Anda di halaman 1dari 18

Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pulau

Penyengat
March 19, 2022 Indonesia, Informasi Wisata, Tips Wisata
Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti dalam sebutan sumber-sumber
sejarah, adalah sebuah pulau kecil yang berjarak kurang lebih 2 km dari Kota
Tanjungpinang, pusat pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau.

Pulau ini berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, berjarak lebih kurang 35
km dari Pulau Batam. Pulau ini dapat ditempuh dari Tanjungpinang dengan
menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu
tempuh kurang lebih 15 menit.

Pulau Penyengat merupakan salah satu obyek wisata di Kepulauan Riau. Di pulau ini
terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang diantaranya adalah
Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja,
makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor dan benteng
pertahanan di Bukit Kursi.

Sejak tanggal 19 Oktober 1995, Pulau penyengat dan kompleks istana di Pulau
Penyengat telah dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu Situs Warisan
Dunia.

Wilayah Utama Pulau Penyengat

Tidak ada pembagian wilayah dikarenakan pulau ini berukuran panjang 2.000 meter
dan lebar 850 meter.
Jika ada waktu, anda bisa mencoba untuk pergi liburan ke Pulau
Penyengat! via @wildwiddy
Daftar Isi
 Sejarah Pulau Penyengat
 Cara Pergi ke Pulau Penyengat
 Transportasi Umum di Pulau Penyengat
 Hotel di Pulau Penyengat
 Iklim di Pulau Penyengat
 Bahasa Daerah di Pulau Penyengat
 Tempat Wisata di Pulau Penyengat
 Rekomendasi Tempat Makan Kuliner di Pulau Penyengat
 Tips Wisata di Pulau Penyengat
 Perlu Kamu Tahu di Pulau Penyengat

Sejarah Pulau Penyengat


Menurut cerita, pulau mungil di muara Sungai Riau, Pulau Bintan ini sudah lama
dikenal oleh para pelaut sejak berabad-abad yang lalu karena menjadi tempat
persinggahan untuk mengambil air tawar yang cukup banyak tersedia di pulau ini.
Belum terdapat catatan tertulis tentang asal mula nama pulau ini.

Namun, dari cerita rakyat setempat, nama ini berasal dari nama hewan sebangsa
serangga yang mempunyai sengat. Menurut cerita tersebut, ada para pelaut yang
melanggar pantang-larang ketika mengambil air, maka mereka diserang oleh ratusan
serangga berbisa. Binatang ini yang kemudian dipanggil Penyengat dan pulau tersebut
dipanggil dengan Pulau Penyengat. Sementara orang-orang Belanda menyebut pulau
tersebut dengan nama Pulau Mars.

BACA JUGA :  Panduan Tips Pergi Liburan Ke Menjangan Bay

Tatkala pusat pemerintahan Kerajaan Riau bertempat di pulau itu ditambah menjadi
Pulau Penyengat Inderasakti. Pada 1803, Pulau Penyengat telah dibangun dari sebuah
pusat pertahanan menjadi negeri dan kemudian berkedudukan Yang Dipertuan Muda
Kerajaan Riau-Lingga sementara Sultan berkediaman resmi di Daik-Lingga. Pada tahun
1900, Sultan Riau-Lingga pindah ke Pulau Penyengat. Sejak itu lengkaplah peran Pulau
Penyengat sebagai pusat pemerintahan, adat istiadat, agama Islam dan kebudayaan
Melayu.

