbesar, gagah,
dan berani. Sang Raja diibaratkan seperti Dewa Wisnu, yaitu sebagai penguasa dan pelindung rakyat

INSKRIPSI B:

Menurut J.L.A Brandes : Cri Tji aroe ?eun wasa

Menurut H. Kern : Purnavarmma-padam yang berarti telapak kaki Punawarman

Menjelaskan bahwa Punawarman merupakan seorang raja di kawasan tersebut

PENGGALIAN SUNGAI
Penggalian sungai Gomati dilakukan pada masa pemerintahan Punawarman sepanjang 6112 Tambak
(±11 km) sebagai saluran irigasi dan pencegah banjir. Penggalian dilakukan pada tahun ke 22 masa
kepemimpinan Mulawarman dan selesai dalam waktu 21 hari

KERAJAAN SRIWIJAYA

BERITA ARAB

Menyebutkan bahwa sebutan pedagang Arab terhadap kerajaan Sriwijaya seperti Zabaq, Sabay, atau
Sribusa

ALASAN DISEBUT KERAJAAN MARITIM

Kerajaan maritim adalah kerajaan yang mengandalkan perekonomiannya dari kegiatan perdagangan
dan hasil-hasil laut. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dengan komoditas ekspornya yaitu gading,
kulit, beberapa jenis binatang liar. Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat untuk memperkuat
kedudukannya, mengawasi nusantara, dan memberikan jaminan keamanan bagi para pedagang
yang ingin berdagang dan berlayar di wilayah perairan kerajaan Sriwijaya

FUNGSI ARMADA LAUT SRIWIJAYA

Armada laut Sriwijaya berfungsi untuk mengawasi perairan di Nusantara serta memberikan jaminan
keamanan bagi para pedagang yang ingin berdagang dan berlayar di wilayah perairan kerajaan
Sriwijaya

KEJAYAAN SRIWIJAYA

Pada masa kejayaannya wilayah kekuasaan Sriwijaya cukup luas, antara lain Sumatra dan pulau-
pulau di sekitar Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan, Semenanjung
Melayu, dan hampir seluruh perairan Nusantara. Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Raja Balaputradewa

FAKTOR ALAM KEMUNDURAN

Keadaan sekitar Sriwijaya berubah tidak lagi dekat pantai, hal ini dikarenakan aliran Sungai Musi,
Ogan, dan Komering banyak membawa lumpur sehingga Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan

KERAJAAN MATARAM KUNO

PENYATUAN 2 DINASTI

Penyatuan Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra ditandai dengan perkawinan Rakai Pikatan dengan
keluarga yang beragama Hindu dengan Pramudawardani, putri Samaratungga. Perkawinan terjadi
pada 832 M. Akhirnya kedua dinasti ini bersatu di bawah pemerintahan Rakai Pikatan. Sebelumnya
perpecahan timbul akibat perbedaan aliran dimana ada anggota keluarga yang masih memeluk
agama Hindu (Syiwa) sedangkan dinasti Sanjaya mendukung perkembangan agama Budha

ALASAN PINDAH KE JATIM

1. Serangan dari kerajaan Sriwijaya (670 – 1025 M)


2. Faktor ekonomi dan perdagangan
3. Jawa Timur memiliki wilayah yang subur untuk pertanian padi
4. Kondisi sosial politik yang tidak stabil
5. Bencana alam akibat letusan Gunung Merapi

PENINGGALAN KERAJAAN MATARAM KUNO

1. Candi Boko
2. Candi Plaosan
3. Candi Sewu
4. Candi Prambanan
5. Candi Borobudur
6. Candi Dieng
7. Candi Gedong Songo
8. Candi Sambisari
9. Candi Kalasan
10. Candi Mendut
11. Candi Pawon

KERAJAAN KEDIRI

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN KEDIRI

Raja Airlangga dari Medang Kamulan membagi kerajaannya menjadi dua yaitu Kerajaan Kediri untuk
Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala untuk Mapanji Garasakan. Namun 2 putra Airlangga merasa
berhak atas seluruh tahta dan timbullah peperangan 60 tahun lamanya. Pada akhirnya kerajaan
Kediri lebih unggul daripada Kerajaan Jenggala dan ibukotanya dipindahkan dari Daha ke Kediri.

