Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

Oleh:

MUHAMAD RIFQI YASIN


050064579
ILMU HUKUM
UPPBJ JAMBI

PENGANTAR ILMU HUKUM/PTHI(ISIP4130)


1.Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar
sistem hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam
penegakan HAM

Agar sistem hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam


penegakan HAM yang perlu dilakukan adalah :
a.Perbaiki Sistem Hukum Sistem hukum yang dimaksud dan perlu
diperbaiki adalah struktur, substansi, dan kultur hukum serta sarana
dan prasarana
b.Meningkatkan Kesadaran Hukum Kesadaran hukum tidak datang,
apalagi dipaksakan dari luar, melainkan dirasakan setiap orang dalam
dirinya. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya hukum dan
HAM dari setiap masyarakat diperlukan untuk mendukung efektifitas
hukum dan HAM.

2.Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut


pandang Hukum Tata Negara?

Jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata
Negara yaitu negara berkewajiban menghormati hak asasi manusia
warga negaranya, tersirat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 yang menjiwai keseluruhan pasal dalam batang tubuhnya,
terutama berkaitan dengan persamaan kedudukan warga negara dalam
hukum dan
pemerintahan, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk
beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu, hak untuk
memperoleh pendidikan dan pengajaran.
3.Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di
Indonesia yang beririsan dengan HAM. Serta bagaimana upaya
yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut!

Konflik agraria timbul akibat adanya ketimpangan kepemilikan dan


penguasaan serta pengelolaan sumber-sumber agraria (ketimpangan
struktur agraria). Konflik ini bersifat kronis, masif, meluas, dan
berdimensi hukum, sosial, politik, serta ekonomi.Konflik juga bersifat
struktural. Hal ini ditandai dengan adanya kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam penguasaan dan kegunaan tanah serta pengelolaan
sumber daya alam (SDA) yang disebabkan adanya benturan-benturan
antara pihak yang hendak mengusai tanah dan pihak yang mempunyai
hak dan kepentingan atas tanah. Selain itu juga dipengaruhi peraturan
perundang- undangan dan kebijakan pemerintah yang tumpang-
tindih.Dalam konflik juga terjadi penyalahgunaan wewenang
memberikan izin usaha penggunaan tanah dan pengelolaan SDA
dengan tidak menghormati keberagaman hukum hak tenurial
masyarakat. Upaya yang perlu dilakukan dakam menyelesaikan
konflik yaitu :
1.menyangkut penataan di bidang peraturan perundang-undangan
tentang penyelesaian konflik agraria, mulai UU, PP, perda, sampai
dengan surat keputusan bupati,
2.adanya peran serta semua pihak, yaitu pihak yang memerlukan tanah,
masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan, pemda, serta
pemimpin informal/ketua-ketua masyarakat hukum adat,
3.pemda berlaku sebagai mediator independen (tidak memihak),
4.DPRD berkomitmen kuat untuk membantu masyarakat,
5.buka saluran keluhan warga sebelum terjadi konflik,
6.para pihak harus membangun komunikasi yang intensif,
7.sosialisasi dan monitoring kesepakatan,
8.pilihan kompensasi yang bersifat sustainable,
9.akses masyarakat terhadap tanah dan sumber daya tidak putus,
10.perlu ada pemahaman dan pengetahuan yang setara mengenai
hukum di antara para pihak,
11.keputusan diambil secara sukarela dan tidak dimanipulasi,
12.mediator memahami sosiobudaya masyarakat setempat,
13.identifikasi sumber, aktor, dan cakupan konflik/sengketa.

Sumber referensi : -https://fh.unpatti.ac.id/problematika-penegakan-


hukum-dan-ham-di-indonesia/
-https://mediaindonesia.com/opini/249995/penyelesaian-konflik-
agraria

Anda mungkin juga menyukai