Pulau Penyengat merupakan pulau yang bersejarah dan memiliki kedudukan yang
penting dalam peristiwan jatuh bangunnya Imperium Melayu, yang sebelum terdiri dari
wilayah Kesultanan Johor, Pahang, Siak dan Lingga, khususnya di bagian selatan
darSemenanjung Melayu. Peran penting tersebut berlangsung selama 120 tahun, sejak
berdirinya Kerajaan Riau di tahun 1722, sampai akhirnya diambil alih sepenuhnya oleh
Belanda pada 1911.
Masjid
Sultan Riau Pulau Penyengat Tanjungpinang! via @salman_al_jugjawy
Awalnya pulau ini hanya sebuah tempat persinggahan armada-armada pelayaran yang
melayari perairan Pulau Bintan, Selat Malaka dan sekitarnya. Namun pada tahun 1719
ketika meletus perang saudara memperebutkan tahta Kesultanan Johor antara
keturunan Sultan Mahmud Syah yang dipimpin putranya Raja Kecil melawan
keturunan Sultan Abdul Jalil Riayatsyah yang dipimpin Tengku Sulaiman.

Pulau Penyengat mulai dijadikan kubu pertahanan oleh Raja Kecil yang memindahkan
pusat pemerintahannya dari Kota Tinggi (Johor) ke Riau di Hulu Sungai Carang (Pulau
Bintan). Perang saudara itu dimenangkan oleh Tengku Sulaiman dan saudaranya yang
dibantu oleh lima orang bangsawan Bugis Luwu, yaitu Daeng Perani, Daeng Marewah,
Daeng Chelak, Daeng Kemasi dan Daeng Menambun. Yang mana seterusnya Tengku
Sulaiman mendirikan kerajaan baru yaitu Kerajaan Johor-Riau-Lingga, pada 4 Oktober
1722.Sedangkan Raja Kecil menyingkir ke Siak dan seterusnya mendirikan Kesultanan
Siak.

6. Aglomerasi
Konsep geografi ini adalah kecenderungan persebaran yang bersifat
mengelompok pada suatu wilayah. Konsep aglomerasi ini merupakan
kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah
yang relatif sempit dan menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala
maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Pola aglomerasi
penduduk ini dibedakan menjadi tiga yaitu pola mengelompok, pola tersebar
secara acak dan pola tersebar teratur.

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep aglomerasi adalah


kecenderungan pengelompokan tempat tinggal di kota bagi masyarakat yang
berasal dari daerah yang sama seperti fenomena kampung madura, kampung
betawi, dan kampung-kampung lainnya. 

7. Interaksi dan Interdependensi

Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling


ketergantungan antar wilayah. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain
sehingga memunculkan hubungan interaksi (timbal balik) dalam bentuk arus
barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya. 

Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep interaksi dan


interdependensi adalah hubungan antara desa dan kota. Warga kota
membutuhkan makanan dari desa, sedangkan warga desa membutuhkan
teknologi dari kota. Kedua interaksi ini didasarkan atas pemenuhan
kebutuhan warganya.

10. Keterkaitan Ruang

Geografi adalah ilmu sintesis artinya saling berkaitan antara fenomena fisik
dan manusia yang mencirikan suatu wilayah dengan corak keterpaduan atau
sintesis tampak jelas pada kajian wilayah. Konsep keterkaitan keruangan
menunjukkan tingkat hubungan antar wilayah.  Suatu wilayah dapat
berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain atau adanya
saling keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial
penduduknya.

Contoh fenomena yang dikaji dengan konsep keterkaitan keruangan adalah


peristiwa banjir. Daerah hilir mengalami banjir karena pembangunan yang
terjadi di daerah hulu. Hutan di daerah hulu yang menjadi sarana resapan air
hujan tidak mampu menampung air tersebut. Dampaknya adalah air langsung
mengalir di hilir dan terjadi luapan air atau banjir. 
Pada masa Kerajaan Johor-Riau-Lingga, Pulau Penyengat tetap berperan sebagai pusat
pertahanan sekaligus tempat kediaman dan pusat pemerintahan dari Yang Dipertuan
Muda Johor-Pahang-Riau-Lingga. Di kerajaan Riau-Lingga terdapat dua posisi jabatan
utama, yaitu Yang Dipertuan Besar atau Sultan yang berkedudukan di Daik, Lingga dan
Yang Dipertuan Muda yang berkedudukan di Pulau Penyengat. Walaupun lebih rendah
kedudukan Yang Dipertuan Muda, tetapi dia mengatur pemerintahan, angkatan perang,
perekonomian dan masalah-masalah operasional lainnya.