KEJAYAAN KEDIRI

Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Jayabaya (1135-1159 M). Mata
pencaharian utama ialah pertanian dengan hasil utama berupa padi. Kediri juga cukup maju dalam
pelayaran dan perdagangan. Dalam sektor pelayaran Kediri memiliki panglima angkatan laut
bernama Senopati Sarwajala dan barang perdagangan berupa emas, perak, kayu cendana, gading,
dan pinang

JANGKA JAYABAYA

Jayabaya memerintah pada 1135-1159 M. Di bawah pemerintahannya Kediri mampu mencapai


masa kejayaannya, mampu memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Kerajaan Kalimantan dan
Kerajaan Ternate, mempunyai armada laut yang kuat, dan memadamkan perang dengan Jenggala.
Jayabaya meninggalkan 3 prasasti yakni Prasasti Hantang atau Ngantang (1135 M), Talan (1136 M),
dan Prasasti Desa Jepun (1114 M)

KEMUNDURAN

Pada masa pemerintahan Kertajaya, timbul pertentangan antara raja dengan brahmana karena sang
raja berlaku sombong dan berani melanggar adat, hal inilah yang mampu memperlemah kekuatan
Kediri. Para brahmana pun mencari perlindungan kepada Ken Arok, penguasa Tumapel. Pada tahun
1222 M Ken Arok berhasil menyerang Kediri dengan dukungan dari kaum brahmana

KERAJAAN SINGOSARI
EKSPEDISI PAMALAYU

Diceritakan dalam Kitab Pararaton bahwa ekspedisi Pamalayu mengerahkan banyak pasukan hingga
istana hampir kosong. Pada tahun 1275 M Kertanegara mengirimkan ekspedisi di bawah pimpinan
Mahesa Anabrang ( Kebo Anabrang). Sasaran ekspedisi ini adalah untuk menguasai Sriwijaya. Namun
untuk menguasainya harus melalui persahabatan dan menanamkan pengaruh Singosari di Melayu,
maka dari itu Kertanegara mengirimkan patung Amogapasa sebagai bentuk persahabatan. Ekspedisi
ini juga dilakukan untuk membendung ekspansi Raja Kubilai Khan

PENINGGALAN KERAJAAN

1. Candi Kidal
2. Candi Singosari
3. Candi Jago
4. Candi Katang Lumbang
5. Candi Kangenan
6. Prasasti Singasari
7. Prasasti Malurung
8. Patung Prajnaparamita

KERAJAAN MAJAPAHIT

KEJAYAAN MAJAPAHIT

Masa kejayaan Majapahit didapatkan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk bersama patih
Gajah Mada. Wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas kala itu, meliputi Sumatra, Semenanjung
Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan
sebagian kepulauan Filipina.

Majapahit memiliki kekuatan armada laut yang sangat kuat dipimpin oleh Laksamana Nala, armada
laut bertugas mengawasi seluruh perairan yang ada di Nusantara

SUMPAH PALAPA

Sumpah Palapa diucapkan oleh Patih Gajah Mada pada Ratu Tribuana Tunggadewi “Lamun huwus
kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seram, Tanjung Pura, ring Haru,
ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”

Artinya : “Saya bersumpah sebelum saya bisa menaklukkan seluruh Nusantara, mengalahkan Gurun,
Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, saya tidak akan memakan buah
palapa”

PERANG BUBAT 1279 M

Perang bubat berlangsung antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit. Perang Bubat berawal
dari keinginan Hayam Wuruk untuk memperistri Diah Pitaloka, pernikahan ini juga menjadi bentuk
persekutuan antara Majapahit dan Sunda, Gajah Mada melarang Hayam Wuruk untuk datang dan
melakukan penyambutan kepada Kerajaan Sunda dikarenakan hal ini akan merendahkan martabat
Majapahit, akhirnya Sunda datang sendiri ke Kerajaan Majapahit dan disambut oleh patih Gajah
Mada . Gajah Mada meminta Sunda tunduk pada Majapahit karena hanya Sunda lah yang belum
dikuasai oleh Majapahit. Raja Sunda merasa marah dan akhirnya terjadilah perang Bubat namun
dimenangkan oleh Majapahit. Raja Sunda dan prajurit nya banyak yang gugur dan akhirnya Diah
Pitaloka melakukan bunuh diri. Kisah ini ditulis dalam Pararaton dan dikupas lebih jelas dalam
naskah Sunda dan Bali.

FUNGSI SUNGAI BRANTAS

Sungai Brantas berperan penting dalam menghubungkan kota-kota dan tempat perdagangan yang
terletak di sepanjang sungai, baik yang ada di daerah pedalaman maupun di pinggir sungai

BUKTI KEMARITIMAN MAJAPAHIT

Majapahit memiliki armada laut yang kuat, wilayah yang luas, dan perdagangan yang maju. Tercatat
dalam Kitab Negarakertagama dan sejarah dinasti Ming

Anda mungkin juga menyukai