Anda di halaman 1dari 2

1.

Telaah oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Bagaimana agar sistem hukum di Indonesia dapat
bekerja dengan baik dalam penegakan HAM?
Jawaban:
Agar sistem hukum di Indonesia dapat bekerja dengan baik dalam penegakan HAM yang perlu
dilakukan adalah :
a.Perbaiki Sistem Hukum Sistem hukum yang dimaksud dan perlu diperbaiki adalah struktur,
substansi, dan kultur hukum serta sarana dan prasarana
b.Meningkatkan Kesadaran Hukum Kesadaran hukum tidak datang, apalagi dipaksakan dari luar,
melainkan dirasakan setiap orang dalam dirinya. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya
hukum dan HAM dari setiap masyarakat diperlukan untuk mendukung efektifitas hukum dan
HAM.

2. Bagaimana jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata Negara?
Jawaban
Jaminan Hak Asasi Manusia ditinjau dari sudut pandang Hukum Tata Negara yaitu
negara berkewajiban menghormati hak asasi manusia warga negaranya, tersirat di
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjiwai keseluruhan pasal
dalam batang tubuhnya, terutama berkaitan dengan persamaan kedudukan warga negara
dalam hukum dan pemerintahan, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, hak untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan, kebebasan memeluk agama dan untuk beribadat sesuai dengan agama da n
ke pe rc a yaannya itu, hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran.

3. Analisis oleh saudara terkait konflik agraria yang terjadi di Indonesia yang beririsan dengan
HAM. Serta bagaimana upaya yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Jawaban:
Konflik agraria timbul akibat adanya ketimpangan kepemilikan dan penguasaan serta
pengelolaan sumber-sumber agraria (ketimpangan struktur agraria). Konflik ini
bersifat kronis, masif, meluas, dan berdimensi hukum, sosial, politik, serta
ekonomi.Konflik juga bersifat struktural. Hal ini ditandai dengan adanya kebijakan-
kebijakan pemerintah dalam penguasaan dan kegunaan tanah serta pengelolaan sumber daya
alam (SDA) yang disebabkan adanya benturan-benturan antara pihak yang hendak
mengusai tanah dan pihak yang mempunyai hak dan kepentingan atas tanah. Selain itu
juga dipengaruhi peraturan perundang- undangan dan kebijakan pemerintah yang
tumpang-tindih.Dalam konflik juga terjadi penyalahgunaan wewenang memberikan
izin usaha penggunaan tanah dan pengelolaan SDA dengan tidak menghormati keberagaman
hukum hak tenurial masyarakat. Upaya yang perlu dilakukan dakam menyelesaikan konflik yaitu
:
1.menyangkut penataan di bidang peraturan perundang-undangan tentang penyelesaian
konflik agraria, mulai UU, PP, perda, sampai dengan surat keputusan bupati,
2.adanya peran serta semua pihak, yaitu pihak yang memerlukan tanah, masyarakat yang
tanahnya terkena pembangunan, pemda, serta pemimpin informal/ketua-ketua masyarakat hukum
adat,
3.pemda berlaku sebagai mediator independen (tidak memihak),
4.DPRD berkomitmen kuat untuk membantu masyarakat,
5.buka saluran keluhan warga sebelum terjadi konflik,
6.para pihak harus membangun komunikasi yang intensif,
7.sosialisasi dan monitoring kesepakatan,
8.pilihan kompensasi yang bersifat sustainable,
9.akses masyarakat terhadap tanah dan sumber daya tidak putus,
10.perlu ada pemahaman dan pengetahuan yang setara mengenai hukum di antara
para pihak,
11.keputusan diambil secara sukarela dan tidak dimanipulasi,
12.mediator memahami sosiobudaya masyarakat setempat,
13.identifikasi sumber, aktor, dan cakupan konflik/sengketa.

Sumber :
- https://media.neliti.com
- https://jurnal.uai.ac.id

Anda mungkin juga menyukai