Cara Pergi ke Pulau Penyengat


Rute ke Pulau Penyengat dapat ditempuh dengan menggunakan perahu pompon dari
Dermaga Penyeberangan di Tanjung Pinang dengan waktu tempuh 15 menit.

 Rute dengan menggunakan kendaraan pribadi bisa melalui jalur Tanjung Pinang >


Dermaga Penyengat, Batam > Telaga Punggur (Naik ferry Batam > Tanjung Pinang) >
Dermaga Penyengat.
 Dari Jakarta bisa melalui rute Bandara Soekarno – Hatta > Tanjung Pinang (Bandara
Fisabilillah) > Dengan taksi menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura > Menyeberang dengan
perahu pompong ke Pulau Penyengat.

Transportasi Umum di Pulau Penyengat


Transportasi di Pulau Penyengat hanya ada sepeda dan becak motor.

Hotel di Pulau Penyengat


Hotel yang terdekat dengan Pulau Penyengat berada di Tanjung Pinang;

 Hotel Panorama, Jl. H. Agus Salim No.21, Tanjungpinang


 Hotel Sampurna Jaya, Jl. Yusuf Kahar No.15, Tanjungpinang Kota
 Hotel Furia, Jl. Merdeka No.6, Kepulauan Riau

Iklim di Pulau Penyengat


Iklim di Pulau Penyengat lebih banyak dihiasi dengan musim panas dan terkadang
menjadi kemarau panjang yang mengakibatkan rakyat kekurangan air bersih.
Panduan Tips Pergi Liburan Ke Pulau Penyengat! via @envirolia2015
Bahasa Daerah di Pulau Penyengat
Dikarenakan masyarakat Pulau penyengat merupakan keturunan etnis Melayu maka
Bahasa yang sehari-hari digunakan adalah bahasa melayu atau melayu riau.

BACA JUGA :  Panduan Tips Pergi Liburan Ke Tanjung Tabalong

Tempat Wisata di Pulau Penyengat


 Masjid Raya Sultan Riau
 Benteng Pertahanan di Bukit Kursi
 Komplek Istana Kantor
 Makam Para Raja

Rekomendasi Tempat Makan Kuliner di Pulau


Penyengat
 Lakse, makanan yang terbuat dari sagu yang di olah mirip seperti mie instant namun
ukurannya leboh besar dan terasa kenyal dan dicampur dengan kuah yang bahan
campurannya adalah ikan dengan sedikit sambal akan menambah kenikmatan
hidangan ini
 Roti Kirai, Makanan ini di buat dengan “mengirai” istilah masyarakat setempat dan
proses pembuatannya memang memakan tenaga yang lebih dan perlu kehati hatian dan
kesabaran untuk menjadikannya seperti terlihat di gambar. Roti Kirai ini dapat
dimakan dengan kuah pedas berupa Kari dan juga dengan kuah Manis yang bisa
dicampur dengan durian sehingga aromanya menggiurkan.
 Nasi Dagang, Nasi yang dibuat dengan campuran rempah rempah yang di padukan
dengan campuran seperti gonggong, ikan tamban, Bilis atau telur kemudian di bungkus
dengan daun pisang. Rasanya lemak dan gurih.

Tips Wisata di Pulau Penyengat


Karena iklim cuaca yang panas, disarankan untuk mempersiapkan kondisi fisik. Soalnya
untuk menjelajah tempat wisata disana cukup dengan berjalan kaki, tentunya irit dari
segi pengeluaran.

