Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 PENGANTAR ILMU HUKUM

Disusun oleh:

Witantri Yunantika

047891492

Prodi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum

Universitas Terbuka

2023
1. Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem hukum di
Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM
Agar sistem hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan
HAM yang perlu dilakukan adalah :
a) Perbaiki Sistem Hukum
Sistem hukum yang dimaksud dan perlu diperbaiki adalah struktur, substansi, dan
kultur hukum serta sarana dan prasarana
b) Meningkatkan Kesadaran Hukum
Kesadaran hukum tidak datang, apalagi dipaksakan dari luar, melainkan dirasakan
setiap orang dalam dirinya. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya hukum dan
HAM dari setiap masyarakat diperlukan untuk mendukung efektifitas hukum dan
HAM.
2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata
Negara?
Jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata Negara
yaitu negara berkewajiban menghormati hak asasi manusia warga negaranya, tersirat
di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjiwai keseluruhan pasal
dalam batang tubuhnya, terutama berkaitan dengan persamaan kedudukan warga
negara dalam hukum dan pemerintahan, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk beribadat sesuai
dengan agama dan kepercayaannya itu, hak untuk memperoleh pendidikan dan
pengajaran.
3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang beririsan
dengan HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan
konflik tersebut!
Konflik agraria timbul akibat adanya ketimpangan kepemilikan dan
penguasaan serta pengelolaan sumber-sumber agraria (ketimpangan struktur agraria).
Konflik ini bersifat kronis, masif, meluas, dan berdimensi hukum, sosial, politik, serta
ekonomi.Konflik juga bersifat struktural. Hal ini ditandai dengan adanya kebijakan-
kebijakan pemerintah dalam penguasaan dan kegunaan tanah serta pengelolaan
sumber daya alam (SDA) yang disebabkan adanya benturan-benturan antara pihak
yang hendak mengusai tanah dan pihak yang mempunyai hak dan kepentingan atas
tanah. Selain itu juga dipengaruhi peraturan perundang- undangan dan kebijakan
pemerintah yang tumpang-tindih. Dalam konflik juga terjadi penyalahgunaan
wewenang memberikan izin usaha penggunaan tanah dan pengelolaan SDA dengan
tidak menghormati keberagaman hukum hak tenurial masyarakat. Upaya yang perlu
dilakukan dakam menyelesaikan konflik yaitu :
 menyangkut penataan di bidang peraturan perundang-undangan tentang
penyelesaian konflik agraria, mulai UU, PP, perda, sampai dengan surat
keputusan bupati
 adanya peran serta semua pihak, yaitu pihak yang memerlukan tanah,
masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan, pemda, serta pemimpin
informal/ketua-ketua masyarakat hukum adat
 pemda berlaku sebagai mediator independen (tidak memihak)
 DPRD berkomitmen kuat untuk membantu masyarakat
 buka saluran keluhan warga sebelum terjadi konflik
 para pihak harus membangun komunikasi yang intensif
 sosialisasi dan monitoring kesepakatan
 pilihan kompensasi yang bersifat sustainable
 akses masyarakat terhadap tanah dan sumber daya tidak putus
 perlu ada pemahaman dan pengetahuan yang setara mengenai hukum di antara
para pihak
 keputusan diambil secara sukarela dan tidak dimanipulasi
 mediator memahami sosiobudaya masyarakat setempat
 identifikasi sumber, aktor, dan cakupan konflik/sengketa.

Anda mungkin juga menyukai