Perlu Kamu Tahu di Pulau Penyengat


 Minimnya layanan kesehatan membuat masayarakat harus menyeberang ke Tanjung
Pinang.
5 Destinasi Unggulan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau Kompas.com - 17/05/2017, 22:06 WIB
BAGIKAN: Komentar Lihat Foto Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat, Tanjungpinang.
(KOMPAS.COM/AMBAR NADIA) Penulis Ambaranie Nadia Kemala Movanita | EditorSri Anindiati
Nursastri TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Rasanya tidak sah mengunjungi Tanjungpinang,
Kepulauan Riau, jika tidak menyebrang ke Pulau Penyengat. Pulau ini menjadi salah satu
kebanggaan Tanjungpinang karena kaya situs bersejarah peninggalan Kerajaan Riau. Berdasarkan
sejarah, pulau ini merupakan tempat pertahanan Raja Kecil melawan serangan Tengku Sulaiman
dari Hulu Riau pada tahun 1719. Kemudian, sejumlah benteng pertahanan dibangun pada 1782-
1784 untuk menghadapi perang melawan Belanda. Dari kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat bisa
dijangkau dengan menumpangi kapal mesin. Perjalanan menyeberangi laut Penyengat itu memakan
waktu sekitar 10 hingga 15 menit. Ongkos menyeberangnya cukup terjangkau, Rp 7.000 per orang.
Setibanya di dermaga Pulau Penyengat, Kompas.com dan rombongan Travel Agent and Media Fam
Trip disambut dengan nyanyian melayu diiringi tabuhan rebana. Kami berjalan sekitar 200 meter
hingga sampai ke gerbang pulau. Kami pun berkeliling Pulau Penyengat menggunakan motor becak
dengan tarif Rp 30.000 per jam. Masjid Sultan Riau Mata kami langsung disajikan megahnya Masjid
Sultan Riau yang didominasi warna kuning dengan aksen hijau. Masjid ini berdiri sejak 1832. Konon,
masjid tersebut dibangun dengan campuran putih telur. Meski nampak megah di luar dan punya
halaman sangat luas, namun interior masjid terlihat begitu sederhana. Di tengah ruangan, ada tiga
lampu kristal yang menggantung. Selain itu, dipamerkan juga Al Quran Tulis Tangan yang dibuat
oleh penduduk pulau penyengat pada abad ke-18. Gedung Mesiu Gedung ini merupakan bangunan
berdinding tebal dan berwarna kuning kusam. Ada kubah bertingkat di atasnya. Menurut pemandu
wisata kami, Sapril Sembiring, gedung ini dulunya merupakan gudang tempat penyimpanan mesiu.
"Ini untuk meriam, untuk isi bedil," kata Sapril. Selain itu, gedung ini pernah menjadi penjara di masa
kerajaan. Konon, ada empat gedung serupa di Pulau Penyengat. Komplek Makam Raja
Abdurrahman Tak jauh dari Gedung Mesiu, terdapat komplek makam Yang Dipertuan Muda Riau VII
Raja Abdurrahman. Makam raja terletak di depan pintu gerbang. Lihat Foto Komplek makam Yang
Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdurrahman di Pulau Penyengat.t(KOMPAS.COM/AMBAR NADIA)
Di komplek ini, terdapat sekitar 50 makam lain yang terdiri dari anggota keluarga hingga penasihat
kerajaan selama dia berjaya. Penjaga makam tersebut, Supadi, mengatakan bahwa jenis kelamin
orang yang dimakamkan di sana dibedakan dari bentuk batu nisannya. "Jadi kalau yang bulat itu
untuk laki-laki, yang pipih itu perempuan," kata Supadi. Kompleks Makam Raja Ali Haji Masih terkait
makam, kali ini rombongan diajak singgah ke makam Raja Ali Haji. Lihat Foto Makam Raja Ali Haji
di Pulau Penyengat, Tanjungpinang.(KOMPAS.COM/AMBAR NADIA) Ia dikenal sebagai salah satu
pahlawan Kepulauan Riau atas karya sastranya. Ia menciptakan gurindam dua belas yang hingga
kini melekat pada budaya melayu di Riau. Istana Kantor Bangunan ini dulunya merupakan istana
tempat tinggal Raja Ali (1844-1857). Istana ini juga kerap disebut Marhum Kantor. Luas istana
kantor beserta halamannya sekitar satu hektar. Lihat Foto Istana kantor pernah jadi tempat tinggal
Raja Ali (1844-1857).(KOMPAS.COM/AMBAR NADIA) Walau sudah kusam, bangunan tersebut
masih berdiri kokoh. Meski begitu, terlihat sebagian fisik bangunan istana yang telah hancur. Target
500.000 Wisatawan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyadari bahwa persaingan
kawasan wisata di Indonesia sangat ketat. Apalagi Tanjungpinang masih dalam tahap berkembang
untuk menjadi destinasi wisata religi dan sejarah. Salah satu aset yang ditawarkan Tannungpinang
yakni Pulau Penyengat. Pada 2016, Tanjungpinang dikunjungi 249.781 wisatawan lokal dan 92.948
wisatawan mancanegara. Rata-rata wisatawan berasar dari Malaysia dan Singapura yang dianggap
masuh saudara serumpun. "Tahun ini kita penataan kawasan obyek wisata sehingga tidak lagi
mengandalkan yang sudah ada, tapi kita kembangkan lagi sehingga memiliki motivasi atau tujuan
kawasan wisata yang harus kita kembangkan," kata Lis. Lis membuka pintu lebar-lebar untuk para
investor. Selain Pulau Penyengat, Tanjungpinang juga punya potensi lain di Pulau Sebauk dan
Pulau Basing. Hingga Maret 2017, tercatat ada 22.000 wisatawan yang berkunjung. Ia menargetkan
tahun ini, jumlah wisatawan yamg mengunjungi Tanjungpinang mencapai 500.000 orang. "Paling
tidak sekitar 200.000-an. Targetnya sih wisman 500.000-an," kata Lis.

pendekatan geografi. Sebelumnya kita udah pernah membahas tentang ruang lingkup, aspek, dan
objek studi geografi.

Dari situ elo tahu kalau ruang lingkup geografi ternyata gak hanya membahas peta dan batuan
aja, melainkan juga mempelajari atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antroposfer. Luas
banget kan?

Sebelum gue sharing peta konsep Geografi kelas 10, gue mau mengajak elo kenalan sama
Silicon Valley terlebih dahulu. Apa sih yang elo tahu dari Silicon Valley? Suatu daerah di
Amerika Serikat? Pusat teknologi dunia? Yap, Silicon Valley (Lembah Silikon) adalah suatu
julukan bagi pusat teknologi dunia yang terletak di California, Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10

Lho, kenapa kok dijuluki seperti itu? Simpelnya, berbagai perusahaan di Silicon Valley
menghasilkan komponen elektronik dan komputer dalam jumlah besar dengan bahan silikon.

Yap, di Silicon Valley terdapat ribuan perusahaan besar berbasis teknologi, termasuk Google,
Microsoft, Yahoo, Intel, Apple, Netflix, dan Facebook. Hmm.. kenapa ya kok perusahaan besar
teknologi dunia berkumpul di tempat yang sama dan produksinya sama-sama bisa mendunia?
Sebenarnya ada apa sih di Silicon Valley?
Sistem aglomerasi pada Silicon Valley (Dok. Zenius)

Oke, coba analisis dari sisi geografi ya. Studi perkotaan menunjukkan bahwa kesuksesan Silicon
Valley dikarenakan proses pengelompokan perusahaan besar dalam satu lokasi, yang disebut
aglomerasi.

Ketika semua terpusat di satu tempat, maka akan berimbas juga kepada SDM (Sumber Daya
Manusia) yang terlatih, infrastruktur yang dibangun khusus untuk kebutuhan industri, hingga
komunikasi yang lancar untuk pusat industri. Dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung itulah
Silicon Valley bisa menjamin produknya semakin unggul baik secara riset dan pengembangan.

Selain Silicon Valley, ada daerah lain juga yang menggunakan sistem aglomerasi, lho. Ayo, coba
tebak ya!

Failed To Verify Referrer

Daftar Isi

 Konsep Geografi
 Prinsip Geografi
 Apa Itu Pendekatan Geografi?

Konsep Geografi
Untuk menganalisis apa yang ada di balik kesuksesan Silicon Valley, kita menggunakan konsep
geografi. Nah, kira-kira konsep geografi itu apa sih? Ada berapa konsep dalam geografi? Yap, di
sini gue akan berikan 10 prinsip geografi dan contohnya, yaitu:

Lokasi udah

Gue akan coba menjelaskan prinsip-prinsip Geografi, dari yang paling awal, yaitu: lokasi. Di sini
gue punya analogi sederhana begini:

“Gue mau ke rumah elo, cepet kirimin lokasinya!”

“Oke, ini gue shareloc (share location) ya.“

Ilustrasi berbagi lokasi kepada teman (dok. support.apple.com)

Ada dua jenis lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Sesuai namanya, lokasi absolut itu
udah pasti banget, karena ada titik koordinatnya. Misalnya angka -6.233008,106.832384 muncul
di titik lokasi elo saat ini. 

Untuk angka yang depan (-6.233008) merupakan garis bujur ー kalau di peta bisa dilihat dengan
garis vertikal ー dan angka setelahnya (106.832384) merupakan garis lintang ー kalau di peta
dilihat dengan garis horizontal.

Selain lokasi absolut, ada lagi nih yang namanya lokasi relatif. Lokasi ini menggunakan orientasi
objek lain, bukan menggunakan titik koordinat. Contohnya pada percakapan berikut ini:
“Gue mau main ke rumah elo, di mana sih lokasinya?”

“Rumah gue yang ada di seberang masjid Al Hidayah.”

Atau

“Rumah gue samping jembatan merah, yang catnya warna biru, dan di sebelahnya ada pohon
beringin.”

Selain itu, lokasi relatif juga bisa digunakan sebagai patokan harga lahan lho. Elo pasti udah gak
asing lagi kan sama istilah, “Rumah di pinggir jalan apalagi di kota mah mahal-mahal” dan
“Rumah itu sebelahan sama tempat pemakaman umum, serem pasti, dan harganya pasti lebih
murah nih”.

Jarak udah

“Rumah gue ke tempat jualan boba kurang lebih 1 km.”

Jarak dari rumah ke


tempat jual boba

Antara satu tempat ke tempat lainnya terdapat jarak. Coba deh elo buka peta atau Google Maps,
terus ketik dari Jakarta ke Bandung. Nah, di situ akan muncul jarak dengan satuan km, misalnya
165 km. Jarak tersebut dinamakan jarak absolut, karena tetap dan pasti. 

Sedangkan, ketika elo menemukan ada pernyataan, “Jarak dari rumah gue ke tempat boba dekat
kok, sekitar 10 menit”. Nah, pernyataan tersebut dinamakan jarak relatif, karena bisa jadi hari ini
jarak tersebut ditempuh 10 menit saja, tapi besok jadi 30 menit karena macet. Dengan begitu,
jarak merupakan ruang yang terdapat di antara dua objek.

Keterjangkauan udah
Keterjangkauan adalah kemudahan untuk mengakses atau menjangkau suatu objek. Misalnya elo
lagi merencanakan untuk pergi ke suatu tempat, “Hmm.. kira-kira untuk mencapai ke lokasi itu,
gue harus naik apa ya?”, gitu kan? Kalau naik mobil susah, karena jalannya sempit. Jalan kaki
terlalu jauh. Salah satu cara termudah dengan menggunakan motor.

Pola udah

Pola merupakan susunan atau persebaran fenomena di muka bumi. Misalnya suatu jalan yang
terbentang dari A ke B, nah, kawasan penduduk di sekitar jalan itu tentu akan mengikuti pola
jalanannya, seperti berjajar di pinggir jalan secara teratur. Atau bisa juga elo lihat pada kawasan
sungai seperti pada sungai Ciliwung berikut ini.

Pola pemukiman di sekitar sungai Ciliwung Jakarta (dok.


dwrm.gov.vn)

Pada konsep pola, ada beberapa jenis, yaitu:

1. Pola liner (memanjang): pola ini membentuk jaringan jalan, rel KA, sungai (contohnya pada pola
pemukiman di sekitar sungai Ciliwung).

2. Pola random (acak): pola ini bersifat acak, membentuk sumber air, kesuburan tanah, dan bahan
baku industri.

3. Pola konsentrik (memusat): pola ini berorientasi pada satu pusat, membentuk jarak dari pusat
kota, daya tarik pusat, dan biaya transportasi.

Morfologi udah

Morfologi merupakan gambaran bentuk muka bumi akibat proses alam atau aktivitas manusia.
Contohnya pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi, dari situ aja kita sudah tahu perbedaan
bentuk muka dan lingkungannya, iya kan?

Aglomerasi udah
Sebelumnya, kita sudah bahas tentang aglomerasi pada pusat teknologi dunia di Silicon Valley.
Nah, konsep aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokkan fenomena dalam suatu
wilayah. Contohnya kawasan rumah TNI yang ada di satu kompleks, kawasan industri di
Karawang, pusat teknologi dunia di Silicon Valley.

Nilai Guna udah

Sesuai dengan namanya, berarti ada nilai guna dalam konsep geografi ini. Misalnya di daerah
sekitar pantai. Ketika waktu liburan tiba, banyak orang dari berbagai daerah yang akan
berkunjung ke pantai. Nah, momen tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai untuk
mendirikan warung-warung makanan dan menyediakan berbagai fasilitas seperti alat berselancar.
Nah, jadi nilai guna bisa diartikan dengan manfaat suatu wilayah.

Interaksi atau Interdependensi

Setiap wilayah memiliki perbedaan karakteristik, misalnya wilayah A merupakan kawasan


industri, dan wilayah B merupakan kawasan pertanian. Nah, antar kedua wilayah tersebut akan
ada interaksi, wilayah B mengirimkan peralatan pertanian kepada wilayah A, dan wilayah A
mengirimkan hasil pertanian kepada wilayah B. Bisa kita simpulkan bahwa interaksi atau
interdependensi merupakan hubungan wilayah dengan wilayah lain karena saling membutuhkan.

Diferensiasi Area udah

Diferensiasi area merupakan karakter unik atau khas dari suatu wilayah. Jadi, karakter itu hanya
ada di wilayah itu dan menjadi ciri khasnya. Misalnya puncak gunung Everest yang tertutup
salju. Wilayah yang tertutup salju dengan keadaan jalan yang terjal itu akan menjadi ciri khas
puncak Everest.

Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang merupakan suatu wilayah yang mempengaruhi wilayah lain. Misalnya ada
kasus kebakaran di wilayah A. Nah, asap dari kebakaran ini ternyata berimbas juga ke wilayah
lain di sekitarnya.

Mau materi dan video pembelajaran tentang Geografi yang lebih lengkap? Download Zenius di
gadget elo ya, biar belajar makin seru. Klik tombol download di bawah ini, ya!

Prinsip Geografi
Sebelum masuk ke pendekatan geografi, kita perlu membahas dulu nih tentang prinsip geografi.
Dengan adanya prinsip geografi, maka geografi bisa konsisten dan memiliki pegangan dalam
melihat fenomena. Tujuan dari adanya prinsip ini tentu saja sebagai dasar untuk menjelaskan
fenomena fisik dan sosial. Selain itu, bisa juga digunakan untuk memahami karakteristik dan
keterkaitan fenomena dengan fenomena lain.

Prinsip geografi ada 4, yaitu:

Prinsip Persebaran

Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, prinsip ini dibutuhkan untuk
menentukan wilayah mana sih yang kira-kira memiliki kesamaan dan mana saja yang berbeda.
Ini bisa digunakan untuk mencocokkan suatu wilayah dengan kegiatannya. Berikut adalah
prinsipnya:

1. Persebaran geografi dan fakta yang gak merata di permukaan bumi.

2. Geografi menganalisis mengapa bisa berbeda dan sama di setiap wilayah.

Contohnya, persebaran kawasan industri dan fauna endemik.

Persebaran fauna endemik di Indonesia (dok. kumparan.com)

Prinsip Interelasi
Prinsip ini merupakan hubungan timbal balik atau keterkaitan antara satu fenomena dengan
fenomena yang lain. Contohnya wilayah pertanian banyak di sekitar gunung api di daerah
Magelang. Hal itu dikarenakan tephra (istilah untuk abu vulkanis) mengandung mineral primer
yang mempunyai unsur hara tinggi.

Selain itu, tephra juga punya kemampuan untuk menyerap karbon dari atmosfer dalam jumlah
besar, kemudian karbon tersebut akan disimpan di dalam tanah. Hal itu akan membuat tanah di
sekitar gunung berapi menjadi subur. Ya meskipun proses pelapukan abu vulkanis dalam
memperbaharui tanah butuh waktu yang cukup lama.

Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi menjelaskan atau menguraikan dalam bentuk peta, grafik, dan kalimat analisis.
Contohnya jumlah penduduk di Kabupaten Lumajang meningkat dan persebarannya tidak
merata. Jadi, prinsip ini berhubungan sama data-data.

Prinsip Korologi

Prinsip korologi merupakan perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Contohnya persebaran hujan
menggunakan peta prinsip persebaran, kemudian kita tahu kalau hujan yang intensitasnya tinggi
akan menyebabkan banjir dengan prinsip interelasi, terakhir kita buat data-data analisisnya
fasilitas publik apa saja yang terdampak banjir menggunakan prinsip deskripsi. 

Jadi, jika ada pertanyaan mengapa prinsip korologi menjadi prinsip geografi yang paling
lengkap, jawabannya karena meliputi semua prinsip geografi. Oke, paham ya, Sobat Zenius?

Apa Itu Pendekatan Geografi?

Pendekatan geografi merupakan cara pandang atau cara kita melihat gejala geosfer (atmosfer,
litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Karena, wilayah di muka bumi ini kan memiliki
perbedaan karakteristik. Nah, dengan adanya cara pandang atau sudut pandang geografi, kita bisa
menganalisis karakteristik suatu wilayah.

Tanpa berlama-lama, langsung aja deh kita bahas macam-macam pendekatan geografi dan
contohnya sebagai berikut:

Pendekatan Keruangan Geografi


Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menekankan pada ruang. Selain itu, dalam
memandang juga kita perlu melihat persamaan, perbedaan, dan persebaran ruang. Pendekatan ini
bisa ditunjukkan dengan peta.

Contohnya pada peta sebaran COVID-19 di suatu kabupaten.

Pendekatan Geografi Kelingkungan

Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan cara pandang untuk memahami lingkungan
secara holistik atau menyeluruh, mulai dari unsur alam hingga sosialnya. Pendekatan ini
dikuatkan oleh pengetahuan atau teori.

Contohnya wilayah pertanian di suatu kabupaten, seperti apa jenis tanahnya, kemiringan,
kesuburan, dan budaya masyarakat sekitarnya.

Pendekatan Geografi Kompleks Wilayah

Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menggunakan kekuatan pengetahuan dan teori.
Selain itu, pendekatan ini juga akan melihat bahwa setiap tempat memiliki keunikan (saling
tersebar, saling terhubung, dan saling mempengaruhi).

Contohnya persebaran peta wisata di suatu kabupaten.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang konsep pendekatan prinsip dan aspek geografi?
Elo tentunya juga sudah bisa nih menjelaskan prinsip-prinsip pendekatan keruangan serta
macam-macam pendekatan geografi lainnya.

Kemudian, kalau elo mau pelajari materi Geografi lainnya bisa langsung klik banner di bawah
ini, lho!

Anda mungkin juga menyukai